Kereta api

moda transportasi rel
(Dialihkan dari Kendaraan rel)

Kereta api (KA) adalah moda transportasi rel yang berupa rangkaian kendaraan yang berjalan di sepanjang rel untuk mengangkut orang atau barang. Kereta api biasanya ditarik atau didorong oleh lokomotif, meskipun ada pula yang dapat digerakkan sendiri, seperti kereta rel atau rangkaian kereta rel. Penumpang dan barang diangkut dengan wagon yang disebut juga kereta atau gerbong. Kereta api dirancang untuk berjalan pada rel dengan jarak antara dua batangnya yang bersifat tetap dan khusus. Sebagian besar kereta api beroperasi di rel baja dengan roda baja, yang gesekannya rendah menjadikannya lebih efisien dibandingkan moda transportasi lainnya.

Kereta api penumpang kelas eksekutif.
Kereta api penumpang kelas eksekutif.

Kereta api berakar pada jalur wagon, yang digerakkan oleh kuda atau ditarik dengan kabel. Setelah ditemukannya lokomotif uap di Inggris pada tahun 1802, kereta api menyebar dengan cepat ke seluruh dunia, memungkinkan barang dan penumpang bergerak melalui darat dengan lebih cepat dan lebih murah dibandingkan sebelumnya. Angkutan cepat dan trem pertama kali dibangun pada akhir tahun 1800-an untuk mengangkut banyak orang di dalam dan sekitar kota. Dimulai pada tahun 1920-an, dan semakin pesat setelah Perang Dunia II, lokomotif diesel dan listrik menggantikan uap sebagai alat penggerak. Menyusul perkembangan mobil, truk, dan jaringan jalan raya yang luas yang menawarkan mobilitas lebih besar, serta pesawat terbang yang lebih cepat, kepentingan dan pangsa pasar kereta api menurun, dan banyak jalur kereta api ditinggalkan. Berkembangnya transportasi bus juga menyebabkan penutupan banyak sistem angkutan cepat dan trem pada masa ini.

Sejak tahun 1970-an, pemerintah, pemerhati lingkungan, dan pengamat perkeretaapian telah mendorong peningkatan penggunaan kereta api karena efisiensi bahan bakarnya yang lebih besar dan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah dibandingkan moda transportasi darat lainnya. Kereta kecepatan tinggi, pertama kali dibangun pada tahun 1960-an, telah terbukti mampu bersaing dengan mobil dan pesawat dalam jarak pendek hingga menengah. Kereta api komuter semakin penting sejak tahun 1970-an sebagai alternatif jalan raya yang padat dan sarana untuk mendorong pembangunan, seperti halnya lintas rel terpadu (kereta ringan) di abad ke-21. Kereta barang tetap penting untuk pengangkutan komoditas curah seperti batu bara dan biji-bijian, serta menjadi sarana untuk mengurangi kemacetan lalu lintas jalan raya dengan truk barang.

Meskipun kereta konvensional beroperasi pada jalur yang relatif datar dengan dua rel, terdapat sejumlah kereta khusus yang tata cara pengoperasiannya sangat berbeda. Monorel bergerak di atas satu rel, sedangkan kereta funikular dan rel gerigi dirancang secara khas untuk melintasi lereng yang curam. Kereta api eksperimental seperti maglev berkecepatan tinggi, yang menggunakan levitasi magnetik untuk melayang di atas jalur pemandu, sedang dikembangkan pada tahun 2020-an.dan menawarkan kecepatan lebih tinggi daripada kereta konvensional tercepat sekalipun. Kereta api yang menggunakan bahan bakar alternatif seperti gas alam dan hidrogen juga merupakan perkembangan abad ke-21.

Jenis dan terminologi

sunting
 
Kedatangan Kereta Api Normandia, Gare Saint-Lazare, karya Claude Monet, 1877, Institut Seni Chicago

Kereta api dapat dibagi menurut jenisnya: penumpang atau barang (terkadang dapat kedua-duanya), menurut beratnya: (kereta api rel berat untuk kereta reguler, kereta api ringan untuk sistem angkutan ringan), berdasarkan kecepatannya, berdasarkan jaraknya (lokal, aglomerasi, jarak jauh, lintas benua), dan jenis jalur yang digunakan. Kereta api konvensional beroperasi pada dua rel, tetapi beberapa jenis sistem khusus juga digunakan di seluruh dunia, seperti monorel.

Terminologi

sunting

Istilah perkeretaapian yang digunakan untuk mendeskripsikan kereta api berbeda-beda di setiap negara. Uni Kereta Api Internasional berupaya menyediakan terminologi standar dalam berbagai bahasa.[1] Association of American Railroads memberikan terminologi untuk Amerika Utara.[2]

Badan Keamanan dan Standar Perkeretaapian Britania Raya mendefinisikan kata bahasa Inggris untuk kereta api train sebagai "Lokomotif ringan, kendaraan rel berpenggerak, atau kendaraan jalan raya-rel saat berada di jalur kereta api".[3] Kumpulan kereta atau gerbong yang dirangkai (tidak harus dengan lokomotif) disebut dengan rake.[4] Kumpulan sarana kereta api yang telah dirangkai biasanya disebut "rangkaian".[5] Seperangkat kendaraan yang dirangkai bersama (seperti Pioneer Zephyr) disebut "set kereta (trainset)".[6] Istilah bakal pelanting digunakan untuk menggambarkan segala jenis sarana kereta api.[7]

Sejarah

sunting

Sejarah awal

sunting
 
Kereta perdana peresmian Stockton dan Darlington tahun 1825.

Kereta api berevolusi dari gerobak (wagon) beroda yang berjalan di jalur wagon batu, yang paling awal dibangun oleh Babilonia sekitar tahun 2.200 tahun SM.[8] Mulai tahun 1500-an, jalur kereta diperkenalkan untuk mengangkut material dari tambang; mulai tahun 1790-an, rel besi yang lebih kuat diperkenalkan.[8] Mengikuti perkembangan awal pada paruh kedua tahun 1700-an, pada tahun 1804 sebuah lokomotif uap yang dibangun oleh rekayasawan Inggris Richard Trevithick menggerakkan kereta api uap pertama.[9] Di luar tambang batu bara, tempat bahan bakar tersedia, lokomotif uap masih belum dicoba sampai dibukanya Kereta Api Stockton dan Darlington pada tahun 1825. Rekayasawan Inggris George Stephenson menjalankan lokomotif uap bernama Locomotion No. 1 di jalur sepanjang 40-kilometer (25-mil), mengangkut lebih dari 400 penumpang dengan kecepatan hingga 13 kilometer per jam (8 mph). Keberhasilan lokomotif ini, dan lokomotif Rocket pada tahun 1829, meyakinkan banyak orang akan nilai penting lokomotif uap, dan dalam satu dekade gelembung pasar saham yang dikenal sebagai "Railway Mania" dimulai di seluruh Britania Raya.[10]

Kabar mengenai keberhasilan lokomotif uap langsung terdengar sampai ke Amerika Serikat, tempat kereta api uap pertama dibuka pada tahun 1829.[11] Para perintis perkeretaapian Amerika segera mulai memproduksi lokomotif mereka sendiri, yang dirancang untuk menangani tikungan yang lebih tajam dan jalur yang lebih kasar yang merupakan ciri khas perkeretaapian negara tersebut.[12]

 
Lokomotif Big Boy mewakili puncak teknologi dan tenaga lokomotif uap.

