Pertempuran Bandar Udara Antonov
Pertempuran Bandara Antonov, juga dikenal sebagai Pertempuran Bandara Hostomel, adalah peristiwa pertempuran militer yang terjadi di Bandara Antonov di kota Hostomel, Oblast Kyiv, dalam peristiwa serangan Kyiv selama terjadinya invasi Rusia ke Ukraina tahun 2022.
Pertempuran Bandara Antonov | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari serangan Kyiv dalam Invasi Rusia ke Ukraina 2022 | |||||||||
Puing dan bangkai pesawat Antonov An-225 Mriya | |||||||||
| |||||||||
Pihak terlibat | |||||||||
Rusia | Ukraina | ||||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||||
Ivan Boldyrev[1] |
Oleksandr Vdovychenko[1] Valeriy Chybineyev Mamuka Mamulashvili[2] Vitaly Rudenko[1] | ||||||||
Pasukan | |||||||||
Garda Nasional Rusia
|
Garda Nasional Ukraina[10]
Agen Keamanan Ukraina
| ||||||||
Kekuatan | |||||||||
Serangan gelombang pertama Serangan gelombang kedua
|
| ||||||||
Korban | |||||||||
Per Rusia: tidak ada (serangan gelombang kedua).[11] Per Ukraina: Beberapa helikopter ditembak jatuh.[12][13] |
Per Rusia: 200 tewas.[11] Per Ukraina: Beberapa tentara Garda Nasional Ukraina ditangkap.[1] |
Pada 24 Februari 2022, beberapa jam setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan dimulainya "operasi militer khusus" di Ukraina, tentara Rusia dari Pasukan Lintas Udara Rusia (VDV) melakukan serangan udara di Bandara Antonov yang bertujuan untuk merebut bandar udara tersebut. Bandar udara ini memiliki letak yang strategis karena hanya berjarak kurang dari 10 kilometer (6,2 mi) di luar ibu kota Kyiv, yang memungkinkan bagi pasukan Rusia untuk mengangkut lebih banyak pasukan dan mobilisasi peralatan yang lebih berat untuk secara langsung dapat menyerang kota.[6] Namun, pasukan militer Ukraina dapat menangkis serangan awal pasukan Rusia tersebut, melalui upaya serangan balasan dengan mengepung pasukan Rusia yang tidak memiliki pasukan pendukung.[14] Serangan ini terus berlanjut keesokan hari, melalui serangan udara oleh pasukan VDV lain bersamaan dengan serangan pasukan darat oleh bala bantuan lapis baja yang datang dari perbatasan Belarusia-Ukraina, kemudian menerobos wilayah pertahanan Ukraina. Bandara tersebut kemudian berhasil diduduki oleh pasukan Rusia.[14] Meskipun demikian, perlawanan Ukraina yang tak terduga, dapat menggagalkan rencana penundukan Kyiv dan bandara tersebut terlalu hancur untuk dapat digunakan sebagai lapangan terbang fungsional.[15]
Dampak atas serangan tersebut, mengakibatkan pesawat angkut terbesar di dunia Antonov An-225 Mriya, hancur di hanggarnya karena gempuran pasukan Rusia.[16]
Latar belakang
suntingBandar udara Antonov atau bandara Hostomel, adalah bandara utama kargo internasional yang terletak di kota Hostomel, tepat di pinggiran ibu kota Ukraina, Kyiv. Bandara ini dimiliki dan dioperasikan oleh perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan udara milik negara Ukraina, yakni Antonov State Enterprise. Bandara ini menampung satu-satunya pesawat kargo terbesar di dunia Antonov An-225 Mriya.[17][18] Selain itu, bandara ini juga digunakan sebagai lapangan terbang bagi tentara Angkatan Udara Ukraina.
