Laksana Tri Handoko
Kontributor utama artikel ini tampaknya memiliki hubungan dekat dengan subjek. |
Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc. (lahir 7 Mei 1968)[1] adalah salah seorang fisikawan teori Indonesia dengan fokus penelitian teori fisika partikel. Ia merupakan salah satu pionir dan penggagas utama Grup Fisikawan Teoritik Indonesia serta Masyarakat Komputasi Indonesia. Dari kedua organisasi profesi ilmiah, GFTI dan MKI, inilah muncul kegiatan tahunan dengan model konsorsium berupa Workshop on Theoretical Physics (WTP) [2] sejak 2004, Workshop on Computational Science (WCS) sejak 2004, serta Workshop on Nonlinear Phenomena (WNP) sejak 2006.[3]
Laksana Tri Handoko | |
---|---|
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional ke-2 | |
Mulai menjabat 28 April 2021 | |
Presiden | Joko Widodo Prabowo Subianto |
Pengganti Petahana | |
Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ke-10 | |
Masa jabatan 31 Mei 2018 – 30 April 2021 | |
Presiden | Joko Widodo |
Pendahulu Iskandar Zulkarnaen | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 7 Mei 1968 Malang, Indonesia |
Anak | 2 |
Almamater | Universitas Kumamoto Universitas Hiroshima |
Pekerjaan | Fisikawan |
| |
Sunting kotak info • L • B |
Pendidikan
suntingLTH lahir pada tahun 1968 dan dibesarkan di Lawang, Kabupaten Malang. Segera setelah menyelesaikan pendidikan menengah atasnya tahun 1987, melanjutkan studi ke Jepang sebagai karyasiswa pemerintah Indonesia di bawah program OFP IV dari Kementerian Negara Riset dan Teknologi RI pada era B.J. Habibie. Meski sempat mengenyam bangku kuliah di jurusan fisika ITB selama beberapa bulan, ia meninggalkan Indonesia untuk melanjutkan studi ke Universitas Kumamoto di Kumamoto, Jepang. Selanjutnya pada tahun 1993 melanjutkan ke program master di Universitas Hiroshima sampai menyelesaikan program doktornya di bidang teori fisika partikel atau fisika energi tinggi pada tahun 1998.[4]
Setelah menyelesaikan pendidikan tingginya, LTH melanjutkan karier sebagai peneliti di lembaga-lembaga penelitian dunia seperti The Abdus Salam International Center for Theoretical Physics ICTP di Trieste, Italia. Dilanjutkan kemudian di Deutsches Elektronen-Synchroton (DESY) di Hamburg, Jerman, serta Departemen Fisika, Universitas Yonsei. LTH juga merupakan Humboldt Fellow sejak 1999, serta ICTP Simons Associate periode 2014-2019.
Sebagai peneliti, LTH, panggilan pendeknya, berkiprah di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), khususnya di Pusat Penelitian Fisika. Di LIPI, LTH merupakan pionir penelitian di bidang pengetahuan lanjut dengan membangun Grup Fisika Teoritik dan Komputasi. Di dunia penelitian, LTH telah mendapatkan beberapa penghargaan seperti PII Adhidarma Profesi Award dan Penemuan Baru yang Bermanfaat bagi Negara (PB3N) pada tahun 2010,[5][6] Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa 2009 untuk bidang sains,[7] 101 Inovasi Paling Prospektif 2009 untuk Aplikasi TI Publik berbasis Data dan Komputasi Terdistribusi,[8] Satyalancana Wira Karya 2009 atas usahanya merintis aneka infrastruktur TI publik berbasis data dan komputasi terdistribusi, Achmad Bakrie Award untuk Bidang Sains 2008 atas penelitiannya terkait pencarian partikel Higgs,[9] Habibie Award untuk Bidang Sains 2004 atas penelitiannya di bidang fisika teori,[10] dan Peneliti Muda Indonesia untuk Bidang IPA dan Lingkungan 2002 atas penelitiannya di bidang fenomenologi fisika partikel.[11]
Secara global LTH mendapatkan kehormatan sebagai Simons Regular Associates Fellow di ICTP Trieste untuk periode 2014-2019, serta Humboldt Fellow sejak 1999.
Selain sebagai peneliti tetap di LIPI di Kampus Puspiptek Serpong - Tangerang, LTH juga menjadi pengajar BHMN di Departemen Fisika UI di Kampus Depok sejak kepulangannya ke tanah air tahun 2002. Di UI, LTH bergabung dengan Grup Fisika Nuklir dan Partikel.
Kontribusi di fisika
suntingSejak masa studi di program master, LTH menekuni kajian fenomenologi peluruhan meson B dan perusakan CP. Selanjutnya, selama masa sebagai periset di DESY Hamburg di Jerman, menekuni efek supersimetri pada peluruhan meson B serta neutrino. Pada masa ini hasil penelitian kolaborasinya sangat dikenal luas di komunitas global, ditunjukkan dengan jumlah sitasi yang rata-rata di atas 100 untuk beberapa karya ilmiahnya.[12][13][14][15]
Setelah kembali ke tanah air pada tahun 2002, bersama-sama dengan mahasiswanya di Fisika UI mengkaji teori unifikasi (GUT) berbasis simetri SU(6).[16]
Kontribusi di TI
suntingMirip dengan beberapa fisikawan dunia, LTH memiliki multi talenta selain fisika teori, antara lain terkait dengan teknologi informasi (TI). Meski diakuinya ini hanya sekadar hobi sampingan, kegiatannya di TI tidak bisa dipandang sebelah mata, dibuktikan dengan aneka luaran riil yang dibuatnya. Menariknya seluruh hobi ini masih terkait erat dengan kompetensi utamanya di fisika.
