Itawaka, Saparua Timur, Maluku Tengah

negeri di Kecamatan Saparua Timur, Maluku Tengah

Itawaka, adalah salah satu dari 10 negeri yang termasuk ke dalam wilayah kecamatan Saparua Timur, Maluku Tengah, Maluku, Indonesia. Sebelumnya negeri ini termasuk dalam wilayah Kecamatan Saparua hingga pada tahun 2015 Saparua Timur dimekarkan menjadi kecamatan sendiri berdasarkan Perda Maluku Tengah Nomor 11 Tahun 2015. Berdasarkan catatan BPS, Itawaka tergolong sebagai negeri swasembada.[4] [5]Data tahun 2018 menunjukkan bahwa Itawaka memiliki populasi sebesar 2.083 jiwa, terbesar keempat di Kecamatan Saparua Timur.[6]

Itawaka
Leilisal Beinusa

Pesisir Pantai Itawaka
Negara Indonesia
ProvinsiMaluku
KabupatenMaluku Tengah
KecamatanSaparua Timur
Kodepos
97585
Luas10,20 km2[1]
Jumlah penduduk2.083 jiwa (Data Tahun 2017)[2]
Kepadatan204 jiwa/km2[3]

Negeri Itawaka tergolong sebagai negeri pesisir[7] dan terletak di ujung Jazirah Hatawano bersama dengan Tuhaha, Kampong Mahu, Ihamahu, Iha, dan Nolloth. Itawaka berjarak lebih kurang 5 km dari Tuhaha, ibukota Kecamatan Saparua Timur, Maluku Itawaka. Leijlisa Beinusa Uku Lima Hale Siwa.Tengah.[8]

Etimologi

sunting

Nama Itawaka adalah perubahan dari kata titawaka. Titawaka terdiri dari dua kata yakni tita yang berarti perintah dan waka yang berarti jaga atau kepung. Umumnya kata titawaka diterjemagkan sebagai perintah untuk pergi menjaga sebagaimana termaktub dalam lirik lagu yang berjudul Italili e, salah satu lagu tradisional dari Negeri Ullath yang memiliki keterikatan sejarah dengan Itawaka. Perintah untuk menjaga adalah perintah yang dikeluarkan oleh Raja Gunung Negeri Ullath yaitu fam Pattipeilohy kepada salah seorang dalam keluarganya dan beberapa kepala keluarga lainnya. Perintah atau titah tersebut mengharuskan sebagian dari masyarakat Ullath untuk pergi dalam suatu misi ke Jazirah Hatawano. Masyarakat Ullath yang kirimkan ke Hatawano harus menjaga suatu mata air tempat terjadinya pembantaian orang Nolloth. Mata air itu dikenal sebagai Air POtang-potang dan berada di Negeri Itawaka yang sekarang.

Kepergian sebagian masyarakat Ullath dipimpin oleh salah seorang dari keluarga Pattipeilohy. Mereka pergi untuk selama-lamanya dan tidak untuk kembali lagi. Merekalah cikal bakal awal penduduk Itawaka. Dalam perjalanan Pattipeilohy mengubah namanya Pattipelaya yang berarti (seorang) pergi berlayar. Kelak ia akan menurunkan fam Papilaya yang beranak pinak di Itawaka.

Sejarah

sunting

Asal-usul Penduduk Itawaka

sunting

Penduduk Itawaka yang asli berasal dari Negeri Ullath. Cikal bakal masyarakat Itawaka tersebut terdiri dari 24 atau 25 kepala keluarga yang berangkat dari Ullath semasa Perang Iha antara Kerajaan Iha melawan Belanda. Dalam peperangan tersebut Belanda mengadakan persekutuan dan berhasil membujuk beberapa negeri di Saparua untuk membantu mereka dalam memerangi Kerajaan Iha. Beberapa Negeri tersebut adalah Ullath, Tuhaha, Paperu, dan Nolloth. Dua negeri yang pertama disebut masih memiliki hubungan gandong dengan Iha. Kedatangan sebagian orang Ullath ke Hatawano dan terlibat dalam pertempuran adalah kekalahan moral bagi Kerajaan Iha karena yang memerangi mereka dan datang untuk mengepung bukanlah orang lain melainkan saudara sendiri.