Negara-negara lain di Eropa juga menyoroti perkembangan perkeretaapian di Inggris, dan sebagian besar negara di benua itu membangun dan membuka jalur kereta api pertama mereka pada tahun 1830-an dan 1840-an, setelah kereta api uap pertama kali dijalankan di Prancis pada akhir tahun 1829.[13] Pada tahun 1850-an, kereta api terus berkembang di seluruh Eropa, banyak yang dipengaruhi oleh desain lokomotif Amerika atau bahkan membelinya.[13] Negara-negara Eropa lainnya mempunyai desain yang berbeda-beda. Di seluruh dunia, lokomotif uap tumbuh lebih besar dan lebih bertenaga sepanjang abad ini seiring dengan perkembangan teknologi.[14]

Kereta api pertama kali melayani reguler di Amerika Selatan, Afrika, dan Asia melalui konstruksi oleh kekuasaan imperialis, yang mulai tahun 1840-an membangun jalur kereta api untuk memperkuat kendali atas koloni mereka dan mengangkut kargo untuk ekspor.[15] Di Jepang, yang tidak pernah dijajah, jalur kereta api pertama kali hadir pada awal tahun 1870-an. Pada tahun 1900, jalur kereta api beroperasi di setiap benua kecuali Antartika yang tidak berpenghuni.[16]

Teknologi baru

sunting
 
Kereta rel listrik di Djursholmsbanan di Stockholm pada tahun 1890-an.

Saat teknologi lokomotif uap terus berkembang, para penemu di Jerman mulai mencari metode alternatif untuk menggerakkan kereta api. Werner von Siemens membangun kereta api pertama bertenaga listrik pada tahun 1879, dan kemudian merintis trem listrik.[14] Penemu Jerman lainnya, Rudolf Diesel, membuat mesin diesel pertama pada tahun 1890-an, meskipun potensi penemuannya untuk menggerakkan kereta api baru terwujud beberapa dekade kemudian.[14] Antara tahun 1897 dan 1903, pengujian lokomotif listrik eksperimental di Kereta Api Militer Kerajaan Prusia di Jerman menunjukkan bahwa lokomotif tersebut dapat dijalankan, mencetak rekor kecepatan lebih dari 160 kilometer per jam (100 mph).[17]

 
EMD FT mengawali panggung lokomotif diesel untuk mengambil alih lokomotif uap.

Kereta rel bertenaga gas "doodlebug" bertenaga gas mulai beroperasi di jalur kereta api pada dekade pertama tahun 1900-an.[18] Eksperimen dengan tenaga diesel dan gas terus berlanjut, yang berpuncak pada "Flying Hamburger" Jerman pada tahun 1933, dan lokomotif EMD FT Amerika pada tahun 1939.[19] Lokomotif diesel yang sukses ini menunjukkan bahwa tenaga diesel lebih unggul daripada lokomotif uap, karena biaya operasional murah, kemudahan perawatan, dan sangat diandalkan.[20] Sementara itu, Italia mengembangkan jaringan kereta rel listrik yang luas selama dekade pertama abad ke-20, didorong oleh kurangnya cadangan batu bara di negara tersebut.[17]

Dieselisasi dan meningkatnya persaingan

sunting

Perang Dunia II membawa kehancuran besar pada jalur kereta api yang ada di Eropa, Asia, dan Afrika. Setelah berakhirnya perang pada tahun 1945, negara-negara yang mengalami kerusakan parah pada jaringan kereta api mereka memanfaatkan pendanaan Rencana Marshall (atau bantuan ekonomi dari Uni Soviet dan Comecon, untuk negara-negara di balik Tirai Besi) dan kemajuan teknologi untuk mengubah kereta api mereka. menjadi tenaga diesel atau listrik.[21] Prancis, Rusia, Swiss, dan Jepang adalah pemimpin dalam penerapan jalur kereta api listrik secara luas, sementara negara-negara lain fokus pada dieselisasi.[22] Pada tahun 1980, sebagian besar lokomotif uap di dunia sudah tidak digunakan lagi, tetapi tetap digunakan di beberapa bagian Afrika dan Asia, serta beberapa lokomotif uap di Eropa dan Amerika Selatan.[23] Tiongkok adalah negara terakhir yang melakukan penggunaan bahan bakar diesel sepenuhnya, karena cadangan batu baranya yang melimpah; lokomotif uap digunakan untuk mengangkut kereta api jalur utama hingga tahun 2005 di Mongolia Dalam.[24]

Kereta api mulai menghadapi persaingan yang ketat dari mobil dan truk pada tahun 1930-an, yang semakin meningkat setelah Perang Dunia II.[25] Setelah perang, transportasi udara juga menjadi pesaing utama kereta penumpang. Sejumlah besar lalu lintas beralih ke moda transportasi baru ini, yang mengakibatkan penurunan jangkauan layanan kereta api barang maupun penumpang.[22] Perkembangan baru pada tahun 1960-an adalah kereta kecepatan tinggi, yang beroperasi pada jalur khusus dan melaju dengan kecepatan 240 kilometer per jam (150 mph) atau lebih besar. Layanan kereta api berkecepatan tinggi pertama adalah Shinkansen Jepang, yang mulai beroperasi pada tahun 1964.[26] Pada dasawarsa berikutnya, jaringan kereta api berkecepatan tinggi dikembangkan di sebagian besar Eropa dan Asia Timur, menyediakan layanan cepat dan andal yang bersaing dengan mobil dan pesawat terbang.[26] Kereta berkecepatan tinggi pertama di Amerika adalah Acela dari Amtrak di Amerika Serikat, yang mulai beroperasi pada tahun 2000.[27]

 
Tiongkok mengoperasikan jaringan kereta api berkecepatan tinggi yang luas.

