EgyptAir
EgyptAir Airlines Company, beroperasi dengan nama EgyptAir (Bahasa Arab: مصر للطيران, Misr Lel-Tayaran) merupakan sebuah maskapai penerbangan nasional Mesir yang berbasis di Cairo. Sahamnya dimiliki seluruhnya oleh pemerintah Mesir, maskapai ini mengoperasikan penerbangan menuju 70 kota di Eropa, Afrika, Timur Tengah, Timur Jauh, Amerika Serikat dan Kanada, juga penerbangan domestik. Basis utamanya terletak di Bandar Udara Internasional Kairo.
| |||||||
Didirikan | 1932 (dengan nama Misr Airwork) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Penghubung | Bandar Udara Internasional Kairo | ||||||
Kota fokus | Bandar Udara El Nouzha Bandar Udara Internasional Hurghada Bandar Udara Internasional Sharm el-Sheikh Bandar Udara Internasional Luxor | ||||||
Program penumpang setia | EgyptAir Plus | ||||||
Aliansi | Arabesk (Arab Air Carriers Organization) Star Alliance (Anggota Berpotensi) | ||||||
Armada | 47 (+15 dalam pesanan) | ||||||
Tujuan | 70 | ||||||
Perusahaan induk | EgyptAir Holding Company | ||||||
Kantor pusat | Cairo, Mesir | ||||||
Tokoh utama | Captain Sherif Saad Eldin Galal (Chairman) | ||||||
Situs web | http://www.egyptair.com.eg |
EgyptAir merupakan anggota Arab Air Carriers Organization dan juga merupakan maskapai terbesar kedua di Afrika (setelah South African Airways).
Maskapai ini merayakan ulang tahunnya yang ke-75 pada tahun 2007.
Sejarah
suntingEgyptair didirikan pada 7 Juni 1932 dan memulai operasinya pada Juli 1993. Pendirian tersebut dilakukan atas asosiasi dengan Airwork Company dibawah nama Misr Airwork. Selama Perang Dunia II, pemerintah Mesir mengambil alih maskapai tersebut dan namanya berubah menjadi Misr Air pada 1949. Pada Januari 1961, Misr Air bergabung dengan Syrian Airways untuk membentuk United Arab Airlines (UAA) sebagai hasil hubungan politik baru antara Mesir dan Syria, tetapi perusahaan baru ini tidak bertahan lama. Maskapai tersebut menggunakan nama tersebut selama beberapa waktu hingga diubah menjadi EgyptAir pada Oktober 1971.[1] EgyptAir menjadi maskapai pertama di Timur Tengah yang mengoperasikan pesawat jet.
Urutan sejarah:
- 1932 - EgyptAir didirikan pada bulan Mei.
- 1933 - EgyptAir memulai penerbangan komersial pada bulan Agustus dengan pesawat Spartan dari Kairo ke Alexandria.
- 1935 - 12 pesawat De Havilland dimasukkan ke armadanya. Selama Perang Dunia II, Pemerintah Mesir mengambil alih perusahaan dan namanya berubah menjadi Misr Airlines.
- 1949 - Namanya berubah lagi menjadi MisrAir dan 10 pesawat Beechcraft dibeli.
- 1949 - MisrAir membeli 10 Vickers Vikings dan pesawat Prancis, Languedoc.
- 1956 - MisrAir bergabung dengan Syrian Airlines, membentuk maskapai baru yang bernama United Arab Airlines-UAA.
- 1960 - UAA membeli pesawat jet Cornet 4-C sehingga menjadi maskapai pertama di Timur Tengah yang menggunakan pesawat Comet.
- 1968 - UAA memperkenalkan Boeing 707-320c untuk menguasai lalu lintas internasional yang terus berkembang dan mengoperasikan rute jarak jauh.
- 1969 - EgyptAir menjadi maskapai pertama di Timur Tengah yang menggunakan Boeing 707.
- 1971 - MisrAir dan Syrian Airlines berisah, membentuk sebuah maskapai baru yang bernama EgyptAir.
