Abdurrahman Alkadrie dari Pontianak
Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie bin Habib Husain Al-Qadri
Nama Marga (Alkadrie'/Al-Qadri'/Al-Kadrie') [1] adalah pendiri dan sultan pertama Kerajaan Pontianak. Ia dilahirkan pada tahun 1142 Hijriah / 1729/1730 M, putra Habib Husin bin Habib Ahmad Al-Qadri, seorang penyebar ajaran Islam yang berasal Arab.[2]
Tiga bulan setelah ayahnya wafat pada tahun 1184 Hijriah di Kerajaan Mempawah, Syarif Abdurrahman bersama dengan saudara-saudaranya bermufakat untuk mencari tempat kediaman baru. Mereka berangkat dengan 14 perahu Kakap menyusuri Sungai Peniti. Waktu dzuhur mereka sampai di sebuah tanjung, Syarif Abdurrahman bersama pengikutnya menetap di sana. Tempat itu sekarang dikenal dengan nama Kelapa Tinggi Segedong.♀ Ratu Syarif Sekar Sari/Ratoe Sarib anom diperistri oleh Sultan Pangeran Asy-Syarif As-Sayyid Abdurrahman Alkadrie, Abdurrahman Alkadrie dari Pontianak
Namun Syarif Abdurrahman mendapat firasat bahwa tempat itu tidak baik untuk tempat tinggal dan ia memutuskan untuk melanjutkan perjalanan mudik ke hulu sungai. Tempat Syarif Abdurrahman dan rombongan shalat dzuhur itu kini dikenal sebagai Tanjung Dhohor.
Ketika menyusuri Sungai Kapuas, mereka menemukan sebuah pulau, yang kini dikenal dengan nama Batu Layang. Di pulau inilah nantinya Syarif Abdurrahman beserta keturunannya dimakamkan. Di pulau itu mereka mulai mendapat gangguan hantu Pontianak atau Kuntilanak. Syarif Abdurrahman lalu memerintahkan kepada seluruh pengikutnya agar memerangi hantu-hantu itu. Setelah itu, rombongan kembali melanjutkan perjalanan menyusuri Sungai Kapuas.
Menjelang subuh 14 Rajab 1184 Hijriah atau 23 Oktober 1771, mereka sampai pada persimpangan Sungai Kapuas dan Sungai Landak. Setelah delapan hari menebas pohon di daratan itu, maka Syarif Abdurrahman lalu membangun sebuah rumah dan balai, dan kemudian tempat tersebut diberi nama Pontianak. Di tempat itu kini berdiri Masjid Jami dan Keraton Kadariah.
Akhirnya pada tanggal 8 bulan Sya'ban 1192 Hijriah,bertepatan dengan hari Senin dengan dihadiri oleh Raja Muda Riau, Raja Mempawah, Landak, Kubu dan Matan, Syarif Abdurrahman dinobatkan sebagai Sultan Pontianak dengan gelar Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie bin Habib Husain Al-Qadri.
Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie bin Habib Husain Al-Qadri mangkat tahun 1807.[3][4][5][6][7]
Di bawah kepemimpinannya, kerajaan Pontianak berkembang sebagai kota pelabuhan dan perdagangan yang cukup disegani.
Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie bin Habib Husain Al-Qadri memiliki 66 putra dan putri.[8]
SILSILAH :
1. NABI MUHAMMAD SAW
2. Sayyidah Fatimah Az-Zahra
3. Sayyidna Husain
4. Sayyid Ali Zainal Abidin
5. Sayyid Muhammad Al-Baqir
6. Sayyid Ja'far Ash-Shadiq
7. Sayyid Ali Al-Uraidhi
8. Sayyid Muhammad An-Naqib
9. Sayyid Isa Ar-Rumi
10. Sayyid Ahmad Al-Muhajir
11. Sayyid Ubaidillah
12. Sayyid Alwi Al-Awwal (Alawiyyin) Abi Sa'adah
13. Sayyid Muhammad Maula Shama'ah
14. Sayyid Alwi Ats-Tsani
15. Sayyid Ali Khali' Qasam
16. Sayyid Muhammad Shahib Mirbath
17. Sayyid Ali Walidil Faqihi / Sayyid Ali Faqih Nuruddin Al-'Adham Al-Faqih Al-Muqaddam
18. Sayyid Muhammad Al-Faqih Muqaddam (+1232 M)
19. Sayyid Ali
20. Sayyid Hasan At-Turabi
21. Sayyid Muhammad Asadillah
22. Sayyid Hasan Mu'allim
23. Sayyid Muhammad Al-Jamalullail
24. Sayyid Ali Jamalullail
25. Sayyid Abdurrahman Jamalullail
26. Sayyid Ahmad Jamalullail
27. Sayyid Salim Jamalullail
28. Sayyid Muhammad Jamalullail
29. Sayyid Abdullah Jamalullail
30. Sayyid Salim Jamalullail
31. Habib Muhammad Al-Qadri
32. Habib Husain Al-Qadri
33. Habib Ahmad Al-Qadri
34. Habib Husain Al-Qadri
35. Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie bin Habib Husain Al-Qadri
Nama Marga (Alkadrie'/Al-Qadri'/Al-Kadrie')
Kekerabatan dengan Raja-raja Kalimantan sunting
| ♀ Sita Rara | ♂ Saudagar Mangkubumi
(Saudagar Jantam) | Raja Kerajaan Kuripan | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ♂ Aria Malingkun | ♀ Sira Manguntur
(Déwi Sekar Gading) | RAJA NEGARA DIPA 01
Maharaja di Candi (anak angkat Raja Kuripan) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ♀ Dayang Diparaja | RAJA NEGARA DIPA 02
(Ratu Kuripan)[10] | ♀ Puteri Bayam Beraja[11] | ♀ Putri Ratna Déwi[12] | ♂ Ampu Mandastana
Lambu (Lambung) Djaja Wanagiri | ♂ Bangsawan Majapahit | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ♂ Bangbang Patmaraga | ♂ Bangbang Sukmaraga | RAJA NEGARA DIPA 04
(Raden Aria Gegombak Janggala Rajasa) | RAJA NEGARA DIPA 03
(Putri Ratna Janggala Kadiri) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ♀ Putri Huripan | RAJA NEGARA DIPA
♂ Maharaja Suria-Gangga-Wangsa | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ♀ Putri Kalarang | ♂ Pangeran Suria-Wangsa | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| Lembu Sura[13] | RAJA TANJUNGPURA ♂ Sang Maniaka (paman Prabu Jaya)[14] | RAJA ULU AIK ♂ Siak Bahulun [15] | PEMANGKU RAJA NEGARA DIPA
(Putri Kabu Waringin) | RAJA NEGARA DIPA
(Arya Dewangsa) | ♂ Patih Lau (Luhu) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| RAJA SUKADANA I
(Broewi Djoya)[16][17] | ♀ Dayang Potong
(Poetrie Böaeh)[16] | RAJA ULU AIK Radja Oeloe Ajer ♂ Bangsa Pati (Ira Pati)[18] Omong[16] | RAJA NEGARA DAHA
(Panji Suranata) | ♀ Poetrie Ratna Minasih[19] | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| RAJA SUKADANA II
Pa-porron (ayah Porron)[16] | ♀ Krogat[16]
(Poetri Djoendjoeng Boewih)[18] | ♂ Raden Bangawan | ♀ Nyai..... | ♀ Nyai..... | RAJA NEGARA DAHA
(Pangeran Sukarama) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ♀ Putri Kilang dari Brunei | RAJA SUKADANA III
♂ Sulthan Ali Alijoe’ddin[20] | ♂ Raden Mantri Alu | ♀ Putri Galuh Baranakan | ♂ Pangeran Jayadewa
