Daftar istilah transportasi rel

artikel daftar Wikimedia

Istilah perkeretaapian dan transportasi rel banyak diadaptasi dari istilah-istilah teknik sipil, otomotif, dan rekayasa transportasi darat. Dalam bahasa Indonesia, istilah-istilah tersebut banyak diserap dari bahasa Belanda dan Inggris serta mengadopsi praktik Amerika dan Eropa lewat Union internationale des chemins de fer (UIC) sebagai induk organisasi regulator dan operator perkeretaapian.[1]

Papan penanda batas berhenti kereta rel listrik (KRL).
Papan penanda batas berhenti kereta rel listrik (KRL).

Istilah perkeretaapian Indonesia telah disesuaikan penggunaannya baik di lingkungan PT KAI (selaku operator besar), Direktorat Jenderal Perkeretaapian, dan beberapa di antaranya juga termuat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, serta disajikan padanannya dengan kata/frasa dalam bahasa Inggris.

0–9 sunting

A sunting

A
Kode susunan roda AAR dan klasifikasi UIC untuk satu gandar penggerak.[2]
Abar
Rem.[3]
Abar dinamik
Jenis abar yang mempergunakan keluaran motor traksi sebagai generator untuk melambatkan kecepatan kereta api tanpa harus mempergunakan abar udara tekan.
Abar udara
Sistem pengereman menggunakan udara terkompresi sebagai medium operasi.[4]
Adhesi
Jenis jalur kereta api paling umum dengan roda menapak pada rel kereta api.[5]
Alat material untuk siaga (AMUS)
Material yang disiapkan pada jalur kereta api bila sewaktu-waktu terjadi gangguan atau kerusakan. Biasanya berupa karung-karung pasir, batu kricak, dan bantalan rel.[6][7]
Alkmaar
Jenis sinyal mekanik kereta api yang digerakkan manual dan terlayan setempat. Nama berasal dari perusahaan Belanda bernama Nederlandse Machinefabriek Alkmaar.[8]
Alternator
Generator yang mengubah energi mekanik menjadi listrik dalam bentuk arus bolak-balik.[9]
American Locomotive Company (ALCO)
Perusahaan lokomotif Amerika Serikat, dahulu terbesar kedua di negara itu.[10][11]
American type
Lokomotif uap dengan susunan roda 4-4-0.[12]
 
Susunan roda American
As panas
Suatu keadaan ketika laher gandar mengalami panas berlebih akibat gaya gesek. Dapat menimbulkan bahaya percikan api apabila tidak segera ditangani.[13][14][15]

B sunting

B
Kode susunan roda AAR dan klasifikasi UIC untuk dua gandar penggerak.[2]
Badug
Palang atau tembok yang dipasang di ujung jalur buntu untuk mencegah sarana melampaui batas jalur.
Bakal pelanting
Sarana perkeretaapian.
Balai yasa
Fasilitas yang dimiliki perusahaan kereta api untuk memperbaiki sarana dalam jangka waktu dua hingga empat tahunan, atau 24.000 hingga 48.000 km.
Balai Teknik Perkeretaapian (BTP)
Lembaga teknis di bawah Direktorat Jenderal Perkeretaapian yang bertugas mengawasi serta mengelola prasarana perkeretaapian.[16]
Balas
Batu pecah bersudut tajam (angular) dengan ukuran antara 2-6 cm yang membentuk alas rel tempat bantalan.
Bangunan Hikmat (BH)
Bangunan yang dirancang menurut konsep teknik sipil, disebut juga sebagai "struktur".
Berhenti luar biasa (BLB)
Kejadian saat kereta api berhenti pada tempat di luar gapeka yang berlaku padanya. Dapat berlaku di jalan bebas maupun di stasiun.[17]
 
Susunan roda Berkshire
Berkshire
Lokomotif dengan susunan roda 2-8-4.[18][19][20]
Bisnis
Kelas 2
Bo-Bo (Eropa)
Lokomotif dengan dua bogie yang masing-masing memiliki dua gandar penggerak.
Bogie
Kerangka yang membentuk set roda dengan gandar.
Boper
Alat yang digunakan untuk membantali ujung sarana kereta satu sama lain.
Bukit langsiran
Bagian dari emplasemen penyusun (marshalling yard) yang dibuat miring sehingga masinis dapat menggunakan gaya gravitasi Bumi untuk menggerakkan sarana ke jalur yang dikehendaki. Metode ini cepat dan memerlukan usaha yang sedikit daripada melangsir kereta dengan lokomotif.[13]
Bustitution
Akronim dari kata bus dan subsititution, praktik mengganti layanan kereta api dengan layanan lain serupa, seperti angkutan terusan atau bus yang dapat bersifat sementara atau bahkan selamanya.

C sunting

C
Kode susunan roda AAR dan klasifikasi UIC untuk tiga gandar penggerak.[2]
Challenger
 
Susunan roda Challenger
Lokomotif uap dengan susunan roda 4-6-6-4.[21][22][23][24]
Co-Co (UE)
Lokomotif yang memiliki dua bogie dengan tiga gandar penggerak (enam roda). Penulisan yang benar adalah Co'Co', tetapi Co-Co lebih sering digunakan.[butuh rujukan]
Consolidation
 
Susunan roda Consolidation
Lokomotif uap dengan susunan roda 2-8-0.[25][26]
Corong air
Alat untuk mencurahkan air ke ketel lokomotif uap.
Customer Service on Train
Petugas penerus dari PPK (Petugas Pelayanan Kereta), tugasnya sama persis yang terdahulu. mengatur pengumuman dalam kereta jika terjadi sesuatu ataupun mengenai info stasiun berikutnya serta buka tutup pintu kereta KRL Commuter Line.
Lihat Kondektur.
Customer Service on Station
Petugas stasiun yang meliputi melayani pelanggan kereta api di stasiun yang begitu signifikan, dengan berberapa jenis yaitu "Customer service" , "Announcer", "Passenger Service", & "Ticketing".