Karena letak Hostomel yang hanya berjarak sekitar 10 kilometer (6,2 mi) dari luar Kyiv, menjadikannya lokasi yang strategis untuk akses menuju Ibu kota.[6] Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) memperoleh informasi terperinci tentang rencana serangan Rusia menjelang invasi Rusia ke Ukraina. Dalam kunjungannya ke Ukraina pada Januari 2022, direktur CIA William J. Burns menginformasikan kepada para pemimpin Ukraina atas rencana Rusia, untuk merebut Bandara Antonov yang akan digunakan sebagai "jembatan udara", sehingga memungkinkan pasukan Rusia dapat bergerak cepat menuju Kyiv untuk "menggulingkan pemerintah".[19] Menurut Kepala Direktorat Utama Intelijen Ukraina, Kyrylo Budanov pada 23 Februari 2022, seorang bankir yang bernama Denys Kireyev, memperoleh informasi dari sumber-sumber Rusia bahwa invasi Rusia ke Ukraina akan dimulai pada tanggal 24 Februari dan Bandara Antonov akan menjadi lokasi tujuan serangan utama invasi tersebut.[20] Para analis meyakini bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dan para pemimpin Rusia lainnya beranggapan, operasi cepat tersebut akan membuat kekacauan yang mengakibatkan lumpuhnya militer Ukraina, sehingga memungkinkan Rusia untuk menciptakan pemerintahan boneka. John Spencer dari Analis Forum Kebijakan Madison berpendapat, hal ini akan memastikan kemenangan bagi militer Rusia, walaupun hal ini mungkin akan menyebabkan terjadinya pemberontakan besar-besaran di Ukraina.[21] Meskipun demikian, informasi peringatan yang disampaikan oleh CIA dan Kireyev, sangat membantu pihak militer Ukraina dalam menghadapi serangan di Bandara Antonov.[18][20][22] Namun, di bandara tersebut hanya bersiaga garnisun kecil yang terdiri dari sekitar 300 tentara Garda Nasional, karena unit pasukan lainnya telah dipindahkan ke garis depan di bagian timur Ukraina.[1]
Pertempuran
sunting24 Februari 2022
suntingPada 24 Februari 2022, sekitar pukul 05:30 waktu setempat, Presiden Putin mengumumkan "operasi militer khusus" untuk "demiliterisasi dan denazifikasi" Ukraina. Kemudian, sekitar pukul 8:00 pagi, sebuah formasi yang terdiri dari 20 hingga 34 helikopter Rusia tiba di Bandara Antonov yang bertujuan untuk mengamankan Bandara tersebut, dalam upaya membuat "jembatan udara" agar dapat mengerahkan pasukan dan mobilisasi peralatan. Formasi yang dikawal oleh helikopter serang berjenis Ka-52 tersebut, terdiri dari helikopter berjenis Mi-8 yang membawa ratusan tentara VDV, kemungkinan terdiri dari pasukan Brigade Serangan Udara Garda ke-11[6][23] dan/atau Brigade Serangan Udara Garda ke-31. Helikopter Rusia melakukan pendekatan dari arah Sungai Dnieper dengan terbang rendah, yang segera diserang oleh tembakan senjata ringan Ukraina dan MANPADS. Helikopter Rusia lalu menangkal serangan tersebut dengan mengerahkan suar. Rusia setidaknya kehilangan 6-7 helikopter[12] dan dipastikan dua di antaranya berjenis Ka-52 yang ditembak jatuh dan kedua pilotnya melontar keluar.[24][6] Formasi helikopter tersebut menyiapkan pendaratan melalui serangan ke arah bandara dengan roket.[18][21] Selama serangan awal ini, beberapa pertahanan udara Ukraina di bandara berhasil digempur dan dihancurkan secara tepat. Pejabat Ukraina kelak menyimpulkan bahwa seorang karyawan bandara telah disewa oleh intelijen Rusia untuk mengungkap posisi-posisi strategis di bandara, yang memudahkan pasukan Rusia melakukan serangan. Meskipun pengeboman roket berhasil melindungi pendaratan, tetapi hal tersebut gagal melemahkan pertahanan Ukraina secara signifikan di sekitar bandara.[18]
Segera setelah mendarat, unit pasukan lintas udara Rusia mulai menduduki bandara.[6] Sekitar 300 pasukan pertahanan Ukraina hanya dapat melakukan perlawanan secara terbatas, karena tidak dilengkapi dengan persenjataan dengan baik, termasuk di antaranya para prajurit wajib militer yang belum pernah terlibat dalam pertempuran sebelumnya. Namun, semangat para prajurit tersebut bangkit, ketika salah seorang prajurit Garda Nasional, Serhiy Falatyuk, berhasil menembak jatuh sebuah helikopter Rusia dengan senjata portabel 9K38 Igla. Helikopter yang ditumpangi komandan Rusia Kapten Ivan Boldyrev, terpaksa melakukan pendaratan darurat, karena tertembak oleh pasukan pertahanan Ukraina, akibat pertempuran yang semakin sengit. Sementara itu, pasukan pertahanan Ukraina makin kewalahan ketika sejumlah pasukan terjun payung Rusia semakin banyak yang berhasil mendarat dan menyebar ke seluruh sudut bandara, sehingga pasukan Rusia berhasil menguasai bandara tersebut.[6] Pendudukan bandara ini karena serangan awal pasukan Rusia yang dilakukan secara cepat dan mengejutkan, meskipun pasukan militer Ukraina telah melakukan persiapan-persiapan setelah peringatan awal yang disampaikan oleh CIA sebelumnya.[18] Pasukan terjun payung Rusia kemudian mulai mempersiapkan kedatangan 18 unit pesawat angkut strategis berjenis Ilyushin Il-76 yang membawa bala bantuan dan pasukan baru dari Rusia.[25]