Kondisi Wilayah

sunting

Letak dan Batas-batas

sunting

Secara geografis Negeri Itawaka terletak di Jazirah Hatawano, Pulau Saparua. Negeri ini berbatasan dengan beberapa negeri yakni sebagai berikut.

Cuaca dan Iklim

sunting

Itawaka beriklim tropis. Letaknya yang berada di pesisir membuat negeri ini sangat dipengaruhi oleh angin laut, angin darat, dan angin musim. Itawaka memiliki dua musim dalam satu tahun yaitu musim hujan dan musim kemarau. Di antara dua musim biasanya terjadi musim tak menentu sebagai bentuk transisi dari satu musim ke musim yang lain.

Demografi

sunting

Itawaka memiliki penduduk sebanyak 2.083 jiwa yang terdiri dari 1.067 jiwa laki-laki dan 1.016 jiwa perempuan. Jumlah ini menjadikan Itawaka sebagai negeri dengan populasi terbesar keempat di Saparua Timur, Maluku Tengah. Penduduk Itawaka terdiri dari 412 kepala keluarga (KK) yang mewakili 8,98% total KK di Saparua Timur. Seluruh penduduknya beragama Kristen Protestan dengan sebuah gereja yang melayani yang bernama Gereja Protestan Maluku (GPM) Maranatha. Sebelum memiliki gereja dan jemaat sendiri, orang Itawaka beribadah di GPM Bait Allah di Nolloth dan masuk dalam jemaat Nolloth.

Mata Pencaharian

sunting

Mata pencaharian utama di Itawaka adalah bertani dan nelayan. Komoditas utama yang ditanam adalah cengkih, pala, kenari, dan kelapa. Dari 412 KK, 304 KK di antaranya bekerja dalam bidang pertanian. Babi dan ayam adalah hewan ternak utama di negeri ini.

Kesehatan

sunting

Di Itawaka belum ada puskesmas dan fasilitas kesehatan yang lain.

Pendidikan

sunting

Negeri ini dapat dikatakan maju dari segi kuantitas sekolah atau penyelenggara pendidikan. Di Nolloth ada satu buah TK (taman kanak-kanak) yang dikelola secara swasta oleh Yayasan J.B. Sitanala, dan tiga buah SD masing-masing SD Inpres Nolloth, SD Negeri 1, dan SD Negeri 2 Nolloth.

Di Nolloth belum ada SMP dan SMA/SMK. SMP terdekat berada di Negeri Ihamahu yang berjarak kurang dari 200 meter dari Nolloth. Sedangkan SMA dan SMK masing-masing ada di Tuhaha yang berjarak 3 kilometer dan di Saparua yang berjalan 8 kilometer.

Fam-fam Asli

sunting

Fam-fam asli Itawaka adalah keturunan dari keluarga-keluarga yang meninggalkan Ullath dalam misi titawaka dan fam yang bergabung bersama mereka. Berikut adalah fam-fam asli Itawaka.

  1. Litamahuputty
  2. Papilaya
  3. Sahetapy
  4. Syaranamual
  5. Tomasoa
  6. Wattimena

Fam-fam Pendatang

sunting

Fam-dam pendatang adalah fam yang berasal dari negeri lain, tetapi sudah beranak pinak di Itawaka dan menganggap negeri ini sebagai kampung halaman. Berikut adalah fam-fam pendatang di Itawaka.

  1. Likumahua
  2. Lucas
  3. Manuputty
  4. Matulessy
  5. Nitalessy
  6. Pasanea
  7. Siahaya
  8. Sopacua
  9. Tuapattinaya

Hubungan Sosial

sunting

Hubungan Pela

sunting

Itawaka memiliki hubungan pela dengan Negeri Porto,[9] Makariki,[9] dan Hualoy, di antara ketiganya, pela dengan Hualoy adalah yang tertua. Pela antara Itawaka dengan Porto berjenis pela perang. Dalam hal ini, hubungan antardua negeri terbentuk sesudah perang yang dalam perang tersebut, salah satu negeri membantu negeri yang lain. Dalam perjalanan sejarah, tiga negeri yakni Itawaka, Porto, dan Makariki disebut sebagai tiga negeri pela. Padahal yang sebenarnya adalah Itawaka yang berpela dengan Porto dan juga Makariki. Sedangkan Porto dan Makariki sendiri tidak terlibat pela dan tidak memiliki kewajiban apa-apa satu sama lain.[9]

Hubungan Gandong

sunting

Iha, Tuhaha, dan Ullath adalah tiga negeri di Saparua yang dianggap sebagai gandong dan memiliki hubungan adik-kaka dengan Itawaka.

