Pemilihan umum Bupati Puncak Jaya 2017
Pemilihan umum Bupati Puncak Jaya 2017 (disingkat Pilkada Puncak Jaya 2017 atau Pilbup Puncak Jaya 2017) adalah pemilihan kepala daerah keempat yang diselenggarakan di Kabupaten Puncak Jaya. Pilbup Puncak Jaya 2017 diselenggarakan untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati Puncak Jaya periode 2017-2022. Pilbup Puncak Jaya 2017 diikuti oleh 3 pasangan calon dan pemungutan suara dilangsungkan pada 15 Februari 2017. Hasil akhir menunjukkan keunggulan pasangan calon nomor urut 3, Yuni Wonda-Deinas Gelei, yang diusung oleh 7 partai politik yang memiliki jumlah 13 kursi DPRD Kabupaten Puncak Jaya. Pasangan Yuni-Deinas berhasil mengungguli dua pasangan calon lain yang berstatus petahana setelah meraih 46.034 suara sah (36,33%).[2] Bupati dan wakil bupati terpilih kemudian dilantik pada 7 Desember 2017 oleh Gubernur Papua, Lukas Enembe.[3]
15 Februari 2017[1] 15 Juni 2017 (PSU) | |||||||||||||||||||||||||
Kandidat | |||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||
Peta persebaran suara
Berkas:PAPUA - KAB. PUNCAK JAYA.pngLokasi Kabupaten Puncak Jaya di Provinsi Papua | |||||||||||||||||||||||||
|
Pasangan calon
suntingPilbup Puncak Jaya 2017 diikuti oleh 3 pasangan calon (paslon) yang tanpa ada paslon dari jalur perseorangan sebagai berikut.[4]
No. Urut | Calon Bupati | Calon Wakil Bupati | Pengusung | Jumlah Dukungan |
---|---|---|---|---|
1 | Partai politik: | 9 / 30 kursi DPRD Kabupaten Puncak Jaya[5] | ||
Yustus Wonda, S.Sos., M.Si. | Kirenius Telenggen, S.Th., M.CE. | |||
2 | Partai politik: | 8 / 30 kursi DPRD Kabupaten Puncak Jaya[6] | ||
Drs. Henok Ibo | Rinus Telenggen | |||
3 | Partai politik: | 13 / 30 kursi DPRD Kabupaten Puncak Jaya[7] | ||
Yuni Wonda, S.Sos., S.IP., M.M. | Deinas Gelei, S.Sos., M.Si. |
Hasil
suntingPada 27 Februari 2017, KPU Kabupaten Puncak Jaya menetapkan hasil rekapitulasi penghitungan perolehan suara dan hasil pemilihan dalam Pilbup Puncak Jaya 2017. Dalam keputusannya, pasangan calon nomor urut 3, Yuni Wonda-Deinas Gelei, dinyatakan unggul setelah meraih 61.029 suara sah (41,26%).[8] Keputusan tersebut kemudian digugat oleh pasangan calon nomor urut 1, Yustus Wonda-Kirenius Telenggen, ke Mahkamah Konstitusi. Dalam putusan sela tanggal 4 April 2017, Mahkamah Konstitusi memerintahkan kepada KPU Provinsi Papua untuk menyelenggarakan pemungutan suara ulang (PSU) di 6 distrik yang jumlah suaranya dibuat nol oleh KPU Kabupaten Puncak Jaya dalam keputusan sebelumnya.[9] KPU Provinsi Papua kemudian memberhentikan sementara seluruh anggota KPU Kabupaten Puncak Jaya dan mengambil alih tugas dan tanggung jawab dalam penyelenggaraan Pilbup Puncak Jaya 2017. PSU kemudian diselenggarakan pada 15 Juni 2017 di 6 distrik, yaitu Distrik Dagai, Distrik Ilamburawi, Distrik Molanikime, Distrik Lumo, Distrik Yambi, dan Distrik Yamoneri.[10]
Hasil akhir Pilbup Puncak Jaya 2017 menunjukkan bahwa pasangan nomor urut 3, Yuni Wonda-Deinas Gelei, unggul terhadap dua paslon lainnya. Pasangan Yuni-Deinas berhasil meraih 74.125 suara sah (43,52%). KPU Papua menetapkan Yuni Wonda dan Deinas Gelei sebagai bupati dan wakil bupati terpilih pada 10 Agustus 2017[11] setelah Mahkamah Konstitusi menetapkan hasil akhir perolehan suara Pilbup Puncak Jaya 2017.[10]
No. Urut | Pasangan calon | Sebelum PSU | Setelah PSU | ||
---|---|---|---|---|---|
