Klimént Yefrémovich Voroshílov (bahasa Rusia: Климе́нт Ефре́мович Вороши́лов, translit. ru-Kliment Voroshilov.ogg, Kliment Jefremovič Vorošilov; Ukraina: Климент Охрімович Ворошилов, Klyment Okhrimovyč Vorošylov), dikenal sebagai Klim Voroshilov (bahasa Rusia: Клим Вороши́лов, Klim Vorošilov) (4 Februari 1881 – 2 Desember 1969) adalah seorang perwira militer dan politikus Uni Soviet terkemuka selama era Stalin.[1] Ia adalah salah satu dari lima Marsekal Uni Soviet pertama (pangkat militer tertinggi Uni Soviet), bersama dengan Kepala Staf Umum Tentara Merah Aleksandr Yegorov, dan tiga komandan senior, Vasily Blyukher, Semyon Budyonny, dan Mikhail Tukhachevsky.

Klimént Voroshílov
Климе́нт Вороши́лов
Ketua Presidium Majelis Agung Uni Soviet Ke-3
Masa jabatan
15 Maret 1953 – 7 Mei 1960
Sekretaris JenderalNikita Khrushchev
Wakil Ketua Dewan
Komisar Rakyat Uni Soviet
Masa jabatan
7 Mei 1940 – 15 Maret 1946
Ketua Dewan Komisar RakyatVyacheslav Molotov
Komisar Rakyat untuk Pertahanan Uni Soviet
Masa jabatan
6 November 1925 – 7 Mei 1940
Ketua Dewan Komisar RakyatAlexey Rykov
Vyacheslav Molotov
Anggota penuh Politbiro ke-14, 15, 16, 17, 18, 19, 20–21
Masa jabatan
1 Januari 1926 – 16 Juli 1960
Informasi pribadi
Lahir
Kliment Yefremovich Voroshilov

(1881-02-04)4 Februari 1881
Verkhnyeye, Bakhmut uyezd, Kegubernuran Yekaterinoslav, Kekaisaran Rusia
Meninggal2 Desember 1969(1969-12-02) (umur 88)
Moskwa, RSFS Rusia, Uni Soviet
MakamNekropolis, Kremlin
KebangsaanSoviet
Partai politikPartai Komunis Uni Soviet
Suami/istriEkaterina Davidovna
Penghargaan sipilPahlawan Uni Soviet Pahlawan Uni Soviet
Karier militer
Pihak Kekaisaran Rusia
 Uni Soviet
Dinas/cabangAngkatan Darat Kekaisaran Rusia
Angkatan Darat Soviet
Masa dinas1917–1953
PangkatMarsekal
KomandoDistrik Militer Kaukasus Utara
Distrik Militer Moskwa
Front Leningrad
Pertempuran/perangPerang Dunia I
Perang Saudara Rusia
Perang Polandia-Soviet
Perang Musim Dingin
Front Timur (Perang Dunia II)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Riwayat Hidup Ringkas sunting

Voroshilov lahir dari keluarga sederhana, bapaknya buruh kereta api.[1][2] Voroshilov pada usia muda bekerja di pertambangan, menjadi buruh tani, masinis di pabrik, dan menjadi anggota Partai Sosial Demokrasi Rusia pada tahun 1903, partai Bolshevik.[1][2] Setelah revolusi Rusia pada tahun 1917, ia ikut membentuk kebijakan rahasia Uni Soviet.[1] Pada tahun 1918-1920, ia diangkat menjadi komandan Tentara Merah dan memimpin beberapa daerah militer, pemimpin dari golongan proletar.[1][2] Dia tercatat sukses dalam pertempuran untuk Tsaritsyn (Stalingrad).[2] Pada tahun 1925-1940, ia menjadi Menteri Urusan Perang Uni Soviet dan memainkan banyak peran dalam kemiliteran.[1][2] Kemudian, dia menjadi figur tertua dalam perang melawan invasi Jerman yang pecah pada tanggal 22 Juni 1941.[2] Pada tahun berikutnya ia menjabat sebagai wakil Perdana Menteri.[1] Pada tahun 1941-1945, Voroshilov memimpin pasukan Rusia pada perang Baltik, dua tahun berikutnya ia memimpin pengawasan Uni Soviet di Hungaria.[1] Sesudah Stalin meninggal, ia menjadi Ketua Presidium Tertinggi Uni Soviet (pangkat setara presiden saat ini), yaitu pada tahun 1953.[1] Kemudian pada tahun 1960, ia mengundurkan diri dari kepresidenan dan dari Presidium Partai Komunis.[1] Ia digantikan oleh Leonid I Brezhnev.[1] Pada kongres Partai Komunis Uni Soviet ke-22, tahun 1961, ia dituduh sebagai anggota yang anti partai.[1]