D sunting

D
Kode susunan roda AAR dan klasifikasi UIC untuk empat gandar penggerak.[2]
Deadman
Mekanisme keselamatan kereta yang otomatis mengerem saat masinis tidak menginjak pedalnya atau memutar tuasnya sesuai waktu yang ditentukan.
Decapod
 
Susunan roda Decapod
Lokomotif uap dengan susunan roda 2-10-0.[27][28][29]
Depo kereta api (train depot)
Tempat menyimpan dan merawat sarana perkeretaapian dalam jangka waktu harian atau bulanan
Depo lokomotif (motive power depot)
Depot kereta api yang khusus merawat lokomotif
Daerah operasi
Satuan kerja PT Kereta Api Indonesia yang dapat terhubung satu sama lain.
Satuan kerja PT KAI di wilayah Jawa.
Divisi regional
Satuan kerja PT Kereta Api Indonesia yang bersifat terpencar.
Satuan kerja PT KAI di wilayah Sumatra.
Diamond
 
Perpotongan dua rel dengan jurusan berbeda diamond
Perpotongan antara dua rel dengan jurusan berbeda yang sebidang.[30]
Dinas tutup
Stasiun atau lintas dengan persinyalan mekanik yang pelayanannya ditutup setelah tidak ada lagi kereta api yang melintas pada hari operasional.[butuh rujukan]
Dingin
Sarana berpenggerak dalam posisi mati.

E sunting

Ekonomi
Kelas 3.
Ekonomi premium
Intermediet antara kelas 2 dan kelas 3.
Eksekutif
Kelas 1.
Eksploitasi
(arkais) Pembagian wilayah administratif Kereta Api Indonesia di Jawa yang terbagi atas beberapa inspeksi (hingga 1989) dan Sumatra (hingga 2001).
Electro-Motive Diesel (EMD)
Produsen lokomotif terbesar kedua di dunia. EMD dahulunya adalah Electro-Motive Division, anak perusahaan dari General Motors, sebelum dijual.
Embarang
Bagian dari badan jalan kereta api yang dibangun pada cekungan atau tepi jurang untuk meminimalkan kelandaian.
Emplasemen
 
Emplasemen di Chicago, Illinois, Desember 1942
Susunan jalur kereta api tempat kereta api berhenti, langsir, bongkar muat barang, atau dirangkaikan.[31][32]

F sunting

Fakultatif
Kereta api yang jadwalnya tercantum dalam gapeka; dijalankan hanya jika diperlukan saja.

G sunting

Garratt
 
Diagram lokomotif Garratt
Jenis lokomotif uap yang berartikulasi menjadi tiga bagian.[33]
GEVO
Sebutan untuk lokomotif diesel Evolution series produksi GE Transportation.[34][35]
Gerbong
(teknis) Sarana perkeretaapian untuk mengangkut barang.
(awam) Sarana perkeretaapian untuk mengangkut penumpang dan barang.
Gerbong sumuran (UIC)
Jenis gerbong datar dengan sumuran atau lekukan untuk mengangkut peti kemas yang terlalu tinggi. Juga disebut gerbong "PKPKW".
Grafik perjalanan kereta api (gapeka)
Grafik yang berisi pedoman pelaksanaan operasi kereta api yang digambarkan sebagai fungsi posisi kereta api terhadap waktu yang telah ditetapkan.[36]

H sunting

Hijau
Aspek yang menunjukkan kereta api aman melintas atau boleh melewati sinyal dengan kecepatan disesuaikan dengan peraturan perjalanan.
Hilir dan udik/hulu
Jurusan hilir: perjalanan kereta api menjauh dari pangkal lintas (km 0).
Jurusan udik/hulu: perjalanan kereta api mendekati pangkal lintas.

J sunting

Jalan bebas
Bagian petak jalan antara sinyal masuk dan sinyal masuk stasiun yang berdekatan.
Jalan rel
Satu kesatuan konstruksi yang terbuat dari baja, beton, atau konstruksi lain yang terletak di permukaan, di bawah, dan di atas tanah atau bergantung beserta perangkatnya yang mengarahkan jalannya kereta api.[37]
Bagian dari jalur kereta api yang terdiri atas rel, penambat rel, bantalan, balas, dan wesel.[38]
Jalur dwiganda
Jalur yang memiliki dua pasang rel kereta api untuk operasi kereta api yang berbeda
Jalur ganda
Jalur yang memiliki sepasang rel yang memiliki jurusan berbeda dalam operasi normal.
Jalur kereta api
Jalur yang terdiri dari rangkaian petak jalan rel yang diperuntukkan bagi lalu lintas kereta api.[37]
Bagian dari rute kereta api yang menghubungkan dua atau lebih tempat atau dengan lintas lain.[39] Jalur ini dapat memiliki nama resmi.[40]
Serangkaian rute kereta api yang dibangun untuk tujuan publik.[41][42]
Jalur langsir
Jalur yang hanya digunakan untuk langsir.
Jalan perlintasan langsung (JPL)
Perlintasan sebidang.
Jalur tunggal
Jalur yang hanya memiliki satu rel untuk dua jurusan.
Jalur tunggal ganda
Sepasang jalur tunggal yang setiap jalur relnya bisa digunakan untuk dua jurusan yang berbeda. Alias: sepur kembar.
Juru langsir
Orang yang bertugas memimpin dan mengatur jalannya langsir kereta.

