Sri Prakash Lohia
Sri Prakash Lohia (lahir 11 Agustus 1952) adalah pendiri dan ketua Indorama Corporation. Indorama Corporation adalah perusahaan petrokimia dan tekstil.[2][3]
Sri Prakash Lohia | |
---|---|
Lahir | 11 Agustus 1952 Kolkata, India |
Tempat tinggal | London, Britania Raya |
Kewarganegaraan | Indonesia |
Pendidikan | Bachelor of Commerce |
Almamater | University of Delhi, 1971 |
Pekerjaan | Pengusaha |
Organisasi | Indorama Corporation |
Dikenal atas | Pendiri dan ketua Indorama Corporation |
Kekayaan bersih | US$5,6 miliar (Desember 2020)[1] |
Suami/istri | Seema Lohia |
Anak | Amit Lohia Shruti Hora |
Situs web | www |
Lohia lahir dan besar di India, tetapi menghabiskan sebagian besar masa hidup profesionalnya di Indonesia sejak tahun 1974.[4] Pada tahun 2013, Forbes menempatkannya sebagai orang terkaya ke-6 di Indonesia dengan kekayaan bersih US$3 miliar.[5]
Kehidupan awal
suntingLohia lahir di Kolkata pada tanggal 11 Agustus 1952 dari pasangan Mohan Lal Lohia dan Kanchan Devi Lohia. Ia memiliki tiga saudara — Om, Ajey (Ajay Prakash), dan Aloke (Alok atau Anil Prakash) — dan satu saudari — Aruna.[5][6]
Lohia lulus dari University of Delhi pada tahun 1971 dengan gelar Bachelor of Commerce.[2]
Karier
suntingPada tahun 1973, Lohia pindah ke Indonesia bersama ayahnya, Mohan Lal Lohia, dan merintis Indorama Synthetics. Perusahaan tersebut mulai memproduksi benang pintal tahun 1976. Pada 1991, Indorama Synthetics melakukan diversifikasi dan merambah industri serat poliester. Resin poliester botol (PET) mulai diproduksi tahun 1995.
Tahun 2006, Lohia mengakuisisi pabrik olefin terintegrasi di Nigeria dan saat ini merupakan perusahaan petrokimia terbesar di Afrika Barat sekaligus produsen olefin terbesar kedua di benua Afrika.[4]
Indorama Corporation adalah perusahaan holding utama milik Lohia yang berkantor pusat di Singapura.
Pada tahun 2012, Lohia dianugerahi Pravasi Bharatiya Samman Award (Overseas Indian Award) oleh Presiden India.[7]
Tahun 2013, Lohia adalah miliarder terkaya ke-395 di dunia dengan kekayaan bersih sebesar $3,4 miliar (versi majalah Forbes).
Kehidupan pribadi
suntingLohia bersama istrinya, Seema, dikaruniai dua anak, Amit Lohia dan Shruti Hora. Putranya, Amit Lohia, lulus magna cum laude dari University of Pennsylvania’s Wharton School of Business.[8][9] Ia saat ini menjabat sebagai direktur pelaksana Indorama Corporation dan direktur di sejumlah anak perusahaan Indorama. Putri Lohia, Shruti Hora, lulus dai Babson College dan saat ini menetap di Singapura.
Lohia adalah adik ipar Lakshmi Mittal.[5][10]
Lohia memiliki salah satu koleksi buku tua dan litograf terbesar di dunia.[11] Ia memiliki koleksi litograf berwarna terbesar kedua di dunia. Saat ini ia terlibat dalam proyek digitalisasi semua litograf yang dikoleksinya dan yang tersimpan di perpustakaan-perpustakaan besar di seluruh dunia.
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ "Sri Prakash Lohia". Forbes. Diakses tanggal 09 Desember 2020.
- ^ a b "Profile".
- ^ "Indorama Group | About Us". Diakses tanggal 7 September 2012.
- ^ a b "Indian-Indonesian Billionaire S. P. Lohia's Turnaround Success In Nigeria".
- ^ a b c "Sri Prakash Lohia".
- ^ "Teach India comes calling to Himachal hills". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-16. Diakses tanggal 2013-10-14.
- ^ "Pravasi Bharatiya Samman Award List 2012" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2013-10-14. Diakses tanggal 2013-10-14.
- ^ "Amit Lohia".
- ^ "amit-lohia-a-young-entrepreneur-boldly-going-global".
- ^ "Indian Rich List: Ten Bollygarchs reigning over London". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-23. Diakses tanggal 2013-10-14.
- ^ "Global polyester king".
Pranala luar
sunting- Speaker of Forbes Global CEO Conference 2012 Diarsipkan 2013-12-22 di Wayback Machine.
- http://www.inviya.com/global-polyester-king-7-billion-empire Diarsipkan 2013-02-27 di Wayback Machine.
- http://www.forbesasiaconferences.com/forbesglobalceoconference2012/speaker/sri-prakash-lohia Diarsipkan 2013-12-22 di Wayback Machine.
- http://content.usatoday.com/topics/topic/Sri+Prakash+Lohia Diarsipkan 2014-03-10 di Wayback Machine.