Hingga sekarang

sunting

Menjelang akhir abad ke-20, meningkatnya kesadaran akan manfaat kereta api untuk transportasi menyebabkan kebangkitan kembali pentingnya penggunaan moda kereta api. Kereta api barang jauh lebih efisien dibandingkan truk, dan juga mengeluarkan emisi gas rumah kaca yang jauh lebih sedikit per ton-mil; juga kereta api penumpang juga jauh lebih hemat energi dibandingkan moda transportasi lainnya. Menurut Badan Energi Internasional, "Rata-rata kereta api membutuhkan energi 12 kali lebih sedikit dan mengeluarkan gas rumah kaca 7–11 kali lebih sedikit per penumpang-km perjalanan dibandingkan kendaraan pribadi dan pesawat terbang, menjadikannya moda transportasi penumpang bermotor yang paling efisien. Selain pelayaran, kereta barang adalah cara yang paling hemat energi dan paling sedikit menggunakan karbon untuk mengangkut barang."[28] Oleh karena itu, transportasi kereta api dianggap sebagai bagian penting dalam mencapai energi berkelanjutan.[29] Kereta barang multimoda, yang membawa peti kemas bertumpuk, sejak tahun 1970-an telah menghasilkan bisnis yang signifikan untuk perkeretaapian dan memperoleh pangsa pasar dari truk.[30] Peningkatan penggunaan kereta api komuter juga dipromosikan sebagai cara untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di jalan raya di wilayah perkotaan. [31][butuh sumber yang lebih baik]

Komponen

sunting
 
Bogie gerbong barang gaya Amerika Serikat

Bogie berfungsi menopang roda dan gandar kereta api. Bogie berkisar dari hanya satu gandar hingga empat atau lebih. Bogie gandar dua paling banyak digunakan di seluruh dunia karena lebih mampu menangani tikungan dan menopang beban berat dibandingkan bogie gandar tunggal.[32][Verifikasi gagal]

Alat perangkai

sunting

Kendaraan kereta api dihubungkan satu sama lain melalui berbagai sistem perangkai. Di sebagian besar Eropa, India, dan Amerika Selatan, kereta api terutama menggunakan perangkai boper. Di seluruh dunia, perangkai Janney adalah yang paling populer, dengan beberapa variasi lokal yang masih ada (seperti perangkai Wilson di bekas Uni Soviet). Pada rangkaian kereta rel di seluruh dunia, perangkai Scharfenberg adalah hal yang umum.[33]

Rem (abar)

sunting

Karena berat, diperlukan sistem rem (abar) untuk memperlambat atau menghentikan kereta, dan karena roda baja pada rel baja memiliki gesekan yang relatif rendah, rem harus didistribusikan ke sebanyak mungkin roda.[Verifikasi gagal] Kereta api awal hanya dapat dihentikan dengan rem tangan yang diaktifkan secara manual, sehingga petugas harus bersiap di dalam gerbong dan mengerem saat kereta menurun.[Verifikasi gagal] Rem tangan masih digunakan untuk memarkir bakal pelanting, namun sistem abar utama kereta api secara global adalah abar udara tekan, ditemukan pada tahun 1869 oleh George Westinghouse .[Verifikasi gagal] Abar udara diterapkan sekaligus ke seluruh kereta menggunakan selang udara.[34]

Alat pemberi peringatan

sunting
 
Kereta berkabin masinis ini dilengkapi dengan klakson (atas), lonceng (kanan atas), lampu depan (di atas pintu), lampu penomoran sarana (lampu merah di samping), dan lampu kedip (lampu putih di samping).

Untuk keselamatan dan komunikasi antarpegawai, kereta api dilengkapi dengan lonceng, klakson (suling), dan lampu.[35][36] Lokomotif uap biasanya menggunakan suling uap alih-alih klakson.[Verifikasi gagal] Jenis lampu lain dapat dipasang pada lokomotif dan gerbong, seperti lampu penomoran sarana, lampu Mars, dan lampu kedip.[37]

Kabin masinis

sunting

Lokomotif dalam banyak kasus[Verifikasi gagal] dilengkapi dengan kabin tempat masinis mengendalikan pengoperasian kereta.[38][butuh sumber yang lebih baik] Kabin ini juga dapat dipasang pada sarana kereta tak bertenaga yang dikenal sebagai kereta berkabin masinis, agar kereta dapat beroperasi dengan lokomotif di belakang. [39][butuh sumber yang lebih baik]

Pengoperasian

sunting

Penjadwalan

sunting

Untuk mencegah tabrakan atau kecelakaan lainnya, kereta api sering dijadwalkan, dan hampir selalu berada di bawah kendali pengatur perjalanan kereta api (PPKA). [40] Secara historis, kereta api dioperasikan berdasarkan jadwal; sebagian besar kereta api (termasuk hampir semua kereta penumpang), terus beroperasi berdasarkan jadwal yang tetap, meskipun kereta barang mungkin beroperasi sesuai kebutuhan, atau ketika gerbong tersedia dalam jumlah yang cukup untuk menjalankan kereta api.[41]

Pemeliharaan

sunting

Perbaikan sederhana dapat dilakukan saat kereta diparkir, tetapi perbaikan yang lebih ekstensif dapat dilakukan di depo lokomotif atau balai yasa.[42] Fasilitas serupa tersedia untuk memperbaiki gerbong kereta yang rusak atau cacat.[43] Pemeliharaan kereta api digunakan untuk membangun dan memperbaiki rel kereta api dan peralatan lainnya.[44]

Awak sarana

sunting

Masinis bertanggung jawab mengoperasikan kereta api.[45] Kondektur bertanggung jawab atas kereta api dan muatannya, serta membantu penumpang di kereta api penumpang.[45] Juru rem secara historis bertanggung jawab untuk mengerem secara manual, meskipun istilah ini digunakan saat ini untuk merujuk pada awak sarana yang melakukan tugas seperti mengoperasikan wesel, memasang dan melepaskan sarana, dan mengatur rem tangan.[45] Lokomotif uap membutuhkan seorang juru api yang bertanggung jawab untuk mengisi bahan bakar dan mengatur api dan ketel uap lokomotif.[45] Di kereta api penumpang, awak sarana lainnya membantu penumpang, seperti juru masak menyiapkan makanan, dan prama/prami menyediakan makanan dan minuman kepada penumpang. Tugas khusus kereta penumpang lainnya termasuk prama/prami kereta api penumpang, yang membantu penumpang naik dan turun kereta, menjawab pertanyaan penumpang, dan menjaga kebersihan kereta, dan prami yang melakukan tugas serupa di kereta tidur.[45]

Lebar sepur

sunting
 
Kereta api sepur sempit di Austria

Di seluruh dunia, berbagai lebar sepur digunakan untuk kereta api. Kereta api hanya dapat beroperasi pada satu jalur dengan lebar yang tetap dan tertentu. Sepur standar, didefinisikan sebagai 1.435 mm (4 ft 8,5 in) di antara rel, adalah ukuran yang paling umum di seluruh dunia, meskipun kereta api sepur lebar dan sempit juga digunakan.[46] Kereta api juga harus sesuai dengan profil batas ruang bebas untuk menghindari singgungan pada jembatan dan infrastruktur di pinggir jalan rel, karena hal ini berpotensi menjadi faktor yang mempengaruhi ukuran muatan seperti jenis peti kemas yang dapat diangkut.[47]

Keselamatan

sunting
 
Kebanyakan anjlokan, seperti yang terjadi di Swiss, bersifat kecil dan tidak menyebabkan korban atau kerusakan.
 