K sunting

Kabin masinis
Ruangan di dalam lokomotif yang berisi tombol dan tuas-tuas untuk menjalankan kereta api, ditempati oleh masinis dan asistennya.[43][44]
Kabus
 
Kabus yang dipajang di Museum Kereta Api Pusat Nasional New York
Kereta atau gerbong yang dirangkaikan di ujung kereta yang biasanya ditempati juru rem. Sudah usang dan banyak digantikan dengan petunjuk akhir rangkaian berupa lampu atau tebeng.[45]
Kambing
Kelas termurah dari kereta api.[46]
Kepala stasiun
Orang yang memimpin administrasi stasiun kereta api.
Kereta
Sarana perkeretaapian untuk mengangkut penumpang.
Kereta gantung
Kendaraan yang berjalan di atas atau di bawah kabel.
Kereta luar biasa (KLB)
Perjalanan kereta api pada saat tertentu atau tidak tercantum dalam Gapeka untuk kepentingan perjalanan khusus yang bersifat mendesak ataupun sangat mendesak, antara lain untuk kepentingan perawatan, pertolongan, atau kepentingan kenegaraan.[36]
Komuter
Orang yang bolak-balik dari dan ke suatu wilayah untuk bekerja dan pulang setiap hari; penglaju.
Jenis layanan kereta api yang ditujukan kepada penglaju.
Kondektur
Pegawai kereta api yang bertanggung jawab dalam tugas operasi, keselamatan, dan pelayanan penumpang.
Konservasi
Status untuk sarana yang berstatus tidak siap guna operasi atau mangkrak
Kotak pasir
Kotak di moncong lokomotif, kereta rel, atau trem yang berisi pasir. Pasir berfungsi untuk mencegah roda selip saat menerjang hujan atau tanjakan curam.
Kuning
Aspek warna hati-hati atau segera turunkan kecepatan, dapat menggunakan bendera atau sinyal, tetapi dapat berbeda maknanya antara perusahaan KA yang satu dengan yang lain.
Ketel uap
Tabung yang berdekatan dengan tungku api tempat uap dapat dihasilkan.[47]

L sunting

Lampu kedip
 
Kereta api Canadian National Railway yang memperagakan lampu kedip pada lokomotif
Sepasang lampu yang dipasang di muka dan belakang lokomotif modern Amerika Utara, dan biasanya ditempatkan di bawah lampu utama. Lampu ini dapat berkedip saat membunyikan suling lokomotif.[48]
Langsir
Pekerjaan menyusun, memindahkan, dan memisahkan rangkaian kereta api atau sarana yang berjalan di atas rel.
Larat
Sarana kereta api yang meluncur tanpa masinis
Lengkung
Jalur kereta api yang berkelok-kelok seperti busur
Listrik aliran atas
Kabel yang dipasang di atas sarana untuk menyalurkan energi listrik ke kereta rel listrik/lokomotif listrik.
Listrik aliran bawah, rel ketiga
Sistem kontak listrik yang dipasang di bawah sarana untuk menyalurkan energi listrik ke kereta rel listrik/lokomotif listrik.
Lokomotif
Kendaraan rel yang memiliki mesin penggerak dan kabin masinis untuk menjalankan kereta api, dan bukan untuk penumpang
Lokomotif listrik
Lokomotif yang menggunakan mesin listrik sebagai penggerak
Lokomotif diesel
Lokomotif yang menggunakan mesin diesel sebagai penggerak
Lokomotif diesel elektrik
Lokomotif diesel yang menggunakan transmisi elektrik[49]
Lokomotif diesel hidraulik
Lokomotif diesel yang menggunakan transmisi penerus dan pengubah momen putar hidraulik[50]
Lokomotif diesel mekanik
Lokomotif diesel yang menggunakan transmisi kopling[51]
Lokomotif uap
Lokomotif yang menggunakan mesin uap sebagai penggerak
Los bundar
Jenis depo lokomotif yang berbentuk melingkar mengitari pemutar rel

M sunting

MagLev
Jenis kereta api yang berjalan di atas rel magnetik
Maklumat perjalanan kereta api (malka)
Perubahan gapeka yang masa berlakunya tidak melebihi dari pelaksanaan gapeka yang telah ditetapkan atau sampai dengan berlakunya gapeka baru.[36]
Masinis
Orang yang menjalankan lokomotif dan/atau sarana kereta api yang berpenggerak.[52]
Melodi penyambutan kereta api
Berupa rangkaian nada ketika kereta akan tiba maupun berangkat, di beberapa daerah biasanya menggunakan lagu daerah tersebut sebagai tanda kereta tiba atau berangkat.
Merah
Aspek bahaya atau tidak aman. Kereta api harus berhenti di muka sinyal.
Monorel
Sebuah jalur rel yang hanya terdiri dari rel tunggal.
Mulai dinas (MD)
Tanggal mulai beroperasinya sarana

N sunting

Northern
 
Susunan roda Northern
Lokomotif dengan susunan roda 4-8-4, dikenal sebagai also "Pocono", "Niagara", "Confederation", "Greenbrier", dan "Potomac"[53][54]
Notch 8
Notch kedelapan pada tuas tenaga (throttle) lokomotif, menandakan lokomotif berada dalam tenaga penuh.[55][56]

P sunting

P24, P48, P72
Pemeliharaan berdasarkan jarak tempuh (24.000, 48.000, atau 72.000 km)
Pacific
 
