Decima Flottiglia MAS

Decima Flottiglia MAS atau "MAS" dalam nama unit ini memiliki akronim Mezzi d'Assalto (dalam Bahasa Indonesia artinya adalah kapal tempur) adalah sebuah unit pasukan khusus Angkatan Laut Italia atau Regia Marina selama Perang Dunia II. Unit ini terdiri dari komando pasukan katak yang bertugas untuk misi-misi khusus, seperti sabotase ataupun teror di laut. Unit ini dibentuk oleh rezim fasis Italia dibawah pemerintahan Benito Mussolini.[1][2]

Logo Decima Flottiglia MAS

Sejarah

sunting

Decima Flottiglia MAS sebenarnya sudah memiliki bibit sejak Perang Dunia I, tepatnya pada 1 November 1918. Inspirasi terbentuknya unit komando pasukan katak ini cukup unik, yaitu saat prajurit Regia Marina (Angkatan Laut Italia) bernama Raffaele Paolucci dan Giovanni Raffaele Rossetti mengendarai sebuah torpedo yang diberinama 'Mignata' yang artinya lintah. Kedua prajurit Regia Marina itu menggunakan torpedo yang mereka kendarai untuk menenggelamkan kapal perang Austria-Hungaria bernama SMS Viribus Unitis dan sebuah kapal dagang dari negara yang sama, bernama "Wien" yang saat itu kedua kapal itu sedang berlabuh di Pelabuhan Pula, Kroasia. Meksipun berhasil menenggelapkan kedua kapal milik Austra-Hungaria itu, kedua prajurit Kerajaan Italia itu tertangkap saat meninggalkan lokasi serangan mereka.[3]

Pada 1920, perlengkapan selam seperti snorkle dan sepatu katak mulai dikembangkan, karena mulai populernya olahraga menyelam. Kemudian, pada 1930-an, mulai diciptakan peralatan scuba, seperti tabung oksigen, pakaian karet, dan sebagainya. Kemunculan peralatan-peralatan menyelam itu kemudian menimbulkan inspirasi bagi Angkatan Laut Italia untuk berinovasi, khususnya saat mereka sadar kalau Angkatan Laut Inggris atau Royal Navy sangat digdaya di laut dan tak bisa dihadapi jika dengan pertempuran terbuka dan langsung. Kemudian pada Oktober 1935, seorang perwira Italia bernama Mayor Teseo Tesei dan Elios Toschi yang bertugas khusus sebagai ahli teknis dan riset Regia Marina mengembangkan sebuah eksperimen dengan menggabungkan peralatan selam dan strategi militer, ditambah dengan pengalaman sejarah "mengendarai torpedo". Uji coba pertama dilakukan pada Januari 1934 di Pangkalan Utama Regia Marina di Genoa, Italia, sejak saat itu, Decima Flottiglia MAS terbentuk dan diresmikan pada 1935 dan dikepalai oleh Capitan di Fregatta (CF) Paolo Aloisi dan menjadikan Venesia sebagai pusat pelatihan anggota Decima Flottiglia MAS.[4]

Persenjataan

sunting

Operasi

sunting

Seperti tugas utamanya adalah sabotase kapal pasukan Blok Sekutu, Decima Flottiglia MAS sudah memiliki reputasi menakutkan bagi Angkatan Laut Sekutu selama Perang Dunia II, bahkan Angkatan Laut Britania Raya yang terkenal memiliki Angkatan Laut yang hebat pun sempat khawatir menghadapi komando Decima Flottiglia MAS dalam pertempuran di Laut Mediterania, salah satunya adalah saat mereka melakukan operasi di Pulau Kreta, Pelabuhan Alexandria dan Selat Gibraltar.[5]

Operasi di Alexandria, Mesir terjadi pada Agustus 1940, dengan mengirim Kapal Selam "Iride" namun gagal dan kapal selam itu tenggelam. Bulan berikutnya kemudian mereka melakukan misi yang sama namun kali ini dengan mengirim Kapal Selam "Gondar", yang berangkat dari Pelabuhan La Spezia bersama empat orang komando ''pasukan katak", tetapi lagi-lagi misi ini menemui kegagalan, karena Inggris sudah mengetahui rencana Italia.[5][6]

Operasi di Selat Gibraltar terjadi pada 24 September 1940 dibawah pimpinan Junio Valerio Borghese. Pasukan ini mengincar pangkalan Angkatan Laut Inggris di Gibraltar. Awalnya serangan ini gagal karena, kapal-kapal Britania Raya sudah banyak yang pergi, tetapi bulan berikutnya mereka melakukan serangan ulang, dan lagi-lagi gagal, karena permasalahan teknis.[5][6]