Kehidupan Awal sunting

 
Kliment Voroshilov (kiri) bersama gurunya Semyon Ryzhkov

Voroshilov dilahirkan di pedesaan Verkhenyeye, Bakhmut uyezd, Kegubernuran Yekaterinoslav, Kekaisaran Rusia[3].

Ayahnya merupakan mantan tentara yang telah dipekerjakan beberapa kali sebagai seorang buruh perkeretapaian, kadang-kadang sebagai penambang dan kadang tidak bekerja. Berdasarkan penuturan dari Mayor Jenderal Petro Grigorenko, Voroshilov sendiri menyinggung warisan desa kelahirannya dan Voroshylo yang merupakan nama keluarganya sebelumnya[4].

Dalam buku otobiografinya yang telah diterbitkan, Voroshilov menjelaskan masa kecilnya sangat sulit. Ia sedari umur enam tahun telah bekerja dan sering dipukuli oleh anak anak yang lain yang membuatnya tidak menyukai "kulak". Awalnya Voroshilov tidak pandai membaca dan menulis, namun ia akhirnya bersekolah setelah sebuah sekolah dibuka di desanya pada saat ia berumur 12 tahun[5]. Selama ia bersekolah, Voroshilov menjadi teman dekat Semyon Ryzhkov[6] yang dikemudian hari menjadi Sekretaris Kedua Duma Pertama.

Pada tahun 1896, Voroshilov menyatakan bahwa ia memulai pekerjaannya di pabrik yang berada di dekat pedesaannya, dimana ia memimpin pemogokan pada tahun 1899. Pada tahun 1903, Voroshilov bekerja di sebuah Pabrik milik Jerman di Luhansk. Pada saat bekerja disana, Voroshilov bergabung dengan Bolshevik, dan diangkat menjadi pemimpin pemogokan pada saat Revolusi Rusia. Pada bulan April 1906, Voroshilov, bertolak menuju Stockholm dalam rangka menghadiri Kongres Ke-4 Partai Buruh Demokrat Sosial Rusia, dengan menggunakan nama samaran Volodya Antimekov atau Anti-Menshevik[7]. Ketika di Stockholm, ia berbagi kamar dengan delegasi dari Georgia, Iosif Vissarionovich Dzhugashvili yang kelak akan dikenal sebagai Stalin[8].

Pada musim semi 1907, Voroshilov bertolak menuju London untuk Kongres Ke-5 Partai Buruh Demokrat Sosial Rusia, dan seketika setelah kepulangannya dari London, ia ditangkap dan dideportasi ke Arkhangelsk. Namun ia berhasill kabur dan melarikan diri ke Baku, Azerbaijan dimana Stalin juga aktif di sana. Voroshilov kembali di tahan pada 1908, dan dibebaskan dari pengasingan pada 1912, dan pernah bekerja di pabrik persenjataan di Tsaritsyn (Stalingrad/Volgograd)[5].

Revolusi dan Perang Saudara Rusia sunting

 
Voroshilov di tahun 1920.

