Li Dazhao atau Li Ta-Tsjau [李大釗 adalah ahli filsafat dan sejarah bangsa Tiongkok.[1] Dia pernah menjabat sebagai kepala perpustakaan Universitas Peking.[1] Pada tahun 1918, Li menjadi guru besar sejarah, ekonomi, dan politik.[1] Li merupakan pengagum dan propagandis Marxisme-Leninisme.[1] Bersama dengan Tsj’en Tu-syiu dan Hu Sye, dia mendirikan sekaligus menjadi redaktur harian berpengaruh Pemuda Baru dan banyak mengikuti kegiatan mahasiswa progresif. Dia pernah memimpin Gerakan 4 Mei 1919 dan juga sebagai peletak dasar Partai Komunis Tiongkok pada tahun 1921.[1] Li merupakan penganut aktif kerja sama Kuomintang (KMT) dengan Kuochangtang dan juga pernah menjadi anggota KMT (1922-1926).[1] Dia adalah orang yang memimpin agitprop komunis anti rezim Era Panglima Perang yang terjadi di Peking. Li kemudian ditangkap dan dihukum mati atas perintah Zhang Zuolin pada tahun 1927.[1]

Li Dazhao
李大釗
Informasi pribadi
Lahir(1889-10-29)29 Oktober 1889
County Laoting, Provinsi Zhili, Dinasti Qing
Meninggal28 April 1927(1927-04-28) (umur 37)
Peking, Republik Tiongkok
Sebab kematianHukuman gantung
KebangsaanHan Tiongkok
Partai politik
AlmamaterUniversitas Waseda, Tokyo, Jepang
Jurusan Politik dan Hukum di Kolese Beiyang, Tianjin, Tiongkok
Li Dazhao
Hanzi tradisional: 李大釗
Hanzi sederhana: 李大钊
Nama kehormatan
Hanzi: 壽昌 守常
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Biografi

sunting

Kehidupan awal

sunting

Li dilahirkan dalam keluarga petani dan mulai menempuh pendidikan modern formal di sekolah menengah Yongpingfu. Dari tahun 1907 hingga 1913, ia belajar di Sekolah Tinggi Beiyang jurusan Politik dan Hukum di Tianjin. Dari tahun 1914 hingga 1916, Li belajar ekonomi politik di Universitas Waseda di Jepang sebelum kembali ke Tiongkok pada tahun 1916. Dia tidak menyelesaikan kuliahnya karena ditolak oleh pihak Universitas Waseda dengan alasan terlalu lama absen akibat terlalu aktif melakukan kegiatan kampanye anti-Yuan Shikai di Shanghai pada awal 1916.

Pustakawan di Universitas Peking

sunting

Sebagai seorang cendekiawan terkemuka dalam Gerakan Budaya Baru, Li direkrut oleh Cai Yuanpei untuk memimpin perpustakaan di Universitas Peking. Dengan kedudukannya ini, ia memengaruhi sejumlah mahasiswa dalam Gerakan 4 Mei, termasuk Mao Zedong, yang bekerja di ruang baca perpustakaan.[2] Li salah satu orang pertama di antara para cendekiawan Tiongkok yang melihat desa-desa Tiongkok sebagai dasar bagi gerakan politik dan termasuk di antara yang paling awal mempelajari pemerintahan Bolshevik di Uni Soviet sebagai contoh yang mungkin digunakan untuk mereformasi Tiongkok. Bagaimanapun juga, bahkan hingga tahun 1921, ia masih mempertahankan hubungan yang hangat dengan tokoh-tokoh Gerakan Budaya Baru lainnya seperti Hu Shih.[3]

Co-founder PKT

sunting

Dalam banyak catatan sejarah, Li adalah seorang nasionalis Tiongkok dan percaya bahwa kaum petani di Tiongkok akan memainkan peran penting dalam revolusi Tiongkok. Seperti kebanyakan cendekiawan pada masanya, akar pemikiran revolusioner Li sebenarnya sebagian besar sudah ada dalam anarkisme komunis ala Pyotr Kropotkin, tetapi setelah peristiwa Gerakan 4 Mei dan kegagalan percobaan-percobaan aksi anarkis yang dilakukan oleh banyak cendekiawan, seperti yang dilakukan para rekan-rekannya, dia kemudian lebih memilih Marxisme. Tentu saja, keberhasilan Revolusi Bolshevik adalah faktor utama dalam mengubah pandangannya. Pada tahun-tahun berikutnya, Li menggabungkan pandangan nasionalis-nya dengan Marxis-nya yang baru untuk memberikan kontribusi pandangan politik yang kuat kepada Tiongkok (Meisner 1967, 178).

Li memprakarsai Korps Pemuda Sosialis Peking pada tahun 1920 (Pringsheim 1962, p76), sebelum pertemuan pertama Partai Komunis Tiongkok (PKT) di Shanghai pada Juli 1921. Meskipun Li tidak dapat hadir, dia disebut sebagai [butuh rujukan] salah satu pendiri PKT, bersama dengan Chen Duxiu.

Di bawah kepemimpinan Li dan Chen, PKT mengembangkan hubungan dekat dengan Uni Soviet yang dikendalikan oleh Internasionale Ketiga. Atas arahan Internasionale Ketiga, Li dan Chen dilantik menjadi anggota Kuomintang (KMT) pada tahun 1922. Li terpilih menjadi Komite Eksekutif Pusat KMT pada tahun 1924.

Kematian

sunting

Ketegangan antara Internasionale Ketiga, KMT, dan PKT menciptakan peluang terjadinya intrik politik dan oportunisme. Dengan runtuhnya Front Persatuan Pertama pada tahun 1927, Li ditangkap dalam serangan yang diperintahkan oleh Kelompok Fengtian di kedutaan Uni Sovyet di Peking. Bersama dengan sembilan belas orang lainnya yang ditangkap dalam serangan itu, ia dieksekusi dengan cara digantung atas perintah panglima perang Zhang Zuolin pada 28 April 1927.

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e f g Shadily, Hassan.Ensiklopedia Indonesia.Jakarta:Ichtiar Baru Van Hoeve. Hal 1198
  2. ^ Murray, Stuart. Perpustakaan: An Illustrated History. New York, NY: Skyhorse Pub, 2009.
  3. ^ Maurice J. Meisner, Li Ta-Chao and the Origins of Chinese Marxism (Cambridge: Harvard University Press, 1967).