Kereta api yang membawa B3 menampilkan informasi yang mengidentifikasi muatan dan bahayanya. Gerbong ketel ini mengangkut klorin, sehingga disematkanlah tanda plakat Departemen Perhubungan AS yang menunjukkan nomor PBB yang mengidentifikasi zat berbahaya tersebut.[48]

Kecelakaan kereta api terkadang terjadi, terutama anjlokan (ketika kereta keluar rel) dan tabrakan (tumbukan antara dua atau lebih kereta api). Kecelakaan KA banyak terjadi di masa-masa awal perkeretaapian, ketika persinyalan, pengendali perjalanan KA terpusat dan sistem gagal-aman untuk mencegah kecelakaan masih primitif atau belum dikembangkan.[49] Untuk mencegah kecelakan, seperti penghenti kereta api otomatis telah dikembangkan; yakni sebuah sistem gagal aman yang secara otomatis menghentikan laju kereta api saat melanggar sinyal atau memasuki bagian jalur yang masih terisi kereta api lain, atau saat terjadi malafungsi sarana atau prasarana.[50]Templat:Obsolete source Sistem keselamatan yang lebih canggih, juga telah dikembangkan untuk mengatur batas kecepatan, mencegah anjlokan saat menikung atau melewati wesel.[51]

Kereta api modern memiliki catatan keselamatan yang sangat baik secara keseluruhan, sebanding dengan perjalanan udara.[52] Di Amerika Serikat antara tahun 2000 dan 2009, perjalanan kereta api rata-rata menyumbang 0,43 kematian per miliar penumpang mil yang ditempuh. Meskipun angka ini lebih tinggi dibandingkan angka kematian pada perjalanan udara, yaitu 0,07 kematian per miliar penumpang mil, namun angka ini juga jauh di bawah angka 7,28 kematian per miliar penumpang mil pada mobil.[53] Pada abad ke-21, rangkaian kereta api minyak yang anjlok menyebabkan korban jiwa, seperti anjlokan kereta api Lac-Mégantic di Kanada pada tahun 2013 yang menewaskan 47 orang dan meratakan sebagian besar kota Lac-Mégantic.[54]

Sebagian besar kematian terkait kereta api, lebih dari 90 persen, disebabkan oleh orang yang berada di atas jalur kereta api, menyeret benda di atas jalur kereta api, atau tabrakan dengan kendaraan jalan raya di perlintasan sebidang.[55] Organisasi seperti Operation Lifesaver telah dibentuk untuk meningkatkan kesadaran keselamatan di perlintasan kereta api, dan pemerintah di seluruh dunia juga telah meluncurkan iklan layanan masyarakat. Kereta tidak bisa berhenti dengan cepat saat sedang melaju kencang; bahkan penggunaan rem darurat mungkin masih memerlukan jarak berhenti lebih dari satu mil. Oleh karena itu, penekanannya adalah pada mendidik pengendara agar mendahulukan kereta api di perlintasan dan melarang orang berada di jalur kereta api.[56]

Penggerak

sunting
 
Lokomotif Garratt di Zimbabwe

Sebelum uap

sunting

Awalnya kereta (wagon) ditarik dengan tali, gaya gravitasi, atau kuda.[8]

Lokomotif uap bergerak dengan membakar bahan bakar batu bara, kayu, atau minyak di dalam ketel untuk memanaskan air menjadi uap, yang menggerakkan piston lokomotif yang selanjutnya dihubungkan ke roda.[57] Pada pertengahan abad ke-20, sebagian besar lokomotif uap digantikan oleh lokomotif diesel atau listrik, yang lebih murah, bersih, dan lebih dapat diandalkan.[58] Lokomotif uap masih digunakan di jalur kereta api bersejarah yang dioperasikan di banyak negara untuk tujuan pariwisata.[59]

Diesel

sunting

Lokomotif diesel digerakkan dengan mesin diesel, yang menghasilkan listrik untuk menggerakkan motor traksi. Dikenal sebagai transmisi diesel-elektrik, dan digunakan pada sebagian besar mesin diesel yang lebih besar.[60] Tenaga diesel menggantikan tenaga uap karena berbagai alasan: lokomotif diesel tidak terlalu rumit untuk dirawat, jauh lebih andal, lebih murah, lebih bersih, lebih mudah dirawat, dan lebih hemat bahan bakar.[58]

Listrik

sunting
 
Lokomotif listrik di Brig, Swiss

Kereta listrik mendapatkan arus listrik melalui listrik aliran atas atau rel ketiga, yang kemudian digunakan untuk menggerakkan motor traksi yang menggerakkan roda.[61] Traksi listrik menawarkan biaya pengoperasian kereta api per mil yang lebih murah tetapi dengan biaya modal awal yang lebih mahal, sehingga sering dibangun pada jalur kereta api dengan lalu lintas tinggi. Meskipun biaya konstruksi per mil jauh lebih mahal, pengoperasian traksi listrik lebih murah karena biaya pemeliharaan dan pembelian lokomotif dan bakal pelantingnya lebih murah. [61] Dibandingkan dengan lokomotif diesel, lokomotif listrik tidak menghasilkan emisi langsung dan berakselerasi lebih cepat, sehingga lebih cocok untuk layanan penumpang, terutama di bawah tanah.[61][62]

Jenis lainnya

sunting
 
Lokomotif turbin gas yang dioperasikan oleh Union Pacific Railroad

Berbagai jenis penggerak kereta api lainnya telah dicoba, beberapa lebih berhasil dibandingkan yang lain.

Pada pertengahan dasawarsa 1900-an, lokomotif turbin gas dikembangkan dan berhasil digunakan, meskipun sebagian besar sudah tidak digunakan lagi karena biaya bahan bakar yang mahal dan kurang diandalkan.[63]

Pada abad ke-21, bahan bakar alternatif untuk lokomotif sedang dikembangkan, karena semakin naiknya harga bahan bakar diesel dan keinginan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Contohnya termasuk kereta hidrogen (kereta api yang digerakkan oleh sel bahan bakar hidrogen) dan penggunaan gas alam terkompresi atau cair.[64][65]

Gerbong

sunting
 
Berbagai jenis gerbong di emplasemen langsir di Amerika Serikat

Gerbong adalah kendaraan rel tak bertenaga yang biasanya ditarik oleh lokomotif untuk mengangkut barang. Ada banyak jenis berbeda, khusus untuk menangani berbagai jenis kargo. Beberapa jenis yang umum termasuk gerbong tertutup yang membawa berbagai macam muatan, gerbong datar yang memiliki muka datar tanpa dinding untuk menampung muatan, gerbong curah, dan gerbong ketel yang membawa zat cair dan gas. Contoh jenis gerbong kereta yang bersifat khusus misalnya gerbong baja cair,[66] gerbong Schnabel yang menangani beban sangat berat, dan gerbong pendingin yang membawa barang-barang yang mudah rusak.[67][68]

