SK Group

perusahaan asal Korea Selatan
(Dialihkan dari SK Corporation)

SK Group (Korea: SK그룹, 에스케이그룹) adalah konglomerat (chaebol) terbesar ketiga di Korea Selatan. SK Group memiliki 95 anak usaha yang menggunakan nama merek SK dan menerapkan budaya manajemen SKMS (SK Management System). Konglomerat ini mengubah namanya dari Sunkyong Group (Korea: 선경그룹, Hanja : 鮮京그룹) menjadi SK Group pada tahun 1997. Bisnis utama SK Group adalah divisi energi & kimianya.[3]

SK Group
Nama asli
에스케이 주식회사
Publik
Kode emitenKRX: 034730
IndustriKonglomerat
Didirikan8 April 1953; 71 tahun lalu (1953-04-08)
Kantor pusatSeoul, Korea Selatan
Tokoh kunci
Chey Tae-won, Chairman & CEO
Cho Dae-sik, Chairman Dewan SUPEX (kepala de facto)[1]
ProdukEnergi & Kimia, Telekomunikasi,
Perdagangan & Jasa, Semikonduktor
PendapatanKenaikan US$213,6 milyar (2018)
Kenaikan US$23,8 milyar (2018)
Total asetKenaikan US$257,9 milyar (2018)
Karyawan
Korea: 83.645 (2016)[2]
Luar Korea: ?
Situs webwww.sk.com/en/index.jsp#topMobile_btn_AREA
Facebook: mediask LinkedIn: sk-group-media Youtube: UCa6GPhyiDQEpxG-L1cQMpBw Modifica els identificadors a Wikidata

SK Group mempekerjakan lebih dari 70.000 orang di 113 kantornya di seluruh dunia. Walaupun bisnis utamanya adalah di bidang kimia, minyak bumi, dan energi, SK Group juga memiliki penyedia layanan telepon seluler terbesar di Korea Selatan, yakni SK Telecom, dan menyediakan jasa di bidang konstruksi, pengapalan, pemasaran, telepon lokal, Internet berkecepatan tinggi, dan jalurlebar nirkabel (WiBro). Pada tanggal 20 Maret 2010, SK mengembangkan bisnisnya ke semikonduktor dengan menggabungkan Hynix ke SK Hynix, produsen semikonduktor memori terbesar kedua di dunia. [butuh rujukan]

Sejarah

sunting

Pembentukan dan produksi awal

sunting

Sebagaimana chaebol lain, kepemimpinan SK Group 'diwariskan' dari ayah ke anak, yakni dari pendiri SK Group, Chey Jong-hyon ke chairman SK Group saat ini, Chey Tae-won (anak sulungnya). Chey Tae-won menikah dengan anak dari mantan Presiden Korea Selatan, Roh Tae-woo.[4]

SK Group memulai sejarahnya saat pendirinya mengakuisisi Sunkyong Textiles pada tahun 1953.[5] Pada tahun 1958, perusahaan tersebut menjadi perusahaan asal Korea pertama yang memproduksi serat poliester. Pada bulan Juli 1969, Sunkyong Fibers Ltd. didirikan untuk memproduksi benang asli. Pada tahun 1973, SK kemudian mendirikan Sunkyong Oil, guna memulai strategi integrasi vertikal untuk mengelola produksi, "Dari Minyak Bumi Hingga Serat”. Pada tahun yang sama, perusahaan ini mengakuisisi Walkerhill Hotel.

Pada tahun 1976, Sunkyong Corporation menerima lisensi perusahaan perdagangan internasional dari pemerintah India.[6] Pada bulan Desember 1980, SK membeli Korea National Oil, dan menjadikannya konglomerat terbesar kelima di Korea Selatan.[7]

Pada bulan Januari 1988, SK mengimpor minyak mentah dari ladang minyak Marib di Yaman untuk diproses sendiri di Korea Selatan.[butuh rujukan]

Bisnis baru

sunting

Pada bulan Juni 1994, SK masuk ke bisnis telekomunikasi dengan menjadi pemegang mayoritas saham Korea Mobile Telecommunication Service.[8] Pada bulan Januari 1996, SK Telecom meluncurkan layanan telepon seluler CDMA komersial pertama di Korea Selatan, tepatnya di Incheon dan Bucheon.[9]