Suara Sah | Persentase | Suara Sah | Persentase | ||
52.162 | 35,27% | 61.442 | 36,07% | ||
34.713 | 23,47% | 34.750 | 20,40% | ||
61.029 | 41,26% | 74.125 | 43,52% | ||
Total Suara Sah | 147.904 | 100,00% | 170.317 | 100,00% |
Yustus Wonda Kirenius Telenggen |
Henok Ibo Rinus Telenggen |
Yuni Wonda Deinas Gelei | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Jumlah | Persentase | Jumlah | Persentase | Jumlah | Persentase | ||||||
170 | 6.79% | 761 | 30.4% | 1.572 | 62.8% | 2.503 | |||||
300 | 5.06% | 644 | 10.87% | 4.982 | 84.07% | 5.926 | |||||
1.482 | 19.08% | 2.437 | 31.37% | 3.850 | 49.56% | 7.769 | |||||
1.211 | 22.02% | 2.437 | 44.32% | 1.942 | 35.32% | 5.499 | |||||
6.214 | 49.97% | 1.065 | 8.56% | 5.156 | 41.46% | 12.435 | |||||
1.052 | 19.46% | 1.141 | 21.11% | 3.213 | 59.43% | 5.406 | |||||
5.110 | 60.06% | 2.091 | 24.58% | 1.307 | 15.36% | 8.508 | |||||
1.625 | 28.55% | 325 | 5.71% | 3.742 | 65.74% | 5.692 | |||||
1.302 | 20.88% | 506 | 8.12% | 4.427 | 71% | 6.235 | |||||
2.663 | 42.47% | 767 | 12.23% | 2.840 | 45.3% | 6.270 | |||||
489 | 2.02% | 8.841 | 36.44% | 14.933 | 61.55% | 24.263 | |||||
3.167 | 41.38% | 457 | 5.97% | 4.029 | 52.65% | 7.653 | |||||
3.126 | 93.93% | 94 | 2.82% | 108 | 3.25% | 3.328 | |||||
0 | 0 | 4.034 | 62.78% | 2.394 | 37.25% | 6.426 | |||||
3.194 | 56.41% | 597 | 10.54% | 1.871 | 33.04% | 5.662 | |||||
20 | 0.28% | 5.909 | 82.67% | 1.219 | 17.05% | 7.148 | |||||
1.649 | 37.16% | 2.097 | 47.25% | 692 | 15.59% | 4.438 | |||||
9.351 | 100% | 0 | 0 | 0 | 0 | 9.351 | |||||
6.231 | 100% | 0 | 0 | 0 | 0 | 6.231 | |||||
3.806 | 53.16% | 601 | 8.4% | 2.752 | 38.44% | 7.159 | |||||
1.623 | 40.05% | 0 | 0 | 2.429 | 59.95% | 4.052 | |||||
2.018 | 71.76% | 0 | 0 | 794 | 28.24% | 2.812 | |||||
0 | 0 | 0 | 0 | 3.348 | 100% | 3.348 | |||||
3.458 | 70.26% | 0 | 0 | 1.464 | 29.74% | 4.922 | |||||
2.181 | 29.96% | 37 | 0.51% | 5.061 | 69.53% | 7.279 | |||||
0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | |||||
61.442 | 36.08% | 34.750 | 20.4% | 74.125 | 43.52% | 170.317 |
Pelantikan pasangan calon terpilih
suntingBupati dan wakil bupati terpilih, Yuni Wonda dan Deinas Gelei, dilantik oleh Gubernur Papua, Lukas Enembe, pada 7 Desember 2017 di Sasana Kaonak Kantor Bupati Puncak Jaya. Beberapa pejabat yang hadir diantaranya Wakapolda Papua, Brigjen. Agus Rianto; Ketua DPR Papua, Yunus Wonda; Ketua DPRD Kabupaten Puncak Jaya, Nesco Wonda; dan anggota DPR RI, Libert Kristo Ibo.[3]
Kontroversi
suntingSanksi bagi penyelenggara pemilu
suntingSeluruh anggota KPU Kabupaten Puncak Jaya dan Panwaslu Kabupaten Puncak Jaya yang menjadi penyelenggara Pilbup Puncak Jaya 2017 dijatuhi sanksi peringatan oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP). Setelah diadukan oleh pasangan calon nomor urut 1, Yustus Wonda-Kirenius Telenggen, ke DKPP dan kemudian mendapatkan sanksi peringatan, seluruh anggota KPU Kabupaten Puncak Jaya kemudian diberhentikan sementara oleh KPU Provinsi Papua. Penyelenggaraan pemungutan suara ulang (PSU) dalam Pilbup Puncak Jaya 2017 bahkan diambil alih oleh KPU Provinsi Papua sebagai tindak lanjut dari putusan sela Mahkamah Konstitusi. Putusan DKPP ditetapkan pada 8 Juni 2017, sedangkan pengambilalihan tugas dan wewenang oleh KPU Provinsi Papua ditetapkan pada 12 April 2017.[10] Berikut adalah penyelenggara pemilu yang dijatuhi sanki oleh DKPP.[12]