Gerbong kereta api pada awalnya berukuran kecil dan ringan, seperti lokomotif awal, tetapi seiring berjalannya waktu gerbong tersebut menjadi lebih besar karena lokomotif menjadi lebih bertenaga. [66]

Kereta api penumpang

sunting
 
Kompartemen kelas dua kereta China Railways CRH1A-A

Kereta api penumpang adalah jenis moda transportasi rel yang digunakan untuk mengangkut orang. Kereta api ini dapat terdiri dari kereta penumpang (sering kali disebut gerbong penumpang) yang ditarik satu atau lebih lokomotif, atau dapat digerakkan sendiri; kereta penumpang yang bergerak sendiri dikenal sebagai atau kereta rel atau rangkaian kereta rel. Kereta penumpang melakukan perjalanan antarstasiun, tempat penumpang dapat naik dan turun. Dalam kebanyakan kasus, kereta penumpang beroperasi dengan jadwal tetap dan memiliki prioritas dibandingkan kereta barang.[69]

Kereta api penumpang dapat dibagi menjadi layanan jarak dekat dan jarak jauh.

Kereta api jarak jauh

sunting

Kereta penumpang jarak jauh menempuh jarak ratusan atau bahkan ribuan mil antarkota. Layanan kereta penumpang terpanjang di dunia adalah Kereta Api Trans-Siberia Rusia antara Moskow dan Vladivostok, dengan jarak 9.289 kilometer (5.772 mi).[70] Secara umum, kereta api jarak jauh membutuhkan waktu berhari-hari untuk merampungkan perjalanannya, dan berhenti di puluhan stasiun di sepanjang rutenya. Bagi banyak masyarakat pedesaan, kereta api adalah satu-satunya moda transportasi umum yang tersedia.[71]

Kereta api jarak dekat

sunting

Kereta api jarak dekat atau lokal mempunyai waktu tempuh yang diukur dalam hitungan jam atau bahkan menit, bukan dalam hitungan hari. Kereta api ini lebih banyak dijumpai dibandingkan kereta api jarak jauh, dan sering digunakan oleh penumpang. Kereta api penumpang jarak dekat yang dirancang khusus untuk komuter dikenal sebagai kereta api komuter.[72]

Kereta berkecepatan tinggi

sunting
 
Shinkansen Seri 0 Jepang memelopori layanan kereta kecepatan tinggi.

Kereta kecepatan tinggi dirancang jauh lebih cepat dibandingkan kereta konvensional, dan biasanya berjalan di jalur khusus. Kereta berkecepatan tinggi pertama adalah Shinkansen Jepang, yang dibuka pada tahun 1964.[73] Pada abad ke-21, layanan seperti TGV Prancis dan Intercity Express bersaing dengan pesawat terbang dalam waktu tempuh jarak dekat hingga menengah.[74]

Kereta lainnya yang juga disebut "berkecepatan tinggi" adalah kereta semicepat, yang menjembatani ceruk antara kereta api konvensional dan kereta berkecepatan tinggi, dan melaju dengan kecepatan di antara keduanya. Misalnya kereta semicepat Northeast Regional di Amerika Serikat, kereta semicepat Gatimaan Express di India, dan KTM ETS di Malaysia.

Angkutan cepat

sunting

Jenis kereta api tertentu digunakan untuk angkutan cepat di kawasan perkotaan. Kereta ini berbeda dengan kereta api penumpang tradisional karena kereta ini beroperasi lebih sering, tidak berbagi jalur dengan kereta barang, dan menempuh jarak yang relatif dekat. Banyak jenis sistem berbeda yang digunakan secara global.[75]

Angkutan cepat yang beroperasi di terowongan bawah tanah dikenal sebagai kereta bawah tanah atau metro. Kereta api layang beroperasi di atas jalan layang di atas tanah, seringkali di atas jalan-jalan kota. "Metro" juga dapat merujuk pada angkutan cepat yang beroperasi di permukaan tanah. Dalam banyak sistem, dua atau bahkan ketiga jenis ini mungkin ada pada bagian jaringan yang berbeda.[butuh rujukan]

Trem biasanya beroperasi sejajar jalan perkotaan, dengan pemberhentian yang sering dan frekuensi layanan yang tinggi.[76]

Kereta ringan

sunting

"Kereta api ringan" adalah istilah umum untuk berbagai sistem kereta api di atas jalur rel ringan yang dapat mencakup karakteristik trem, kereta api penumpang, dan angkutan cepat.[76]

Kereta api khusus

sunting

Ada sejumlah kereta api khusus yang berbeda dari definisi tradisional kereta api sebagai rangkaian kendaraan yang berjalan pada dua rel.

Monorel

sunting
 
Kereta Monorel Tokyo

Monorel dikembangkan untuk memenuhi lalu lintas dengan permintaan sedang di angkutan perkotaan, dan terdiri dari kereta yang berjalan di atas satu rel, biasanya ditinggikan. Monorel memiliki proporsi sangat sedikit dalam perkembangan perkeretaapian di dunia. Kebanyakan monorel menggunakan motor induksi linier sebagai tenaga geraknya.[77][butuh sumber nonprimer][78][sumber tepercaya?]

Maglev

sunting

Teknologi Maglev menggunakan magnet untuk mengangkat kereta di atas rel, mengurangi gesekan dan memungkinkan kecepatan lebih tinggi.[79] Kereta maglev komersial pertama adalah KA bandar udara yang diperkenalkan pada tahun 1984 di Bandara Birmingham di Inggris.[80][Verifikasi gagal]

Kereta maglev Shanghai, dibuka pada tahun 2002, merupakan layanan kereta komersial tercepat dalam bentuk apa pun, beroperasi dengan kecepatan hingga 431 km/h (268 mph).[81] Maglev seri L0 Jepang memegang rekor kereta tercepat di dunia, dengan kecepatan tertinggi 603,0 kilometer per jam (374,7 mph).[82] Maglev belum digunakan untuk rute angkutan massal antarkota, dan hanya beberapa contoh yang digunakan di seluruh dunia Hingga 2019.[81]

Kereta tambang

sunting

Kereta tambang dioperasikan di tambang besar dan mengangkut pekerja dan barang. Mereka biasanya ditenagai oleh listrik, untuk mencegah emisi yang dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi pekerja di bawah tanah.[83]

Kereta api militer

sunting

Meskipun kereta api sudah lama berperan penting dalam mengangkut pasukan dan peralatan militer, kereta api terkadang digunakan untuk peperangan langsung. Kereta api lapis baja telah digunakan dalam sejumlah konflik, begitu pula sistem artileri kereta api.[84][85] Sistem rudal antarbenua yang diluncurkan dari kereta api juga telah digunakan oleh negara-negara pemilik senjata nuklir.[86]