Meskipun dapat menghadapi perlawanan awal pasukan Ukraina, unit-unit pasukan Rusia juga terlibat baku tembak dengan warga sipil bersenjata dan pasukan dari Resimen Fungsi Khusus ke-3 Ukraina.[10] Kemudian, tentara Ukraina juga mulai membombardir bandara dengan senjata artileri berat. Menyadari akan bahayanya posisi pangkalan terdepan Rusia di Hostomel, Jenderal Ukraina Valery Zaluzhny memerintahkan Brigade Mekanik ke-72 yang berada di bawah komando Kolonel Oleksandr Vdovychenko untuk mengatur serangan balik dalam menghadapi gempuran pasukan Rusia. Pada "momen kritis" pertempuran,[10] serangan balik Ukraina dengan skala besar, diluncurkan oleh Brigade Reaksi Cepat ke-4 dari pasukan Garda Nasional[6] yang didukung oleh Angkatan Udara Ukraina.[10] Untuk mencegah pasukan Ukraina bergerak maju, pasukan Rusia hanya bergantung pada dukungan serangan melalui udara, karena kekurangan armada kendaraan tempur lapis baja, yang terlihat dengan dua pesawat tempur berjenis Sukhoi Su-25 menyerang posisi pasukan Ukraina berada. Pesawat tempur Ukraina yang berhasil menghindari serangan rudal Rusia, turut ambil bagian dalam dukungan serangan udara bagi unit-unit pasukan Garda Nasional, setidaknya dengan dua pesawat Sukhoi Su-24 dan MiG-29.[6] Ukraina dengan cepat menerjunkan lebih banyak bala bantuan ke bandara untuk mendukung serangan balik atas penyebuan Rusia. Bala bantuan ini termasuk Legiun Georgia dan Pasukan Serangan Udara Ukraina.[7] Dengan adanya pertempuran sengit yang tengah berlangsung di area bandara, pesawat angkut Il-76 Rusia yang membawa bala bantuan, tidak dapat melakukan pendaratan, sehingga kemungkinan pesawat-pesawat tersebut terpaksa kembali ke Rusia.[25]
Pada malam hari, unit-unit militer Ukraina mengepung area bandara dan memukul mundur pasukan Rusia, kemudian menghalau Pasukan Lintas Udara Rusia yang tersisa, untuk mundur ke hutan-hutan di luar bandara.[6][26][27][28][29] Komandan Legiun Georgia, Mamuka Mamulashvili mengakui bahwa ketika anggota pasukannya kehabisan amunisi dalam pertempuran, ia menggunakan mobilnya untuk menabrak pasukan Rusia yang tengah bergerak mundur.[8] Belakangan, anggota pasukan Brigade Reaksi Cepat ke-4, memposting di halaman Facebook, foto anggota pasukannya yang tengah merayakan kemenangan, sambil memegang bendera Ukraina yang penuh dengan lubang peluru.[10]
Pada fase awal terjadinya pertempuran, pesawat angkut terbesar di dunia Antonov An-225 Mriya, tengah berada dalam hanggarnya dan seorang pilot Antonov memastikan bahwa pesawat tersebut masih dalam kondisi utuh, meski terjadi baku tembak.[30] Namun, pada 27 Februari, melalui sebuah siaran pers, Ukroboronprom mengklaim bahwa Mriya telah dihancurkan oleh serangan udara Rusia.[31] Kemudian pada 4 Maret, saluran televisi milik Rusia, Channel One Russia menayangkan cuplikan yang menunjukkan pesawat kargo terbesar tersebut telah hancur.[32]
25 Februari 2022
suntingPada 25 Februari 2022, pasukan infanteri mekanis Rusia yang bergerak maju dari Belarus, bersamaan dengan aksi serangan udara lainnya oleh VDV, berhasil menguasai bandara setelah sebagian pasukan menerobos pertahanan Ukraina dalam Pertempuran Ivankiv.[23][33] Beberapa kendaraan tempur lapis baja Rusia, dapat disergap pasukan Ukraina sebelum tiba di Hostomel, menghentikan bala bantuan untuk sementara waktu, tetapi, akhirnya pasukan Rusia dapat memasuki bandara dan menghalau pasukan Ukraina.[10] Menurut Kementerian Pertahanan Rusia,[34] pendudukan bandara tersebut adalah operasi yang melibatkan sekitar 200 helikopter dan diumumkan pula, jumlah korban dari pihak Ukraina sekitar 200 dan tidak adanya korban dari pihak Rusia.[11] Klaim ini langsung dibantah dan ditanggapi dengan skeptis oleh Timur Olevsky, seorang jurnalis yang menyaksikan pertempuran tersebut.[6] Namun demikian, pasukan darat Rusia membangun kedudukan di Hostomel dan mulai menjaga pos pemeriksaan di dalam kota. Terdapat kemungkinan spekulasi tentang pasukan Ukraina yang sebelumnya telah menyabotase landasan pacu bandara.[6]
Pada awalnya, Kementerian Dalam Negeri Ukraina menyangkal bahwa bandara tersebut telah direbut sepenuhnya oleh pasukan Rusia, dengan menyatakan bandara tersebut telah "berpindah tangan" dan pertempuran tengah berlangsung. Pihak Kementerian juga menegaskan tentang klaim Rusia atas jatuhnya banyak korban di Ukraina adalah "kebohongan mutlak".[35] Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Ukraina menyatakan bahwa lapangan terbang tersebut dalam kondisi yang rusak parah untuk dapat digunakan oleh pasukan Rusia.[15] Kemudian pada akhir hari, Ukraina mengkonfirmasi bahwa bandara telah dikuasai oleh pasukan Rusia.[36]