- Jennifer Darling Tabuni (Ketua merangkap Anggota KPU Kabupaten Puncak Jaya)
- Beleki Gire (Anggota KPU Kabupaten Puncak Jaya)
- Rainus Murib (Anggota KPU Kabupaten Puncak Jaya)
- Emaus Wonda (Anggota KPU Kabupaten Puncak Jaya)
- Ipius Wonda (Anggota KPU Kabupaten Puncak Jaya)
- Denio Wonda (Ketua merangkap Anggota Panwaslu Kabupaten Puncak Jaya)
- Paul Rumbekwan (Anggota Panwaslu Kabupaten Puncak Jaya)
- Epius Kogoya (Anggota Panwaslu Kabupaten Puncak Jaya)
Digugat dua kali
suntingHasil rekapitulasi suara pasangan calon dalam Pilbup Puncak Jaya 2017 digugat sebanyak dua kali ke Mahkamah Konstitusi. Dua gugatan tersebut diajukan oleh pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Yustus Wonda-Kirenius Telenggen. Gugatan pertama ditujukan kepada KPU Kabupaten Puncak Jaya yang kemudian menghasilkan putusan sela Mahkamah Konstitusi pada tanggal 4 April 2017. Dalam putusan sela tersebut, Mahkamah Konstitusi memerintahkan KPU Provinsi Papua untuk menyelenggarakan pemungutan suara ulang (PSU) di 6 distrik yang oleh KPU Kabupaten Puncak Jaya jumlahnya dijadikan nol.[9][13] Gugatan kedua ditujukan kepada KPU Provinsi Papua yang bertindak selaku KPU Kabupaten Puncak Jaya setelah seluruh anggota KPU Kabupaten Puncak Jaya diberehentikan sementara. Gugatan kedua ini yang kemudian menghasilkan hasil akhir dari Pilbup Puncak Jaya 2017 yang kesimpulannya tidak jauh berbeda dengan hasil keputusan KPU Kabupaten Puncak Jaya sebelumnya, yaitu pemenang Pilbup Puncak Jaya 2017 adalah paslon nomor urut 3, Yuni Wonda-Deinas Gelei. Yang membedakan hanyalah jumlah perolehan suara masing-masing paslon yang sebelumnya tidak mengakomodir perolehan suara di 6 distrik ditambah dengan perolehan suara dalam PSU di 6 distrik.[14] Mahkamah Konstitusi mengukuhkan kemenangan Yuni Wonda dan Deinas Gelei pada 7 Agustus 2017 yang ditindaklanjuti oleh KPU Provinsi Papua selaku KPU Kabupaten Puncak Jaya dengan menetapkan surat keputusan terkait pasangan bupati dan wakil bupati terpilih pada 10 Agustus 2017.[11]
Kerusuhan pascapenetapan paslon terpilih
suntingSetelah KPU Provinsi Papua menetapkan pasangan Yuni Wonda dan Deinas Gelei sebagai bupati dan wakil bupati terpilih dalam Pilbup Puncak Jaya 2017, terjadi kerusuhan yang disebabkan oleh pendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Yustus Wonda-Kirenius Telenggen. Kerusuhan yang terjadi memicu pertikaian antarkelompok pendukung paslon di ibu kota kabupaten, Mulia. Sebanyak 4 orang tewas, 20 orang terluka, dan 14 honai dibakar pada 21 Agustus 2017.[15][16] Kronologis pertikaian dimulai dari pendukung paslon nomor urut 1 yang sedang mengambil kayu bayar tiba-tiba diserang oleh pendukung paslon nomor urut 3 di Kampung Kalengga.[17] Sebenarnya, sebelum itu telah terjadi beberapa kali pertikaian, khususnya sejak pelaksanaan PSU di 6 distrik sesuai putusan sela Mahkamah Konstitusi.[18] Untuk meredam kerusuhan yang telah berlangsung kurang lebih selama tiga bulan, tiga calon bupati yang menjadi peserta dalam Pilbup Puncak Jaya 2017 kemudian melakukan pertemuan. Pertemuan yang diinisiai oleh cabup nomor urut 2 yang juga Bupati Puncak Jaya petahana, Henok Ibo, diselenggarakan pada 27 September 2017 di Kota Mulia.[19]
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ "Tahapan Pilkada 2017". Portal Pilkada 2017 KPU RI. Diakses tanggal 21-03-2021.
