"Perubahan iklim telah membawa dampak pada perikanan di kawasan iklim dingin. Di Savoonga, Alaska, warga setempat yang merupakan suku Inuit tidak dapat lagi berburu ikan, anjing laut, walrus dan ikan paus seperti biasa karena lapisan es tempat mereka berburu sudah tidak ada. Kondisi yang sama terjadi di Buckland, Alaska yang menggantungkan hidup dengan berburu karibu (Rangifer tarandus) yang bermigrasi. Perubahan iklim mengurangi populasi dan mobilitas karibu. Daging merupakan makanan pokok suku Inuit yang berada di lingkar Arktika." (NPR)
"Populasi petani dan buruh tani di Jepang secara keseluruhan menurun, namun pada golongan usia tua jumlah petani meningkat. Kondisi ini disebabkan semakin berkurangnya minat pemuda Jepang terhadap pertanian. Angka terkini tidak sampai 2 juta jiwa, dan merupakan yang terendah sejak Jepang melakukan sensus pertama pada tahun 1970an, yang ketika itu mencapai 7 juta jiwa. Kondisi ini juga dipicu Trans Pacific Partnership yang menambah kompetisi di sektor pertanian." (Japan Times)
"Sebuah perusahaan rintisan di Boston mengklaim dapat meningkatkan produktivitas kapas dengan menempatkan campuran mikroba dan fungi di dalam jaringan tumbuhan. Perusahaan ini telah mendemonstrasikan produknya pada lahan seluas 50 ribu acre. Inovasi ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia di lahan pertanian. Penerapan ini juga merupakan solusi alternatif dari rekayasa genetika yang mulai menjadi kontroversi di antara konsumen." (Technology Review)(Boston Globe)
"Perubahan iklim masih membawa dampak yang bervariasi. Dataran Sahel di Afrika mendapatkan manfaat dari perubahan iklim karena curah hujan di kawasan tersebut mengalami peningkatan, yang mampu mencegah perluasan gurunSahara. Sumber air hujan yang membasahi Sahel berasal dari laut Mediterania. Curah hujan tertinggi berada di antara bulan Juni dan September, di saat belahan bumi utara sedang mengalami musim panas. Kondisi ini semakin mendukung penggembalaan hewan di kawasan tersebut." (Nature)(Phys.org)
20 Juli 2016
Daging salmon
"Harvard Medical School menemukan bahwa konsumsi dagingikan berminyak dapat mengurangi risiko kanker usus hingga 70 persen. Kesimpulan ini didapatkan demgan menganalisa lebih dari 170 ribu catatan kesehatan, dengan lebih dari 1600 orang mendapatkan kanker usus, dan 500 orang dari penderita kanker tersebut meninggal selama penelitian berlangsung. Ikan berminyak yang populer di antara sukarelawan adalah ikan salmon, yang dagingnya menandung asam lemak omega-3 dalam jumlah besar." (Tree Hugger)(New York Magazine)
"Makanan di rumah sakit seringkali mendapatkan kesan tidak baik. Manajer Ottawa General Hospital membuktikannya dengan mengkonsumsi makanan rumah sakit selama seminggu, setelah mendapatkan keluhan dari salah seorang pasien yang telah sembuh. Sebelumnya, makanan yang kurang sehat dan cenderung junk food tersebut dipertahankan pakar diet demi menyenangkan pasien yang sedang sakit, dan menghindari makanan sehat seperti sayur-mayur. Namun dengan semakin majunya wawasan masyarakat Kanada, pasien pun semakin memilih makanan sehat sekalipun mereka sedang sakit." (Tree Hugger)(New York Magazine)
"Direktur FAO mengeluarkan laporan bahwa sebanyak 40 persen deforestasi di negara tropis dilakukan karena perluasan areal lahan pertanian komersial, 33 persen karena pertanian subsisten, dan sisanya adalah perluasan kawasan pemukiman. FAO menyerukan negara-negara di dunia untuk menyelaraskan produksi pangan dan konservasi hutan. Mereka mencontohkan Vietnam yang dapat meningkatkan produksi pangan sekaligus mempertahaunkan luas tutupan hutan." (BBC)(UN News Centre)
"Beruang merupakan ancaman bagi pendaki gunung di pegunungan Appalachia. Beberapa kali kasus pencurian makanan terjadi di pondok perkemahan oleh beruang, sehingga para sukarelawan melakukan urun dana untuk membangun lemari makanan yang tahan terhadap serangan beruang. Setiap lemari dibangun dengan harga 1000 USD dan terbuat dari baja tahan karat. Pendaki sudah menemukan beberapa beruang terlihat mengangkut karung berisi makanan, seolah mereka sudah terlatih untuk melakukan hal tersebut." (WTOP)(Richmond)
16 Juli 2016
Keanekaragaman hayati
