Indonesian Paradise Property

perusahaan asal Indonesia

PT Indonesian Paradise Property Tbk (berbisnis dengan nama dagang Paradise Indonesia) adalah sebuah perusahaan properti yang berkantor pusat di Jakarta. Hingga akhir tahun 2022, perusahaan ini memiliki sejumlah properti yang tersebar di Bali, Batam, Yogyakarta, Jakarta, Makassar, Bandung.[2][3]

PT Indonesian Paradise Property Tbk
Paradise Indonesia
Sebelumnya
PT Penta Karsa Lubrindo (1996-2004)
Perusahaan publik
Kode emitenIDX: INPP
IndustriProperti
Didirikan14 Juni 1996; 28 tahun lalu (1996-06-14)
Kantor pusatJakarta Selatan, DKI Jakarta
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh kunci
Anthony Prabowo Susilo[1]
(Direktur Utama)
Todo Sihombing[1]
(Komisaris Utama)
Produk
JasaManajemen properti
PendapatanKenaikan Rp 955,541 milyar (2022)[2]
Kenaikan Rp 169,116 milyar (2022)[2]
Kenaikan Rp 65,615 milyar (2022)[2]
Total asetKenaikan Rp 9,164 triliun (2022)[2]
Total ekuitasKenaikan Rp 5,740 triliun (2022)[2]
PemilikTree of Blessing Pte. Ltd. (42,75%)
PT Grahatama Kreasibaru (37%)
Elysium Investment Partners Ltd. (18%)
Publik
Karyawan
Kenaikan 991 (2022)[2]
Anak usahaLihat daftar
Situs webparadiseindonesia.com

Sejarah

sunting

Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1996 dengan nama PT Penta Karsa Lubrindo. Pada tahun 2002, perusahaan ini mulai mengoperasikan Harris Hotel Tuban di Bali. Pada tahun 2004, perusahaan ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang dan resmi melantai di Bursa Efek Surabaya. Perusahaan ini juga mulai mengoperasikan Harris Resort Kuta Beach di Bali. Setahun kemudian, perusahaan ini mulai mengoperasikan Harris Hotel Tebet di Jakarta. Pada tahun 2011, perusahaan ini mulai mengoperasikan Harris Hotel Batam Center di Batam dan Harris Suites fX Sudirman di Jakarta. Setahun kemudian, perusahaan ini mulai mengoperasikan POP! Hotel Sangaji di Yogyakarta serta kawasan Sahid Kuta Lifestyle Resort di Bali, yang terdiri dari beachwalk, Sheraton Bali Kuta Resort, dan Harris Resort Kuta Beach.

Pada tahun 2013, perusahaan ini mulai mengoperasikan Cikini Gold Center di Jakarta. Dua tahun kemudian, perusahaan ini mulai mengoperasikan Park23 Entertainment Center di Bali. Perusahaan ini juga membeli sejumlah saham dari PT Plaza Indonesia Realty Tbk,[4] PT Sepingan Properti, PT Mitra Perdana Nuansa, PT Anugerah Nusaraya, dan PT Mitra Gemilang Mahacipta. Pada tahun 2016, perusahaan ini mulai mengoperasikan Maison Aurelia Sanur di Bali dan mendivestasi PT Sepingan Properti. Setahun kemudian, perusahaan ini mulai mengoperasikan 23 Paskal Shopping Center di Bandung[5] dan meletakkan batu pertama pembangunan One Residence di Batam. Perusahaan ini juga membongkar Harris Resort Kuta Beach di Bali.

Pada tahun 2018, perusahaan ini mulai mengoperasikan kembali Harris Resort Waterfront di Batam dan mulai mengembangkan Sahid Kuta Lifestyle Resort II di Bali. Setahun kemudian, perusahaan ini mendivestasi saham PT Plaza Indonesia Realty Tbk serta meletakkan batu pertama pembangunan apartemen 31 Sudirman Suites di Jakarta dan Hyatt Place Hotel di Makassar. Bersama PT Retzan Indonusa, perusahaan ini juga mengakuisisi 100% saham PT Adhitama Citra Selaras.

Pada tahun 2020, perusahaan ini mendivestasi saham PT Karsa Citra Unggul dan mengakuisisi 88,61% saham PT Mega Biru Selaras. Perusahaan ini juga meningkatkan investasinya di PT Praba Kumala Sajati dan PT Segara Biru Kencana, serta mulai merenovasi Harris Hotel Tuban di Bali. Setahun kemudian, perusahaan ini diundang oleh kurator dari PT Prospek Duta Sukses untuk melanjutkan pembangunan 45 Antasari. Perusahaan ini kemudian setuju untuk melanjutkannya bersama PT Paloma Suasa Manajemen. Pada tahun yang sama, perusahaan ini juga mulai mengoperasikan Yello Hotel Kuta Beach di Bali. Pada tahun 2022, perusahaan ini mulai mengoperasikan Aloft Bali Kuta di Bali dan mulai membangun Antasari Place di Jakarta.[2][3] Pada bulan Agustus 2023, perusahaan ini meneken nota kesepahaman dengan ITDC mengenai rencananya untuk membangun lapangan padel di Nusa Dua dan Mandalika.[6] Pada bulan Oktober 2023, bersama Bina Nusantara, perusahaan ini mulai membangun pusat perbelanjaan 23 Semarang.[7] Pada bulan Januari 2025, perusahaan ini menggandeng Hankyu Hanshin Holdings untuk mengembangkan kawasan Sahid Kuta Lifestyle Resort di Bali.[8]

Anak usaha

sunting

Hingga akhir tahun 2022, perusahaan ini memiliki 17 anak usaha, yakni:

Referensi

sunting
  1. ^ Lompat ke: a b "Komisaris & Direksi". PT Indonesian Paradise Property Tbk. Diakses tanggal 18 Agustus 2023. 
  2. ^ Lompat ke: a b c d e f g h "Laporan Tahunan 2022". PT Indonesian Paradise Property Tbk. Diakses tanggal 18 Agustus 2023. 
  3. ^ Lompat ke: a b "Sekilas Perusahaan". PT Indonesian Paradise Property Tbk. Diakses tanggal 18 Agustus 2023. 
  4. ^ Azizah, Nuriy (27 Agustus 2015). "Indonesian Paradise Resmi Akuisisi 25,49% Saham Plaza Indonesia". BeritaSatu. Diakses tanggal 24 Maret 2025. 
  5. ^ Kunjana, Gora (24 November 2016). "Indonesian Paradise Luncurkan 23Paskal Bandung". Investor Daily. Diakses tanggal 24 Maret 2025. 
  6. ^ Chaidir, Ridwan (23 Agustus 2023). "ITDC dan Paradise Indonesia kolaborasi bangun lapangan padel". LKBN Antara. Diakses tanggal 26 Agustus 2023. 
  7. ^ Rahmana, Aulia Ivanka (30 Oktober 2023). "Indonesia Paradise Property (INPP) & Bina Nusantara akan Bangun Mal Baru di Semarang". Kontan. Diakses tanggal 24 Maret 2025. 
  8. ^ Noviani, Ana (13 Januari 2025). "Babak Baru Kongsi Indonesian Paradise Property (INPP) dan Hankyu Hanshin". Bisnis Indonesia. Diakses tanggal 24 Maret 2025.