- 2002 - EgyptAir menjadi Perusahaan Holding dengan 7 subsidiari.
Operasi
suntingEgyptAir merupakan perusahaan milik pemerintah dengan aturan khusus yang membolehkan manajemen untuk beroperasi apabila perusahaan ini dimiliki secara pribadi tanpa ikut campur dari pemerintah. Perusahaan ini mendanai dirinya sendiri tanpa keuangan yang disediakan oleh pemerintah Mesir. Keuntungannya dilaporkan mencapai £EGP303 juta pada 2003/2004, £EGP443 juta pada 2004/2005 dan £EGP485 juta pada 2005/2006. Tahun keuangan maskapai ini mulai dari Juli hingga Juni.[2]
EgyptAir memiliki saham EgyptAir Express dan Air Sinai. Maskapai ini juga memiliki saham di Air Cairo (40%) dan Smart Aviation Company (20%). Karyawannya berjumlah 20,734 orang (pada bulan Maret 2007).[1]
Tahun 2006, jumlah penumpang Egyptair meningkat 12% sehingga berjumlah 5.8 juta penumpang.
Pada tahun 2007, Skytrax memberi EgyptAir 3 Star Quality Certified Airline.
Bulan Maret 2007, maskapai ini menandatangani perjanjian dengan Goldman Sachs untuk konsultasi pada sebuah IPO untuk 20% saham perusahaan holding tersebut. IPO tersebut diperkirakan akan meningkat US$900 juta, yang mana akan digunakan untuk membeli 12 pesawat baru, menambah armada EgyptAir menjadi 62 jet.
EgyptAir meluncurkan divisi jet regionalnya pada Juni 2007. Subsidiari barunya disebut EgyptAir Express dan akan mengoperasikan Embraer E-170. Subsidiari tersebut akan menghubungkan Kairo dengan bandara domestik di Sharm el-Sheikh, Hurghada, Luxor, Aswan dan Alexandria tetapi akan mengoperasikan penerbangan internasional pada pertengahan 2007 untuk menyamai operasi perusahaan induknya. Enam pesawat Embraer juga dimasukkan dalam opsi dan siperkirakan akan ditukar dengan pesanan pada Oktober 2007 (Embraer E-190 atau Embraer E-195).
Menurut homepage Arab Air Carriers Organization AACO, Egyptair sedang dalam pembicaraan dengan Lufthansa untuk mempromosikan peran mereka sebagai anggota berpotensi di Star Alliance.[3]
Maskapai ini juga telah melakukan perjanjian kerjasama dengan anggota Star Alliance lainnya seperti Lufthansa, Singapore Airlines, Austrian Airlines, Thai Airways International, Swiss International Airlines, South African Airways, TAP Portugal, Turkish Airlines dan pada bulan Juli 2007 menandatangani sebuah perjanjian dengan bmi. Masuknya Egyptair ke aliansi tersebut dijadwalkan pada 2008/2009.
Maskapai ini juga merupakan anggota pendiri Arabesk.
EgyptAir Holding Company
suntingEgyptAir Holding Company dibentuk pada 2002 dengan 7 perusahan:
- EgyptAir Airlines
- EgyptAir Maintenance & Engineering (EASA Part 145 Certified)
- EgyptAir Ground Services
- EgyptAir Cargo
- EgyptAir Inflight Services
- EgyptAir Tourism & Duty Free Shops
- EgyptAir Medical Services
- EgyptAir Supplementary Industries Company (dibentuk pada 2006)
- EgyptAir Express (diluncurkan pada Juni 2007)
Subsidiari
suntingMaskapai ini juga memiliki saham di:
- Air Cairo (40%)
- Smart Aviation Company (20%)
- Air Sinai (100%)
Kota Tujuan
sunting(update terakhir: September 2007)
Berita
sunting- 28 Agustus 2007 - EgyptAir menaruh pesanan pesawat A330-200. Pesanan ini mencakup 5 pesawat plus 3 opsi. Dua pesawat pertama akan dikirim pada 2011 dan tiga lainnya pada 2012.