Kereta api rel gerigi

sunting

Untuk mendaki lereng yang curam, digunakan jalur rel gerigi. Agar mencegah kereta api tergelincir, digunakan sistem gerigi dan roda gigi, dengan rel bergerigi ditempatkan di antara dua rel biasa, yang akan melandasi roda gigi penggerak di bawah lokomotif.[87]

Kereta funikular

sunting

Kereta funikular juga digunakan untuk mendaki lereng yang curam, tetapi sebagai pengganti rel gerigi, kereta ini menggunakan tali yang diikatkan pada kereta dan katrol.[88] Kedua kereta yang digerakkan oleh kabel tersebut bergerak naik turun lereng pada rangkaian rel paralel ketika katrol diputar. Desain ini menjadikan kereta funikular sebagai sarana yang efisien untuk memindahkan orang dan barang naik dan turun lereng.[89] Kereta kabel funikular paling awal, Reisszug, dibuka sekitar tahun 1500.[89]

Kereta api ban karet

sunting

Kereta jenis ini menggunakan ban karet dan tidak menggunakan roda baja, sehingga menawarkan keuntungan seperti perlajuan yang lebih baik dan mengurangi kebisingan. Namun, alat ini memiliki kelemahan, termasuk biaya pemasangan dan pemeliharaan yang lebih tinggi serta keausan ban yang lebih cepat, sehingga perawatannya harus diawasi. Meskipun demikian, sistem ini digunakan di banyak jaringan angkutan masal perkotaan di seluruh dunia, sehingga meningkatkan kenyamanan penumpang dan efisiensi transportasi perkotaan.

Kereta api barang

sunting
 
Kereta barang Union Pacific ; batas ruang bebas yang cukup besar memungkinkan peti kemas dua tumpukuntuk diangkut dengan mobil yang baik .

Kereta barang didedikasikan untuk pengangkutan kargo (juga dikenal sebagai barang), bukan orang, dan terdiri dari rangkaian gerbong. Kereta api barang yang lebih panjang biasanya beroperasi di antara emplasemen penyusun, sedangkan kereta barang lokal menyediakan layanan angkutan barang antaremplasemen dan titik bongkar muat individu di sepanjang jalur kereta api.[90] Titik asal atau tujuan utama untuk barang dapat dilayani oleh satu rangkaian kereta api, yang secara eksklusif membawa satu jenis muatan dan bergerak langsung dari titik asal ke tujuan dan kembali lagi tanpa pemberhentian perantara.[91]

Dalam situasi yang tepat, pengangkutan barang dengan kereta api lebih murah dibandingkan moda transportasi lainnya, dan juga lebih hemat energi dibandingkan pengangkutan barang melalui jalan darat. Di Amerika Serikat, jalur kereta api rata-rata memindahkan satu ton barang 702 kilometer (436 mi) per galon bahan bakar, pada tahun 2008, efisiensinya empat kali lebih besar dibandingkan efisiensi truk.[92][93] Lembaga Studi Lingkungan dan Energi memperkirakan bahwa transportasi barang dengan kereta api 1,9 hingga 5,5 kali lebih efisien dibandingkan dengan truk, dan juga menghasilkan polusi yang jauh lebih sedikit.[61] Pengangkutan kereta api paling ekonomis bila barang diangkut dalam jumlah besar dan jarak jauh, tetapi kurang cocok untuk jarak pendek dan muatan kecil. [93] Dengan munculnya peti kemas-isasi, kereta barang telah menjadi bagian dari jaringan angkutan antar moda yang terhubung dengan angkutan truk dan kapal peti kemas.[94]

Kerugian utama dari KA barang adalah kurangnya fleksibilitas dan karena alasan ini, bisnis angkutan kereta api telah kehilangan sebagian besar bisnis angkutan barang karena persaingan dengan jalan raya. Banyak pemerintah yang berupaya mendorong lebih banyak angkutan barang kembali ke kereta api karena manfaat bagi masyarakat.[95]

Dampak budaya

sunting
 
Mainan kereta api kayu dari pabrikan Swedia Brio

Sejak awal mula perkeretaapian, kereta api telah mempunyai dampak budaya yang signifikan di seluruh dunia. Perjalanan kereta cepat dimungkinkan dalam hitungan hari atau jam perjalanan yang sebelumnya memakan waktu berbulan-bulan. Transportasi barang dan penumpang menjadi jauh lebih murah, sehingga memungkinkan terciptanya jaringan ekonomi di wilayah yang luas.[96] Kota-kota di sepanjang jalur kereta api semakin penting, sementara kota-kota yang dilewatinya menjadi sepi bak kota mati.[96][97] Kota-kota besar seperti Chicago menjadi terkenal karena merupakan tempat bertemunya beberapa jalur kereta api.[98] Di Amerika Serikat, penyelesaian jalur kereta api lintas benua yang pertama memainkan peran penting dalam perkembangan permukiman di bagian barat negara tersebut oleh para migran non-pribumi dan penyatuan prasarana kereta api ke seluruh negara.[99] Jalur kereta api Trans-Siberia Rusia juga mempunyai dampak serupa dengan menghubungkan negara yang luas dari timur ke barat, dan memungkinkan perjalanan melintasi Siberia yang beku.[100]

