Stasiun Kandang Ampat
Stasiun Kandang Ampat (KDP) adalah stasiun kereta api nonaktif kelas III/kecil yang terletak di Nagari Guguk, 2x11 Kayu Tanam, Padang Pariaman; termasuk dalam Divisi Regional II Sumatera Barat. Stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus, tetapi jalur 3 sudah dicabut.
Stasiun Kandang Ampat
| |||
---|---|---|---|
Lokasi |
| ||
Koordinat | 0°30′4.8312″S 100°20′20.8932″E / 0.501342000°S 100.339137000°E | ||
Operator | |||
Letak | |||
Jumlah peron | Satu peron sisi yang rendah | ||
Jumlah jalur | 3 (jalur 2: sepur lurus) | ||
Layanan | - | ||
Konstruksi | |||
Jenis struktur | Atas tanah | ||
Informasi lain | |||
Kode stasiun |
| ||
Klasifikasi | III/kecil[2] | ||
Sejarah | |||
Ditutup | 2009 | ||
Lokasi pada peta | |||
Stasiun ini dahulu digunakan pelayanan persilangan dan penyusulan antarkereta api batu bara dari pertambangan batu bara Ombilin di Sawahlunto yang hendak menuju Pelabuhan Teluk Bayur, yang sudah tidak aktif sejak awal tahun 2003 karena habisnya batu bara, mengingat jalur ini mempunyai kontur menanjak dengan rel gigi.[3][4]
Stasiun ini sudah tidak beroperasi karena tidak siap beroperasinya lokomotif dengan rel gigi (yaitu BB204) yang bisa berjalan di lintas Padang Panjang–Kayu Tanam. Bahkan layanan kereta api wisata Danau Singkarak dan layanan wisata Lembah Anai juga sudah dihentikan operasionalnya, yang menyebabkan jalur Kayu Tanam–Sawahlunto sudah tak lagi dilayani kereta api.[3][4]
Pada budaya populer
suntingNama stasiun ini disebut dalam cerpen berjudul "Topi Helm" yang termuat dalam sebuah antologi cerpen berjudul Robohnya Surau Kami, karya A.A. Navis.[5]
Referensi
sunting- ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
- ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.
- ^ a b Asdhiana, I Made, ed. (2016-01-05). "Yang Tersisa dari Kejayaan Kereta Api di Sumbar". Kompas.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-06-11.
- ^ a b Sumbar, Antara. "Sejarah Kereta Api Sumbar dan Mimpi "Shinkansen"". ANTARA News. Diakses tanggal 2018-06-11.
- ^ Navis, A.A (1956). Robohnya Surau Kami (edisi 2010). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Stasiun sebelumnya | Lintas Kereta Api Indonesia | Stasiun berikutnya | ||
---|---|---|---|---|
Kayu Tanam menuju Pulau Aie
|
Pulau Aie–Padang Panjang | Padang Panjang Terminus
|