- ^ "Pilkada Kabupaten Puncak Jaya". Portal Pilkada 2017 KPU RI. Diakses tanggal 05-04-2021.
- ^ a b "Yuni Wonda - Deinas Gelei Resmi Pimpin Puncak Jaya Hingga 2022". papua.go.id. Diakses tanggal 08-04-2021.
- ^ "Putusan MK RI Nomor 38/PHP.BUP-XV/2017 tentang Perselisihan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tahun 2017". mkri.go.id. 04-04-2017. Diakses tanggal 05-04-2021.
- ^ "Paslon Yustus Wonda, S.Sos, M.Si - Kirenius Telenggen, S.Th, M.Si". Portal Pilkada 2017 KPU RI. Diakses tanggal 08-04-2021.
- ^ "Paslon Drs. Henok Ibo - Rinus Telenggen". Portal Pilkada 2017 KPU RI. Diakses tanggal 08-04-2021.
- ^ "Paslon Yuni Wonda, S.Sos, S.IP, MM. - Deinas Gelei, S.Sos, M.Si". Portal Pilkada 2017 KPU RI. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-11. Diakses tanggal 08-04-2021.
- ^ "Keputusan KPU Kabupaten Puncak Jaya Nomor 14 Tahun 2017 tentang Penetapan Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Puncak Jaya Tahun 2017". kpu.go.id. 27-02-2017. Diakses tanggal 08-04-2021.
- ^ a b "Pusutan Sela MK RI Nomor 42/PHP.BUP-XV/2017 tentang Perselisihan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Puncak Jaya Provinsi Papua Tahun 2017". mkri.go.id. 04-04-2017. Diakses tanggal 08-04-2021.
- ^ a b c "Putusan MK RI tentang Perselisihan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tahun 2017". mkri.go.id. 07-08-2017. Diakses tanggal 08-04-2021.
- ^ a b "Keputusan KPU Kabupaten Puncak Jaya Nomor 39 Tahun 2017 tentang Penetapan Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Terpilih dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabuaten Puncak Jaya Tahun 2017". kpu.go.id. 10-08-2017. Diakses tanggal 08-04-2017.
- ^ "Putusan DKPP Nomor 69 dan 70/DKPP-PKE-VI/2017" (PDF). dkpp.go.id. 08-06-2017. Diakses tanggal 08-04-2017.
- ^ Kusuma, Edward Febriyatri (04-04-2017). "MK Perintahkan Pemungutan Suara Ulang Kabupaten Puncak Jaya". detiknews. Diakses tanggal 08-04-2021.
- ^ "MK Tetapkan Perolehan Suara Akhir Pilkada Puncak Jaya". mkri.go.id. 07-08-2021. Diakses tanggal 08-04-2021.
- ^ Isidorus, Robert (04-07-2017). "Konflik Pilkada Puncak Jaya Mengakibatkan 3 Meninggal". beritasatu. Diakses tanggal 08-04-2021.
- ^ "Bentrok Antar Pendukung di Pilkada Puncak Jaya, 4 Orang Tewas". lampost.co. 22-08-2017. Diakses tanggal 08-04-2021.
- ^ Saputri, Maya (22-08-2017). "Pilkada Puncak Jaya Papua Diwarnai Kerusuhan Tewaskan 4 Jiwa". tirto.id. Diakses tanggal 08-04-2021.
- ^ Mambor, Victor (01-08-2017). "Kerusuhan di Puncak Jaya, Dua Tewas, Belasan Terluka". BeritaBenar. Diakses tanggal 08-04-2021.
- ^ Siagian, Wilpret (28-09-2017). "Tiga Bulan Berkonflik, Warga Puncak Jaya Akhirnya Berdamai". detiknews. Diakses tanggal 08-04-2021.