(Raden Mambang) | RAJA NEGARA DAHA
Raden Paksa | RAJA NEGARA DAHA
(Raden Panjang) | ADIPATI BERANGAS
(Raden Bali) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| RAJA SUKADANA IV
| Putri | ♀ Ratu Sultan Suriansyah | SULTAN BANJAR I
Susunan Panembahan Batu Habang[21][22] | ♀ Dayang Sari Bulan
(Putri Sari Bulan) | ♂ Raden Bagawan | ♂ Raden Harja | ♀ Raden Lamarsari | {{{ }}} | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| REGENT
(Marhum Ratu) (1526–1533) | RAJA SUKADANA V
Sultan Abu Bakar Jalaluddin | ♂ Tuan Khatib Banun | ♂ Pangeran Anom
Pangeran di Hangsana | SULTAN BANJAR II
♂ Sultan Rahmatullah | ♀ Ratu Sultan Rahmatullah | ♂ Pangeran di Laut | ♀ Putri..... | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| RAJA SUKADANA VI
Sultan Umar Akamuddin | ♀ Nyai Ratu..... | SULTAN BANJAR III
♂ Sultan Hidayatullah I[23] | ♀ Putri Nur Alam | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| RAJA SUKADANA VII
PANOEMBAHAN Dl BAROE-SONGIE MATAN [16] (Panembahan Di Baroh Sungai Matan) Panembahan Si Biring Mambal Panembahan Raja Sehari Sulthan Mustafa 'Izzuddin | RAJA LANDAK
♂ Prabu | SULTAN BANJAR IV
♂ Sultan Mustain Billah | Kerajaan Sidiniang ♂ Patih Gumantar | ♂ Raden Subamanggala Pangeran Mangkunagara (leluhur Sultan Sumbawa | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| SULTAN BRUNEI | ♂ Raden Kasoema [16] | RAJA SUKADANA VIII (m. 1590–1604) PANOEMBAHAN GIERIE KASOEMA [16] Pangeran Sorgi | RATU SUKADANA (m. 1604-1624/1627) ♀ RATOE BOENKOE [16] Ratu Mas Jaintan Ratu Sultan Di Dalam Negeri Ratoe di Atas 2 Negrie | RAJA KOTAWARINGIN I
♂ Pangeran Dipati Anta-Kasuma | ♀ Dara .... | Kerajaan Sidiniang ♂ Patih Nyabankg | SULTAN-SULTAN INDRAGIRI | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| SULTAN SARAWAK ♂ Raja Tengah | REGENT (1677 - 1694) 1. ♂ Pangeran Djaga Di Laga [16] 2. ♂ Pangeran Djaga | ♂ Raden ...... | RAJA SUKADANA IX (m. 1624/1627-1677) PANOEMBAHAN GIERIE MOESTAKA[16] (Goestie Moestaka)
PANEMBAHAN MELIAU 1624–1677 | ♀ Poetri Gélang
(Dayang Gelang)[25][26] | Pangeran Dipati Kasuma Mandura (Raden Kasuma Taruna) | Kerajaan Mempawah Hulu ♂ Raja Kudung di Pekana | RAJA NEGERI BATU RIJAL
♂ Raja Qahar/Khahar | SULTAN INDRAGIRI X
♂ Sultan Usuluddin Ahmad Syah | RAJA LUWU | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| SULTAN SAMBAS 1
(Marhum Sulaiman) | ♀ Amas ajoe Bongsoe
(Mas Ayu Bungsu) | PANEMBAHAN MATAN (m. 1725)
(Pangeran Agung)[16] | PANGERAN MUDA MAHKOTA (1636)
Gusti Kesuma Matan | Raden Buyut Kasuma Banjar | PANEMBAHAN MEMPAWAH Kerajaan Mempawah Hulu ♂ Panembahan Sangkawah (Panembahan Senggawok) | ♀ Putri Cermin | ♂ La Maddusilat | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| SULTAN SAMBAS 2
(Marhum Bima) | ♀ Indra Koesoema [31] | ♀ Nyai Kendi | RAJA X
RAJA MATAN | ♀ Mas Indrawati (Entro ADDIE) | ♂ Daeng Rilakka
(Rilèkké-ريلاك) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| SULTAN PALEMBANG (m. 1747)
(trah Sunan Gunung Jati) | ♂ Syarif Sayyid 'Abdu'l Rahman al-Idrus | RAJA XI RAJA SEKUSOR
(RAJA SANDAI 1728–1749) | RAJA SIMPANG
Wafat 1736[16] | ♂ Pangeran AGONG MARTA DI POERA [16]
(RAJA TANAH MERAH 1725–1730) | ♀ Nyai Tua
(Utin Kabanat) | ♀ Sinuhun Ratu Agung
(Dayang Zuhayrah) | PANEMBAHAN MEMPAWAH I 1740–1761