Pada tahun 1998, manajemen mengubah nama Sunkyong menjadi SK.[10] Pada tahun 1999, SK Chemicals mengembangkan agen anti-kanker kompleks platinum (non resistansi silang) generasi ketiga.[11] Selain itu, melalui fokus pada riset dan pengembangan di bidang ilmu hayati, SK Corporation mengembangkan YKP1358, sebuah kandidat obat baru untuk schizophrenia, pada tahun 2003.[12][13]

Pada tahun 2002, SK Telecom meluncurkan teknologi CDMA 1X EV-DO komersial pertama di dunia, yang memungkinkannya menawarkan layanan telekomunikasi 3G.[14][15] Pada tahun 2004, SK Telecom mulai menyediakan layanan DMB dengan meluncurkan satelit DMB pertama di dunia.[16] Lebih lanjut, pada tahun 2006, SK mulai merevitalisasi pasar ponsel generasi 3,5 dan setahun kemudian menyelesaikan konstruksi jaringan HSDPA nasional. Pada bulan Mei 2006, SK Telecom memulai layanan HSDPA generasi 3,5 komersial pertama di dunia, yang mampu menyediakan transmisi data dan video berkualitas tinggi, serta akses roaming global.[17]

Pada tahun 2005, SK Networks membuka dua SPBU asing pertama di Tiongkok, tepatnya di Shenyang. Kemudian, setelah mengeksplorasi kawasan pertambangan BM-C-8 di Brazil, SK Corporation mengembangkan sebuah ladang minyak di mana mereka mengkonfirmasi adanya cadangan minyak lebih dari 50 juta barel.[18]

SK Gas kemudian mengembangkan bisnisnya ke luar negeri dengan berpartisipasi di dua kawasan pertambangan yang terletak di bagian barat Semenanjung Kamchatka di Rusia pada bulan Maret 2006. Pada awal tahun 2006, SK Networks juga mengembangkan Ecol-Green, sebuah bahan plastik mudah terurai. Incheon Oil juga resmi beroperasi dengan nama SK pada bulan Maret 2006.[19] SK Energy kini terlibat di 27 ladang minyak yang tersebar di 15 negara di seluruh dunia.

SKC mengimpor teknologi produksi propilen oksida (PO, sebuah bahan kimia yang digunakan untuk memproduksi poliuretan) dari Jerman pada bulan Mei 2006. SKC direncanakan dapat memproduksi 100.000 ton PO mulai tahun 2008.[20]

Pada akhir tahun 2005, SK Corp. mengembangkan sebuah separator baterai ion litium (LiBS) untuk pertama kalinya di Korea, dan mulai menjual produk tersebut pada tahun 2006. Pada bulan Juli 2007, SK Group mulai mengadopsi struktur perusahaan induk.[21][22] Di bawah reorganisasi ini, identitas utama SK, SK Corporation, dibagi menjadi sebuah perusahaan investasi (SK Holdings) dan sebuah perusahaan operasi (SK Energy). Anak usaha yang beroperasi di bawah payung SK Holdings meliputi SK Energy, SK Telecom, SK Networks, SKC, SK E&S, SK Shipping, dan K Power.

Saat ini

sunting

Pada bulan Februari 2017, SK mengakuisisi bisnis asam akrilik polietilen milik Dow Chemical Company dengan harga $370 juta,[23] dan berencana meningkatkan kapasitas produksi baterainya dari 1,9 ke 3,9 GWh per tahun pada akhir tahun 2018, dengan memasok baterainya ke Kia dan Mercedes.[24]

Pada tanggal 31 Maret 2017, SK Innovation menyatakan bahwa pabrik baterai kendaraan listrik miliknya di Tiongkok telah ditutup sejak bulan Januari, karena "mitra joint venture di Tiongkok menghentikan produksinya tanpa alasan yang jelas."[25]

Pada tanggal 21 Maret 2018, SK Innovation mengumumkan akuisisi terhadap Longfellow Nemaha.[26]

Bisnis inti

sunting

Bisnis inti SK adalah energi dan telekomunikasi. Tiga belas perusahaan di SK Group pun melantai di Bursa Saham Korea, yakni SK Holdings, SK Innovation, SK Telecom, SKC, SKC Solmics, SK Chemicals, SK C&C, SK Networks, SK Gas, SK Communications, SK Broadband, SK Hynix, dan SK Securities. ADR SK Telecom juga melantai di Bursa Saham New York.

Restrukturisasi

sunting

SK mengadakan restrukturisasi pada tahun 2007. Di bawah reorganisasi ini, entitas utama SK, SK Corporation, dibagi menjadi perusahaan investasi (SK Holdings) dan perusahaan operasi (SK Energy). SK Energy memproduksi baterai untuk kendaraan listrik buatan CT&T dan Hyundai.