Susunan roda Pacific
Lokomotif uap dengan susunan roda 4-6-2[57]
Pantograf
 
Pantograf
Alat yang dipasang di atap KRL, lokomotif listrik, atau trem yang digunakan untuk mengalirkan arus dari listrik aliran atas.[58][59]
Pemeliharaan akhir (PA)
Semua perbaikan dan pemeriksaan yang terakhir dilakukan pada sarana di balai yasa
Pemeliharaan akhir yang akan datang (PA YAD)
Perbaikan dan pemeriksaan yang akan dijadwalkan di waktu mendatang untuk sarana
PPK
Pemberitahuan tentang perjalanan kereta api.
Petugas Pelayanan Kereta, orang yang diberi tugas untuk memberikan informasi sepanjang perjalanan kereta api.[60]
Pemutar rel
Potongan rel yang dapat diputar agar lokomotif dan sarana kereta api lainnya dapat membalik wajahnya.
Pengatur perjalanan kereta api (PPKA)
Pegawai yang bertugas mengatur dan melakukan segala kegiatan untuk menjamin keselamatan dan ketertiban urusan perjalanan kereta api dan urusan langsir dalam suatu stasiun.
Penganjlok
Perangkat keselamatan kereta yang dapat menganjlokkan sarana yang melampauinya, khususnya untuk mencegah sarana tiba-tiba masuk sepur raya dari sepur simpan.[30]
Pengawalan kereta api (walka)
Petugas keamanan yang bertugas mengawal perjalanan kereta api.
Pengawas peron (PAP)
Pembantu PPKA dalam mengatur perjalanan kereta api dan langsir.
Pengoperasi kereta api otomatis (automatic train operation/ATO)
Alat peningkatan keselamatan perkeretaapian yang digunakan untuk membantu mengoperasikan kereta api secara otomatis.
Pengontrol kereta api otomatis (automatic train control/ATC)
Alat yang secara otomatis akan mengikat abar jika masinis tidak menanggapi aspek sinyal atau pembatasan kecepatan pada petak tertentu.[61]
Perhentian
Jenis stasiun kereta api yang tidak diperlengkapi dengan wesel, ditujukan untuk penumpang dengan okupansi rendah, biasanya dijaga atau tidak.
Peristiwa luar biasa
Setiap peristiwa yang menimbulkan gangguan perjalanan kereta api berdasarkan gapeka yang berlaku seperti gangguan sarana-prasarana, bencana alam, ditabrak kendaraan lain.
Peristiwa luar biasa hebat (PLH)
Kecelakaan kereta api, termasuk tabrakan antarkereta api, anjlok, terguling, atau terbakar.
Periuk gandar
Selongsong yang melindungi ujung bantalan/laher gandar pada bogie kereta.[62]
Perjalanan luar biasa (PLB)
Perjalanan kereta api pada waktu tertentu yang telah ditetapkan atau tidak tercantum dalam Gapeka untuk perjalanan kereta api penumpang atau barang[36]
Perlindungan kereta api otomatis (ATP)
Alat peningkatan kepatuhan terhadap sinyal dan pembatasan kecepatan yang diberikan menggunakan pemantauan kecepatan, termasuk otomatis berhenti di muka sinyal.[63]
Perlintasan sebidang
Perpotongan jalur kereta api yang berada pada satu bidang terhadap jalan raya atau jalan setapak.
Perlintasan liar
Perlintasan yang tidak mengantongi izin resmi.[64]
Perlintasan tidak sebidang
Persilangan jalur kereta api yang tidak berada pada satu bidang terhadap jalan raya atau jalan setapak, dapat berupa jalan layang atau terowongan bawah tanah.
Peron
Jalan kecil yang sejajar dengan rel kereta api tempat lalu lalang dan naik turun penumpang di stasiun kereta api, halte kereta api, atau tempat pemberhentian transportasi rel lainnya.
Peron pulau
Peron yang terletak di antara dua sepur.
Peron siku-siku
Peron yang terdiri atas gabungan peron ujung dan peron sejajar.
Peron sejajar
Peron yang sejajar dengan sepur.
Peron sisi
Peron yang berada di sisi gedung utama dan sejajar dengan sepur.
Peron rendah
Peron yang berketinggian hingga 180 mm di atas kepala rel[65]
Peron sedang
Peron yang berketinggian hingga 430 mm di atas kepala rel[65]
Peron tinggi
Peron yang berketinggian hingga 1000 mm di atas kepala rel[65]
Persinyalan blok otomatis
Sistem yang terdiri atas serangkaian sinyal yang membagi petak jalan menjadi petak-petak blok dan berfungsi untuk mengontrol pergerakan kereta api di sepanjang petak tersebut menggunakan persinyalan otomatis.
Petak blok
Petak yang dibatasi dua sinyal blok. Petak ini tidak mengizinkan kereta api lain masuk petak tersebut saat ada kereta api lain masih berada di petak tersebut.[66]
Petak jalan
Bagian jalur kereta api yang terletak di antara dua stasiun berdekatan.
Petugas penjaga perlintasan sebidang (PJL)
Orang yang ditugasi menjaga perlintasan sebidang. Bedakan dengan JPL.
Prama dan prami
Sebutan singkat berturut-turut untuk pramugara dan pramugari di atas kereta api.
Preipal
Penanda batas berhenti kereta api saat sedang berada di stasiun.[67]

R sunting

Railfans
Penyuka atau yang suka terhadap kereta api.
Rangkaian
Untaian dari banyak sarana perkeretaapian yang tidak dipisahkan selama operasi normal[68]
Reglemen
Peraturan dinas (dari bahasa Belanda reglement).
Rel gerigi
Rel kereta api curam yang diperlengkapi sistem gerigi, ditempatkan di bagian tengah bantalan rel guna mengendalikan kecepatan kereta api saat naik/turun gunung.
Restorasi
Kereta makan atau kereta yang digunakan penumpang untuk makan dan minum.
Rucat
(bahasa Sunda ngarucat) melepas semua komponen.[69] Dalam konteks perkeretaapian merucat artinya mengafkirkan, menghancurkan, atau melepaskan komponen dari sarana. Ditujukan bagi sarana yang telah dinyatakan dihapus dari daftar aktiva perusahaan.
Rumah sinyal
Bangunan tempat alat-alat persinyalan diletakkan.