"Tim ilmuwan internasional memaparkan bahwa tingkat kehilangan biodiversivitas berada pada tingkat yang mengkhawatirkan dan dapat membahayakan keberlangsungan umat manusia. Diperkirakan 150 hingga 200 spesies tumbuhan, serangga, burung, dan mamalia punah setiap dua puluh empat jam. Sedangkan 240 tanaman yang dibudidayakan manusia membutuhkan serangga dan burung sebagai penyerbuk. Diperkirakan akan ada masa di mana hewan-hewan tersebut tidak mampu lagi menunjang kebutuhan manusia di bumi. Selain penyerbukan, keanekaragaman hayati juga dibutuhkan untuk dekomposisi limbah dan pengaturan siklus karbon global." (Business Insider)(BBC)
15 Juli 2016
"Pertanian tidak muncul dari satu titik, melainkan beberapa titik sekaligus di kawasan yang sama. Sebuah riset pendataan DNA pada berbagai fosil menemukan bahwa beberapa kelompok masyarakat yang diklaim sebagai pelaku pertanian pertama tidaklah berasal dari keturunan yang sama. Petani pertama di Pegunungan Zagros, Iran dan Hilal Subur, Irak bukanlah leluhur dari petani pertama di Eropa, dan juga keduanya tidak terkait secara keturunan. Namun mereka semua berasal dari daerah yang kebetulan memiliki kondisi yang sangat mendukung untuk membudidayakan biji-bijian." (Science Daily)(Science Magazine)
"Kekeringan menyebabkan tumbuhan suku rumput-rumputan (poaceae) melakukan pengorbanan ekstrim dengan menghentikan pertumbuhan akar sehingga ekstraksi air akan berkurang dan mereka dapat tetap hidup secara minimal hingga kelembaban datang. Namun poaceae yang telah didomestikasi manusia (jagung, padi, sorghum) memiliki respon terhadap kekeringan yang lebih lemah dibandingkan gramineae liar. Introduksi gen terkait pada tanaman pertanian dapat menjadikan pertanian lebih toleran terhadap perubahan iklim." (BBC)(Science Daily)
"Perubahan iklim dan El Nino telah menyebabkan kebinasaan terhadap bakau di sepanjang 700 km garis pantai Teluk Carpentaria, Australia Utara. Kebinasaan ini disebabkan oleh faktor yang sama dengan kebinasaan terumbu karang di Great Barrier Reef dan hutan Kelp di perairan Australia Barat, yaitu peningkatan temperatur air laut yang tidak wajar. Kebinasaan bakau merupakan bencana ekologi, karena bakau merupakan tempat bertelur ikan laut dan berkembangnya larva ikan." (ABC Australia)(The Guardian)
"Uni Eropa mengizinkan penggunaan glifosat selama 18 bulan ke depan hingga pengkajian ulang dilakukan kembali. Glifosat menjadi kontroversial karena beberapa studi menyatakan bahwa herbisida ini merupakan karsinogenik. Selain itu, penggunaan glifosat hanya bermanfaat pada tanaman pertanian GMO produksi Monsanto, karena tanaman biasa juga akan mati ketika disemprot glifosat." (Phys.org)(High Plains Journal)
"Industri makanan dan minuman Inggris menyerukan agar penerapan pajakminuman berkadar gula tinggi ditunda. Penundaan ini dibutuhkan karena Brexit telah menyebabkan langkanya buruh lepas, inflasi, dan rendahnya tingkat kepercayaan konsumen. Sub-sektor makanan dan minuman memiliki kontribusi hingga 16% industri manufaktur Inggris, yang merupakan sektor paling terguncang pasca Brexit, karena bahan baku masih diimpor, sedangkan nilai Poundsterling jatuh. Perusahaan besar produsen merek Coca-Cola, Pepsi, dan Tango ikut andil dalam seruan ini." (The Guardian)(Independent)
"Pergerakan mikroba mungkin dapat dimanfaatkan untuk mengerakkan pembangkit tenaga listrik. Penelitian oleh Oxford University memasang rotor mikroskopik dalam grid dan meneukan bahwa rotor bergerak layaknya kincir angin yang dipasang berdampingan. Rotor yang bersebelahan akan berputar dengan arah yang berlawanan. Jika diterapkan dalam jumlah besar, kemungkinan dapat menyelesaikan masalah energi dunia." (Gizmodo)(Market Business Review)
10 Juli 2016
"Senat Amerika Serikat telah melakukan voting dan memutuskan agar setiap makanan dalam kemasan yang dijual di negara tersebut mencantumkan informasi dalam bentuk apapun perihal kandungan tanaman GMO di dalamnya. USDA kemudian akan memutuskan bahan baku apa saja yang selama ini telah digunakan diproduksi oleh tanaman GMO. Sedangkan bagaimana konsumen dapat membaca label diserahkan kepada House of Representatives. Penentang kebijakan ini mengklaim kemungkinan peningkatan biaya produksi dan fakta bahwa tanaman GMO yang telah diizinkan untuk diterapkan terbukti aman. Sedangkan pendukung kebijakan ini mengacu pada UUD negara tersebut perihal right to know (hak untuk mengetahui)." (Investing)(News Channel5)