Pangeran Mas Surya Negara | Daeng Kelola | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| PUTRI PALEMBANG
♀ Putri..... | RAJA KUBU I
(bin Abdurrahman bin Ali bin Hassan bin Alwi bin Abdullah bin Ahmad bin Hussin bin Abdullah al-Aydrus)[33][34] | RAJA XII
(SULTAN MATAN 1749–1762) | Pangeran Ratu Agung
♂ Pageran Kasoema Ningrat [16] (menantu Giri Laya) | SRI PADUKA RATU SULTAN ♀ Utin Chandra Midi | SULTAN PONTIANAK I (1771-1808) (+ 28 Februari 1808)
(bin Habib Husin + Nyai Tua Utin Kabanat) | ♀ Nyai Kusuma Sari | ♀ Daeng Nyonya | PANEMBAHAN MEMPAWAH II 1761–1787
Panembahan Adi Wijaya Kesuma | ♀ Daeng Laila | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| RAJA KUBU II
Yang di-Pertuan Besar Kubu.[32][35] | ♂ Syarif Abdurrahman Al-Idrus | ♀ Syarifah Aisyah Alkadrie | PANEMBAHAN MEMPAWAH
♂ Syarif Hussein Alkadrie Pangeran Mangku Negara (+ 14 Januari 1813) | PANEMBAHAN MEMPAWAH III
♂ Sultan Syarif Kasim Alkadrie | ♂ Pangeran Syarif Muhammad Alwi Alkadrie
(anak Ratoe Sarib Anom Utin Kasmiri binti Sultan Banjar; menikah 1768)[1][36][37] | SULTAN PONTIANAK III
♂ Sultan Syarif Osman Alkadrie[38][39] | PANEMBAHAN MEMPAWAH 1813-1825 Penembahan Anom
Sultan Muhammad Zainal Abidin | PANEMBAHAN MEMPAWAH
Panembahan Adinata Krama Umar Kamaruddin Pangeran Adi Pati Geram | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| RAJA KUBU III
Yang di-Pertuan Besar Kubu.[32][40] | PANGERAN RAJA SEBAMBAN I
(bin Syarif Abdurrahman Al-Idrus) | ♂ Syarif Abu Bakar Alkadrie | ♂ Syarif Ali Alkadrie | ♀ Syarifah Fatimah/Tsahara Alkadrie | SULTAN PONTIANAK IV
♂ Sultan Syarif Abdul Hamid I Alkadrie (Pangeran Ratu Kasuma Negara) [38][39][41] | PANEMBAHAN MEMPAWAH
Panembahan Mukmin Nata Jaya Kusuma | PANEMBAHAN MEMPAWAH 1855–1860
Panembahan Muda Makhmud Alauddin | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| RAJA KUBU IV
Yang di-Pertuan Besar Kubu.[32] | RAJA KUBU V
Yang di-Pertuan Besar Kubu.[42] | PANGERAN RAJA SEBAMBAN II
(bin al marhoem Pangeran Sjarif Ali Al Idroes)[39] | PANGERAN BENDAHARA
♂ Sjarif Abdoel Rachman bin Aboe Bakar bin Marhoem Sultan Kassim Alkadrie[38] | SULTAN PONTIANAK V (1872-1895)
♂ Sultan Syarif Yusuf Alkadrie | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| RAJA KUBU VII
Yang di-Pertuan Besar Kubu.[42] | RAJA KUBU VI
Yang di-Pertuan Besar Kubu.[42] | PANGERAN RAJA SEBAMBAN III
(bin Syarif Hasan Al-Idrus) | ♀Syarifah Thaha Alkadrie
(bin Sultan Syarif Yusuf Alkadrie SULTAN PONTIANAK V 1872-1895) | Syarif Mahmud Alkadrie | SULTAN PONTIANAK VI (1895-1944)
♂ Sultan Syarif Muhammad Alkadrie | PANEMBAHAN MEMPAWAH
Panembahan Usman Nata Jaya Kusuma | PANEMBAHAN MEMPAWAH 1860-1892
Panembahan Ibrahim Muhammad Syafiuddin | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| RAJA KUBU IX
Yang di-Pertuan Besar Kubu.[42] | ♂ Syarif Usman | ♂ Syarif ........ Al-Idrus | ♂ Syarif Usman Alkadrie | ♀ Ratu Anom Negara Syarifah Fatimah Alkadrie
(binti Sultan Syarif Muhammad Alkadrie) | Ratu Perbu Wijaya
Syarifah Khadijah Alkadrie | SULTAN PONTIANAK
♂ Sultan Syarif Abdul Hamid II Alkadrie | ♂ Pangeran Agung
Syarif Mahmud Alkadrie | PANEMBAHAN MEMPAWAH 16-8-1902-1943
Panembahan Muhammad Taufik Akkamuddin | Gusti Iskandar | PEMANGKU KERAJAAN
Pangeran Anom Kusumayudha | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| TUAN BESAR yang dipertuankan RAJA KUBU