Kelembagaan

sunting

Sistem Pemerintahan

sunting

Masyarakat Itawaka adalah masyarakat negeri (desa adat) dengan pemerintahan sipil dan pemerintahan adat yang terkoneksi. Kepala pemerintahan sipil dan pemerintahan adat berada di tangan kepala negeri yang dikenal sebagai raja.

Sebagai sebuah negeri atau negeri adat, Itawaka dipimpin oleh seorang raja yang berkedudukan layaknya kepala desa. Apabila raja belum terpilih, tampuk kepemimpinan dijabat oleh pejabat negeri. Itawaka diperintah oleh raja yang berasal dari matarumah parentah (fam) Wattimena. Raja Itawaka adalah seorang patih. Pada tahun 2018 Itawaka dikepalai sementara oleh Bapak T. Wattimena yang berkedudukan sebagai pejabat negeri.[10] Jabatan raja di Itawaka dipangku oleh fam (matarumah parentah) Wattimena.

Pada awal tahun 2020, Itawaka telah memiliki raja definitif, yakni Willem Wattimena yang dilantik oleh Pemerintah Maluku Tenagh sebagai kepala pemerintahan negeri (KPN).[11] Namun, pengukuhan secara adat baru terjadi pada 26 Februari 2021. Willem Wattimena dikukuhkan dengan gelar Upu Pati Amano Leilisal. Pengukuhan tersebut dihadiri oleh negeri pela dan gandong seperti Iha, Tuhaha, Ullath, Makariki, dan Porto.[11]

Ada lima soa di Itawaka, yakni sebagai berikut.

  • Soa Iha

Kepalanya adalah fam Sahetapy[11] (turun temurun).

  • Soa Italili

Kepalanya adalah fam Papilaya (turun temurun).

  • Soa Moni

Kepalanya adalah fam Syaranamual (turun temurun).

  • Soa Samahu

Soa Samahu disebut pula soa raja. Soa ini dikepalai oleh fam Wattimena (turun temurun).

  • Soa Selili

Kepalanya adalah fam Matulessy (turun temurun).

Referensi

sunting
  1. ^ [Kecamatan Saparua Timur Dalam Angka 2018 Hlm. 4]
  2. ^ [Kecamatan Saparua Timur Dalam Angka 2018 Hlm. 29]
  3. ^ [Kecamatan Saparua Timur Dalam Angka 2018 Hlm. 30]
  4. ^ [Kecamatan Saparua Timur Dalam Angka 2018 Hlm. 22]
  5. ^ profilbaru.com. "Itawaka Saparua Timur Maluku Tengah". profilbaru.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-01-17. 
  6. ^ [Kecamatan Saparua Timur Dalam Angka 2018 Hlm. 30]
  7. ^ [Kecamatan Saparua Timur Dalam Angka 2018 Hlm. 10]
  8. ^ [Kecamatan Saparua Timur Dalam Angka 2018 Hlm. 5 dan 6]
  9. ^ a b c "De pela's van Makariki". Pusaka Huinelo. Diakses tanggal 29 Mei 2024. In de streektaal van Makariki, heet het sluiten van een pela=keras verbond HUWAË PELA en dat is wat ze precies drie keer hebben gedaan. 
  10. ^ [Kecamatan Saparua Timur Dalam Angka 2018 Hlm. 20]
  11. ^ a b c Kayum Ely (26 Februari 2021). "Usai Dilantik Sebagai KPN Itawaka, Wilhellem Wattimena Dikukuhkan Secara Adat". Liputan Malteng. Diakses tanggal 3 April 2024. Acara pengukuhan adat ini juga di hadiri oleh Pela gandong Itawaka seperti negeri Porto ,Makariki, Negeri Iha, Negeri Ulat dan Negeri Tuhaha.