Meskipun berkali-kali gagal, Decima Flottiglia MAS tak menyerah, mereka akhirnya menargetkan Pulau Kreta - yang disaat bersamaan Jerman Nazi juga akan menyerang dengan mengirim Fallschirmjäger - yang menjadi misi pertama Decima Flottiglia MAS yang berhasil. dengan membawa kapal MTM, komando "pasukan katak" melakukan Operasi Bunuh Diri, karena mereka menabrakan kapan MTM yang bermuatan bom - sekitar 300 kilogram Trinitrotoluena (TNT) - itu ke kapal Angkatan Laut Inggris HMS York, meskipun saat meluncurkan kapal MTM personil Decima Flottiglia MAS menceburkan diri sesaat sebelum benturan, tetapi risiko ini sangat besar, maka disebut sebagai "Operasi Bunuh Diri".[5][7]

Sejak keberhasilan di Pulau Kreta, Decima Flotiglia MAS kemudian mendapatkan panggilan lagi pada 21 Mei 1941, kali ini misinya adalah kembali menyerang Gibraltar. Sebelum ke Gibraltar, pasukan Italia meminta bantuan kepada sekutu mereka Spanyol untuk menjemput empat orang awak lainnya menuju Cadiz, tetapi misi ini lagi-lagi gagal, karena komando terlambat lagi, target mereka HMS Renown, HMS Ark Royal, dan HMS Sheffield sudah berangkat ke Samudra Atlantik untuk menghadapi Kriegsmarine, yang saat itu mengutus kapal Bismarck.[8]

Keberhasilan Decima Flotiglia MAS kembali pada 19 Desember 1941, saat berhasil merusak kapal perang Angkatan Laut Inggris, HMS Queen Elizabeth dan HMS Valiant yang sedang berlabuh di Alexandria, Mesir. Keberhasilan ini dikarenakan mereka menggunakan strategi menunggu, bukan mendatangi, sehingga mereka terhindar dari keterlambatan. Korban lainnya dari serangan ini adalah kapal tanker "Segona". Meskipun berhasil, tetapi pasukan komando ini tertangkap oleh Inggris.[9]

Sejak debut pasukan Decima Flottiglia MAS pada Agustus 1940 - meski diawali dengan rentetan kegagalan - sampai menyerahnya Italia pada 1944, total sudah ada 86.000 ton kapal perang dan 132.000 ton kapal dagang mili negara Sekutu yang ditenggelamkan selama Perang Dunia II, kebanyakan dari mereka dihabisi dalam pertempuran di Laut Mediterania dan front Afrika Utara yang menjadi wilayah kekuasaan dan koloni dari Kerajaan Italia (1861–1946).[10]

Referensi

sunting
  1. ^ M, Daud Darmawan, Pasukan Elit Perang Dunia II, (Yogyakarta: Pinus, 2008) hal. 97
  2. ^ User, Super. "Pagina Iniziale - Associazione Combattenti Decima Flottiglia MAS". www.associazionedecimaflottigliamas.it (dalam bahasa Italia). Diakses tanggal 2017-11-10. 
  3. ^ M, Daud Darmawan, Pasukan Elit Perang Dunia II, (Yogyakarta: Pinus, 2008) hal. 98
  4. ^ M, Daud Darmawan, Pasukan Elit Perang Dunia II, (Yogyakarta: Pinus, 2008) hal. 98 - 99
  5. ^ a b c d "Decima Flottiglia Mas and Operazione EA3: The Raid on Alexandria | Defense Media Network". Defense Media Network (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-10. 
  6. ^ a b M. Daud Darmawan, Pasukan Elit Perang Dunia II, (Yogyakarta: Pinus, 2008) hal. 102 -103
  7. ^ M. Daud Darmawan, Pasukan Elit Perang Dunia II, (Yogyakarta: Pinus, 2008) hal. 103
  8. ^ M. Daud Darmawan, Pasukan Elit Perang Dunia II, (Yogyakarta: Pinus, 2008) hal. 104
  9. ^ M. Daud Darmawan, Pasukan Elit Perang Dunia II, (Yogyakarta: Pinus, 2008) hal. 106
  10. ^ M. Daud Darmawan, Pasukan Elit perang Dunia II, (Yogyakarta: Pinus, 2008) hal. 100