Anak perusahaan

sunting
 
SK Building di Beijing CBD

Sejumlah perusahaan yang kini beroperasi dengan merek SK meliputi SK E&C, SK Energy, SK Telecom, SK Broadband, SK Networks, SK Planet, SKC, SK E&S, SK Chemicals, SK Telesys, SK Shipping, SK Telink, SK Hynix, SK Corporation C&C, Walkerhill, Jeju United FC, dan SK Wyverns.

SKC (Korea: SKC atau 에스케이씨, KRX: 011790), berkantor pusat di Seocho-dong Seocho-gu Seoul, adalah perusahaan kimia dan film terkemuka di Korea. SKC didirikan pada tahun 1976 dengan nama Sunkyong Chemicals Ltd (Korea: 선경화학 (주)). SKC mengembangkan film poliester pertama di Korea, dengan usahanya sendiri. Kini, SKC merupakan salah satu produsen film poliester terbaik di dunia dan menguasai 10% pangsa pasar dunia. Produknya digunakan untuk label, LCD, dan sel surya. Dengan pabrik utama serta pusat riset dan pengembangannya berada di Suwon, Korea Selatan, SKC juga mengoperasikan pabrik film besar di (SKC Inc.) di Georgia, Amerika Serikat. SKC kini berkembang menjadi salah satu perusahaan terkemuka yang memproduksi berbagai macam bahan canggih dan ramah lingkungan untuk industri kimia dan energi masa depan, seperti film yang mudah terurai, komponen baterai, LED, dan bahan fotovoltaik.

SK Innovation dan SK Energy (Korea: SK 이노베이션 or 에스케이 이노베이션 dan SK 에너지 or 에스케이 에너지 KRX: 096770) adalah sebuah perusahaan yang dibentuk sebgaai bagian dari reorganisasi SK Corporation menjadi SK Holdings dan SK Energy. Pada tahun 2011, bisnis minyak bumi dipisah menjadi SK Energy. Secara bersamaan, bisnis kimia juga dipisah menjadi SK Innovation. SK Energy didirikan pada tahun 1962 sebagai kilang minyak pertama di Korea. SK Energy mempekerjakan 5.000 orang di 26 kantornya di seluruh dunia, dan penjualannya mencapai KRW 23,65 triliun. Perusahaan ini merupakan kilang minyak terbesar di Korea (dan terbesar keempat di Asia) dengan kapasitas 1,15 juta barel per hari, hingga tahun 2006. SK Energy terlibat dalam aktivitas eksplorasi dan pengembangan di 26 blok minyak / gas yang tersebar di 14 negara di seluruh dunia.[27][28]

SK Telecom (Korea: SK 텔레콤 atau 에스케이 텔레콤, KRX: 017670) adalah sebuah perusahaan yang fokus menawarkan layanan telepon seluler, serta layanan kabel dan nirkabel. Perusahaan ini berevolusi dari operator sistem seluler analog generasi pertama menjadi perusahaan pertama di dunia yang meluncurkan layanan CDMA komersial. SK Telecom lalu mengoperasikan sistem CDMA 2000 1X generasi 2,5 pertama di Korea, dan kemudian mengoperasikan sistem seluler tersinkronisasi generasi ketiga komersial pertama di dunia. SK Telecom juga meluncurkan layanan HSDPA dan HSUPA generasi 3,5 pertama di dunia.[butuh rujukan]

SK Hynix (Korea: SK 하이닉스 atau 에스케이 하이닉스, KRX: 000660) adalah produsen semikonduktor terbesar ketiga di dunia dan terbesar kedua di Korea Selatan setelah Samsung Electronics. SK Hynix didirikan pada tahun 1983 dengan nama "Hyundai Electronics", yang merupakan asal usul nama "Hynix", dan digabung ke SK Group pada tahun 2012 saat SK Telecom menjadi pemegang mayoritas sahammya. Produk utamanya adalah DRAM, flash memory, dan bahan semikonduktor lain. Kantor pusatnya berada di Icheon, Gyeonggi-do, sementara pabrik utamanya berada di Cheongju, Chungcheongbuk-do.

