Kaliwates, Jember

kecamatan ibukota Kabupaten Jember, Jawa Timur


Kaliwates adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Dulunya kecamatan ini bernama Kecamatan Jember, hingga tahun 1976 Kecamatan Jember dipecah menjadi 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Kaliwates, Kecamatan Patrang dan Kecamatan Sumbersari. Kaliwates bersama Patrang dan Sumbersari adalah wilayah inti dari ibukota Kabupaten Jember yaitu Kota Jember. Letak Kantor Bupati Jember berada di Kecamatan ini, sehingga Kecamatan Kaliwates bisa juga disebut sebagai ibukota Kabupaten Jember.

Kaliwates

Kantor Camat Kaliwates
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenJember
Pemerintahan
 • CamatBambang Saputro, SH, M.Si[1]
Populasi
 (2021)
 • Total125.131 jiwa
 • Kepadatan4.792/km2 (12,410/sq mi)
Kode pos
68131 - 68137
Kode Kemendagri35.09.19
Kode BPS3509710
Desa/kelurahan7 kelurahan

Kaliwates juga menjadi pusat Perbelanjaan/Mall, dan Penginapan/Hotel utama di kota Jember. Seperti Roxy Mall and Supermarket, Lippo Plaza, Transmart Jember, Matahari Departemen Store dan Pasar Tanjung (pasar tradisional utama di kota Jember) adalah segelintir dari beberapa Perbelanjaan di kota Jember. Kantor Polres Jember, Kantor Bank Indonesia Jember, Kantor OJK, Kantor Cabang PTPN XII, dan beberapa kantor kedinasan juga terletak di kecamatan ini. Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember dan Universitas Islam Jember adalah Perguruan Tinggi yang ada di Kaliwates.

Kelurahan sunting

Kecamatan Kaliwates terdiri dari 7 kelurahan, yakni:

  1. Kelurahan Mangli
  2. Kelurahan Kebon Agung
  3. Kelurahan Kaliwates
  4. Kelurahan Kepatihan
  5. Kelurahan Tegal Besar
  6. Kelurahan Sempusari
  7. Kelurahan Jember Kidul

Demografi sunting

Suku sunting

Penduduk asli atau suku yang mendiami provinsi Jawa Timur, termasuk di Kabupaten Jember adalah suku Jawa, demikian juga di kecamatan Kaliwates. Meski demikian, penduduk dari suku lain juga ada yang tinggal di kecamatan ini, termasuk suku Madura, kemudian suku Bawean, Tengger, Osing, Samin, dan beberapa suku lainnya dari berbagai daerah di Indonesia juga beberapa tinggal di sini.[2]

Bahasa sunting

Selain bahasa resmi nasional yakni bahasa Indonesia, bahasa yang umumnya atau banyak digunakan di tempat ini adalah bahasa Jawa, dan juga beberapa penutur bahasa lainnya seperti Madura, dan lainnya.[3]

Bahasa Jawa yang digunakan di Jawa Timur, bukan bahasa Jawa baku karena dalam pergaulan sehari-hari umumnya menggunakan bahasa Jawa kasar (Ngoko). Bahasa Jawa resmi dibedakan atas tiga tingkatan pemakaian bahasa, yaitu ngoko, madya, dan Krami (Krama). Bahasa ngoko dipakai untuk orang yang sudah saling kenal dan akrab, juga kepada orang lain yang lebih muda usianya maupun lebih rendah derajat sosialnya (Ngoko Lugu dan Ngoko Ngandap). Bahasa Krami digunakan untuk berbicara dengan orang yang belum akrab, atau lebih tua, dan memiliki status sosial lebih tinggi. Kemudian bahasa Madya muncul sebagai variasi pemakaian antara bahasa Ngoko dan Krami.[3]

Sementara bahasa Madura terbagi menjadi dialek Kangean, Sumenep, Pamekasan, Bangkalan, Probolinggo, Bondowoso, dan Situbondo. Dalam pemakaiannya, bahasa Madura juga mengenal tiga tingkatan yaitu Enja’iya (bahasa halus), Enghi-enten (bahasa tengahan), dan Enghi-bhunten (bahasa kasar).[3]

Agama sunting

Tahun 2021, jumlah penduduk kecamatan Kaliwates sebanyak 125.131 jiwa, dengan kepadatan 4.792 jiwa/km². Kemudian, persentasi penduduk kecamatan Kaliwates berdasarkan agama yang dianut yakni Islam 93,28%, kemudian Kekristenan 6,08% dimana Protestan 3,32% dan Katolik 2,76%. Sebagian lagi menganut agama Buddha 0,50%, Hindu 0,10%, Konghucu 0,03% dan Kepercayaan 0,01%.[4]

Referensi sunting

  1. ^ Bupati Hendy Instruksikan Camat Bentuk Tim Pemulasaraan Jenazah Covid-19, www.jurnalmetropol.com, 27 Agustus 2021
  2. ^ Taufiq, Muhammad. "Mengenal 6 Suku yang Mendiami Provinsi Jawa Timur". Suara.com. Diakses tanggal 27 Agustus 2021. 
  3. ^ a b c "Bahasa Daerah Jawa Timur". www.senibudayaku.com. Diakses tanggal 27 Agustus 2021. 
  4. ^ "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 27 Agustus 2021.