Voroshilov berada di Petrograd pada saat terjadinya Revolusi Februari, namun ia kembali ke Luhansk dimana dia merupakan ketua kota sovietnya dan terpilih menjadi anggota Majelis Konstituen. Karir militernya dimulai pada tahun 1918, dimana ia diberikan komando Tentara Kelima Ukraina yang dibentuk dari unit-unit yang berserakan, yang diusir dari Ukraina oleh tentara Jerman. Setelah penarikan mundur pasukan yang berbahaya, unit komandonya akhirnya mencapai Tsaritsyn dimana Stalin telah ditempatkan sebagai seorang perwakilan dari Kepemimpinan Partai Komunis untuk memimpin Tentara Kesepuluh. Stalin dan Voroshilov memimpin pasukan untuk mengalahkan Tentara Putih dalam mempertahankan Tsaritsyn. Mereka juga mensponsori pembentukan unit Kavaleri Merah, yang dikomandoi oleh Semyon Budyonny yang dibentuk dari para pemimpin petani dari selatan Rusia[9][10].

Di Tsaritsyn, Voroshilov berkelahi dengan Leon Trotsky, Komisariat Rakyat untuk Perang, yang meyakini bahwa Voroshilov tidak disiplin dan ketidakkompetennya ia dalam memimpin sebuah unit militer. Pada bulan Oktober 1918 Voroshilov diancam oleh Trotsky akan dibawa ke Pengadilan Militer[11]. Voroshilov kemudian dimutasikan ke Ukraina sebagai komandan distrik militer Kharkiv, dan kemudian diangkat menjadi Komisariat Rakyat untuk Perang dalam Republik Federasi Soviet Ukraina. Voroshilov kemudian bergabung dengan oposisi militer, yang menentang pembentukan tentara terpusat, dan lebih memilih untuk mengandalkan unit bergerak lokal, dan keberatan dengan perekrutan mantan perwira Tentara Tsar ke dalam Tentara Merah[12].

Periode Antar Perang sunting

Pra Perang Dunia II sunting

 
Spanduk Merah dari Komune Paris, yang dibawa ke Moskwa oleh para komunis Prancis di tahun 1924. Dalam gambar ini : Kliment Voroshilov berada urutan pertama di sebelah kanan, Grigory Zinoviev berada pada urutan tiga dari kanan.

Voroshilov menjabat sebagai anggota Komite Pusat sejak ia terpilih pada di tahun 1921 sampai dengan tahun 1961. Pada tahun 1925 setelah kematian Mikhail Frunze, Voroshilov dilantik menjadi Komisar Rakyat untuk Urusan Militer dan Angkatan Laut sekaligus menjadi Ketua Dewan Militer Revolusioner Uni Soviet yang ia emban sampai tahun 1934. Pencapaian terbesarnya pada saat itu adalam memindahkan industri militer penting Soviet menuju daerah Pegunungan Ural sehingga Uni Soviet dapat melakukan penarikan pasukan sesuai strategi sambil menjaga stabilitas produksi militer[13]. Posisi politik Frunze menganut apa yang disebut dengan Troika (Grigory Zinoviev, Lev Kamenev dan Stalin). Namun Stalin memilih untuk membuat semacam sekutu pribadi yang bertanggung jawab langsung kepadanya (hal ini juga bertentangan dengan Frunze, yang disebut dengan istilah "Zinovievite"). Frunze juga didesak oleh sekelompok dokter yang menangani penyakit tukak lambungnya, meskipun dokternya Frunze sebelumnya juga menyarankan agar menghindari penggunaan obat-obatan dan itu dibuat atas dasar kehendak dari Frunze sendiri[14]. Frunze kemudian wafat saat dioperasi karena overdosis kloroform[14]. Voroshilov pula menjadi anggota penuh Politbiro pada tahun 1926 hingga tahun 1960.

