Radio Televisyen Malaysia

Radio Televisyen Malaysia (bahasa Indonesia: Radio Televisi Malaysia; disingkat RTM) adalah jaringan penyiaran publik milik kerajaan Malaysia yang memiliki dan mengendalikan beberapa saluran radio dan saluran televisi. Saat ini, RTM mengendalikan 34 saluran radio dan enam saluran televisi di Malaysia, yang berbasis di Kuala Lumpur. Pada 2007, RTM menguasai 17% pasaran penonton televisi di Malaysia, setelah Media Prima (54%) dan Astro (29%).[1]

Radio Televisyen Malaysia
Jabatan Penyiaran Malaysia
Radio Television Malaysia
马来西亚广播电视台
راديو تيليۏيشن مليسيا
மலேசிய வானொலி தொலைக்காட்சி
JenisPublik
MerekRadio Televisyen Malaysia (RTM) sejak 17 November 1969
NegaraMalaysia
Tanggal siar pertama
1 April 1946
JangkauanNasional
Didirikan01 April 1946 (1946-04-01)
SloganTeman Setia Anda
(1987-2004, 2017-sekarang sebagai slogan)
Tetap Unggul
(2004–2016)
Saluran Inforia
(2016-2017) Setia Bersama (2017-sekarang, sebagai logo)
MarkasAngkasapuri, Kuala Lumpur, Malaysia
Wilayah siar
Malaysia
Asia (melalui satelit)
Seluruh Dunia (melalui streaming)
PemilikJabatan Penyiaran Malaysia
IndukKementerian Komunikasi dan Digital Malaysia
Tokoh penting
Suhaimi Sulaiman (Direktur Umum RTM)
Tanggal luncur
1 April 1946
Nama sebelumnya
Radio Malaya (1946–63)
Radio Malaysia (1963 – November 1969)
Televisyen Malaysia (1963 – November 1969)
TV Okey, TV1, TV2, Sukan RTM, Berita RTM dan TV6
Situs resmi
www.rtm.gov.my

RTM memperingati hari ulang tahunnya yang ke-70 pada 1 April 2016.[2]

Sejarah

sunting

RTM memulai penyiaran radio pada 1 April 1946,[3] dan televisi pada 28 Desember 1963.[4] Dua stasiun radio pertama adalah Radio Malaya (dalam Bahasa Melayu) dan The Blue Network (dalam Bahasa Inggris). Pemancar stasiun ini pertama kali berlokasi di Singapura dan kemudian di Kuala Lumpur (dibuka tahun 1950).

Dengan kemerdekaan Malaya pada 31 Agustus 1957 Radio Malaya terbagi menjadi dua stasiun terpisah; studio awal di Singapura diambil alih oleh sebuah stasiun radio baru bernama Radio Singapura dan Radio Malaya berpindah ke Kuala Lumpur untuk bersiaran di lokasi baru pada 1 Januari 1959.[5] Kemudian dinamai ulang sebagai Radio Malaysia pada 16 September 1963 dengan transmisi dimulai dengan slogan Inilah Radio Malaysia pada hari ulang tahun Malaysia. Layanan televisi di bawah nama Malaysia Televisyen (Malaysia TV) dimulai tanggal 28 Desember 1963 saat perayaan Tahun Baru di Kuala Lumpur dan penyiaran regional di Lembah Klang di negara bagian Selangor, dengan studio pertamanya berlokasi di Jalan Ampang.[4] Televisi Singapura yang berusia 10 bulan (diluncurkan pada 16 Februari 1963) menjadi bagian Malaysia Televisyen sebagai stasiun televisi negara tersebut di Singapura, peranan yang dijalankan hingga tahun 1965, ketika Singapura merdeka.