- 14 Juni 2007 - EgyptAir dan Lufthansa mengumumkan bahwa mereka akan memasuki perjanjian pertukaran kode mulai Oktober 2007. Chief Lufthansa, Wolfgang Mayrhuber mengatakan, 'EgyptAir merupakan partner ideal bagi kami karena dengan kerjasama ini kami dapat meletakkan diri kami dalam salah satu pasar yang tumbuh secara dinamis di Afrika Utara.'. Pergerakan ini diperkirakan sebagai dukungan Lufthansa kepada EgyptAir untuk memasuki Star Alliance. Rute yang awalnya dicakup oleh perjanjian ini adalah:
- Cairo - Frankfurt (dioperasikan oleh EgyptAir dan Lufthansa) - Total: 3 penerbangan harian
- Cairo - Munich (dioeprasikan oleh EgyptAir) - Total: 1 penerbangan harian
- Alexandria/Borg El Arab - Frankfurt (dioperasikan oleh Lufthansa) - Total: 3 penerbangan mingguan. [1] Diarsipkan 2007-10-16 di Wayback Machine.
Perjanjian Pertukaran Kode
suntingEgyptAir telah melakukan perjanjian pertukaran kode dengan maskapai berikut:
- Aerosvit Airlines (menaruh kode MS pada penerbangan Kiev-Cairo)
- Austrian Airlines (MS dan OS pada penerbanagn Cairo-Vienna)
- Gulf Air (MS dan GF pada penerbangan Cairo-Bahrain)
- Korean Air (MS pada penerbangan Incheon-Cairo oleh KE)
- Olympic Airlines (MS pada penerbangan Athens-Alexandria oleh OA)
- Royal Air Maroc (MS dan AT pada penerbangan Cairo-Casablanca)
- Saudi Arabian Airlines (MS dan SV pada penerbangan Cairo-Medina dan Cairo-Dammam)
- Singapore Airlines (MS pada penerbangan Singapore-Cairo oleh SQ)
- South African Airways (SA pada penerbangan Cairo-Johannesburg)
- Swiss International Airlines (MS pada penerbangan Zurich-Cairo oleh LX)
- TAP Portugal (TP pada penerbangan Cairo-Lisbon)
- Thai Airways International (TG pada penerbangan Cairo-Bangkok)
- Tunis Air (MS dan TU pada penerbangan Cairo-Tunis)
- Turkish Airlines (MS dan TK pada penerbangan Cairo-Istanbul)
- Yemenia (IY pada penerbangan Cairo-Sana'a)
Rencana perjanjian pertukaran kode:
Armada
suntingArmada EgyptAir telah mencakup (pada September 2007):
Pesawat | Jumlah | Penumpang | Keterangan |
Boeing B777-200ER | 5 | 319 (12F/21C/286Y) | |
Airbus A340-200 | 3 | 260 (12F/24C/224Y) | |
Airbus A330-200 | 7 (5 pesanan) |
268 (24C/244Y) | 5 pesanan untuk pengiriman pada 2011/2012.
3 pesawat lainnya dalam opsi |
Airbus A321-200 | 4 | 185 (10C/175Y) | |
Airbus A320-200 | 12 | 139 (16C/123Y) 145 (10C/135Y) |
7 pesawat berkursi 145
5 pesawat berkursi 139 |
Boeing B737-500 | 4 | 104 (8C/96Y) | Termasuk 1 pesawat pada penerbangan 'Air Sinai' |
Boeing B737-800 | 3 (9 orders) |
154 (16C/138Y) | Semua kursi kelas bisnis dilengkapi dengan AVOD |
Embraer ERJ-170 | 5 (1 order) |
76 (76Y) | Beroperasi untuk EgyptAir Express
(+ opsi untuk 6 Embraer Jet) |
Airbus A300-600RF | 2 | N/A | Beroperasi untuk Egyptair Cargo |
Airbus A300B4-203F | 2 | N/A | Beroperasi untuk Egyptair Cargo |
Jumlah Pesawat: | 47 (+15 pesanan) (+9 opsi) |
Update: September 2007 |
---|
EgyptAir mengoperasikan salah satu armada pesawat paling muda di perusahaan itu,[4] dengan usia rata-rata 7.6 tahun.