Voroshilov kemudian diangkat menjadi Komisar Rakyat untuk Pertahanan pada tahun 1934 dan pangkatnya dinaikkan menjadi Marsekal Uni Soviet pada tahun 1935. Voroshilov memainkan peran penting dalam pelaksanaan Pembersihan Besar-Besaran yang memakan korban banyak dari para koleganya di militer dan diperintahkan untuk terlibat dalam Pembersihan tersebut atas perintah Stalin. Voroshilov menulis pesan kepada para perwira militer dan diplomat Soviet yang mengasingkan diri seperti Mikhail Ostrovsky dan meminta mereka dengan sukarela untuk kembali ke Uni Soviet dengan janji palsu bahwa mereka bahwa mereka tidak akan menghadapi penuntutan dari pihak berwenang[15]. Voroshilov secara pribadi menandatangani 185 daftar eksekusi, menjadi orang keempat yang paling banyak menandatangani perintah eksekusi selama masa Pembersihan Besar-Besaran ini setelah Molotov, Stalin dan Lazar Kaganovich[16]. Voroshilov juga berbagai ketakutan terhadap elemen kelas atas korps perwira dengan para rekan sejawatnya[17]. Voroshilov juga secara terbuka mendeklarasikan adanya sabotase di dalam Tentara Merah dan berupaya menyelamatkan hidup banyak perwira yang kelak akan berjasa dalam Perang Dunia II[17], meskipun ia juga tidak menyesal karena telah mengekskusi Marsekal Mikhail Tukhachevsky karena mereka berdua saling membenci[17][18].

 
Voroshilov bersama Presiden Turki Mustafa Kemal Atatürk on 29 Oktober 1933

Meskipun Voroshilov banyak mengambil bagian dalam membersihkan para "mekanik" (pendukung penggunaan tank dibanding kavaleri) dari Tentara Merah, Voroshilov menjadi yakin bahwa ketergantungan pada kavaleri harus dikurangi sementara penggunaan senjata yang lebih modern harus mendapat prioritas lebih tinggi[17]. Marsekal Semyon Budyonny mencoba mendekati Voroshilov dengan harapan agar ia dapat melindungi status dari unit kavaleri Tentara Merah namun Voroshilov secara terbuka menyampaikan niatnya berlawan dengan hal itu[17]. Voroshilov juga kemampuan peperangan senjata gabungan serta kualitas dan kemampuan tinggi untuk mengambil inisiatif para perwira selama manuver musim panas 1936[17]. Bagaimanapun ia juga menekankan isu dan permasalahan yang ada di dalam Tentara Merah dalam laporan penuhnya[17]. Diantara permasalahan-permasalahan yang menjadi penekanan dari Voroshilov antara lain kurangnya komunikasi, staf yang tidak kompeten, kurangnya kerjasama sesama tentara dan belum berkembangnya struktur komando dalam unit tank dan unit persenjataan modern lainnya[17].

 
Lima Marsekal Uni Soviet yang pertama difoto pada tahun 1935. Dari kiri atas, Semyon Budyonny, Vasily Blyukher. Di kiri bawah, Mikhail Tukhacevsky, Kliment Voroshilov, dan Alexander Yegorov. Hanya Budyonny dan Voroshilov yang selamat selama era Pembersihan Besar-Besaran.

Ketika berakhirnya Pembersihan Besar-Besaran, beberapa reformasi dilaksanakan oleh Komando Tinggi untuk menrekonsiliasi doktrin Tentara Merah dengan keadaan Tentara Merah yang sebenarnya[17]. Para Komandan yang diangkat secara politik setelah pembersihan melihat tentara yang ada tidak cocok untuk melaksanakan perang gaya operasi dalam[17]. Para komandan seperti Voroshilov dan Kulik adalah dua dari sekian orang yang menghasut pemberlakuan reformasi ini yang berdampak positif pada Tentara Merah[17]. Tapi Voroshilov dan Kulik tidak berhasil menempatkan reformasi-reformasi ini dalam pelaksanannya[17]. Salah satu dari agenda reformasi tentara Merah adalah reogranisasi unit Tentara Merah yang secara tidak sengaja memindahkan organisasi Tentara Merah menjadi ke keadaan yang jauh lebih maju daripada pada tahun 1936. Reorganisasinya digagas oleh Kulik tetapi dipraktikkan oleh Voroshilov[18].