Analisis
suntingMenurut analis keamanan Andrew McGregor mengenai gambaran pertempuran di Bandara Antonov, ia menyatakan pertempuran tersebut sebagai "Bencana Lintas Udara Rusia". Ia juga berpendapat bahwa operasi awal Rusia, bertujuan mengamankan akses permulaan bagi para pasukan invasi ke Kyiv untuk mengakhiri seluruh perang hanya dalam satu atau dua hari saja. Di sisi lain, intelijen Rusia dinilai telah gagal memperhitungkan jumlah konsentrasi sebenarnya dari pasukan pertahanan Ukraina di wilayah sekitar bandara dan berasumsi hanya terdapat pertahanan minimum. Karena serangan awal pendaratan pasukan yang terlalu kecil untuk menahan serangan Ukraina di wilayah bandara, sementara pihak militer Rusia tidak mampu mengamankan jalur transportasi udara untuk bala bantuan dan menahan serangan balik Ukraina, hal ini mengakibatkan pasukan pendaratan awal Rusia tersebut menjadi tercerai berai. McGregor berpendapat bahwa Rusia telah kehilangan peluang untuk menyelesaikan konflik bersenjata dengan cepat, karena kegagalannya untuk merebut Bandara Antonov dan bandara lain di Vasylkiv pada permulaan invasi.[10]
Para peneliti di Dewan Atlantik juga mengutarakan mengenai kemampuan Ukraina untuk mempertahankan bandara selama dua hari, "mungkin dapat mencegah perebutan cepat" Kyiv oleh Rusia.[37] Michael Shoebridge dari Institut Kebijakan Strategis Australia, berpendapat mengenai "serangan cepat [Rusia] dimaksudkan untuk melumpuhkan pemerintah pusat dan melemahkan mental pasukan Ukraina", tetapi operasi tersebut berakhir dengan kegagalan.[25] Direktur Royal United Services Institute Jonathan Eyal menggambarkan tentang kegagalan awal Rusia untuk merebut bandara sebagai "titik balik" dalam perang. Jurnalis Patrick J. McDonnell menyatakan, "Rusia kalah dalam pertempuran untuk Kyiv dengan melakukan serangan secara tergesa-gesa" di bandara.[21] Peneliti Stijn Mitzer dan Joost Oliemans berpendapat mengenai operasi tersebut gagal bukan hanya karena pertahanan awal Ukraina di bandara, tetapi juga karena gerak maju pasukan Rusia terhenti pada pertempuran berikutnya di Hostomel. Akibatnya, sejumlah besar pasukan dan peralatan Rusia tertahan di Bandara Antonov, yang terus-menerus dihujani tembakan oleh pasukan Ukraina. Mitzer dan Oliemans juga meyakini tentang pertempuran di bandara dan kota Hostomel, "mematahkan serangan Rusia di Kyiv".[18] Peneliti Severin Pleyer menyatakan Pertempuran Bandara Antonov ini, menunjukkan kegagalan militer Rusia selama invasi, termasuk permasalahannya dengan sistem persenjataan utama, kegagalan dalam logistik, koordinasi dan perencanaan, serta kurangnya kepemimpinan dan pelatihan. Ia berpendapat bahwa, perebutan bandara juga menyoroti tentang batalion grup taktis Rusia, yang tidak cocok untuk berperang, karena menghambat koordinasi dan komunikasi.[38] Komandan Ukraina Oleksandr Syrskyi, kemudian mengungkap pendapatnya tentang jatuhnya bandara Antonov, "memainkan peran negatif" bagi pasukan Ukraina, tetapi "tembakan artileri yang diarahkan ke landasan pacu dan lokasi pendaratan, menunda pendaratan [pasukan Rusia] secara signifikan dan menggagalkan rencana [Rusia] untuk merebut Kyiv".[1]
Jurnalis Andreas Rüesch juga mengutarakan pendapatnya, di samping pertempuran lain selama invasi Rusia, pertempuran Bandara Antonov ini, mematahkan klaim yang telah dipupuk secara ekstensif oleh propaganda di Rusia dan menyangkal mitos tentang kemampuan ekstrim dan hampir tak terkalahkan dari Pasukan Lintas Udara Rusia.[22] Mengacu pada hari pertama pertempuran, Pleyer bahkan menggambarkan pertempuran tersebut sebagai kekalahan terburuk dalam sejarah yang menimpa Pasukan Lintas Udara Rusia baru-baru ini.[39]
Beberapa hari setelah bandara diduduki, pasukan Rusia dapat memulihkan sebagian landas pacu bandara untuk pesawat-pesawat dapat mendarat,[1] meskipun bandara tersebut sebagian besar difungsikan sebagai pusat penyimpanan peralatan dan menampung pasukan.[1][10]
Kesudahan
suntingPasukan Ukraina terus melakukan aksi perlawanan terhadap pasukan Rusia di Hostomel, meski telah kehilangan bandara Antonov. Para saksi mata, merekam sebagian kejadian, termasuk sebuah tank yang diduga milik Rusia terbakar dikejauhan dan helikopter Mi-24 Ukraina yang tengah menembakkan roket ke posisi Rusia.[6] Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov menyatakan bahwa pasukan Ukraina mengerahkan BM-21 Grad di Kyiv untuk membombardir pasukan Rusia yang menduduki bandara.[40] Jurnalis Olevsky juga menyatakan bahwa ia menyakini korban dari pihak Rusia dan Ukraina mungkin mencapai ratusan.[41]