S sunting

Semboyan
ekumpulan pesan atau tanda bermakna yang berfungsi untuk memberikan isyarat melalui medium tangan, persinyalan, suara, bentuk, warna, atau cahaya yang ditempatkan pada suatu tempat tertentu dan memberikan suatu isyarat dengan arti dan maksud tertentu untuk mengatur dan atau mengontrol pengoperasian kereta api.
Sepur
(arkais) Jalur.
Guna mencegah keambiguan makna dengan "kereta api" di kalangan orang Jawa, transportasi rel di Indonesia mengganti kata "sepur" menjadi "jalur".
Sepur badug
Jalur yang di ujungnya terdapat pembatas/badug. Alias: jalur buntu
Sepur lempeng
(arkais) Bagian dari wesel yang relnya lurus. Alias: jalur lurus/sepur lurus.
Sepur belok
Bagian dari wesel yang relnya berbelok. Alias: sepur sayap/jalur belok.
Sepur raya
Jalur yang paling sering dilintasi kereta api
Sepur salah
Jalur kiri pada jalur ganda.
Sepur sempit
 
Perbandingan sepur standar (biru) dan sepur sempit (merah)
Jalur kereta api yang lebar sepurnya kurang dari 1.435 mm (4 ft 8+12 in)[70]
Sepur lebar
Jalur kereta api yang lebar sepurnya lebih besar daripada sepur standar, atau 1.435 mm (4 ft 8+12 in)[71]
Siap operasi (SO)
Sarana perkeretaapian yang dapat beroperasi normal sebagaimana mestinya
Silinder
Celah dalam motor bakar tempat piston bergerak
Sinyal
Alat untuk memberikan isyarat visual berupa bentuk, warna, atau cahaya untuk mengatur dan mengontrol pengoperasian kereta api oleh masinis
Sinyal berangkat
Sinyal yang dipasang di tiap-tiap jalur kereta api menghadap ke arah stasiun (persinyalan elektrik dan mekanik) ataupun di wesel paling ujung dalam suatu stasiun (persinyalan mekanik). Disebut juga sebagai sinyal keluar.
Sinyal darurat
Sinyal yang mengindikasikan kereta api boleh berjalan dengan prosedur melanggar sinyal karena adanya gangguan pada sistem persinyalan elektrik. Sinyal ini hanya dipasang di bawah sinyal masuk dan sinyal berangkat/keluar elektrik.
Sinyal elektrik warna
Sinyal yang menggunakan lampu warna untuk memberikan indikasi tertentu kepada masinis, dikontrol menggunakan peralatan elektronik.
Sinyal elektrik kedudukan
Sinyal yang menggunakan pola-pola lampu (biasanya putih atau kuning) untuk memberikan indikasi tertentu kepada masinis, dikontrol menggunakan peralatan elektronik.
Sinyal katai
Jenis sinyal yang dipasang langsung di atas tanah atau dengan tiang pendek yang umumnya berukuran lebih kecil daripada sinyal tiang.
Sinyal krian
Sinyal tebeng yang dilengkapi peralatan pengunci. Nama berasal dari Stasiun Krian di Sidoarjo, Jawa Timur.[72]
Sinyal langsir
Sinyal yang memberikan indikasi boleh tidaknya sarana perkeretaapian melakukan gerak langsir/berpindah jalur di stasiun. Dapat berdiri sendiri ataupun dipasang menyatu dengan sinyal berangkat/keluar.
Sinyal masuk
Sinyal yang dipasang sebelum wesel pertama pada suatu stasiun yang akan dihadapi masinis.
Sinyal mekanik
Sinyal yang dioperasikan menggunakan tuas-tuas mekanik (handel).
Sinyal muka
Sinyal yang memberikan indikasi sinyal masuk atau sinyal blok.
Sinyal muka keluar, sinyal pendahulu keluar
Sinyal yang memberikan indikasi sinyal berangkat
Sinyal pengulang
Sinyal yang memberikan indikasi sinyal utama apabila pandangan tidak bebas membuat sinyal utama tidak dapat terlihat masinis.
Sinyal semafor
Sinyal mekanik yang menggunakan lengan untuk memberikan aspek tertentu.
Sinyal tebeng
Sinyal mekanik yang menggunakan tebeng (papan isyarat) untuk memberikan aspek tertentu.[72]
Sinyal utama
Sinyal yang wajib dipatuhi oleh masinis. Yang termasuk sinyal utama adalah sinyal masuk, sinyal berangkat/keluar, dan sinyal blok.
Stasiun kereta api
Prasarana kereta api atau tempat kereta api berhenti secara teratur untuk menaikturunkan penumpang atau membongkar-muat barang.
Stasiun operasi
Tempat kereta api berhenti dan berangkat, bersilang, menyusul atau disusul, dan langsir.
Stasiun pertemuan
Stasiun yang berlokasi di titik pertemuan 3 jurusan[73] atau lebih. Disebut juga dengan stasiun percabangan
Stasiun paralel
Stasiun yang gedungnya sejajar dengan sepur-sepur.[73]
Stasiun pertemuan juga dapat disebut sebagai stasiun paralel apabila gedungnya merupakan hasil kombinasi stasiun paralel dan stasiun siku-siku.
Stasiun siku-siku
(arkais) Stasiun yang memiliki peron ujung dan peron lidah, misal Stasiun Jakarta Kota, Stasiun Tanjung Priok, Stasiun Tangerang, dan Stasiun Kertapati.[73]
Stasiun pulau
Stasiun yang gedungnya terletak diantara sepur-sepur dan sejajar dengannya.[73]
Stasiun semenanjung
Stasiun yang gedungnya terletak di antara dua sepur yang bersatu.[73]
Stasiun percabangan yang wesel percabangannya terletak jauh sebelum stasiun tersebut dan sepurnya sejajar dengan gedung stasiun dan sepur lempeng.
Suling lokomotif
Suling yang digunakan untuk memberikan isyarat oleh masinis. Berbeda dengan klakson, suling difungsikan menggunakan tenaga uap.