Ketika unit teritorial dihapus oleh Voroshilov dengan catatan yaitu diantara alasan-alasan untuk membubarkan mereka adalah ketidakmampuan mereka dalam melatih wajib militer untuk menggunakan teknologi modern[17]. Voroshilov juga mengatakan bahwa sistem yang ada saat ini tidak memadai lagi di era yang mana kekuatan imperialis (seperti Jerman) telah melebarkan kapabilitas tentara mereka[17]. Unit Teritorial menjadi tidak populer tidak hanya dengan Voroshilov, tetapi juga dengan para perwira Tentara Merah secara keseluruhan[17]. Mereka sangat tidak efektif: wajib militer teritorial Alexey Grigorovich Maslov mencatat bahwa dia tidak pernah melepaskan tembakan selama pelatihannya, sementara dicatat bahwa unit-unit ini hanya menjalani pelatihan nyata dalam satu bulan dalam setahun ketika para veteran berpengalaman kembali ke pasukan[17].

Perang Dunia II sunting

 
Voroshilov bersama Josef Stalin, Vyacheslav Molotov, Harry Hopkins dan George Marshall pada saat pelaksanaan konferensi Teheran pada bulan Desember 1943
 
Voroshilov menunjukkan Pedang Stalingrad kepada Presiden Amerika Serikat Franklin D. Roosevelt sambil diperhatikan oleh Stalin dan Perdana Menteri Britania Raya Winston Churchill.

Voroshilov mengomandoi pasukan Soviet selama Perang Musim Dingin dari November 1939 sampai Januari 1940. Karena kurangnya perencanaan dan ketidakkompetenan Voroshilov sebagai seorang perwira[19], sebanyak 320.000 Tentara Merah menjadi korban yang justru lebih banyak jika dibandingkan dengan 70.000 Tentara Finlandia yang menjadi korban[20]. Saat para jenderal Tentara Merah berkumpul di dacha Kuntsevo Stalin, Stalin memaki Voroshilov karena banyaknya tentara yang menjadi korban. Voroshilov membalas makian itu dengan lembut bahkan ia juga menyalahkan Stalin karena telah membunuh banyak jenderal-jenderal Tentara Merah yang sebenarnya punya potensi yang baik dalam memimpin pasukan. Voroshilov kemudian menghancurkan sepiring babi guling panggang di atas meja sebagai bentuk perlawanannya akibat ia disalahkan oleh Stalin. Nikita Khruschev yang juga ada dalam pertemuan itu juga terkejut dan ia mengatakan bahwa baru kali itu ia melihat seseorang yang meledak-ledak dihadapan Stalin[21]. Meskipun begitu Stalin tetap mengkambinghitamkan Voroshilov karena kegagalan diawal perang yang terjadi di Finlandia. Setelah itu, Voroshilov kemudian diberhentikan sebagai Komisar Rakyat untuk Urusan Pertahanan dan digantikan oleh Semyon Timoshenko. Voroshilov diberi jabatan sebagai Wakil Ketua Dewan Komisar Rakyat dan juga portofolio Komisariat Rakyat untuk Urusan Kebudayaan[22]. Voroshilov awalnya berdebat bahwa para perwira militer Polandi yang ditangkap pada Bulan September 1939 harus segera dibebaskan, namun ia kemudian menandatangani eksekusi mereka yang disebut dalam sejarah sebagai Peristiwa Pembantaian Katyn di tahun 1940[23].

