Daerah Kurdistan

daerah otonomi Kurdi di Irak utara
(Dialihkan dari Kurdistan Raya)

Kurdistan Irak, secara resmi disebut sebagai Region Kurdistan (Kurdi Soran: هه‌رێمی کوردستان, translit. Herêmî Kurdistan, bahasa Arab: إقليم كردستان, translit. Iqlīm Kurdistān) oleh konstitusi Irak,[3][4] terletak di bagian utara Irak dan merupakan satu-satunya daerah otonom di negara ini.[5] Wilayah ini juga sering disebut dengan Kurdistan Selatan (Kurdi Soran: باشووری کوردستان; bahasa Kurmanji: Başûrê Kurdistanê), dan orang Kurdi pada umumnya meyakini bahwa daerah ini merupakan salah satu dari empat bagian Kurdistan Raya, bersama dengan bagian tenggara Turki (Kurdistan Utara), bagian utara Suriah (Rojava atau Kurdistan Barat), dan bagian barat laut Iran (Kurdistan Timur).[6]

Region Kurdistan

  • [هه‌رێمی کوردستان
    Herêmî Kurdistan] Error: {{native name}}: text has italic markup (help) (Sorani Kurdish)
Bendera Kurdistan Irak
Bendera
{{{coat_alt}}}
Lambang
Lagu kebangsaanEy Reqîb
"Wahai Musuh"

1
The unnamed parameter 2= is no longer supported. Please see the documentation for {{columns-list}}.
  Wilayah resmi Region Kurdistan Irak
  Wilayah yang dikontrol oleh Kurdistan Irak
  Wilayah yang diklaim oleh Kurdistan Irak
  Sisa Irak
StatusDaerah otonom
Ibu kota
Arbil (Hewlêr)
Bahasa resmiBahasa Kurdi, Arab
Kelompok etnik
Kurdi
Agama
Islam (kebanyakan Sunni), Kristen, Yazdanisme[1]
PemerintahanDemokrasi parlementer
• Presiden
Massoud Barzani
Nechervan Idris Barzani
LegislatifParlemen
Pembentukan 
sebagai Wilayah otonomi
• Persetujuan ditandatangani
30 Januari 2005
Populasi
 - Perkiraan 2015
5.5 juta(2015)[2] (-)
Mata uangDinar Irak
(IQD)
Zona waktu
(UTC+3)
 - Musim panas (DST)
UTC+4 (Tidak diketahui)
Kode telepon964
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Wilayah ini secara resmi diperintah oleh Pemerintah Regional Kurdistan (KRG), dan beribu kota di Arbil. Kurdistan menganut sistem demokrasi parlementer, dan parlemen regional mereka terdiri dari 111 kursi.[7] Masoud Barzani, yang terpilih sebagai presiden pada tahun 2005, terpilih kembali pada tahun 2009. Pada bulan Agustus 2013, parlemen memperpanjang masa kepresidenannya selama dua tahun. Masa kepresidenannya berakhir pada 19 Agustus 2015 setelah para partai politik gagal untuk mencapai persetujuan dalam rangka memperpanjang masa kepresidenannya. Konstitusi Irak yang baru, mendefinisikan Wilayah Kurdistan sebagai entitas federal di dalam Irak, dan membuat bahasa Kurdi dan bahasa Arab sebagai bahasa resmi bersama Irak. Empat kegubernuran, yang terdiri dari Duhok, Hawler, Silemani, dan Halabja memiliki luas 41,710 kilometer persegi (16,104 sq mi) dan populasi yang mencapai 5.5 juta (perkiraan 2015). Pada tahun 2014, selama krisis Irak 2014, pasukan Kurdistan Irak juga mengambil alih beberapa wilayah Irak Utara yang dipertentangkan.

Etimologi

sunting
 
Arbil, ibu kota Kurdistan Irak.

Nama Kurdistan secara harafiah berarti "Tanah Orang Kurdi". Sufiks -stan merupakan bahasa Iran untuk "tempat dari" atau "negara". Dalam versi terjemahan bahasa Inggris dari Konstitusi Irak, wilayah ini disebut dengan "Kurdistan" empat kali dalam frasa "wilayah Kurdistan" dan sekali dalam frasa "region Kurdistan".[8][9] Pemerintah regional menyebutnya sebagai "Region Kurdistan".[4] Nama lengkap dari pemerintahan adalah "Pemerintah Regional Kurdistan", disingkat "KRG". Orang Kurdi juga menyebut wilayah ini sebagai Başûrê Kurdistanê atau Başûrî Kurdistan ("Kurdistan Selatan"), merujuk kepada posisi geografi wilayah ini di dalam keseluruhan Wilayah Kurdistan Raya. Selama pemerintahan Partai Baath pada tahun 1970-an dan 1980-an, wilayah ini disebut dengan "Wilayah Otonomi Kurdistan".[10]

Referensi

sunting
  1. ^ "Religions in the Iraqi Kurdistan Region of Iraq". Kurdistan regional government. 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-23. Diakses tanggal 2016-11-03. 
  2. ^ [1]
  3. ^ "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-11-28. Diakses tanggal 2016-11-03. 
  4. ^ a b "Kurdistan Regional Government". Kurdistan Regional Government. Diakses tanggal 14 Juni 2016. 
  5. ^ Viviano, Frank (January 2006). "The Kurds in Control". National Geographic Magazine. Washington, D.C. Diakses tanggal 2008-06-05. Since the aftermath of the 1991 gulf war, nearly eight million Kurds have enjoyed complete autonomy in the region of Iraqi Kurdistan... 
  6. ^ Kurdish Awakening: Nation Building in a Fragmented Homeland, (2014), by Ofra Bengio, University of Texas Press
  7. ^ "The Kurdistan Parliament". Kurdistan Regional Government. 30 November 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-07. Diakses tanggal 14 June 2016. 
  8. ^ "Iraqi Constitution" (PDF). 2005. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-11-28. Diakses tanggal 14 Juni 2016. 
  9. ^ "Full Text of Iraqi Constitution". The Washington Post. Associated Press. 12 October 2005. Diakses tanggal 14 Juni 2016. 
  10. ^ Doing Business and Investing in Kurdistan Guide. Washington, DC: International Business Publications. 2011. hlm. 10. ISBN 1-4387-1084-4. Diakses tanggal 6 April 2015. 

Pranala luar

sunting