Kereta api telah lama mempunyai pengaruh besar terhadap musik, seni, dan sastra.[101] Banyak film yang sangat melibatkan atau berlatar belakang kereta api.[102] Mainan kereta api banyak disukai anak-anak, terutama kaum adam.[103][104] Penggemar kereta api dapat ditemukan di seluruh dunia, bersama dengan penghobi yang membuat model tata letak kereta api.[105] Penggemar kereta api umumnya memiliki hubungan positif dengan perusahaan kereta api, meski terkadang menimbulkan masalah karena sering menyusup tanpa izin.[105]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Terminology". International union of railways (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-07-18. 
  2. ^ "MANUAL OF STANDARDS AND RECOMMENDED PRACTICES SECTION A-I" (PDF). Association of American Railroads. Diakses tanggal 18 July 2024. 
  3. ^ "Rulebook Master: Glossary of Railway Terminology, Train Working "Coupled in multiple - Traction units coupled to allow through controls by one driver"" (PDF). Rail Safety and Standards Board. hlm. 14. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 10 August 2018. Diakses tanggal 17 July 2024. 
  4. ^ For the use of the term "rake" in the UK, see for instance: Templat:Unbulleted list citebundle
  5. ^ See, for example: Accident/incident Bulletin (dalam bahasa Inggris). U. S. Department of Transportation, Federal Railroad Administration, Office of Safety. 1978. hlm. 107. Diakses tanggal October 2, 2023. 
  6. ^ "train set". Oxford English Dictionary. Oxford University Press. Diakses tanggal 17 July 2024. 
  7. ^ "Definition of "rolling stock" from the Concise Oxford Dictionary". Diarsipkan dari versi asli tanggal March 6, 2007. 
  8. ^ a b c Herring 2000, hlm. 8.
  9. ^ Herring 2000, hlm. 9.
  10. ^ Herring 2000, hlm. 9-11.
  11. ^ Herring 2000, hlm. 12.
  12. ^ Herring 2000, hlm. 12-13.
  13. ^ a b Herring 2000, hlm. 14-15.
  14. ^ a b c Herring 2000, hlm. 15.
  15. ^ Herring 2000, hlm. 16-17.
  16. ^ Herring 2000, hlm. 17.
  17. ^ a b Herring 2000, hlm. 20-21.
  18. ^ Schafer, Mike (1998). Vintage diesel locomotives. Osceola, WI: Motorbooks International. hlm. 10–12. ISBN 0-7603-0507-2. OCLC 38738930. 
  19. ^ Herring 2000, hlm. 20-22.
  20. ^ Herring 2000, hlm. 20-23.
  21. ^ Herring 2000, hlm. 22-24.
  22. ^ a b Herring 2000, hlm. 23-24.
  23. ^ Herring 2000, hlm. 22-23.
  24. ^ Phillips, Don; French, Howard W. (2005-11-06). "Last great steam railroad nears end of line". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 2021-11-06. 
  25. ^ Herring 2000, hlm. 23.
  26. ^ a b Herring 2000, hlm. 23-25.
  27. ^ Herring 2000, hlm. 25.
  28. ^ "Rail - Fuels & Technologies". IEA. January 7, 2022. Diakses tanggal 2022-01-23. 
  29. ^ "The Future of Rail – Analysis". IEA (dalam bahasa Inggris). January 2019. Diakses tanggal 2021-11-05. 
  30. ^ Blaze, Jim (2020-01-02). "Will Short-Haul Rail Intermodal Ever Work?". Railway Age (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-05. 
  31. ^ Associated Press (August 6, 2002). "Shore Line East ridership is up". Record-Journal. Diakses tanggal November 5, 2021. 
  32. ^ Okamoto, Isao (December 1998). "How Bogies Work" (PDF). Japan Railway & Transport Review. Diakses tanggal November 4, 2021. 
  33. ^ Wagner, Simon; Cole, Colin; Spiryagin, Maksym (2021-06-01). "A review on design and testing methodologies of modern freight train draft gear system". Railway Engineering Science (dalam bahasa Inggris). 29 (2): 127–151. doi:10.1007/s40534-021-00237-y. ISSN 2662-4753. 
  34. ^ Herkewitz, William (2013-07-10). "Understanding a Runaway Train: How Do Air Brakes Work?". Popular Mechanics (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-04. 
  35. ^ "Train Horn". BNSF Railway. Diakses tanggal 2021-11-04. 
  36. ^ Weart, Ray (October 10, 2019). "Ask Trains: What are the rules on when locomotive bells should ring?". Trains (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-04. 
  37. ^ Schauer, David C. (May 1, 2006). "Locomotive classification lights". Trains (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-03-25. Diakses tanggal 2021-11-04. 
  38. ^ Wiedrich, Bob (May 27, 1990). "All the Comforts of a Locomotive Cab". Chicago Tribune (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-05. 
  39. ^ "Comet I Commuter Coaches". Whippany Railway Museum. Diakses tanggal 2021-11-05. 
  40. ^ "How Does Train Dispatching Work?". www.up.com (dalam bahasa Inggris). March 23, 2021. Diakses tanggal 2021-11-04. 
  41. ^ Lester, David C. (February 1, 2018). "Scheduling freight trains". Trains (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-05. 
  42. ^ Guss, Chris (March 1, 2018). "Where diesels go to the doctor". Trains (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-05. 
  43. ^ Luther, Darrel (2014-09-22). "Maintaining Railcars". Waste Advantage Magazine (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-05. 
  44. ^ Solomon, Brian (2001). Railway maintenance equipment. Osceola, Wis.: MBI Pub. Co. hlm. 57–59. ISBN 0-7603-0975-2. OCLC 46976669. 
  45. ^ a b c d e Sperandeo, Andy (May 1, 2006). "The people who work on trains". Trains (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-04. 
  46. ^ Hilton, George W. (May 1, 2006). "A history of track gauge". Trains (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-06. 
  47. ^ Burroughs. International Railway Journal. Diarsipkan dari versi asli Parameter |archive-url= membutuhkan |url= (bantuan) tanggal 8 November 2021.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan);
  48. ^ Beaucham, Catherine C. (August 2023). "Evaluation of Potential Exposures to Railway Hazardous Material Inspectors" (PDF). U.S. National Institute for Occupational Safety and Health (Health Hazard Evaluation Report). Diakses tanggal 2024-05-04. 
  49. ^ McDonald, Charles W. (August 1993). "The Federal Railroad Safety Program" (PDF). Federal Railroad Administration. Diakses tanggal November 5, 2021. 
  50. ^ "Meriden In Safety Zone - New Train Stop System Installed". The Meriden Daily Journal. Meriden, Connecticut. September 1, 1925. hlm. 4. Diakses tanggal January 20, 2022. 
  51. ^ "Positive Train Control (PTC)". Federal Railroad Administration. September 9, 2021. Diakses tanggal January 20, 2022. 
  52. ^ Elliott, Christopher (May 24, 2015). "Amtrak 188 crash: How safe are America's trains?". Fortune (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-06. 
  53. ^ Ingraham, Christopher (May 14, 2015). "The safest — and deadliest — ways to travel". The Washington Post. Diakses tanggal November 5, 2021. 
  54. ^ Murphy, Jessica (2018-01-19). "Lac-Megantic: The runaway train that destroyed a town". BBC News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-06. 
  55. ^ "Highway-Rail Grade Crossing Safety and Trespass Prevention | FRA". railroads.dot.gov. Diakses tanggal 2021-11-06. 
  56. ^ "Stop. Trains Can't. Railroad Crossing". National Highway Traffic Safety Administration (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-06. 
  57. ^ McGonigal, Robert S. (May 1, 2006). "How a steam locomotive works". Trains (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-05. 
  58. ^ a b Nilsson, Jeff (2013-05-11). "Why You Don't See Steam Locomotives Anymore". The Saturday Evening Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-05. 