Operasi radio dan TV disatukan pada tahun 1968 dengan markas baru di Angkasapuri diresmikan. Dengan demikian identitas Radio Malaysia dan Televisyen Malaysia digabung menjadi Radio Televisyen Malaysia (RTM) pada tahun 1969. Sebuah stasiun TV kedua dibuka juga pada tahun yang sama sebagai pengubahan citra, serta pada tahun 1971 Radio Malaysia menjadi stasiun radio pertama yang bersiaran 24 jam sehari, berskala nasional, sehingga menjadi Jaringan Nasional dalam perjalanannya.[6]

RTM mulai mengudara dalam warna sejak tahun 1978 di Semenanjung Malaysia dan tahun 1980 di Sabah dan Sarawak.

Antara tahun 1972 dan 1999, RTM berbagi waktu dengan TV Pendidikan, saluran pendidikan nasional, di siang hari. TV1 memperkenalkan transmisi siang hari pada tahun 1994 sehingga mengakibatkan TV Pendidikan berhenti mengudara pada TV1, sementara TV2 memperkenalkan transmisi siang hari pada tahun 2000. TV1 bersiaran sepanjang malam berulang kali sejak awal 1990-an, tetapi transmisi harian 24 jam tidak ada sampai tahun 2003, yang kemudian dibatalkan. Siaran permanen, 24 jam diperkenalkan pada tahun 2006 pada TV2, dan 2012 di TV1.

Pada 21 Maret 2018, RTM secara resmi meluncurkan TV Okey sebagai stasiun televisi lokal di Sabah & Sarawak. Pada akhirnya, TVi secara resmi mengakhiri siarannya setelah TV Okey diluncurkan dan digantikan oleh TV Okey.

Radio Televisyen Malaysia mengumumkan pada 15 Desember 2019 bahwa operasional berita dari dua jaringan televisinya, termasuk TV1 dan TV2, akan mulai mengudara di Wisma Berita mulai 1 Januari 2020 setelah lebih dari lima dekade beroperasi di Wisma TV, Angkasapuri.

Stasiun radio

sunting

Nasional

sunting
  • Radio Klasik - sebelumnya bernama Radio 1, Rangkaian Nasional dan Radio 8, Radio Irama Melayu Asli
  • Nasional FM (bersiaran menggunakan frekuensi yang sebelumnya digunakan oleh Muzik FM) - sebelumnya bernama Radio 2, Music Station
  • TraXX FM - sebelumnya bernama Radio 4, Blue Network
  • Ai FM - sebelumnya bernama Radio 5, Green Channel
  • Minnal FM (மின்னல் எப்.எம்) - sebelumnya bernama Radio 6, Red Network
  • Asyik FM - sebelumnya bernama Radio 7
  • Galaksi Muzik RTM (radio daring, berhenti sejak 2017)
  • Muzik FM (radio dalam talian sejak diluncurkan pada 13 Februari 2024)
  • Radio Bisnes (radio dalam talian sejak diluncurkan pada 31 Julai 2024)
Layanan sebelumnya bernama Radio 3 untuk stasiun di negara bagian dan distrik

Stasiun televisi

sunting

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
Catatan kaki
  1. ^ Netto, Anil (30 November 2007). "Malaysian media giant grasps for Internet". Asia Times Online (dalam bahasa Inggris). Malaysia Today. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-01-02. Diakses tanggal 7 Desember 2007. 
  2. ^ Rahman, Ifqdar (31 Maret 2016). "Festival 70 tahun RTM" (dalam bahasa Inggris). Utusan Malaysia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-04-02. Diakses tanggal 1 April 2016. 
  3. ^ McDaniel 1994, hlm. 64-65.
  4. ^ a b McDaniel 1994, hlm. 72.
  5. ^ McDaniel 1994, hlm. 50, 69.
  6. ^ "RTM promotes unity, fosters national development: Najib" (dalam bahasa Inggris). New Straits Times. 31 Maret 2016. Diakses tanggal 1 April 2016. 
Daftar pustaka
  • McDaniel, Drew O. (1994), Broadcasting in the Malay World: Radio, Television, and Video in Brunei, Indonesia, Malaysia, and Singapore (dalam bahasa Inggris), Greenwood Publishing Group, ISBN 9781567500707 

Pranala luar

sunting