Kekhanan Uzbek (bahasa Uzbek: O'zbek ulusi), atau yang dikenal sebagai Kekhanan Abulkhair,[2] adalah sebuah negara kekhanan yang didirikan oleh Wangsa Abulkhair, bagian dari Dinasti Shaybaniyah, pada abad ke-15 Masehi di wilayah Asia Tengah. Pada masa awal berdirinya, Kekhanan Uzbek menjadi negara adidaya di Asia Tengah.

Kekhanan Uzbek

O'zbek ulusi
1428–1471
Wilayah Kekhanan Uzbek sekitar tahun 1448 M.
Wilayah Kekhanan Uzbek sekitar tahun 1448 M.
Ibu kota
Bahasa yang umum digunakanKuman
Persia (resmi)
Agama
PemerintahanMonarki
Khan 
• 1428-1468
Abulkhair Khan
• 1468-1471
Sheikh Haidar
Sejarah 
• Didirikan
1428
• Abulkhair mengalahkan Hajji Muhammad
1428
• Dinati Shaybaniyah menginvasi Transoksiana
1446
• Janibeg dan Kerei mendirikan Kekhanan Kazakh[1]
1466
• Kematian Abulkhair
1468
• Dibubarkan
1471
Didahului oleh
Digantikan oleh
Gerombolan Emas
Kekhanan Kazakh
Kekhanan Sibir
Kekhanan Bukhara
Sekarang bagian dari Kazakhstan
 Rusia
 Turkmenistan
 Uzbekistan
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Etimologi

sunting

Dinasti Abulkhair Khan dan keturunannya dinamai berdasarkan Abulkhair, yang merupakan keturunan Jenghis Khan melalui Jochi dan Shiban. Negara-negara yang kemudian muncul dan diperintah oleh dinasti tersebut salah satunya adalah Kekhanan Bukhara. Dinasti tersebut juga dikenal sebagai Dinasti Shaybaniyah, meskipun istilah dinasti ini memiliki lingkup yang lebih besar mengingat Wangsa Arabshah dan Khwarezmia juga termasuk dalam Dinasti Shaybaniyah, tetapi bukan merupakan Dinasti Abulkhair.[3]

Mengenai nama Uzbek itu sendiri, terdapat sejumlah versi pendapat. Penyebutan nama "Uzbek" pertama kali sebagai nama individu tercatat terdapat pada sumber abad ke-12. Kata Uzbek muncul dalam kalangan bangsa Turkik di Transoksiana sebelum kedatangan bangsa Mongol pada abad ke-13.

Seorang sejarawan Arab abad ke-12, Usamah bin Munqidz, dalam bukunya yang berjudul Buku Pendidikan menyatakan bahwa salah satu pemimpin Seljuk pada tahun 1115 hingga 1116 adalah penguasa Mosul bernama Amir Uzbek.

Geografi

sunting

Wilayah Kekhanan Uzbek membentang dari sungai Ural di bagian barat hingga Danau Balkhash di timur, serta dari sungai Syr Darya dan Laut Aral di selatan hingga sungai Tobol dan Irtysh di utara. Wilayah modern Kekhanan Uzbek mencakup Uzbekistan, sebagian besar Kazakhstan dan Turkmenistan, serta bagian selatan Rusia saat ini.

Sejarah

sunting

Era Sebelum Abulkhair Khan

sunting

Berula dari Shiban, saudara Batu Khan sekaligus cucu Jenghis Khan yang menjadi penguasa Gerombolan Emas, Dinasti Shaybaniyah dan keturunannya menguasai wilayah yang cukup besar di Asia Tengah yang didiami oleh banyak suku. Wilayah tersebut termasuk tanah jajahan Gerombolan Emas di bagian timur Pegunungan Ural dan wilayah di utara sungai Syr Darya.

Era Abulkhair Khan

sunting
 
Abulkhair Khan

Sebelum kelahiran Abulkhair pada 1412, wilayah kekuasaan Shiban telah terpecah. Hal tersebut terutama karena bagian timur Gerombolan Emas (Gerombolan Putih) tidak lagi dalam kekuasaan penuh para penguasa Gerombolan Emas, terutama setelah pembunuhan Barak Khan pada 1427. Abulkhair kemudian dipenjara setelah sebuah pertempuran pada 1427 dan dibebaskan setahun berikutnya.

