Jusuf Adiwinata

birokrat Indonesia

Mr. H. Jusuf Adiwinata (23 September 1900 – 20 Agustus 1958) adalah tokoh seniman yang aktif dalam pemerintahan, terutama di bidang hukum. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Jawatan Imigrasi Bangsa Indonesia pertama yang menjabat sejak 26 Januari 1950 hingga 31 Desember 1956. Selain itu, ia pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat[1] dan Sekretaris Gubernur Jawa Barat pada masa revolusi.

Mr. H.
Jusuf Adiwinata
Lahir(1900-09-23)23 September 1900
Serang, Banten, Hindia Belanda
Meninggal20 Agustus 1958(1958-08-20) (umur 57)
Jakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
PekerjaanSeniman
Birokrat
Dikenal atasKepala Jawatan Imigrasi ke-1

Riwayat hidup sunting

Semasa mahasiswa banyak mengarang dan melukis karikatur,[2] pada tahun 1920-an, merupakan satu-satunya karikaturis bangsa Indonesia yang tampil dalam majalah Panji Pustaka.

Sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat sunting

Berhubung dengan diumumkannya perintah cease fire, Pemerintah Republik daerah Karesidenan Banten mengeluarkan "Maklumat Bersama Nomor 3", yang ditandatangani oleh Mayor Edi Sudewo (Kepala Pemerintah Militer), Tb. K.H. Achmad Chatib (Residen Banten) dan Jusuf Adiwinata (Wakil Gubernur Jawa Barat).[3]

Karena sulitnya memperoleh ORI (Oeang Repoeblik Indonesia) di daerah Banten, maka ia dan R. Lumanauw (Kepala Kantor Inspeksi Keuangan Keresidenan Banten), atas izin pemerintah pusat, kemudian memprakarsai dibuatnya ORIDAB (Oeang Repoeblik Indonesia Daerah Banten) yang dijaminkan dengan emas pertambangan Cikotok, untuk membayar gaji pegawai di Banten.[4]

Sebagai Kepala Jawatan Imigrasi pertama sunting

Jusuf Adiwinata menjadi Kepala Jawatan Imigrasi[2] yang pertama sejak dinas Imigrasi produk Hindia Belanda diserahterimakan kepada Pemerintah Indonesia 26 Januari 1950. Tanggal ini merupakan cikal bakal ditetapkannya peristiwa penting sebagai Hari Bhakti Imigrasi di Indonesia.

Jasa sunting

 
Makam Jusuf Adiwinata di TMP Kalibata, Jakarta.

Jusuf Adiwinata pernah mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputra Utama. Selain itu, atas jasa-jasa besarnya, namanya dijadikan sebuah nama jalan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Referensi sunting

  1. ^ Departemen Penerangan Indonesia (1953). Propinsi Djawa Barat. Kementerian Penerangan. hlm. 59. 
  2. ^ a b "Bung Karno "Nyaba" Banten. Bagian I, Tahun 1951. – Museum Multatuli" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-11-18. 
  3. ^ Toer, Pramoedya Ananta (2014-08-18). Kronik Revolusi Indonesia Jilid V. Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 204. ISBN 978-979-9106-89-6. 
  4. ^ Ali, Mufti, Ph.D; Permana, Dr. Rahayu, M.Hum; Alfuadi, Farhan, S.Ud (2020). Brigjen KH. Syam'un: Kiyai Panglima para Pejuang Kemerdekaan di Banten (1893-1949) (PDF). Pemerintah Kota Serang. hlm. 123. 

Pranala luar sunting