Pada 26 Februari 2022, pasukan Ukraina mengklaim bahwa unit Grup Alfa Ukraina, telah menghancurkan kendaraan lapis baja Rusia dekat Hostomel.[42][43] Seorang anggota Verkhovna Rada, Sophia Fedyna menuduh Spetsnaz Rusia telah menangkap beberapa anggota Garda Nasional Ukraina. Ia juga meminta warga dan para pejuang Ukraina untuk hanya berbicara dalam bahasa Ukraina untuk membantu menandai para penyabot dari Rusia.[44][45][46]
Pada 27 Februari 2022, bandara Antonov tetap berada di bawah pendudukan Rusia karena bentrokan mulai bergeser ke kota Bucha dan Irpin di wilayah selatan,[47] ketika pasukan Ukraina mengklaim telah menghalangi gerak maju Rusia dan menghadapi pasukannya di Hostomel dalam pertempuran yang sengit.[48][49][50][51] Pada 27 Februari, Dinas Keamanan Ukraina merilis percakapan yang diduga disadap dari pasukan Rusia di Hostomel yang melaporkan jatuhnya korban dan meminta para korban untuk segera dievakuasi.[52][53] Pada hari yang sama, pasukan Ukraina membombardir bandara dengan artileri dan mengklaim mereka telah menghancurkan peralatan, kendaraan dan pasukan Rusia.[54][55][56] Lalu, pada keesokan harinya, konvoi militer Rusia yang membentang sepanjang 64 km, tiba di bandara sebagai persiapan untuk melakukan serangan ke Kyiv.[57][58]
Pada 28 Maret 2022, citra satelit tidak menunjukkan adanya pasukan Rusia di dalam area bandara.[59] Kemudian, pada 29 Maret, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin, mengumumkan penarikan pasukan Rusia dari wilayah Kyiv,[60] termasuk pasukan yang berada di Bandara Antonov.[61]
Pada 2 April, pasukan Ukraina telah menguasai kembali bandara Antonov setelah penarikan besar-besaran pasukan Rusia di sepanjang poros Kyiv.[62] Dalam proses penarikan mundur pasukan yang dilakukan tergesa-gesa, pasukan Rusia menghancurkan sebagian besar peralatan mereka sendiri, sementara material lainnya, dapat direbut secara utuh oleh pasukan Ukraina. Sementara itu, peralatan Rusia lainnya, sebagian telah dihancurkan oleh serangan artileri Ukraina sebelum penarikan mundur pasukan. Secara keseluruhan, Rusia kehilangan setidaknya tujuh kendaraan tempur lapis baja, 23 kendaraan tempur infanteri, tiga pengangkut personel lapis baja, satu senjata antipesawat, dua artileri, tiga helikopter, serta 67 truk, kendaraan dan jip di Bandara Antonov.[18]
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ a b c d e f g h i j Paul Sonne; Isabelle Khurshudyan; Serhiy Morgunov; Kostiantyn Khudov (24 Agustus 2022). "Battle for Kyiv: Ukrainian valor, Russian blunders combined to save the capital". Washington Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 4 September 2022.
- ^ a b Andy Blatchford (24 Maret 2022). "Band of others: Ukraine's legions of foreign soldiers are on the frontline". Politico (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 Maret 2022. Diakses tanggal 31 Maret 2022.
- ^ "Ukrainian Troops Retake Key Airport From Russian Paratroopers". coffeeordie.com (dalam bahasa Inggris). 25 Februari 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Februari 2022. Diakses tanggal 25 Februari 2022.
- ^ Clark, Mason; Barros, George; Stepanenko, Kateryna (24 Februari 2022). "Russia-Ukraine Warning Update: Initial Russian Offensive Campaign Assessment". Critical Threats Project (dalam bahasa Inggris). American Enterprise Institute. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Februari 2022. Diakses tanggal 1 Maret 2022.
Ukrainian forces are currently contesting the Hostomel military airport, 20 km northwest of Kyiv, against Russian VDV (airborne) troops likely from the 31st Guards Air Assault Brigade as of 9:30 pm local time after several unsuccessful counterattacks earlier in the day.
- ^ "Chechnya's losses in Ukraine may be leader Ramzan Kadyrov's undoing". The Guardian (dalam bahasa Inggris). 22 Maret 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Maret 2022. Diakses tanggal 1 April 2022.
- ^ a b c d e f g h i j k l m Roblin, Sebastien (27 Februari 2022). "Pictures: In Battle For Hostomel, Ukraine Drove Back Russia's Attack Helicopters And Elite Paratroopers". 19FortyFive (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Februari 2022. Diakses tanggal 12 Maret 2023.
- ^ a b Marson, James (3 Maret 2022). "Putin Thought Ukraine Would Fall Quickly. An Airport Battle Proved Him Wrong". The Wall Street Journal (dalam bahasa Inggris). Dow Jones & Company. eISSN 1042-9840. ISSN 0099-9660. OCLC 781541372. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Maret 2022. Diakses tanggal 8 Maret 2022.
- ^ a b Wendell Steavenson (15 Maret 2022). ""I'll stay until Putin's dead or the war is over": the Americans fighting for Ukraine". Economist (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 Maret 2022. Diakses tanggal 31 Maret 2022.
