Konflik Israel–Hizbullah (2023–sekarang)

konflik yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan Israel

Pada tanggal 8 Oktober 2023, kelompok Militan Lebanon Hezbollah, mengambil keuntungan dari Perang Israel−Hamas 2023, menembakkan roket berpemandu dan peluru Artileri ke posisi Israel di Peternakan Shebaa yang disengketakan. Israel membalas dengan melancarkan serangan Drone dan peluru Artileri ke posisi Hezbollah dekat perbatasan Lebanon dengan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Pecahnya konflik terjadi setelah pernyataan dukungan dan pujian Hezbollah atas Serangan Hamas Atas Israel, yang terjadi pada 7 Oktober.[1] Bentrokan kemudian meningkat hingga mencapai bagian lain perbatasan Israel-Lebanon dan ke Suriah serta Dataran Tinggi Golan yang diduduki. Saat ini eskalasi Konflik Israel-Hizbullah terbesar yang pernah terjadi sejak Perang Lebanon Tahun 2006.

Konflik Israel–Hizbullah (2023–sekarang)
Bagian dari Konflik Hizbullah–Israel, Konflik Israel-Lebanon, Konflik proksi Iran–Israel, Perang Israel−Hamas 2023 dan Konflik Iran-Israel Selama Perang Saudara Suriah

Pendukung Hezbollah Menghadiri Pidato Hassan Nasrallah di Beirut, 3 November 2023
Tanggal8 Oktober 2023 (2023-10-08) – sekarang (sekarang)
(1 tahun, 2 bulan, 2 minggu, dan 4 hari)
LokasiIsrael, Lebanon dan Suriah
Status

Sedang Berlangsung

Pihak terlibat

Hizbullah
Amal
Kelompok Islam
SSNP-L
 Hamas
Jihad Islam Palestina
Komite Perlawanan Populer
PFLP
Perlawanan Islam Irak
 Suriah
 Iran


 Lebanon
 Israel
Tokoh dan pemimpin
Hassan Nasrallah X
Hashem Safieddine
Naim Qassem
Fuad Shukr 
Wissam al-Tawil 
Ibrahim Aqil 
Hamas Osama Hamdan
Hamas Saleh al-Arouri 
Iran Razi Mousavi 
Iran Reza Zahedi 
Suriah Ali Mahmoud Abbas
Israel Benjamin Netanyahu
Israel Isaac Herzog
Israel Yoav Galant
Israel Herzi Halevi
Israel Ori Gordin
Israel Tomer Bar
Israel Alim Abdallah 
Pasukan

Hizbullah

Pasukan Fajar
Elang Angin Puyuh
Korps Garda Revolusi Iran

Angkatan Bersenjata Suriah


Brigade Al-Quds
Brigade al-Qassam

Brigade Al-Nasser Salah al-Deen
Brigade Abu Ali Mustafa


Angkatan Bersenjata Lebanon

Angkatan Pertahanan Israel

Mossad
Korban

Menurut Israel :

  • 1.500+ Milisi, Tentara, dan Polisi Tewas

Per Israel :

  • 60 Tentara Tewas
  • 193 Tentara Terluka

Per Hizbullah :

  • 2.000 Tentara, Polisi, dan Warga Sipil Tewas Atau Terluka

900 Warga Sipil Lebanon Tewas
41 Warga Sipil Suriah Tewas
33 Warga Sipil Israel Tewas
20 Pasukan Perdamaian Terluka
53 Petugas Medis Lebanon Tewas


1.000.000 Warga Lebanon Mengungsi
96.000 Warga Israel Mengungsi

Di Israel utara, konflik yang sedang berlangsung telah memaksa sekitar 96.000 orang meninggalkan rumah mereka, sementara di Lebanon, 1.000.000 orang terpaksa mengungsi.[2]

Antara 21 Oktober 2023 hingga 20 Februari 2024 Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) mencatat perkiraan 7.948 artileri ditembakkan dari selatan garis biru (Dari Lebanon ke Israel), sedangkan 978 ditembakkan dari sisi utara (dari Israel ke Lebanon).[3]

Eskalasi signifikan terjadi pada bulan September 2024, dimulai dengan ledakan pager Lebanon—yang menargetkan Hezbollah dan secara luas dikaitkan dengan Israel—dan diikuti oleh serangan udara Israel setiap hari yang mencakup pembunuhan komandan senior Hezbollah. Israel menyatakan bahwa serangannya akan terus berlanjut sampai warga negara Israel di dekat perbatasan utara dapat kembali ke rumah dengan selamat. Korban paling mematikan dan paling luas di Lebanon diakibatkan oleh serangan udara Israel pada tanggal 23 September yang mengakibatkan sedikitnya 558 kematian dan lebih dari 1.835 cedera termasuk anak-anak, wanita dan paramedis. Selama kampanye ini, pasukan IDF mengebom dan menghancurkan markas komando pusat Hezbollah di Beirut. Keesokan harinya, Hezbollah mengonfirmasi bahwa pemimpinnya Hassan Nasrallah telah tewas dalam serangan udara tersebut.

Pada tanggal 30 September 2024, Israel menginvasi Lebanon sebagai bagian dari eskalasi konflik Israel-Hizbullah yang sedang berlangsung. Pada hari yang sama, Angkatan Bersenjata Lebanon (LAF) menarik diri dari Garis Biru. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga mengatakan bahwa sebagian perbatasan utara Israel adalah zona militer tertutup.

Referensi

sunting
  1. ^ "Israel declares war, bombards Gaza and battles to dislodge Hamas fighters after surprise attack". AP News (dalam bahasa Inggris). 2023-10-08. Diakses tanggal 2024-05-01. 
  2. ^ "100,000 people displaced by Israeli attacks in southern Lebanon". www.aa.com.tr. Diakses tanggal 2024-05-01. 
  3. ^ "Implementation of Security Council resolution 1701 (2006) during the period from 21 June to 20 October 2023 - Report of the Secretary-General (S/2024/222) [EN/AR/RU/ZH] - Lebanon | ReliefWeb". reliefweb.int (dalam bahasa Inggris). 2024-03-19. Diakses tanggal 2024-05-01.