T sunting

Tambahan
Kereta api yang tidak disertakan dalam jadwal reguler.[74][75][76] Dapat berjalan pada musim liburan untuk menghadapi lonjakan penumpang dan mengurangi jumlah penumpang yang menunggu atau mengantre di stasiun.[77]
Teknisi kereta api
Petugas pengoperasian fasilitas sarana kereta api serta melakukan perbaikan ringan peralatan atau sarana kereta api.[78]
Temperan
Kejadian kereta api menabrak orang, hewan, atau kendaraan lain. Contoh: KA Probowangi tertemper/ditemper mobil.[79][80]
Terminus
Stasiun awal maupun akhir perjalanan kereta api.
Stasiun yang tidak memiliki kelanjutan jalur.
Tidak siap guna operasi (TSGO)
Sarana perkeretaapian yang rusak dan sudah tidak memungkinkan lagi untuk beroperasi kembali (mangkrak). Dalam kasus yang jarang overhaul (jika memiliki mesin penggerak) diperlukan agar sarana dapat kembali beroperasi. Jika dinyatakan gagal untuk bisa dihidupkan, maka sarana harus menunggu penghapusan aktiva jika akan diafkirkan.
Tidak siap operasi (TSO)
Sarana perkeretaapian yang rusak tetapi masih memungkinkan lagi untuk beroperasi kembali. Perlu perbaikan besar-besaran atau penggantian mesin (jika berpenggerak) agar sarana dapat kembali beroperasi.
Token
Benda yang harus dilihat atau dipegang oleh masinis saat melewati petak jalur tunggal tertentu, yang digunakan untuk mengaktifkan perangkat persinyalan di tiap-tiap ujung petak.
Tolak/setut
(usang) nama salah satu gerakan langsir: lokomotif melepaskan dan meluncurkan rangkaian dengan memanfaatkan sisa gaya dorong lokomotif. Teknik ini tidak cocok untuk KA penumpang, KA angkutan ternak, serta KA yang membawa bahan berbahaya dan beracun.[81]
Torpus
Kode panggil untuk Kantor Pusat PT KAI
Traksi ganda
Konfigurasi kereta api yang ditarik dua atau lebih lokomotif yang dirangkai bersama sehingga dapat menarik kereta api berat saat mendaki bukit curam. Saat ini traksi ganda banyak digunakan untuk KA penumpang.
Tubuh baan
Tanah yang diratakan untuk melandasi rel kereta api.

W sunting

Waktu tunggu
Waktu kereta api berhenti sesuai jadwal. Biasanya waktu tunggu digunakan untuk memberikan keleluasaan bagi penumpang yang naik atau turun saat menunggu disilang atau disusul.[82]
Warta maklumat (wam)
Perubahan gapeka yang berlaku paling lama dalam waktu satu bulan kalender.[36]
Wesel
Alat pemindah jurusan kereta api.
Wilayah gelap
Petak jalan yang tidak diberi sinyal blok[83]

