Prefektur Okayama
Prefektur Okayama (岡山県 , Okayama-ken) adalah prefektur Jepang yang terletak di bagian barat Pulau Honshu di wilayah Chugoku. Wilayah prefektur ini mencakup 90 pulau besar dan kecil di Laut Pedalaman Seto. Ibu kota berada di kota Okayama.
Prefektur Okayama
岡山県 | |
---|---|
Transkripsi Jepang | |
• Jepang | 岡山県 |
• Rōmaji | Okayama-ken |
Negara | Jepang |
Wilayah | Chūgoku (Sanyō) |
Pulau | Honshu |
Ibu kota | Okayama |
Pemerintahan | |
• Gubernur | Ryūta Ibaragi |
Luas | |
• Total | 7,113,21 km2 (2,74.643 sq mi) |
Peringkat | 15th |
Populasi (February 1, 2018) | |
• Total | 1.906.464 |
• Peringkat | 21st |
• Kepadatan | 0,27/km2 (0,69/sq mi) |
Kode ISO 3166 | JP-33 |
Distrik | 10 |
Munisipalitas | 27 |
Bunga | Peach blossom (Prunus persica var. vulgaris) |
Pohon | Red pine (Pinus densiflora) |
Burung | Lesser cuckoo (Cuculus poliocephalus) |
Situs web | www |
Di zaman dulu, prefektur ini dikenal sebagai Provinsi Kibi dan wilayahnya mencakup wilayah sebelah timur Prefektur Hiroshima (Provinsi Bingo), dan sekelompok pulau besar kecil yang sekarang menjadi wilayah Prefektur Kagawa.
Sejak tahun 1989, Prefektur Okayama merupakan wilayah dengan curah hujan terendah di Jepang sehingga disebut "negeri selalu cerah" (Hare no kuni). Prefektur ini terkenal dengan cerita rakyat Momotarō.
Geografi
suntingPrefektur Okayama berbatasan dengan Prefektur Hyogo, Prefektur Tottori, Prefektur Hiroshima, dan Prefektur Kagawa. Prefektur ini memiliki garis pantai dengan Laut Pedalaman Seto.
Sejarah
suntingZaman kuno
suntingDari peninggalan di situs Gunung Washū, Prefektur Okayama diperkirakan sudah dihuni manusia sejak zaman paleolitik Jepang.
Di bulan Februari 2005, fosil padi dan opal phytolith asal zaman Jomon ditemukan dari penggalian situs tumpukan kerang Hikosaki, kota Okayama. Peninggalan di situs Asanebana yang terletak di prefektur yang sama diperkirakan sebagai bekas ladang penanaman padi pada zaman Jomon.[1]
Di zaman kuno, prefektur ini disebut Provinsi Kibi dan merupakan wilayah Jepang yang makmur, dan bisa disamakan dengan wilayah seperti Kinai, Kita Kyushu, dan Izumo. Provinsi Kibi dan Kinai menjalin hubungan persekutuan, dengan wilayah kekuasaan yang sekarang disebut Prefektur Okayama, Prefektur Hiroshima bagian tengah dan utara, berbagai pulau besar kecil di Prefektur Kagawa, dan daerah Harima di Prefektur Hyogo.
Kibi Makibi dan Wake no Kiyomaro adalah politisi berpengaruh di Jepang kelahiran provinsi Kibi. Di kemudian hari, provinsi Kibi dipecah menjadi Provinsi Bizen, Provinsi Bitchu, dan Provinsi Bingo. Selanjutnya, Provinsi Mimasaka memisahkan diri dari Provinsi Bizen.
Di zaman Heian, daerah ini menjadi pusat kekuatan militer klan Taira.
Abad pertengahan
suntingDi zaman Kamakura, berbagai klan berpengaruh di bagian timur negeri dipindahkan ke provinsi Kibi. Klan Nasu, klan Matsuda, klan Mimura, klan Shō, dan klan Akagi diangkat sebagai penguasa lokal yang disebut Jitō. Istilah Kamakura Gokenin terlahir sebagai sebutan bagi klan-klan yang dipindahkan ke daerah sebagai penguasa feodal kaki tangan Keshogunan Kamakura.
Di zaman Muromachi, Akamatsu Norimura dan keluarga bangsawan dari Harima yang ikut menumbangkan Keshogunan Kamakura berhasil menguasai 3 provinsi sekaligus, Harima, Bizen, dan Mimasaka. Klan Akamatsu selanjutnya secara turun-temurun diserahi tugas sebagai shugo (penguasa) ketiga provinsi ini. Klan Akamatsu sempat dihancurkan karena Akamatsu Mitsusuke membunuh shogun Ashikaga Yoshinori dalam Pemberontakan Kakitsu, dan klan Yamana ditunjuk sebagai penguasa Harima, Bizen, dan Mimasaka.