- ^ Irina Krikunenko (16 Maret 2022). "Foreign volunteers explain decision to fight for Ukraine". The New Voice of Ukraine (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 1 September 2022.
- ^ a b c d e f g h i j k Andrew McGregor (8 Maret 2022). "Russian Airborne Disaster at Hostomel Airport". Aberfoyle International Security (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Maret 2022. Diakses tanggal 31 Maret 2022.
- ^ a b c d "Russia says 200 Ukrainians 'eliminated' in airbase siege". BBC News (dalam bahasa Inggris). 25 Februari 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Februari 2022. Diakses tanggal 1 Maret 2022.
- ^ a b c Cooper, Tom (25 Februari 2022). "Russian Heliborne Assault on Antonov / Hostomel Airport seems to have Failed". The Aviation Geek Club (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Februari 2022. Diakses tanggal 28 Februari 2022.
- ^ Eydoux, Thomas (24 Februari 2022). "Images show Russian army 27 km from centre of Kyiv". France24 (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Februari 2022. Diakses tanggal 25 Februari 2022.
- ^ a b Valchenko, Sergey (25 Februari 2022). "Эксперт объяснил значение киевского аэродрома Гостомель для спецоперации" [The expert explained the importance of the Kyiv airfield Gostomel for the special operation]. MKRU (dalam bahasa Ukraina). Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Februari 2022. Diakses tanggal 27 Februari 2022.
- ^ a b "Ukraine asks for fighters of all ages, reports city lost, but successes elsewhere". The Times of Israel (dalam bahasa Inggris). 25 Februari 2022. OCLC 969749342. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Februari 2022. Diakses tanggal 1 Maret 2022.
- ^ Bonauli (29 Maret 2022). "Hancur oleh Rusia, Antonov An-225 Mriya Galang Dana untuk Terbang Lagi". Detik.com. Diakses tanggal 12 Maret 2023.
- ^ Jack Guy. "World's largest plane destroyed in Ukraine". CNN (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Februari 2022. Diakses tanggal 12 Maret 2023.
- ^ a b c d e f g Stijn Mitzer; Joost Oliemans (13 April 2022). "Destination Disaster: Russia's Failure At Hostomel Airport". Oryx (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 14 April 2022.
- ^ Gordon, Michael R.; Pancevski, Bojan; Bisserbe, Noemie; Walker, Marcus (1 April 2022). "Vladimir Putin's 20-Year March to War in Ukraine—and How the West Mishandled It". The Wall Street Journal (dalam bahasa Inggris). Dow Jones & Company. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 April 2022. Diakses tanggal 13 Maret 2022.
- ^ a b Forrest, Brett (18 Januari 2023). "Russian Spy or Ukrainian Hero? The Strange Death of Denys Kiryeyev" . The Wall Street Journal (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 12 Maret 2023.
- ^ a b c Patrick J. McDonnell (10 April 2022). "Russia lost the battle for Kyiv with its hasty assault on a Ukrainian airport". LA Times (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 April 2022. Diakses tanggal 10 April 2022.
- ^ a b Andreas Rüesch (8 April 2022). "Der Mythos von Russlands Elitetruppen wird in der Ukraine entzauber" [The myth of Russia's elite troops is disproven in Ukraine]. Neue Züricher Zeitung (dalam bahasa German). Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 April 2022. Diakses tanggal 10 April 2022.
- ^ a b Монгайт, Анна (25 Februari 2022). Журналист из Киева рассказал о многочасовом бое за аэропорт Гостомеля [A journalist from Kyiv spoke about the hours-long battle for Gostomel airport]. TV Rain (dalam bahasa Rusia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Februari 2022. Diakses tanggal 1 Maret 2022.
- ^ Willis, Haley; Tiefenthäler, Ainara; Froliak, Masha (24 Februari 2022). "Russian helicopters attack an airport near Kyiv". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Februari 2022. Diakses tanggal 25 Februari 2022.
- ^ a b c Aaron Patrick (4 Maret 2022). "Why Russia's military strategy is failing". Financial Review (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 April 2022. Diakses tanggal 1 April 2022.
- ^ "Airport in Gostomel taken under control – Arestovich". Perild (dalam bahasa Inggris). Perild. 24 Februari 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Februari 2022. Diakses tanggal 24 Februari 2022.
- ^ Shull, Abbie (24 Februari 2022). "Ukrainian and Russian forces have been fighting for hours over a critical airfield just outside Kyiv". Business Insider (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Februari 2022. Diakses tanggal 24 Februari 2022.
- ^ Trimble, Steve. "Bloody Day in Ukraine Ends With Russian Advances, Setbacks". Aviation Week & Space Technology (dalam bahasa Inggris). ISSN 0005-2175. OCLC 960324865. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Februari 2022. Diakses tanggal 1 Maret 2022.
- ^ "Ukraine says Russian helicopters, aircraft dispatch paratroopers to Hostomel airport". Reuters (dalam bahasa Inggris). 24 Februari 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Februari 2022. Diakses tanggal 26 Februari 2022.
- ^ "Antonov An-225 Mriya is safe". KEY.Aero (dalam bahasa Inggris). Key Publishing. 24 Februari 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Februari 2022. Diakses tanggal 24 Februari 2022.