SK E&C (Korea: SK 건설 atau 에스케이 건설) adalah perusahaan konstruksi yang didirikan pada tahun 1977 dengan nama Sunkyong Construction (Korea: 선경 건설), dengan kantor pusatnya berada di Gwanhun-dong Jongno-gu, Seoul. Merek miliknya meliputi SK View, SK Hub, dan Apelbaum. CEO perusahaan ini adalah Ki Haeng Cho. Divisi: Minyak & Gas, Petrokimia, Tenaga, Perlindungan Lingkungan, Industri, Sipil, Bangunan, Perumahan. Layanan: Studi Kelayakan, Jasa EPC, Manajemen Proyek, Operasi & Pemeliharaan.

Referensi

sunting
  1. ^ "SK conducts sweeping personnel reshuffle". 21 December 2016. 
  2. ^ "SK그룹, 2000년 이후 재계 위상·실적·고용 모두 잡아=ceoscoredaily.com". Diakses tanggal June 22, 2017. 
  3. ^ "SK Group | Encyclopedia.com". www.encyclopedia.com. Diakses tanggal 2020-03-25. 
  4. ^ Ungson & Wong (2008). Global Strategic Management. M.E. Sharpe. ISBN 9780765628978. 
  5. ^ Mee Kim, Eun (1999). Big Business--Strong State. SUNY Press. hlm. 91. ISBN 978-0-7914-3209-9. 
  6. ^ "Diversifying into the Global Marketplace". Korean Integrated News Database System. August 30, 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 11, 2008. 
  7. ^ Chang, Se-jin (2003). Financial Crisis and Transformation of Korean Business Groups. Cambridge University Press. hlm. 70. ISBN 978-0-521-81435-5. 
  8. ^ "SKtelecom.com". Diarsipkan dari versi asli tanggal April 28, 2008. 
  9. ^ Kearney (Firm), Kearney, Inc, A. T (2000). Sustaining Corporate Growth: Harnessing Your Strategic Strengths . CRC Press. hlm. 75. ISBN 978-1-57444-289-2. 
  10. ^ "Sunkyong Sets Sails as SK Group Today". Diarsipkan dari versi asli tanggal March 11, 2008. Diakses tanggal 2008-01-23. 
  11. ^ "Korea's first locally developed drug gets KFDA approval". Korean Integrated News Database System. July 15, 1999. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 11, 2008. 
  12. ^ "SK gets nod to test Schizophrenia drug". Korean Integrated News Database System. September 7, 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 11, 2008. 
  13. ^ "SK Corporation Announces Another IND, Schizophrenia Drug YKP1358". High Beam Research. October 8, 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 17, 2011. 
  14. ^ "South Korea the World's First 3G Network". 3GNewsroom.com. May 31, 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 10, 2008. 
  15. ^ "SK Starts New Generation Mobile Phone Service". Korean Integrated News Database System. January 27, 2002. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 11, 2008. 
  16. ^ "Questions, Expectations over DMB Service". Korea.net. March 20, 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 10, 2008. 
  17. ^ "SK Telecom Selects LGE, Nortel UMTS/HSDPA Wireless Broadband Technology". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-18. Diakses tanggal 2008-01-23. 
  18. ^ "SK Energy Acquires Oil Production Rights in Brazil". Korea.net. July 30, 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-03-10. Diakses tanggal 2008-01-25. 
  19. ^ "SK Corp. buys Inchon to raise oil exports". Diakses tanggal 2008-01-23. 
  20. ^ "Uhde will build SKC HPPO unit". Korea.net. May 22, 2006. 
  21. ^ "SK Corp to split as adopts holding co. structure". Reuters. April 11, 2007. Diakses tanggal 2008-01-23. 
  22. ^ "SK Launches Holding Company System". 2007-07-02. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-30. Diakses tanggal 2008-01-23. 
  23. ^ https://www.reuters.com/article/deals-day-idUSL4N1FN2KN Reuters Deals
  24. ^ "SK Innovation is doubling its battery production for electric vehicles to 4GWh/year to support demand from Mercedes and others". Electrek. 6 March 2017. Diakses tanggal 6 March 2017. 
  25. ^ Jung-a, Song (April 2, 2017). "LG Chem holds faith in China despite battery of obstacles". Financial Times. Diakses tanggal April 3, 2017. 
  26. ^ "SK Innovation's U.S. unit to buy U.S. gas exploration firm Longfellow Nemaha". Yonhap News Agency (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-03-21. 
  27. ^ "China Aviation faces 3rd creditor lawsuit". International Herald Tribune. February 24, 2005. 
  28. ^ "New probe hits SK chief". BBC News. September 22, 2003. 

Pranala luar

sunting