Setelah Invasi Jerman pada 22 Juni 1941, Voroshilov menjadi Komandan Direksi Barat Laut yang mengontrol beberapa front, Pada bulan September 1941, Voroshilov ditunjuk untuk memimpin Front Leningrad dan bekerja sama dengan pemimpin Soviet Leningrad, Andrei Zhdanov. Pergerakan maju pasukan Jerman dikhawatirkan akan memotong dan mengisolir Leningrad dari wilayah Soviet lainnya, sehingga ia memainkan peran dalam meningkatkan keberanian para pasukan saat terjadinya baku tembak di Ivanovskoye. Ia terkadang menyemangati pasukan-pasukan Soviet yang mundur dan kadang-kadang juga memimpin langsung serangan balasan melawan Tank Jerman dengan hanya menggunakan pistol[24]. Bagaimanapun, gaya serangan balasan yang ia luncurkan sejak lama telah diabaikan oleh para ahli strategis dan malah menjadi hinaan dari rekan sejawatnya di militer. Voroshilov gagal mencegah Jerman dari mengepung Leningrad dan sebagai akibatnya ia diberhentikan dari jabatannya dan digantikan oleh Georgy Zhukov pada tanggal 8 September 1941[25]. Stalin mempunyai kepentingan politik untuk para perwira perang yang terkenal dan Voroshilov tetap menjadi seorang tokoh militer penting.

Paska Perang Dunia II sunting

Antara tahun 1945 sampai dengan 1947, Voroshilov mensupervisi pembentukan Republik Rakyat Hungaria. Voroshilov juga mengaitkan penampilan buruk Partai Komunis Hungaria dalam pemilihan kota Budapest Oktober 1945 dengan jumlah minoritas dalam posisi kepemimpinan, dengan alasan bahwa "merugikan partai jika para pemimpinnya bukan berasal dari Hongaria"[26].

Presidium Majelis Agung Uni Soviet sunting

Kematian Josef Stalin pada 5 Maret 1953 membuat perubahan yang besar dalam tampuk kepemimpinan di Uni Soviet. Pada 15 Maret 1953 Voroshilov dilantik menjadi Ketua Presidium Majelis Agung Uni Soviet (sejajar dengan posisi Kepala Negara) dengan Nikita Khruschev menjadi Sekretaris Pertama Partai Komunis Uni Soviet dan Georgy Malenkov dilantik menjadi Perdana Menteri Uni Soviet. Voroshilov, Khruschev dan Malenkov mengeluarkan keputusan untuk menangkap dan memenjarakan Lavrentiy Beria pada tanggal 26 Juni 1953.

Sebagai kepala negara Voroshilov bertanggung jawab untuk memimpin persidangan Presidium Majelis Agung untuk mengawasi peninjauan banding terhadap terpidana mati Soviet. Analisis oleh Jeffrey S. Hardy dan Yana Skorobogatov mendeskripsikan perannya sebagai berikut:

Ketua Voroshilov memimpin pertemuan dan jelas memiliki suara yang berpengaruh, tapi suara terpecah dan terkadang suara dari Voroshilov tidak diindahkan... Selama masa kepemimpinannya sebagai Ketua Presidium, dia berperilaku seperti seseorang yang percaya bahwa seseorang harus mengikuti prosedur yang ditetapkan dan tidak bertindak terlalu cepat dalam masalah hidup dan mati[27].

Hardy dan Skorobogatov mengindikasikan bahwa Voroshilov sering didesak pengaruhnya pada komite terhadap keringanan hukuman, terlebih pada kasus yang menyatakan pertobatan dalam dokumen banding mereka dan mereka yang dihukum karena kejahatan nafsu atau di bawah pengaruh alkohol; dia menilai mereka yang dihukum karena kejahatan politik atau tindakan dengan motif keuangan dengan lebih keras. Selama masa kepemimpinannya juga di Presidium, banyak orang yang dihukum mati yang pelaksanaanya dibatalkan dan diganti dengan hukuman penjara dengan rentang waktu yang bervariasi. Peneliti mengamati bahwa penggantinya, Brezhnev, mengambil sikap yang lebih keras dalam kasus banding[27].