Insiden dan Kecelakaan
suntingInsiden fatal mencakup:
- 19 Maret 1972 - EgyptAir Penerbangan 763 jatuh di Vietnam, menewaskan 30 penumpang.
- 25 Desember 1979 - Egyptair Penerbangan 864 jatuh ke komplek industri di Bangkok, Thailand, setelah awak kabin gagal membenarkan arah pendaratan pesawat. 20 dari 52 penumpang dan 72 orang di darat tewas.
- 23 November 1985, Egyptair Penerbangan 648, sebuah Boeng 737 dibajak menuju Luqa, Malta oleh tiga orang dari grup Abu Nidal. Omar Rezaq merupakan salah satunya. Setelah beberapa jam negosiasi, tentara Mesir menyerang pesawat untuk melawan pembajak, yang melempar beberapa granat dan menembak mati 5 penumpang berkebangsaan Israel dan Amerika Serikat. Pesawat itu mengalami kerusakan parah karena ledakan dan kebakaran. 2 dari 6 awak kabin dan 58 dari 91 penumpang tewas.
- 31 Oktober 1999, EgyptAir Penerbangan 990, sebuah Boeing 767 terbang antara Bandar Udara Internasional John F. Kennedy di New York City dan Cairo, jatuh di Samudera Atlantik tepatnya lepas pantai Nantucket. Pilot, Gameel Al-Batouti, dituduh oleh otoritas AS melakukan bunuh diri dan menjatuhkan pesawat. Pihak berwenang Mesir menolak pernyataan itu.
- 7 Mei 2002, EgyptAir Penerbangan 843 jatuh saat mendarat di Tunis, menewaskan 14 dari 62 penumpang.
- 29 Maret 2016, EgyptAir dengan nomor penerbangan MS181 tujuan Alexandria menuju Kairo dibajak orang tidak dikenal yang dikabarkan mengenakan sabuk bom bunuh diri.[5]
- 18 Mei 2016, Pesawat EgyptAir dengan kode penerbangan MS804 yang terbang dari Paris menuju Kairo menghilang dari radar pada pukul 23:09 waktu setempat dengan posisi terakhir diatas Laut Mediterania. Pesawat itu mengangkut sebanyak 59 penumpang dan 10 awak.[6]
Pranala luar
sunting- Official site Diarsipkan 2006-01-01 di Wayback Machine.
- Fleet Age
- Fleet Diarsipkan 2015-09-23 di Wayback Machine.
- EgyptAir to Integrate Boeing 737-800s into Fleet (1)
- Egyptair's First Boeing 737-800 Delivery
- Egyptair Expanding Services Diarsipkan 2007-12-17 di Wayback Machine.
- Egyptair adds 12 new aircraft to its fleet[pranala nonaktif permanen]
- Egyptair Orders 8 Airbus A-330 Aircraft Diarsipkan 2007-12-17 di Wayback Machine.
Referensi
sunting- ^ a b "Directory: World Airlines". Flight International. 2007-04-03. hlm. 76.
- ^ NTSB Group Chairman's Factual Report, January 18, 2000
- ^ Egypt Air aims to become a member within the next 24 months.[pranala nonaktif permanen] www.aaco.org, Industry and AACO news, March 8, 2006
- ^ Boeing
- ^ Pembajak EgyptAir Memakai Bom Sabuk Diarsipkan 2016-05-25 di Wayback Machine. Arah.com tanggal 29 Maret 2016. Diakses tanggal 29 Maret 2016.
- ^ Pesawat EgyptAir Tujuan Kairo Hilang Dari Radar[pranala nonaktif permanen] Arah.com, tanggal 19 Mei 2016. Diakses tanggal 19 Mei 2016.