Referensi
sunting- ^ http://lipi.go.id/berita/single/Dr-Laksana-Tri-Handoko-Salah-Jalur-Kalau-Ingin-Kaya/288
- ^ Setelah Biologi Molekuler, Mengapa Bukan Fisika Teori?, Kompas (19 Mei 2005).
- ^ "Bila Komputasi dan Fenomena Nonlinear Berpadu", Koran Tempo (4 Desember 2008); "LIPI-MKI Gelar Konferensi Komputasi Dan Fenomena Non-linier", BIP Kominfo (4 Desember 2008); "LIPI Gelar Konferensi Fenomena Non Linear", NTT Online News; "LIPI-MKI Gelar Konferensi Komputasi Dan Fenomena Non-linier", Antara (3 Desember 2008)
- ^ Robia, Elvi (28 April 2021). "Berikut Profil Kepala BRIN Baru, Laksana Tri Handoko". JPNN.com. Diakses tanggal 28 April 2021.
- ^ Persatuan Insinyur Indonesia[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Penemuan Baru yang Bermanfaat bagi Negara (PB3N)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-03-03. Diakses tanggal 2021-05-11.
- ^ "Anugerah Kekayaan Intelektual". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-04-25. Diakses tanggal 2009-10-04.
- ^ Business Innovation Center Indonesia
- ^ "Empat Tokoh Peroleh Ahmad Bakrie Award 2008", Kompas (13 August 2008); "Fisikawan, Sastrawan, Dokter Raih Bakrie Award", Berita Baru (13 Agustus 2008); "Aburizal Serahkan Penghargaan Achmad Bakrie 2008", Media Indonesia (14 Agustus 2008); "Four Prominent Indonesians Receive Achmad Bakrie Award", Tempo Interactive (15 Agustus 2008); "Empat Tokoh Peroleh Penghargaan Achmad Bakrie", Koran Tempo (15 Agustus 2008); "9 Pertanyaan untuk Laksana Tri Handoko: Mengejar Pengakuan Bukan Penghargaan", Jurnal Nasional (21 Agustus 2008); "Penghargaan Achmad Bakrie Diharapkan Jadi Inspirasi", Sinar Harapan (15 Agustus 2008); "Presiden Harapkan Budaya Apresiasi Berkembang", Media Indonesia (15 Agustus 2008); "Tumbuhkan Budaya Apresiasi", Jurnal Nasional (15 Agustus 2008); "Inspirasi Penghargaan Bakrie", Seputar Indonesia (15 Agustus 2008); "Penghargaan Achmad Bakrie, Presiden: Budaya Apresiasi Belum Mekar", Kompas (15 Agustus 2008); "Dewan Juri Tetapkan Lima Orang Penerima Penghargaan PAB 2008", perempuan.com (14 Agustus 2008)
- ^ "Dr. Laksana Tri Handoko: Salah Jalur Kalau Ingin Kaya", Republika (5 Desember 2004); "Penghargaan: Laksana Tri Handoko, 36 tahun, dan Wilson Walery Wenas, 40 tahun", Tempo (6-12 Desember 2004); "Dua Ahli Fisika Dapat Habibie Award", Jawa Pos (1 Desember 2004); "Laksana dan Wilson Raih Habibie Award 2004', TEMPO Interaktif (1 Desember 2004); "Dua Peneliti Raih Habibie Award", Republika (30 November 2004).
- ^ "Dr. Laksana Tri Handoko: Pencari Partikel Higgs yang Tidak Komersial", Sinar Harapan (2 Oktober 2002).
- ^ A. Ali, L. T. Handoko and D. London, "Supersymmetric effects on isospin symmetry breaking and direct CP violation in B -> rho + gamma", Physical Review D63 (2000) 014014.
- ^ W. Buchmuller, D. Delepine and L. T. Handoko, "Neutrino mixing and flavour changing processes", Nuclear Physics B576 (2000) 445.
- ^ A. Ali, P. Ball, L. T. Handoko and G. Hiller, "A Comparison Study of the Decays B -> (K,K^*) l^+ l^- in Standard Model and Supersymmetric Theories", Physical Review D61 (2000) 074024.
- ^ A. Ali, G. Hiller, L. T. Handoko and T. Morozumi, "Power Corrections in the Decay Rate and Distributions in B -> X_s l^+ l^- in the Standard Model", Physical Review D55 (1997) 4105-4128.
- ^ A. Hartanto and L.T. Handoko, "Grand Unified Theory based on the SU(6) symmetry", Physical Review D71 (2005) 095013.
Jabatan pemerintahan | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Iskandar Zulkarnaen |
Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2018–2021 |
Diteruskan oleh: Agus Haryono |
Didahului oleh: Bambang Brodjonegoro |
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional 2021–sekarang |
Petahana |