- ^ "Russians destroy An-225 "Mriya", it will be restored at the expense of the occupant". Ukroboronprom (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 27 April 2022.
- ^ Jankowicz, Kieran Corcoran, Mia. "Video shows charred wreck of world's biggest airplane, the Antonov AN-225, after it was destroyed in Russian invasion of Ukraine". Business Insider (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Maret 2022. Diakses tanggal 6 Maret 2022.
- ^ "Ukraine live updates: Kyiv warns of sabotage groups as curfew imposed". BBC News (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Februari 2022. Diakses tanggal 26 Februari 2022.
- ^ Doucet, Lyse (25 Februari 2022). "Ukraine conflict: Kyiv braces for Russian assault". BBC News (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Februari 2022. Diakses tanggal 26 Februari 2022.
On Friday afternoon, Russia's defence ministry announced it had captured the Antonov airport, using 200 helicopters and a landing force in order to take the base to the north of Kyiv from Ukraine. Western intelligence officials warned earlier that Russia was building an "overwhelming force" to take control of the city.
- ^ В Гостомеле два дня идут бои — МВД [Fighting has been going on in Gostomel for two days – Ministry of Internal Affairs]. Новое Время (dalam bahasa Rusia). 25 Februari 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Februari 2022. Diakses tanggal 1 Maret 2022.
- ^ "What's the latest?". BBC News (dalam bahasa Inggris). 25 Februari 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Februari 2022. Diakses tanggal 1 Maret 2022.
- ^ "Russia Crisis Military Assessment: Why did Russia's invasion stumble?". Atlantic Council (dalam bahasa Inggris). 2 Maret 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 Maret 2022. Diakses tanggal 1 April 2022.
- ^ Pleyer 2022, hlm. 10, 13.
- ^ Pleyer 2022, hlm. 10.
- ^ "Ukrainian army fires BM-21 rockets at Hostomel airport held by the Russian special forces". Army Recognition (dalam bahasa Inggris). 26 Februari 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Februari 2022. Diakses tanggal 1 Maret 2022.
- ^ Дзядко, Тихон (25 Februari 2022). Бои за Киев, Сумы, аэродром Гостомеля и стрельба в Одессе: хроника второго дня войны в Украине [Fights for Kyiv, Sumy, Gostomel airfield and shooting in Odessa: a chronicle of the second day of the war in Ukraine]. TV Rain (dalam bahasa Rusia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Februari 2022. Diakses tanggal 28 Februari 2022.
- ^ "Ukrainian forces destroy convoy of 56 Chechen tanks, kill general near Kyiv – report". The Times of Israel (dalam bahasa Inggris). OCLC 969749342. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Februari 2022. Diakses tanggal 27 Februari 2022.
- ^ "Russian invasion update: Ukrainian military destroy Kadyrov forces unit near Hostomel" (dalam bahasa Inggris). Ukrinform. 27 Februari 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Februari 2022. Diakses tanggal 28 Februari 2022.
- ^ Gordon, Dmitry (26 Februari 2022). У Гостомелі російський спецназ захопив військову частину, солдати перевдягаються у форму Нацгвардії – нардепка [In Gostomel the Russian special forces captured military unit, soldiers change into uniforms of National guard – the people's deputy] (dalam bahasa Ukraina). Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Februari 2022. Diakses tanggal 27 Februari 2022.
- ^ Войска РФ завладели униформой Нацгвардии в Гостомеле, возможны провокации, максимально дезинформируйте диверсантов [Russian troops seized the uniform of the National Guard in Gostomel, provocations are possible, misinform saboteurs as much as possible]. Censor.NET (dalam bahasa Rusia). 26 Februari 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Februari 2022. Diakses tanggal 1 Maret 2022.
- ^ Российский спецназ захватил воинскую часть в Гостомеле [Russian special forces captured a military unit in Gostomel]. Segodnya (dalam bahasa Rusia). 26 Februari 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Februari 2022. Diakses tanggal 1 Maret 2022.
- ^ "Latest Military Situation in Ukraine, 27 February 2022 (Map Update)". Islamic World News (dalam bahasa Inggris). 27 Februari 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Februari 2022. Diakses tanggal 1 Maret 2022.
On February 27, the southern areas of Gostomel Airport, including Bucha and Irpin, witnessed one of the heaviest battles in the past four days between Russian and Ukrainian forces. Russian forces trying to block the western entrances to the city of Kiev by advancing in this area.
- ^ Tishchenko, Katerina (27 Februari 2022). Войска РФ пытались прорваться в Бучу, Ирпень и Гостомель, их остановили – Арестович [Russian troops tried to break into Bucha, Irpen and Gostomel, they were stopped - Arestovich] (dalam bahasa Rusia). OCLC 1066371688. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Februari 2022. Diakses tanggal 8 Maret 2022.
- ^ Orlova, Violetta (27 Februari 2022). Бої за Ірпінь, Бучу, та Гостомель: що відбувається в цих населених пунктах на Київщині [Battles for Irpin, Bucha, and Gostomel: what is happening in these settlements in Kyiv region] (dalam bahasa Ukraina). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-01. Diakses tanggal 8 Maret 2022.