  59. ^ "Minor and Heritage Railways". orr.gov.uk. Office of Rail and Road. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 22, 2018. Diakses tanggal November 4, 2021. 
  60. ^ "Diesel Electric Locomotives". edisontechcenter.org. 2014. Diakses tanggal 2021-11-05. 
  61. ^ a b c d Nunno, Richard (May 30, 2018). "Electrification of U.S. Railways: Pie in the Sky, or Realistic Goal? | Article | EESI". www.eesi.org. Diakses tanggal 2021-11-01. 
  62. ^ Hickman, Leo (2012-07-16). "How green are electric trains?". The Guardian (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-05. 
  63. ^ "About Gas Turbine Locomotives". www.up.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-05. 
  64. ^ Clinnick, Robert (October 21, 2021). "Worldwide hydrogen projects gain traction". International Railway Journal (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-07. 
  65. ^ Vantuono, William C. (2021-11-01). "CP: Green 'Gas 'n Go' Gets Grant". Railway Age (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-07. 
  66. ^ a b Schafer, Mike (1999). Freight train cars. Mike McBride. Osceola, Wis.: MBI Pub. hlm. 11–13, 93, 95. ISBN 0-7603-0612-5. OCLC 41002704. 
  67. ^ "Rail Car Types Defined". www.up.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-05. 
  68. ^ Vantuono, William C. (2012-06-14). "Kasgro builds "World's Largest Railroad Car"". Railway Age (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-05. 
  69. ^ "Freight Delays and Your Amtrak Service". www.amtrak.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-05. 
  70. ^ Warren, Katie (January 3, 2020). "I rode the legendary Trans-Siberian Railway on a 2,000-mile journey across 4 time zones in Russia. Here's what it was like spending 50 hours on the longest train line in the world". Business Insider (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-04. 
  71. ^ Jaffe, Eric (April 18, 2013). "3 Reasons to Keep Amtrak's Long-Distance Trains Running". Bloomberg. Diakses tanggal 2021-11-05. 
  72. ^ Zipper, David (April 30, 2020). "Will Commuters Ever Go Back to Commuter Trains?". Bloomberg. Diakses tanggal 2021-11-05. 
  73. ^ Herring 2000, hlm. 134-135.
  74. ^ Bachman, Justin; Fan, Richard; Cannon, Christopher (January 9, 2018). "Watch Out, Airlines. High Speed Rail Now Rivals Flying on Key Routes". Bloomberg. Diakses tanggal November 5, 2021. 
  75. ^ Herring 2000, hlm. 138-139.
  76. ^ a b Kobie, Nicole (April 4, 2018). "Trams are great for city transport – why doesn't the UK have more?". Wired UK (dalam bahasa Inggris). ISSN 1357-0978. Diakses tanggal 2021-11-05.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama ":5" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  77. ^ "Linear Motor Driven System". Hitachi-Rail.com. Hitachi, Ltd. 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 September 2018. Diakses tanggal 23 June 2019. 
  78. ^ "Monorail". RailSystem.net. 2015. Diakses tanggal 23 June 2019. 
  79. ^ "How Maglev Works". Energy.gov (dalam bahasa Inggris). June 24, 2016. Diakses tanggal 2021-11-05. 
  80. ^ "Birmingham Airport's old Maglev carriage to be sold". BBC News (dalam bahasa Inggris). 2010-11-17. Diakses tanggal 2021-11-05. 
  81. ^ a b Wang, Serenitie; Cripps, Karla (May 24, 2019). "China unveils 600km/h maglev train prototype". CNN (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-05. 
  82. ^ McCurry, Justin (2015-04-21). "Japan's maglev train breaks world speed record with 600km/h test run". the Guardian (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-05. 
  83. ^ Moore, Paul (2020-05-24). "China's mines rolling out unmanned underground rail systems at a rapid pace". International Mining (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-08. 
  84. ^ "These are the incredible armored trains of World War I and World War II". Business Insider (dalam bahasa Inggris). October 18, 2015. Diakses tanggal 2021-11-05. 
  85. ^ Harrison, Scott (2019-06-11). "From the Archives: 14-inch railroad guns fired near Oceanside". Los Angeles Times (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-05. 
  86. ^ Mizokami, Kyle (2017-02-27). "All Aboard Russia's Nuclear Weapon Apocalypse Train". Popular Mechanics (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-05. 
  87. ^ Ellis, Fred; Frick, Martin R. (May 24, 1976). "The Pike's Peak Cog Railway Colorado Springs, Colorado: A National Historic Mechanical Engineering Landmark" (PDF). American Society of Mechanical Engineers. Diakses tanggal November 5, 2021. 
  88. ^ "What Is a Funicular Railway". Incline Railway (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-05. 
  89. ^ a b Harley-Trochimczyk, Anna (July 7, 2009). "The Fun of Funiculars". USC Viterbi School of Engineering (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-05. 
  90. ^ "Freight Railroad Realignment Feasibility Study Summary" (PDF). National Capital Planning Commission. April 2007. hlm. 8. Diakses tanggal November 8, 2021. 
  91. ^ Johnson, Art (March 13, 1983). "Unit train rolling fast in grain trade". The Spokesman-Review. Diakses tanggal November 5, 2021. 
  92. ^ Jackson, Brooks (2008-07-01). "Fuel Efficient Freight Trains?". FactCheck.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-01. 
  93. ^ a b "Freight Rail Overview | FRA". railroads.dot.gov. Diakses tanggal 2021-11-01. 
  94. ^ Stagl, Jeff (June 2008). "Rail Insider-From dieselization to computerization to consolidation, freight railroads have made industry-shaping strides". Progressive Railroading (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-06. 
  95. ^ "Benefits of using Rail Freight" (PDF). Transport Scotland. 2017. Diakses tanggal November 5, 2021. 
  96. ^ a b "The effects of the railways - Transport — canals and railways - National 5 History Revision". BBC Bitesize (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-06. 
  97. ^ Wolmar, Christian (2012-09-25). The Great Railroad Revolution: The History of Trains in America (dalam bahasa Inggris). PublicAffairs. hlm. 217–221. ISBN 978-1-61039-180-1. 
  98. ^ Koziarz, Jay (2017-09-21). "Transportation that built Chicago: The railroads". Curbed Chicago (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-01-21. 
  99. ^ "The Impact of the Transcontinental Railroad". American Experience (dalam bahasa Inggris). PBS. Diakses tanggal 2021-11-06. 
  100. ^ Beauchamp, Zack (2016-10-05). "The Trans-Siberian Railway reshaped world history". Vox (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-07. 
  101. ^ "Chattanooga, Tennessee: Train Town (Teaching with Historic Places) (U.S. National Park Service)". www.nps.gov (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-06. 
  102. ^ Gilbey, Ryan (2015-06-19). "Track record: why trains weave their way through the history of great cinema". New Statesman. Diakses tanggal 2022-01-25. 
  103. ^ Leggett, Bob (2019). Toy trains : [1935-1975]. Oxford. ISBN 978-1-78442-308-7. OCLC 1085144352. 
  104. ^ Delamont, Sara (2021-10-17). The Sociology of Women: An Introduction (dalam bahasa Inggris). Routledge. hlm. 38–41. ISBN 978-1-000-46408-5. 
  105. ^ a b "Tips for Railfans | Metra". metra.com. Diakses tanggal 2021-11-06. 

Daftar pustaka

sunting

Pranala luar

sunting