♂ Habib Ismail Bin Hasan Alaydrus | TUAN BESAR RAJA KUBU
♂ Syarif Syahril[45] | ♂ Syarif Abu Bakar Al-Idrus | PEMANGKU SULTAN PONTIANAK (1945)
♂ Syarif Thaha Alkadrie [46] | ♂ Syarif Slamet Alkadrie | ♂ Syarif Yusuf Max Nico Alkadrie | SULTAN PONTIANAK IX (2004-2017)
♂ Sultan Syarif Abu Bakar Alkadrie | PANEMBAHAN MEMPAWAH 1955-2002
♂ Panembahan Jimmy Mohammad Ibrahim | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| RAJA KUBU
♂ Habib Zulfi Bin Ismail Alaydrus[47] | PANGERAN RAJA SEBAMBAN IV
♂ H. Sayid Umar al Iderus (al-'Iderus)[48][49] | ♂ H. Syarif Toto Thaha Alkadrie | SULTAN PONTIANAK X (2017-sekarang)
♂ Sultan Syarif Machmud Melvin Alkadrie | PANEMBAHAN MEMPAWAH 2002-sekarang
♂ Pangeran Ratu Mulawangsa Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| Didahului oleh: - |
Sultan Pontianak 1771—1808 |
Diteruskan oleh: Syarif Kasim Alkadrie |
Catatan kaki sunting
- ^ a b Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde (dalam bahasa Belanda). 3. 1855. hlm. 569.
- ^ Kesatria khatulistiwa - Putra Gara - Google Buku
- ^ Sir Henry Keppel, Sir James Brooke (1846). The expedition to Borneo of H.M.S. Dido for the suppression of piracy: with extracts from the journal of James Brooke, esq., of Sarāwak (dalam bahasa Inggris). Harper & Brothers. hlm. 387.
- ^ Malayan miscellanies (dalam bahasa Inggris). 1. Sumatran Mission Press. 1820. hlm. 16.
- ^ Moor, J. H. (1837). Notices of the Indian archipelago & adjacent countries: being a collection of papers relating to Borneo, Celebes, Bali, Java, Sumatra, Nias, the Philippine islands ... (dalam bahasa Inggris). Singapore: F.Cass & co. hlm. 16.
- ^ Keppel, Henry Keppel (16 Desember 2014). The Expedition to Borneo of H.M.S. Dido 1843-1846 (dalam bahasa Inggris). BoD - Books on Demand. hlm. 346. ISBN 3845712635. ISBN 9783845712635
- ^ Keppel, Henry Keppel (2009). The Expedition to Borneo of H.M.S. Dido 1843-1846 (dalam bahasa Inggris). 46. BoD - Books on Demand. hlm. 346. ISBN 3941842951. ISBN 9783941842953
- ^ "Pontianak". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-05-04. Diakses tanggal 2006-05-04.
- ^ Dalam naskah hikayat Tutur Candi (Hikajat hal kadjadian negri Bandjermasin) disebut Ampoe Djatmika
- ^ Dalam naskah hikayat Tutur Candi, Lambung Mangkurat memiliki adik bungsu perempuan bernama Déwi Kariang Boengsoe
- ^ Nama isteri tua Lambung Mangkurat disebutkan dalam naskah hikayat Tutur Candi atau Hikayat Banjar Resensi II yaitu Tuan Puteri Bayam Beraja, anak dari Ratu Gagelang
- ^ Nama isteri Ampu Mandastana disebutkan dalam naskah hikayat Tutur Candi atau Hikayat Banjar Resensi II yaitu disebut putri Ratna Déwi, anak dari Ratoe Palembang Sari
- ^ Monique Zaini-Lajoubert (2008). Karya lengkap Abdullah bin Muhammad al-Misri: Bayan al-asmaʼ, Hikayat Mareskalek, ʻArsy al-muluk, Cerita Siam, Hikayat tanah Bali. Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 114. ISBN 9798116135. ISBN 9789798116131
- ^ Musa, Pabali (2003). Sejarah Kesultanan Sambas, Kalimantan Barat: kajian naskah asal raja-raja Sambas dan salsilah Kerajaan Sambas. STAIN Pontianak Press. hlm. 137. ISBN 9799706335. ISBN 9789799706331
- ^ Lontaan, J. U. (1985). Menjelajah Kalimantan. Baru. hlm. 182.