Namun, kontras antara sikap Voroshilov yang relatif murah hati terhadap kasus pengampunan pada tahun 1950-an dengan partisipasinya yang terdokumentasi dengan baik dalam pembersihan mematikan pada tahun 1930-an (seperti yang dijelaskan di atas) dicatat bahkan pada saat itu oleh Khrushchev, yang bertanya kepadanya, "Jadi kapan Anda bertindak sesuai dengan hati nurani Anda, dulu atau sekarang?"[27]

Kejatuhan sunting

 
Voroshilov (kanan) bersama dengan J.K. Paasikivi di Moskwa

Setelah Khruschev memberhentikan Stalinis seperti Molotov dan Malenkov dari partai, karir Voroshilov juga mulai memudar. Pada 7 Mei 1960, Majelis Agung Uni Soviet memberhentikan Voroshilov dan memilih Leonid Brezhnev sebagai Ketua Presidium Majelis Agung Uni Soviet. Komite Pusat juga memberhentikan Voroshilov dari keanggotaan Presidium Partai pada tanggal 16 Juli 1960. Pada bulan Oktober 1961, karir politik Voroshilov berakhir pada saat ia dikeluarkan dari pemilihan keanggotaan Komite Pusat Partai.

Seiring dengan jatuhnya Khruschev dari kekuasaan, Pemimpin Soviet Brezhnev menjadikan Voroshilov sebagai seorang yang memegang jabatan politik seremonial saja. Voroshilov kemudian terpilih kembali menjadi Anggota Komite Pusat pada tahun 1966 dan dianugerahi penghargaan Pahlawan Uni Soviet pada tahun 1968.

Kematian sunting

Selama musim dingin tahun 1969, kesehatan Voroshilov menurun. Keluarganya merencakan untuk memanggil ambulans namun ia menolak. Pada pagi harinya ia mengenakan seragam militernya dan setelah menumpang mobil ia segera dilarikan kerumah sakit. Voroshilov kemudian wafat pada tanggal 2 Desember pada usia 88 tahun dan dikuburkan di Nekropolis Tembok Kremlin[28].

Kehidupan Pribadi sunting

Voroshilov menikahi Ekaterina Voroshilova (nama lahir : Golda Gorbman), seorang Yahudi Ukraina dari Mardarovka. Ekaterina mengubah namanya setelah ia bertukar agama dari Yahudi menjadi Kristen Ortodok setelah menikah dengan Voroshilov. Mereka bertemu setelah keduanya diasingkan ke Arkhangelsk. Saat Voroshilov ditugaskan di Front Tsaritsyn, Ekaterina membantu para anak yatim dan mereka juga mengadopsi anak yatim yang bernama Petya. Mereka juga mengadopsi anak Mikhail Frunze setelah Frunze wafat pada 1925. Selama era Stalin mereka tinggal di Kremlin[29].

