Gelombang pecah
Gelombang pecah atau empasan dalam dinamika fluida adalah gelombang yang amplitudonya mencapai level kritis sehingga terjadi beberapa proses tertentu yang menyebabkan sebagian energi gelombang berubah menjadi energi kinetik turbulen.[1][2] Pada kondisi ini, model fisik sederhana yang mendeskripsikan dinamika gelombang seringkali menjadi tidak valid, terutama pada model yang mengasumsikan kondisi linear. Bentuk gelombang pecah yang umum ditemukan adalah ombak yang pecah di sepanjang garis pantai. Gelombang pecah biasanya terjadi ketika kecuraman gelombang mencapai batas maksimumnya sehingga gelombang menjadi pecah dan mendisipasi energinya.[3]
Jenis
Gelombang pecah pada ombak dapat terjadi di mana saja, bahkan di tengah laut, asalkan amplitudonya mencukupi. Meskipun demikian, ombak yang pecah lebih sering ditemui di pantai karena tinggi gelombang semakin dipengaruhi oleh berkurangnya kedalaman perairan. Peristiwa ini disebut pendangkalan gelombang, atau shoaling.
Terdapat empat bentuk dasar gelombang pecah, antara lain spilling, plunging, collapsing, dan surging.[4]
Referensi
- ^ Tadayon, Behrooz; Dehghani, Hamid; Ershadi, Cyrus (2021-05-15). "Proposing new breaking wave height prediction formulae using gene expression programming". Ocean Engineering (dalam bahasa Inggris). 228: 108952. doi:10.1016/j.oceaneng.2021.108952. ISSN 0029-8018.
- ^ Benilov, A.Yu; Ly, L.N. (2002-01-01). "Modelling of surface waves breaking effects in the ocean upper layer". Mathematical and Computer Modelling (dalam bahasa Inggris). 35 (1-2): 192. doi:10.1016/S0895-7177(01)00159-5. ISSN 0895-7177.
- ^ Shore Protection Manual. 1 (edisi ke-4). Washington D.C.: Coastal Engineering Research Center Department of The Army. 1984.
- ^ Sarpkaya, Turgut; Isaacson, Michael (1981). Mechanics of wave forces on offshore structures. Van Nostrand Reinhold. hlm. 277. ISBN 978-0-442-25402-5.