- ^ Baikov, Dmitry (27 Februari 2022). Российские войска прорвали оборону Киева со стороны аэродрома «Гостомель» [Russian troops broke through the defense of Kyiv from the airfield "Gostomel"] (dalam bahasa Rusia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Februari 2022. Diakses tanggal 8 Maret 2022.
- ^ Гостомель в облозі: пожежники й "швидка" не їдуть, 4 добу без світла, тепла і води, багато поранених [Gostomel under siege: firefighters and ambulance do not go, 4 days without light, heat and water, many wounded] (dalam bahasa Ukraina). 28 Februari 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Februari 2022. Diakses tanggal 8 Maret 2022.
- ^ Sergienko, Yuri (27 Februari 2022). "Нас распи*дошили, нужно вытаскивать": перехвачены разговоры оккупантов, прорывавшихся в Гостомеле. Аудио 18+ ["They've killed us, we need to be pulled out": the conversations of the invaders who were breaking through in Gostomel were intercepted. Audio 18+] (dalam bahasa Rusia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Februari 2022. Diakses tanggal 8 Maret 2022.
- ^ Molodkovets, Maria (27 Februari 2022). "«Одні 200-ті й 300-ті». СБУ оприлюднила розмову окупантів після битви у Гостомелі ["Some 200's and 300's." The SBU published a conversation between the occupiers after the battle of Gostomel] (dalam bahasa Ukraina). Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Februari 2022. Diakses tanggal 8 Maret 2022.
- ^ "Нанесен удар по аэропорту Гостомель: личный состав и техника оккупанта уничтожены, – Госсвязи. ФОТО Источник" [The Gostomel airport was hit: the personnel and equipment of the occupier were destroyed, - State Communications. PHOTO]. censor.net (dalam bahasa Rusia). 27 Februari 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Maret 2022. Diakses tanggal 1 Maret 2022.
- ^ Орлова, Виолетта (27 Februari 2022). "В Гостомеле артиллерия ВСУ разбомбила оккупантов и их технику (фото)" [In Gostomel, the artillery of the Armed Forces of Ukraine bombed the occupiers and their equipment (photo)] (dalam bahasa Rusia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Februari 2022. Diakses tanggal 1 Maret 2022.
- ^ Орлова, Виолетта (26 Februari 2022). "В районе Гостомеля работает артиллерия оккупантов (фото)" [Artillery of occupiers works near Gostomel (photo)]. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Februari 2022. Diakses tanggal 1 Maret 2022.
- ^ Beech, Eric (28 Februari 2022). "Russian military convoy north of Kyiv stretches for 40 miles – Maxar". Reuters (dalam bahasa Inggris). Washington. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Maret 2022. Diakses tanggal 1 Maret 2022.
WASHINGTON, Feb 28 (Reuters) – Satellite images taken on Monday show a Russian military convoy north of the Ukrainian capital of Kyiv that stretches for about 40 mil (64 km), substantially longer than the 17 mil (27 km) reported earlier in the day, a U.S. private company said. Maxar Technologies (MAXR.N) also said additional ground forces deployments and ground attack helicopter units were seen in southern Belarus, less than 20 mil (32 km) north of the Ukraine border.
- ^ Quay, Grayson (28 Februari 2022). "17-mile-long Russian convoy reaches outskirts of Kyiv". Yahoo! News (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Februari 2022. Diakses tanggal 1 Maret 2022.
Per CNN, the convoy was originally identified on Sunday in satellite imagery provided by Maxar Technologies. At the time, it was approximately 40 miles from Kyiv. By around 11:00 a.m. on Monday, the convoy was positioned near Antonov air base, about 17 miles from the city center of Kyiv.
- ^ "Russia says it is changing its war aims in Ukraine". The Economist (dalam bahasa Inggris). 28 Maret 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 Maret 2022. Diakses tanggal 31 Maret 2022.
- ^ Qena, Nebi; Karmanau, Yuras. "Moscow says it will curb assault on Kyiv, Chernihiv; Russian troops seen withdrawing". www.timesofisrael.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 April 2022. Diakses tanggal 1 April 2022.
- ^ Díaz (diazpez), Pablo (2022-03-31). "Hostomel Airport, Antonov An-225's destruction site, is abandoned by Russian forces". Aviacionline.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 Maret 2022. Diakses tanggal 1 April 2022.
- ^ "Amongst wreckage in Ukraine's Hostomel Airport". BBC News (dalam bahasa Inggris). 2 April 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 April 2022. Diakses tanggal 3 April 2022.
Kutipan pustaka
sunting- Pleyer, Severin. "Truppe ohne Moral" [Force without morale]. .Loyal (de) (dalam bahasa Jerman) (edisi ke-Mei 2022). Bonn: Verband der Reservisten der Deutschen Bundeswehr (de). hlm. 8–15.
Pranala luar
sunting- Marson, James (3 Maret 2022). "Putin Thought Ukraine Would Fall Quickly. An Airport Battle Proved Him Wrong". The Wall Street Journal (dalam bahasa Inggris). Dow Jones & Company. eISSN 1042-9840. ISSN 0099-9660. OCLC 781541372. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Maret 2022. Diakses tanggal 8 Maret 2022.