Deutscher Fernsehfunk
Deutscher Fernsehfunk (DFF) adalah sebuah stasiun televisi di Jerman timur. Stasiun televisi ini diluncurkan pada 21 Desember 1952, dan merupakan stasiun televisi milik pemerintah Jerman Timur. Aktuelle Kamera adalah salah satu program utama di DFF. setelah penyatuan kembali Jerman, Jerman timur dibubarkan pada tahun 1990 dan DFF terpaksa harus dibubarkan satu tahun kemudian.
Jenis | Televisi terestrial |
---|---|
Negara | Jerman Timur |
Jangkauan | Analog terestial |
Wilayah siar | Jerman Timur dan beberapa bagian dari Jerman Barat Cekoslowakia Polandia Denmark Liechtenstein |
Pemilik | Pemerintah Jerman Timur |
Tanggal luncur | 11 Desember 1952 |
Ditutup | 31 Desember 1991 |
Nama sebelumnya | Fernsehen der DDR (11 Februari 1972 – 11 Maret 1990) |
Pengganti | DFF 1: hasil ekspansi Erstes Deutsches Fernsehen pada 15 Desember 1990 DFF 2: digantikan DFF Länderkette pada 15 Desember 1990 DFF Länderkette: digantikan MDR Fernsehen di Saxony, Saxony-Anhalt, Thuringia, Fernsehen Brandenburg di Brandenburg dan N3 di Mecklenburg-Vorpommern pada 1 Januari 1992 |
Sejarah
suntingPendirian
suntingPemerintah Jerman Timur memulai proyek pembangunan pusat penyiaran televisi di Adlershof pada 11 Juni 1950, kemudian dilanjutkan dengan siaran percobaan pada 20 Desember 1951. Kemudian stasiun relay dibangun di pusat Berlin Timur pada Februari 1952 dan terhubung langsung ke Adlershof pada 3 Juni. Pada 16 November, untuk pertama kalinya televisi diperkenalkan pada khalayak Jerman Timur dengan harga 3.500 Mark Jerman Timur per unit.
Penyensoran oleh Pihak Jerman Timur
suntingPada awalnya, Partai Persatuan Sosialis Jerman sebagai partai penguasa di Jerman Timur tidak melihat media televisi sebagai "media massa" karena audiensi yang terbatas, sebab pada masa itu belum banyak yang mempunyai televisi. Sehingga, salahsatu acara dalam stasiun televisi ini, Aktuelle Kamera, pada awalnya terlihat independen bahkan cenderung kritis terhadap penguasa.
Namun, situasi tersebut berubah total ketika acara tersebut menyiarkan peristiwa Pemberontakan Jerman Timur 1953 secara akurat, yang menyebabkan Direktur Pusat Televisi Hermann Zilless dicopot dari jabatannya. Sejak saat itu, stasiun televisi ini diawasi ketat oleh penguasa.
Perkembangan
suntingPada 2 Januari 1956, stasiun televisi ini mengakhiri masa percobaan siaran dan resmi mengudara.[1]
Stasiun televisi ini sebenarnya tidak dirujuk sebagai "Televisi Jerman Timur", sebab stasiun televisi ini menyasar pemirsa baik di Jerman Barat maupun Jerman Timur. Meskipun pemancarnya sengaja diletakkan di daerah strategis dekat perbatasan, kondisi geografis Jerman raya membuat stasiun televisi ini tidak dapat menjangkau sebagian wilayah Jerman Barat. Anehnya, stasiun-stasiun televisi dari Jerman Barat dapat menjangkau sebagian besar Jerman Timur, kecuali Rügen dan Dresden.
Pada akhir 1958, ada sekitar 300.000 unit televisi di Jerman Timur.
Program berita dan politik biasanya dijadwal sedemikian rupa sehingga tidak bentrok dengan acara yang sama disiarkan stasiun televisi Jerman Barat. Contohnya, Aktuelle Kamera tayang pada 19:30, di antara heute dari ZDF pada 19:00 dan Tagesschau dari ARD pada 20:00. Namun, waktu tayang pada program hiburan sengaja dibentrokkan dengan acara berita dari Jerman Barat, supaya pemirsa dapat beralih ke kanal Jerman Timur.
