Operasi Naga merupakan operasi penerjunan 215 personil yang terdiri atas 55 orang RPKAD dan 160 orang anggota Batalyon 530/Brawijaya pada tanggal 23 Juni 1962 di daerah Merauke, menggunakan tiga pesawat C-130 Hercules.[3]

Konflik Papua Bagian Barat
Berkas:Handbook-map.jpg
Peta Papua bagian barat pada tahun 1960-an
Tanggal19 Desember 1961 - 15 Agustus 1962 (7 bulan, 3 minggu dan 6 hari)
LokasiPapua bagian barat
Hasil
  • Memecah konsentrasi pasukan Belanda di Biak[2]
Pihak terlibat

 Indonesia

 Uni Soviet[1]

 Belanda

Tokoh dan pemimpin
  • Kapten Leonardus Benyamin Moerdani
  • Kapten Bambang Soepeno
  • Letnan Ben Mboi
  • Jan de Quay
    Kekuatan
    • 55 anggota RKAPD
    • 160 anggota Batalyon 530/Brawijaya

    2 Kompi lalu 2 Batalyon

    • Koninklijke Mariniers
    • 500 didatangkan dari Biak
    Korban
    36 gugur, 20 hilang Tidak diketahui

    Latar belakang

    sunting

    Operasi ini dilaksanakan atas surat perintah operasi Panglima Mandala (Pangla) no.04/PO/SR/6/1962 tanggal 23 Juni 1962, yang bertujuan memecah belah pertahanan Belanda di garis depan.[4]

    Jalannya Operasi

    sunting

    Para penerbang tiga pesawat C-130 Hercules yang terlibat, masing-masing adalah Letkol Udara Slamet dengan Navigator Mayor Udara Gan Sing Lip (Sugandhi), Mayor Udara Najoan dengan Navigator Mayor Udara Hanafi dan Kapten Udara Sukardi dengan Navigator Mayor Udara The Tjing Ho (Stefanus Kristedja).[4]

    Operasi dilaksanakan pada 23 Juni 1962 secara fery dengan sandi Gareng Flight, bergerak dari Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta menuju Lanud Iswahjudi, lanjut ke Lanud Sultan Hasanudin, dan berlanjut ke PAU-Pangkalan Angkatan Udara Amahai.

    Selain membawa 55 orang RPKAD dan 160 orang anggota Batalyon 530/Brawijaya, dalam operasi ini juga diangkut logistik seberat 8.400 kg.[4][3][5]

    Pukul 13.55/Z (GMT) ketiga pesawat C-130 Hercules meninggalkan PAU Amahai dengan ketinggian 20.000 - 25.000 kaki. Sampai di atas pulau Tranggun (Doka Barat) sebagai checkpoint, mereka menyusun formasi dengan melakukan terbang rendah untuk penerjunan pada ketinggian 1.000 kaki di atas permukaan laut. Pukul 17.20 ketiga pesawat C-130 Hercules tiba di sasaran, dan mulai menerjunkan pasukannya. Namun karena operasi ini dilakukan tanpa tahu kondisi medan di sana dan karena suasana masih gelap, maka penerjunan ini menjadi kacau. Sungai yang disangka Sungai Merauke ternyata adalah Sungai Kumbai, dimana kesalahan ini karena operasi ini didasarkan pada peta lama buatan tahun 1937 sebagaimana dinyatakan oleh Benny Moerdani.[6]

    Lihat pula

    sunting

    Referensi

    sunting
    1. ^ "Indonesia and the U.S.S.R". The Sydney Morning Herald. 13 May 1965. hlm. 2. Diakses tanggal 19 February 2015. 
    2. ^ Fajardin, Mohammad Atik (2022-10-21). "Belasan Prajurit Kopassus Gugur, Misi Rahasia Operasi Naga di Papua Bocor - Halaman Lengkap". SINDOnews.com. Diakses tanggal 2023-06-05. 
    3. ^ a b Saragih 2019, hlm. 67.
    4. ^ a b c Purbaningsih 2006, hlm. 94 - 95.
    5. ^ Pour, Julius (1993). Benny Moerdani: Profil Prajurit Negarawan. Jakarta: Yayasan Kejuangan Panglima Besar Soedirman. ISBN 9798313038. 
    6. ^ Joko Suyono, Seno; Kalim, Nurdin (2015). Benny Moerdani yang belum terungkap (edisi ke-1). Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN 9789799108296. 

    Daftar pustaka

    sunting
    • Saragih, Maylina (2019). Heroisme PGT Dalam Operasi Serigala. Subdisjarah Dispenau. 
    • Purbaningsih, Titiek (2006). Sejarah Angkatan Udara Indonesia 1960-1969 Jilid III. Jakarta: Dispenau. hlm. 94 – 95.