Setelah wafatnya Barak Khan, Ulugh Beg, pemimpin Kekaisaran Timuriyah, secara rahasia memberikan gelar khan kepada Abulkhair. Abulkhair kemudian memulai pemerintahannya dengan mengkonsolidasi suku-suku nomadik di Siberia,[4] terutama yang ada di sekitar ibu kotanya, Chimgi-Tura (Tyumen saat ini). Abulkhair berhasil mengalahkan Khan Sibir, Hajji Muhammad, yang merupakan Khan Gerombolan Emas pada 1419 hingga 1423, sehingga mengambil alih wilayahnya menjadi di bawah Dinasti Shaybaniyah.[3]

Pada 1430 atau 1431, Abulkhair dan pasukannya bertempur ke arah selatan hingga wilayah Khwarezmia yang dikuasai Dinasi Timuriyah dan menduduki Urganj. Pasukan Kekhanan Uzbek kemudian mengambil wilayah Transoksiana dari Dinasti Timuriyah antara tahun 1430 hingga 1446.

Sebelum kematian Shah Rukh pada 1448, Sighnaq dan sejumlah kota lainnya di Turan telah diduduki oleh bangsa Uzbek. Sighnaq menjadi salah satu kota utama di Asia Tengah pada masa itu.

Pada 1451, Abulkhair bersekutu dengan Abu Sa'id dari Dinasti Timuriyah melawan 'Abdullah. Keduanya bertempur menuju Samarkand dan berhasil dalam misi militenya sehingga Abu Sa'id memberikan upeti kepada bangsa Uzbek.

Pemberontakan Bangsa Kazakh

sunting

Sejak dekade 1460-an, pada khan Kazakh mulai melakukan pemberontakan untuk merebut penguasaan atas tanah Kazakh yang dipimpin oleh Janibek dan Kerei Khan, yang merupakan para putra Barak Khan. Mereka kemudian mendirikan Kekhanan Kazakh. Pemberontakan tersebut sulit diatasi oleh bangsa Uzbek karena dalam waktu yang hampir bersamaan mereka telah berperang dengan bangsa Mongol Oirat Dörbet di bagian timur Kekhanan Uzbek. Oleh karena itu, Janibek dan Kerei berhasil memanfaatkan kelemahan bangsa Uzbek tersebut.[5]

Para penguasa

sunting

Khan dari Dinasti Shaybaniyah

sunting

Berikut adalah daftar nama khan yang menguasai bangsa Uzbek sebelum wangsa Abulkhair.[6][7]

  • Shiban
  • Bahadur Oghul
  • Jochi Buqa
  • Bad Oghul
  • Mengu Timur Oghlan
  • Fulad Oghul
  • Ibrahim Sultan
  • Dawlat Shaykh Oghlan

Wangsa Abulkhair

sunting
  • Abulkhair Khan
  • Sheikh Haidar (putra Abulkhair, tewas dalam pertempuran tahun 1471 melawan Ibak Khan)
  • Muhammad Shaybani (cucu Abulkhair Khan)

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Martha Brill Olcott (1987). The Kazakhs. Hoover Press. hlm. 3, 7, 8, 9. ISBN 978-0-8179-9353-5. 
  2. ^ Bonora, Gian Luca, Niccolò Pianciola, dan Paolo Sartori (2009). Kazakhstan: Religions and Society in the History of Central Eurasia. hlm. 24.
  3. ^ a b Dani, Ahmad Hasan; Vadim Mikhaĭlovich Masson; UNESCO (1 Januari 2003). History of Civilizations of Central Asia: Development in contrast : from the sixteenth to the mid-nineteenth century. UNESCO. hlm. 33–36. ISBN 978-92-3-103876-1.
  4. ^ DeWeese, Devin A. (1994) Islamization and native religion in the Golden Horde: Baba Tükles and conversion to Islam in historical and epic tradition. Pennsylvania State University Press, University Park, hlm. 345, ISBN 0-271-01072-X
  5. ^ Olcott, Martha Brill (1987). The Kazakhs. Hoover Press. hlm. 3, 7, 8, 9. ISBN 978-0-8179-9353-5.
  6. ^ Levi, Scott Cameron; Ron Sela (2010). Islamic Central Asia: An Anthology of Historical Sources. Indiana University Press. ISBN 978-0-253-35385-6.
  7. ^ "Art | the Metropolitan Museum of Art". Diarsipkan dari versi asli pada 2019-03-30. Diakses 2018-06-14.