Sejak Pembangunan Tembok Berlin
suntingSetelah pembangunan Tembok Berlin pada 13 Agustus 1961, pemerintah Jerman timur menggagas sebuah program yang isinya mencegah warganya dari menonton acara dari Jerman Barat. Caranya dengan menggerakkan Pemuda Jerman Merdeka untuk mengadakan aksi "Blitz contra Natosender" ("Perang melawan stasiun televisi NATO") dengan merusak antena yang menghadap ke Barat. Namun, aksi tersebut tidak menghalangi warga Jerman Timur untuk tetap menonton acara dari "stasiun televisi NATO" tersebut.[2]
Siaran Berwarna dan DFF2
suntingSiaran berwarna diperkenalkan pada 3 Oktober 1969 melalui DFF2, dan menggunakan sistem SECAM, berbeda dengan Jerman Barat yang menggunakan PAL. Namun, penerimaan siaran dalam hitam-putih antar kedua sistem berdasarkan standar televisi yang sama.
DFF2 mengalami kenaikan jam tayang tiap tahun.
Tahun | 1955 | 1960 | 1965 | 1970 | 1975 | 1980 | 1985 | 1988 | 1989 |
Jam tayang per tahun | 786 | 3,007 | 3,774 | 6,028 | 6,851 | 7,704 | 8,265 | 9,194 | 8,900 |
Jam tayang per minggu | 15 | 58 | 73 | 116 | 132 | 148 | 159 | 177 | 171 |
Pada 11 Februari 1972, DFF berganti nama menjadi Fernsehen der DDR atau DDR-Fernsehen atau DDR-FS.
Kehancuran Jerman Timur
suntingPada awalnya, DDR-FS masih 'setia' dengan penguasa dan enggan memberitakan protes massa yang terjadi mulai 9 September. Lalu dua hari setelah Aktuelle Kamera menayangkan protes besar di Leipzig tanpa sensor, Erich Honecker dilengserkan dari jabatannya pada 18 Oktober 1989. Sejak saat itu, kekuasan SED mulai terkikis, DDR-FS mulai membuang jauh unsur propaganda pada konten acara mereka, salahsatunya dengan mengakhiri program Der schwarze Kanal dengan episode terakhir pada 30 Oktober 1989.
Pada Februari 1990, Volkskammer Jerman Timur mengeluarkan resolusi media yang menyatakan bahwa DDR-FS sebagai media penyiaran publik independen, yang dikukuhkan dengan undang-undang yang disahkan pada September 1990. Pada 12 Maret 1990, DDR1 dan DDR2 berganti menjadi DFF1 dan DFF2, dengan konten yang didominasi oleh iklan dan acara impor dari AS seperti ARD dan ZDF, dan juga berita regional untuk negara bagian yang baru terbentuk.
Sejak Penyatuan Jerman
suntingKarena Hukum Dasar untuk Republik Federal Jerman mengamanatkan urusan penyiaran kepada masing-masing negara bagian, maka pemerintah federal tidak berhak untuk mengambil alih DFF, sementara ketika penyatuan Jerman pada 3 Oktober 1990, DFF bukan lagi milik Jerman Timur. Agar kekosongan kepemilikan DFF tidak berlarut, maka Pasal 16 Einigungsvertrag (Pakta Persatuan Jerman) mengamanatkan kepada stasiun televisi Jerman Barat untuk mengambil alih frekuensi yang sebelumnya digunakan DFF pada 31 Desember 1991.
Pada 15 Desember 1990 pukul 20:00 ARD mengambil alih frekuensi DFF1.
Pranala luar
sunting- ^ Fernsehen der DDR – Fernseh-Geschichte(n)
- ^ "Global Television Scenario: Part 16 (East Germany)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-02-26. Diakses tanggal 2018-12-31.