Referensi sunting

  1. ^ "Transport Thesaurus". UIC.org. 1995. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 June 2015. Diakses tanggal 20 May 2009. 
  2. ^ a b c d Pinkepank, Jerry A. (1973). The Second Diesel Spotter's Guide. Milwaukee, WI: Kalmbach Publishing. ISBN 0-89024-026-4. 
  3. ^ "Hasil Pencarian - KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2020-01-27. 
  4. ^ Wood, W. W. (1920) [first published 1909]. Wood's Westinghouse E-T Air Brake Instruction Pocket Book (edisi ke-second). New York: The Norman W. Henley Publishing Co. 
  5. ^ "Combined Adhesion ad Cog-Wheel Railways". The Railway News and Joint Stock Journal. London. 51 (1307): 100–101. 19 January 1889. 
  6. ^ SUTOMO, SUTOMO (2015-07-01). "Perbandingan komposisi dan keanekaragaman jenis yang berasal dari soil seedbank pada kawasan yang terganggu dan tidak terganggu erupsi 2010 di gunung Merapi, Yogyakarta". Masyarakat Biodiversitas Indonesia. doi:10.13057/psnmbi/m010406. 
  7. ^ "InfoPublik - PT KAI Daop 8 Siapkan Alat Material Untuk Siaga Untuk Keselamatan Angkutan Nataru". infopublik.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-02-08. 
  8. ^ "Heritage - Kereta Api Indonesia". heritage.kai.id. Diakses tanggal 2020-01-27. 
  9. ^ Aylmer-Small, Sidney (1908). "Lesson 28: Alternators". Electrical railroading; or, Electricity as applied to railroad transportation. Chicago: Frederick J. Drake & Co. hlm. 456–463. 
  10. ^ "Railroading Glossary: A". TRN.Trains.com. Kalmbach Publishing. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 August 2014. Diakses tanggal 20 February 2013. 
  11. ^ Solomon, Brian (2009). Alco Locomotives. MBI Publishing Company. hlm. 8. ISBN 9781616731366. 
  12. ^ White (1968), p. 46.
  13. ^ a b "Railroading Glossary: H". TRN.Trains.com. Kalmbach Publishing. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 August 2014. Diakses tanggal 20 February 2013. 
  14. ^ "Hotbox". The Hotbox. North Central Region National Model Railroad Association. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 January 2008. Diakses tanggal 24 January 2008. 
  15. ^ US 4659043 
  16. ^ Perkeretaapian, Balai Perawatan (2018-10-06). "Balai Teknik Perkeretaapian yang Ada di Indonesia". Balai Perawatan Perkeretaapian (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-02-08. 
  17. ^ Soebijoto, Hertanto. "UPDATE TERBARU: PT KAI Terapkan Kebijakan Berhenti Luar Biasa karena Aksi 22 Mei". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-10-09. 
  18. ^ Lamb, J. Parker (2003). Perfecting the American Steam Locomotive. Bloomington, IN: Indiana University Press. hlm. 85–88. ISBN 0-253-34219-8. 
  19. ^ Springirth, Kenneth C. (2010). Northwestern Pennsylvania Railroads. Images of Rail. Arcadia Publishing. hlm. 68. ISBN 978-0-7385-7347-2. 
  20. ^ Solomon, Brian (2009). Alco Locomotives. MBI Publishing Company. hlm. 52. ISBN 9781616731366. 
  21. ^ Solomon, Brian (2009). Alco Locomotives. MBI Publishing Company. hlm. 70. 
  22. ^ Lamb, J. Parker (2003). Perfecting the American Steam Locomotive. Bloomington, IN: Indiana University Press. hlm. 107. ISBN 0-253-34219-8. 
  23. ^ Taylor, John (June 1952). "Name That Locomotive". Boys' Life. Boy Scouts of America. hlm. 40. 
  24. ^ Wegman, Mark (2008). "34: The City Streamliners". American Passenger Trains and Locomotives Illustrated. Minneapolis, Minnesota: Voyageur Press, an imprint of MBI Publishing Company. hlm. 144. ISBN 978-0-7603-3475-1. 
  25. ^ "New Locomotives, Swiss State Railways". The Locomotive Magazine. Vol. XII no. 166. 15 June 1906. hlm. 98. 
  26. ^ American Railway Master Mechanics' Association (1947). "Consolidation Type Locomotives". Locomotive Cyclopedia of American Practice. Рипол Классик. hlm. 31, 125–127. ISBN 9785874485672. 
  27. ^ Prince, Richard E. (2000) [first published 1966]. Seaboard Air Line Railway: Steam Boats, Locomotives, and History. Bloomington, IN: Indiana University Press. hlm. 163. ISBN 0-253-33695-3. 
  28. ^ "Development of American Steam Locomotives". Locomotive Firemen and Enginemen's Magazine. Vol. 43 no. 6. Indianapolis, IN: Brotherhood of Locomotive Firemen and Enginemen. December 1907. hlm. 777. 
  29. ^ Locomotive Cyclopedia of American Practice. hlm. 102. 
  30. ^ a b "Railroading Glossary: D". TRN.Trains.com. Kalmbach Publishing. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 August 2014. Diakses tanggal 20 February 2013. 
  31. ^ "Railroading Glossary: Y". TRN.Trains.com. Kalmbach Publishing. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 August 2014. Diakses tanggal 20 February 2013. 
  32. ^ "Era Glossary of Railway Terms". ERA.Europa.eu. 8 November 2010. 
  33. ^ Durrant, A. E. (1969). The Garratt Locomotive. London: David & Charles Locomotive Studies. hlm. 13. ISBN 7153435646. 
  34. ^ Wilson, Jeff (2009). The Model Railroader's Guide to Diesel Locomotives. Waukesha, WI: Kalmbach Publishing. ISBN 978-0-89024-761-7. 
  35. ^ "GE and Kazakhstan Temir Zholy (KTZ) Announce GE Evolution Series Passenger Locomotive to be Manufactured in Astana" (Siaran pers). 19 September 2012. Diakses tanggal 14 October 2014.  "Salinan arsip". Archived from the original on 2017-03-11. Diakses tanggal 2021-08-03. 
  36. ^ a b c d e "Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 110 Tahun 2017". Pasal 1, Undang-Undang per 6 November 2017 (PDF). Kemenhub RI. 
  37. ^ a b Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian. Jakarta: Sekretariat Negara. 2007. 
  38. ^ Pengantar Jalan Rel dan Jembatan KA. Madiun: Akademi Perkeretaapian Indonesia. 2017. 
  39. ^ "railway line". The Free Dictionary. Diakses tanggal 19 October 2014. 
  40. ^ "Named Railway Lines". National Rail Enquiries. Diakses tanggal 19 October 2014. 
  41. ^ "Rail Lines (total route-km)". The World Bank. Diakses tanggal 19 October 2014. 