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x Blume, Carl Ludwig (1843). De indische Bij, tijdschrift ter bevordering van der Kennis der nederlandsche volkplantingen en derzelver belangen, uitgegeven door C. L. Blume: Eerste Deel. Met Platen (2 Bl. IV, 664 S. 1. Leyden: H. W. Hazenberg en Comp. hlm. 321.
- ^ Müller, Georg (1843). Proeve eener geschiedenis van een gedeelte der west-kust van het eiland Borneo. Leyden: H.W. Hazenberg en Comp. hlm. 137.
- ^ a b c d Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, Lembaga Kebudajaan Indonesia (1862). "Tijdschrift voor Indische taal-, land-, en volkenkunde". 11. Lange & Co.: 2.
- ^ Dalam naskah hikayat Tutur Candi disebut Puteri Ratna Minasih (anak dari Patih Lau), melahirkan anak sulung perempuan bernama Puteri Ratna Sari, berikutnya dua anak laki-laki yaitu Raden Menteri dan Raden Santang
- ^ Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, Lembaga Kebudajaan Indonesia (1862). "Tijdschrift voor Indische taal-, land-, en volkenkunde". 11. Lange & Company: 49.
- ^ Hoëvel, Wolter Robert (1861). Tijdschrift voor Nederlandsch Indië (dalam bahasa Belanda). 52. Ter Lands-drukkerij. hlm. 199.
- ^ Tijdschrift voor Nederlandsch Indië (1861). "Tijdschrift voor Nederlandsch Indië (Geschiedkundige aanteekcningen omtrent zuidelijk Borneo)". 23. Ter Lands-drukkerij: 199.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-27. Diakses tanggal 2020-07-18.
- ^ Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, Lembaga Kebudajaan Indonesia (1857). "Tijdschrift voor Indische taal-, land-, en volkenkunde" (dalam bahasa Belanda). 6. Lange & Co.: 242.
- ^ a b J. Pijnappel (1854). Beschrijving van het Westelijke gedeelte van de Zuid- en Oosterafdeeling van Borneo (de afdeeling Sampit en de Zuidkust) (dalam bahasa Belanda). 3. hlm. 280.
- ^ a b "Institut voor taal-, land- en volkenkunde von Nederlandsch Indië, The Hague, Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde von Nederlandsch Indië (Netherlands)". Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde van Nederlandsch-Indië (dalam bahasa Belanda). 3. M. Nijhoff. 1860. hlm. 280.
- ^ a b c Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, Lembaga Kebudajaan Indonesia (1862). "Tijdschrift voor Indische taal-, land-, en volkenkunde". 11. Lange & Company: 49.
- ^ Ludovicus Carolus Desiderius van Dijk (1862). "Neêrlands vroegste betrekkingen met Borneo, den Solo-Archipel, Cambodja, Siam en Cochin-China: een nagelaten werk" (dalam bahasa Belanda). J. H. Scheltema: 190.
- ^ Veth, Pieter Johannes (1854). Borneo's wester-afdeeling: geographisch, statistisch, historisch : voorafgegaan door eene algemeene schets des ganschen eilands. 1. Noman en Zoon. hlm. 213.
- ^ Majod, Ali (2004). Hikayat Banjar, Siri karya sastera klasik untuk remaja (dalam bahasa Melayu). Malaysia: Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka, Kementerian Pendidikan Malaysia. ISBN 9836280146. ISBN 9789836280145
- ^ "Tijdschrift voor Indische taal-, land-, en volkenkunde" (dalam bahasa Belanda). 1. 1853: 1.
- ^ a b c d "Dinasti al-Idrus (atau Al-Aidarus), Silsilah 2". Christopher Buyers. Januari 2002 – September 2008. Diakses tanggal 22 Juli 2020.