Referensi sunting

  1. ^ a b c d e f g h i j k l (Indonesia) Hassan Shadily & Redaksi Ensiklopedi Indonesia (Red & Peny)., Ensiklopedi Indonesia Jilid 7 (VAK-ZWI). Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve, hal. 3854
  2. ^ a b c d e f (Inggris)Spencer Tucker., Who's Who in Twentieth Century Warfare. London: Routledge, 2001, hal. 343
  3. ^ "Ворошилов Климент Ефремович" (dalam bahasa Rusia). Герои Страны (Heroes of the Country). Diakses tanggal 11 March 2018. 
  4. ^ Pyotr Grigorenko. "В ПОДПОЛЬЕ МОЖНО ВСТРЕТИТЬ ТОЛЬКО КРЫС..." (In the underground one may find only rats...). Institute "Open society" - Cooperation and Association Fund "Liberty Road". 1981 (Cover of the book Diarsipkan 10 June 2012 di Wayback Machine.)
  5. ^ a b Georges Haupt, and Jean-Jacques Marie (1974). Makers of the Russian Revolution, Biographies of Bolshevik Leaders. (This volume contains a translation of a biographical essay by Voroshilov, written for a Soviet encyclopaedia around 1926) London: George Allen & Unwin. hlm. 281. ISBN 0 04 947021 3. 
  6. ^ "Ворошилов, Климент Ефремович - это... Что такое Ворошилов, Климент Ефремович?". Словари и энциклопедии на Академике (dalam bahasa Rusia). Diakses tanggal 4 September 2020. 
  7. ^ Wolfe, Bertram D. (1966). Three Who Made a Revolution, A Biographical History. Harmondsworth, Middlesex: Penguin. hlm. 390. 
  8. ^ Tucker, Robert C. (1974). Stalin As Revolutionary, 1879-1929. London: Chatto & Windus. hlm. 86. ISBN 0 7011 2054 1. 
  9. ^ Brown, Stephen. "Communists and the Red Cavalry: The Political Education of the Konarmiia in the Russian Civil War, 1918–20" The Slavonic and East European Review, Vol. 73, No. 1 (Jan. 1995), p. 88.
  10. ^ Barmine, Alexander, One Who Survived, New York: G.P. Putnam (1945), footnote, p. 21.
  11. ^ Trotsky, Leon (1969). Stalin, Volume Two: The Revolutionary in Power. London: Panther. hlm. 74. 
  12. ^ Schapiro, Leonard (1965). The Origin of the Communist Autocracy, Political Opposition in the Soviet State: First Phase, 1917-1922. New York: Frederick A. Praeger. hlm. 244. 
  13. ^ Darman, Peter (16 December 2012). The Home Fronts: Allied and Axis Life During World War II. Rosen Classroom. hlm. 26. ISBN 978-1448892365. 
  14. ^ a b Erickson, John (2013). The Soviet High Command: a Military-political History, 1918-1941. Routledge. hlm. 199. ISBN 978-1136339523. 
  15. ^ Barmine, Alexander, One Who Survived, New York: G.P. Putnam (1945), footnote, p. 21.
  16. ^ "Сталинские списки". stalin.memo.ru. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 February 2021. Diakses tanggal 8 July 2019. 
  17. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p Hill, Alexander, 1974- (2017). The Red Army and the Second World War. Cambridge, United Kingdom. ISBN 9781107020795. OCLC 944957747. 
  18. ^ a b Glantz, David M. (1995). When Titans Clashed: How the Red Army Stopped Hitler. House, Jonathan M. (Jonathan Mallory), 1950-. Lawrence, Kan.: University Press of Kansas. ISBN 070060717X. OCLC 32859811. 
  19. ^ Rappaport, Helen (1999). Joseph Stalin: A Biographical Companion. ABC-CLIO. hlm. 307. ISBN 1576070840. 
  20. ^ Buttar, Prit (2015). Between Giants: The Battle for The Baltics in World War II. United Kingdom: Osprey Publishing. 
  21. ^ Khrushchev, Nikita Khrushchev Remembers, London, 1971, p.137.
  22. ^ Sebag Montefiore, Simon 2004 Stalin: The Court of the Red Tsar, Phoenix London ISBN 0-7538-1766-7 pp. 340–41.
  23. ^ Montefiore, pp. 337–39.
  24. ^ Stalin's Folly: The Tragic First Ten Days of WWII on the Eastern Front, Constantine Pleshakov, 2006, p.268
  25. ^ Montefiore, pp. 391–95.
  26. ^ Applebaum, Anne. Iron Curtain: The Crushing of Eastern Europe 1944-56. London: Penguin, 2013, p.222.
  27. ^ a b c Hardy, Jeffrey S.; Skorobogatov, Yana (2018). "'We Can't Shoot Everyone'". Cahiers du Monde Russe. 59 (4): 473–498. doi:10.4000/monderusse.10532. 
  28. ^ Archived at Ghostarchive and the Wayback Machine: "Forgotten Leaders. Episode 2. Kliment Voroshilov. Documentary. English Subtitles. StarMediaEN". YouTube. 
  29. ^ Montefiore, pp. 9–10.