"PBB menyatakan bahwa di masa ratusan juta manusia akan terkena dampak langsung maupun tidak langsung dari kombinasi El Nino dan La Nina, termasuk 26.5 juta anak di Afrika timur dan selatan. Meski jauh dari Samudera Pasifik tempat berlangsungnya El Nino dan La Nina, peningkatan temperatur Pasifik juga mempengaruhi pola cuaca di Afrika sehingga mempengaruhi pasokan air di benua tersebut. Di Amerika Selatan, peningkatan temperatur samudera Pasifik menyebabkan peningkatan wabah nyamuk yang dapat menyebarkan berbagai penyakit." (CBC)(Straits Times)
"FAO merilis data bahwa konsumsi ikan dunia per kapita telah mencapai angka tertinggi, yaitu 20 kg per kapita per tahun. Menurut FAO, kondisi ini disebabkan suksesnya program budi daya ikan di berbagai negara di dunia yang turut meningkatkan produksi ikan dunia. Peningkatan juga terjadi pada sektor perikanan tangkap, namun sepertiga hasilnya masih belum didapatkan secara lestari." (BBC)(Big News Network)
"Ilmuwan dari University of Glasgow menciptakan suplemen inulin-propionat untuk mengurangi nafsu makan manusia dan telah diujicobakan pada sukarelawan. Mereka menemukan mekanisme bahwa propionat yang dihasilkan mikrobiota perut memberikan sinyal pada otak untuk mengurangi nafsu makan, terutama keinginan untuk makan makanan berkadar gula tinggi. Suplemen yang mereka buat menghasilkan propionat lebih untuk dikirim ke otak. Suplemen ini berguna untuk mengobati obesitas karena dapat mengatur nafsu makan mereka hingga menjadi normal." (Daily Mail)(UPI)
"Hampir 100 ribu orang telah menandatangani petisi agar Walmart turut menjual produk pertanian yang "jelek", dalam arti produk tersebut memiliki bentuk yang kurang diinginkan konsumen namun masih layak untuk dikonsumsi. Petisi ini bertujuan untuk mengurangi sampah makanan di tingkat produsen, di mana produk "jelek" tersebut tidak akan dijual melainkan langsung menuju ke tempat sampah atau dikomposkan. Produk "jelek" tersebut dapat dijual murah dan menjangkau kalangan miskin Amerika Serikat." (Fiscal Times)(Huffington Post)
"Engineer asal Nigeria, Timothy Addigi Terfa berhasil membangun traktor dengan 100 persen komponen lokal. Traktor tersebut ia beri nama Ijodo, dan akan dijual di dalam negeri dengan harga murah untuk menyaingi harga mesin pertanian impor yang mahal. Ia terinspirasi dari aktivitas pertanian di negerinya yang masih bersifat padat karya karena mahalnya harga mesin pertanian." (NAIJ)(Nehanda Radio)
"Perubahan iklim ternyata juga memicu pergeseran rasio kelamin pada tumbuhan. Sebuah riset terhadap tumbuhan genus Valeriana di Pegunungan Rocky oleh University of California menemukan perubahan dari rasio awal, yaitu 1:4 untuk jantan berbanding betina. Peningkatan temperatur udara memicu peningkatan jumlah tumbuhan jantan, dan kondisi ini semakin mendekati rasio kelamin tumbuhan Valeriana yang tumbuh di dataran rendah. Valeriana merupakan tumbuhan dioecious, yaitu tumbuhan dengan bunga jantan dan betinanya terpisah pada individu yang berbeda." (Phys.org)(Science News Magazine)
"Kacangercis mampu menganalisis tingkat risiko dan membuat keputusan berdasarkan kondisi tersebut. Sebuah riset dari Oxford University menemukan perilaku kacang ercis yang sesuai dengan perilaku manusia ketika dihadapkan kondisi dengan sumber daya berlimpah, tetap, dan bervariasi. Mereka menyimpulkan hal tersebut dengan memperhatikan pertumbuhan akar masing-masing ercis." (UPI)(iNews)
"Respon tanaman terhadap peningkatan kadar karbon dioksida di udara sangat ditentukan dari kondisi hubungan simbiotik dengan fungi di akar. Tumbuhan dengan fungi simbiotik akan memiliki akses ke nitrogen lebih baik sehingga dapat menyerap karbon dioksida lebih di udara untuk meningkatkan biomassa di dalam tubuh tumbuhan. Peningkatan kadar karbon dioksida di udara sudah pasti terjadi di masa depan karena masih tingginya konsumsi bahan bakar fosil di dunia." (ScienceCodex)(Imperial)