Di zaman Sengoku, Hosokawa Katsumoto menjanjikan pengembalian ketiga provinsi tersebut kepada Akamatsu Masanori asalkan mau memerangi klan Yamana. Kekuasaan atas ketiga provinsi berhasil direbut dari klan Yamana dan klan Akamatsu kembali berkuasa. Kembalinya kekuasaan klan Akamatsu tidak berlangsung lama karena anak keturunan Masanori dihabisi Uragami Muramune yang menyebabkan klan Akamatsu mengalami kemunduran. Kekuasaan jatuh di tangan klan Uragami, namun tidak bertahan lama akibat dikalahkan pasukan Ukita Naoie. Di zaman Sengoku daerah ini merupakan ajang perebutan kekuasaan dan tidak ada klan yang bisa berlama-lama berkuasa.
Akhir abad ke-15 hingga abad ke-19
sunting- Ukita Hideie membangun istana di Okayama sebagai pusat kekuasaan provinsi Bizen, Bitchu, dan Mimasaka. Pembangunan istana dilakukan seizin Toyotomi Hideyoshi, dan menandai awal pembangunan kota Okayama. Seusai Pertempuran Sekigahara tahun 1600, wilayah kekuasaan klan Ukita dirampas dan menerima hukuman buang ke Hachijōjima karena berpihak pada kubu pasukan barat yang kalah. Bekas wilayah klan Ukita diambil alih Kobayakawa Hideaki, tetapi hanya berlangsung dua tahun karena Hideaki meninggal tanpa memiliki putra pewaris.
- Pada tahun 1603, putra Ikeda Terumasa yang bernama Ikeda Tadatsugu bertugas sebagai penguasa provinsi Bizen dengan menerima 380 ribu koku. Wilayah han Okayama nantinya didirikan oleh cucu Ikeda Terumasa yang bernama Ikeda Mitsumasa.
- Klan Mori mendirikan wilayah han Tsuyama dari bekas wilayah provinsi Mimasaka.
- Setelah Kobayakawa Hideaki meninggal, provinsi Bitchu tidak dijadikan wilayah han, dan terus berganti-ganti status sebagai daerah kekuasaan langsung Keshogunan Tokugawa, wilayah daimyo, dan wilayah milik hatamoto.
- Memasuki abad ke-19, wilayah han Okayama mengalami krisis keuangan yang parah, dan penindasan terhadap rakyat dari lapisan paling bawah (hisabetsu buraku) menyebabkan terjadinya Kerusuhan Shibuzomei pada tahun 1856. Kerusuhan ini ikut melibatkan wilayah han Bizen yang bertetangga.
- Semasa Perang Boshin, pemimpin wilayah han Bitchu-Matsuyama, Itakura Katsukiyo merupakan pendukung setia Keshogunan Tokugawa hingga diangkat sebagai rōjū (pelaksana pemerintahan keshogunan). Akibatnya, Itakura dianggap sebagai musuh kaisar dan wilayah han Okayama ikut diserang.
Zaman Meiji hingga sekarang
suntingSetelah diberlakukan sistem prefektur pada 14 Juli 1871, Prefektur Okayama dibentuk dari bekas wilayah han Okayama, tetapi hanya memasukkan wilayah yang dulunya disebut Provinsi Bizen. Provinsi Bitchu dan Bingo yang tadinya bergabung sebagai Prefektur Oda baru bergabung kembali dengan Prefektur Okayama pada 10 Desember 1875.
Pada tahun berikutnya (18 April 1876), enam distrik bekas provinsi Bingo memisahkan diri dari Prefektur Okayama dan bergabung dengan Prefektur Hiroshima. Sebagai gantinya, Provinsi Mimasaka yang sebelumnya bernama Prefektur Hōjō kembali digabung dengan Prefektur Okayama. Pada tahun 1963, kota kecil Hinase memisahkan diri dari Prefektur Okayama dan bergabung dengan kota Akō yang termasuk Prefektur Hyogo.
Kota
suntingKota kecil dan desa
sunting
|
Pendidikan
sunting- Universitas Okayama (universitas negeri) di kota Okayama
- Okayama Prefectural University di kota Soja
Transportasi
suntingBandar udara
sunting- Bandar udara Okayama (18 km arah barat laut pusat kota Okayama)
Jaringan kereta api
suntingBudaya
suntingTujuan wisata
sunting- Kota Okayama
- Taman Jepang Kōraku-en
- Istana Okayama
- Kota Bizen
- Sekolah Rakyat Shizutani
- Kawasan Bersejarah Bikan (Kurashiki Bikan Chiku)
- Kota Kurashiki
- Taman bermain Tivoli Park
- Kota Ibara
Referensi
sunting- ^ "Inasaku no kaishi ga 500-nen mo sakanoboru (稲作の開始が500年もさかのぼる?)". Jomon Sinsyou Laboratory. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-05-03. Diakses tanggal 3 Maret.
Pranala luar
sunting- Situs resmi Prefektur Okayama Diarsipkan 2003-02-02 di Wayback Machine.