  42. ^ "Railway Lines Network" (PDF). JR East Group. 16 March 2013. Diakses tanggal 19 October 2014. 
  43. ^ Fowler, George L. (1906). Locomotive Dictionary; compiled for American Railway Master Mechanics' Association (edisi ke-first). New York, Chicago and London: The Railroad Gazette and The Railway Gazette. hlm. 15. 
  44. ^ Halberstadt, Hans (1996). Modern Diesel Locomotives. Osceola, WI: MBI Publishing Co. hlm. 61–63. ISBN 0-7603-0199-9. 
  45. ^ "Railroading Glossary: C". TRN.Trains.com. Kalmbach Publishing. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 September 2014. Diakses tanggal 20 February 2013. 
  46. ^ Mrázek, Rudolf. (2006). Engineers of happy land : perkembangan teknologi dan nasionalisme di sebuah koloni. Hermojo. (edisi ke-Ed. 1). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. hlm. 17. ISBN 978-979-461-594-2. OCLC 867653457. 
  47. ^ White (1968).
  48. ^ "Ditch Lights". American Rails. Diakses tanggal 2 October 2014. 
  49. ^ Hartono A.S. & 16.
  50. ^ Hartono A.S. & 14.
  51. ^ Hartono A.S. & 13.
  52. ^ "Railroading Glossary: E". TRN.Trains.com. Kalmbach Publishing. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 August 2014. Diakses tanggal 20 February 2013. 
  53. ^ Solomon, Brian (2012). North American Locomotives: A Railroad-by-Railroad Photohistory. MBI Publishing Company. hlm. 6. ISBN 9781610586856. 
  54. ^ Glischinski, Steve (1997). Santa Fe Railway. Railroad Color History. Andover Junction Publishing. hlm. 104. ISBN 0-7603-0380-0. 
  55. ^ Wilson, Jeff (2009). The Model Railroader's Guide to Diesel Locomotives. Waukesha, WI: Kalmbach Publishing. hlm. 15. ISBN 978-0-89024-761-7. 
  56. ^ Loumiet, James R.; jungbauer, William G. (2005). Train Accident Reconstruction and FELA and Railroad Litigation (edisi ke-fourth). Tucson, Arizona: Lawyers & Judges Publishing Co. hlm. 226. ISBN 978-1-930056-93-0. 
  57. ^ Henry Harrison Suplee, B.Sc.; J.H. Cuntz, C.E. M.E.; Charles Buxton Going, Ph.B., ed. (1906). The Engineering Index. IV: 1901-1905. New York and London: The Engineering Magazine. hlm. 714. 
  58. ^ "Railroading Glossary: P". TRN.Trains.com. Kalmbach Publishing. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 September 2014. Diakses tanggal 20 February 2013. 
  59. ^ Hay, William Walter (1982). Railroad Engineering. John Wiley & Sons, Inc. hlm. 134–135. ISBN 0-471-36400-2. 
  60. ^ "Petugas Pelayanan Kereta". Jakarta by Train (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-10-07. 
  61. ^ IEC 60050-821:1998 - International Electrotechnical Vocabulary - Part 821: Signalling and security apparatus for railways. International Electrotechnical Commission. 1998. 
  62. ^ "The Evolution of Railway Axlebox Technology". Evolution. SKF. 7 December 2010. Diakses tanggal 18 September 2014. 
  63. ^ "ERA Glossary" (PDF). ERA.Europa.eu. Diakses tanggal 23 March 2017. 
  64. ^ "Perlintasan Kereta Api Tidak Resmi Tak Ada Rambu dari KAI". KOMPAS.tv. Diakses tanggal 2023-10-16. 
  65. ^ a b c Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 29 Tahun 2011 tentang Persyaratan Teknis Bangunan Stasiun Kereta Api
  66. ^ "ERA Glossary of Railway Terms". 8 November 2010. Diakses tanggal 13 December 2017. 
  67. ^ "Hasil Pencarian - KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2020-10-09. 
  68. ^ "IEC 61375-2-3:2017-02: Electronic railway equipment - Train communication network (TCN) - Part 2-3: TCN communication profile". DIN.de. Diakses tanggal 28 June 2017.  (perlu mendaftar)
  69. ^ Luthfiyani, L. (2016). Kamus Genggam Bahasa Sunda. Sleman: Frasa Lingua. hlm. 71. ISBN 9786026475275. 
  70. ^ "Railroading Glossary: N". TRN.Trains.com. Kalmbach Publishing. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 August 2014. Diakses tanggal 23 March 2017. 
  71. ^ "Railroading Glossary: B". TRN.Trains.com. Kalmbach Publishing. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 August 2014. Diakses tanggal 20 February 2013. 
  72. ^ a b Tim Telaga Bakti Nusantara.; Asosiasi Perkeretaapian Indonesia. (1997-). Sejarah perkeretaapian Indonesia (edisi ke-Cet. 1). Bandung: Angkasa. ISBN 9796651688. OCLC 38139980. 
  73. ^ a b c d e Subarkah, Iman (1981). Jalan Kereta Api. Bandung: Idea Dharma. 
  74. ^ "FM 55-20, Chapter 2, Railway Train Operations". GlobalSecurity.org. Diakses tanggal 13 October 2014. 
  75. ^ Phillips, Edmund John (1942). Railroad Operation and Railway Signalling. Chicago: Simmons-Boardman Publishing Co. hlm. 40. Diakses tanggal 13 October 2014. 
  76. ^ Dalby, Harry Andrews (1904). Train Rules and Train Dispatching: A Practical Guide for Train Dispatchers, Enginemen, Trainmen and All who Have to Do with the Movement of Trains (edisi ke-first). New York and London: The Locomotive Publishing Co. hlm. 129. Diakses tanggal 13 October 2014. 
  77. ^ "FM 55-20, Chapter 4, Rail Dispatching Operations and Procedures". GlobalSecurity.org. Diakses tanggal 13 October 2014. 
  78. ^ Zulfikar, Fahri. "Mengenal 6 Jenis Pekerjaan di KAI, dari Masinis Hingga Teknisi Rel". detikedu. Diakses tanggal 2024-03-20. 
  79. ^ "Hendak Pertemuan di Kelurahan, Kepala Sekolah di Probolinggo Ditemper Kereta Api". Tribunmataraman.com. Diakses tanggal 2024-03-20. 
  80. ^ Indonesia, C. N. N. "Kereta Probowangi Ditemper Mobil di Perlintasan Tak Terjaga Lumajang". nasional. Diakses tanggal 2024-03-20. 
  81. ^ "BAB V - DINAS LANGSIR - Perkeretaapian Indonesia". sites.google.com. Diakses tanggal 2020-10-27. 
  82. ^ "TRT Home - Transportation Research Thesaurus (TRT)". trt.trb.org. Diakses tanggal 2017-08-30. 
  83. ^ Holloway, Keith (13 June 2006). "Failure to adhere to track warrant control rules caused collision". NTSB press release. National Transportation Safety Board. Diakses tanggal 29 May 2009. Non-signaled (dark) territory presents a unique problem for rail safety 

Daftar pustaka sunting

Pranala luar sunting

British Railways compared to American Railroads