- ^ Hernadi, Edi (2013). Sejarah Nasional Indonesia: Edisi Revisi 2013. Indonesia: Uwais Inspirasi Indonesia. hlm. 204. ISBN 6232271211. ISBN 9786232271210
- ^ Burhanudin, Jajat (2 Januari 2017). Islam Dalam Arus Sejarah Indonesia. Indonesia: Prenada Media. hlm. 36. ISBN 6024225334. ISBN 9786024225339
- ^ Syamsu As, Muhammad (1999). Ulama pembawa Islam di Indonesia dan sekitarnya; Volume 4 dari Politik Indonesia Kontemporer; Volume 4 dari Seri buku sejarah Islam (edisi ke-2). Indonesia: Lentera. hlm. 88. ISBN 9798880161. ISBN 9789798880162
- ^ Radermacher, Jacob Cornelis Matthieu (1826). Beschryving van het eiland Borneo, voor zoo verre het zelve, tot nu toe, bekend is (dalam bahasa Belanda) (edisi ke-3). Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. hlm. 118.
- ^ Radermacher, Jacob Cornelis Matthieu (1780). Beschryving van het eiland Borneo, voor zoo verre het zelve, tot nu toe, bekend is (dalam bahasa Belanda). Bataviaasch Genootschap der Kunsten en Wetenschappen. hlm. 115.
- ^ a b c d "Landsdrukkerij". Almanak en Naamregister van Nederlandsch-Indië voor 1860 (dalam bahasa Belanda). 33. Batavia: Ter Lands-Drukkerij. 1860. hlm. 140.
- ^ a b c d "Landsdrukkerij". Almanak en Naamregister van Nederlandsch-Indië voor 1861 (dalam bahasa Belanda). 34. Batavia: Ter Lands-Drukkerij. 1861. hlm. 141.
- ^ Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde (dalam bahasa Belanda). Lange & Co. 1862. hlm. 141.
- ^ a b "Landsdrukkerij". Almanak en Naamregister van Nederlandsch-Indië voor 1858. 31. Batavia: Ter Lands-Drukkerij. 1858. hlm. 134.
- ^ a b c d "Dinasti al-Idrus (atau Al-Aidarus), Silsilah 3". Christopher Buyers. Januari 2002 – September 2008. Diakses tanggal 22 Juli 2020.
- ^ "Landsdrukkerij". Regeerings-Almanak voor Nederlandsch-Indië 1870 (dalam bahasa Belanda). 43. Batavia: Ter Lands-Drukkerij. 1870. hlm. 181.
- ^ "Landsdrukkerij". Regeerings-Almanak voor Nederlandsch-Indië 1871 (dalam bahasa Belanda). 44. Batavia: Ter Lands-Drukkerij. 1871. hlm. 198.
- ^ https://www.kompasiana.com/jurnalwicaksana/59a279d2a25c5f6801308922/syarif-syahril-alaydrus-dinobatkan-menjadi-raja-kubu-dengan-gelar-tuan-besar-raja-kubu?page=all
- ^ Tempo. 11. Badan Usaha Jaya Press Jajasan Jaya Raya. 1981.
- ^ https://www.suarapemredkalbar.com/read/advertorial/29082017/tuan-besar-dan-raja-kubu-resmi-dinobatkan
- ^ https://kalsel.prokal.co/read/news/15807-h-sayid-umar-al-iderus-dinobatkan-jadi-raja-sebamban
- ^ https://infobanua.co.id/2018/06/h-sayid-umar-al-iderus-di-nobatkan-sebagai-raja-sebamban-di-haul-habib-pangeran-syarief-ali-bin-abdurrahman-al-iderus/[pranala nonaktif permanen]
Pranala luar sunting
- Video di YouTube 3 SITUS PENTING SEJARAH PONTIANAK | Istana Masjid & Makam Kadriah
- https://ericopieter.blogspot.com/2014/11/klaim-ganda-takhta-sultan-pontianak.html?fbclid=IwAR2Aot7PoXOGF8lAOvop8Zv_h7exV5iQLYE82z0usGYfJ-LaE-oT6raHuZA
- https://dinosman-pdas.blogspot.com/2008/08/jejak-sejarah-kesultanan-pontianak.html?fbclid=IwAR0TysEOtn8wa48FTfzR1J-8ajDhr5hFVBOewFHdlmIxXLgZjpSIjK0XgKQ
- https://istanakadriah.blogspot.com/2007/08/sejarah-hukum-daerah-istimewa.html?fbclid=IwAR2aRm9Hoig5xSTp3o3tCqY7LM9KnzhGPm2GMxjDsprpEtczY0iL7hVRgM4
- (Indonesia) Husein al-Qadri - Penyebar Islam Kalimantan Barat Diarsipkan 2008-10-21 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Husein al-Qadri