Jalan Tol Tangerang–Merak
Jalan Tol Tangerang–Merak adalah jalan tol yang menghubungkan Kota Tangerang hingga Pelabuhan Merak. Jalan Tol Tangerang–Merak dibangun secara bertahap melalui skema Build, Operate and Transfer (BOT) pada tahun 1992 sampai dengan 1996.[1] Jalan tol ini mempunyai gerbang tol Cikupa, Balaraja Timur, Balaraja Barat, Cikande, Ciujung, Serang Timur, Serang Barat, Cilegon Timur, Cilegon Barat, dan Merak. Jalan tol ini juga merupakan kelanjutan dari Jalan Tol Jakarta–Tangerang dan menjadi bagian dari Jalan Tol Jakarta-Merak. Kilometer 0 berada di Tomang, Jakarta, dan berakhir di Kilometer 98 di Merak. Panjang jalan tol ini adalah 72,45 kilometer. Operator tol ini adalah PT Marga Mandalasakti.[2]
Jalan Tol Tangerang-Merak | |
---|---|
Informasi rute | |
Bagian dari Jalan Tol Trans-Jawa | |
Dikelola oleh PT Astra Tol Nusantara (melalui PT Marga Mandalasakti) | |
Panjang: | 72.45 km (45,02 mi) |
Berdiri: | 27 November 1984 | – sekarang
Sejarah: | Dibangun pada 1 Oktober 1981—26 November 1984 |
Persimpangan besar | |
Dari: | Jalan Tol Jakarta-Tangerang |
Simpang Susun Bitung Ramp Cikupa Simpang Susun Balaraja Timur Simpang Susun Balaraja Barat Simpang Susun Cikande Simpang Susun Ciujung Junction Walantaka Simpang Susun Serang Timur Simpang Susun Serang Barat Simpang Susun Cilegon Timur Ramp Cilegon Barat Ramp Merak | |
Ke: | Pelabuhan Merak |
Letak | |
Kota besar: | Tangerang Kota Serang Serang Kota Cilegon |
Sistem jalan bebas hambatan | |
AH 2 | |
Daftar gerbang tol dan keluar
suntingRuas Bitung-Merak (Dikelola PT Marga Mandalasakti)
Tempat Istirahat
suntingJalan tol Tangerang-Merak mempunyai beberapa tempat istirahat. Ada 6 tempat istirahat yaitu:
Lokasi (KM) | Arah | Tipe | Parkir | SPBU | Masjid/Musholla | Rumah Makan/Warung | Toilet | Bengkel | Keterangan |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
42A | Barat | A | |||||||
45B | Timur | A | |||||||
68A | Barat | A | |||||||
68B | Timur | A |
Pembayaran
suntingSeluruh ruas jalan tol Tangerang-Merak harus menggunakan E-Money dalam transaksi di gerbang tol.[3] Sistem pembayaran yang dilakukan menggunakan sistem pembayaran tertutup (kartu check-in masuk tol harus sama dengan kartu check-out keluar tol) dan sistem pembayaran terbuka (hanya untuk segmen jalur Cikupa - Bitung)
Kondisi Jalan dan Kenaikan Tarif Tertinggi
suntingJalan tol ini menggunakan cor beton atau rigid pavement, tetapi sudah mulai tidak terawat. Pada tahun 2008, perbaikan struktur (rekonstruksi) jalan tol ini dimulai, dan selesai tahun 2013. Sampai saat ini, panjang jalan yang telah direkondisi adalah sekitar 50 kilometer. Setelah itu ruas ini sudah diaspal dan di bagian tertentu dilebarkan.
Jalan tol ini juga merupakan ruas tol yang memiliki kenaikan tarif yang sangat tinggi, dengan persentase rata-rata hingga 50% pada bulan September 2009. Salah satu tingkat kenaikan tertinggi terdapat pada asal Serang Barat menuju Cilegon Timur dengan persentase 100% pada golongan I.[4]
[5]
[6]
Pada akhir tahun 2020, Jalan Tol Tangerang–Merak memiliki segmen 8 lajur (2x4) dari Cikupa ke Balaraja Barat dan 6 lajur (2x3) dari Balaraja Barat ke Cikande. Terdapat rencana untuk memperlebar jalan tol ini menjadi 4 lajur setiap arahnya sampai ke Cilegon Timur.[7]
Ancaman Pemblokiran
suntingJalan tol ini juga terancam mengalami penutupan oleh DPRD Provinsi Banten apabila rekonstruksi jalan tol ini tidak selesai pada awal 2012. Banyak anggota DPRD mengeluh akibat kemacetan yang dialami pada ruas tol ini sering terjadi, sehingga anggota DPRD yang setengahnya bertempat tinggal di Tangerang terpaksa beralasan terlambat hadir.[8]
Galeri
sunting-
KM 28,0 arah Merak
-
KM 86,8 arah Merak
Referensi
sunting- ^ http://www.margamandala.co.id/Profile.aspx?page=sejarah
- ^ http://www.astrainfra.co.id/tangerang-merak/ind
- ^ https://jdih.pu.go.id/detail-dokumen/2226/1
- ^ http://www.bismania.com/home/content.php?18-Balada-Tol-Tangerang-Merak-Kenaikan-Tarif-Tertinggi-Konstruksi-Jalan-Terparah
- ^ http://www.tvonenews.tv/ekonomi/berita/15278/september_tol_tangerangmerak_terapkan_tarif_baru.html[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-05. Diakses tanggal 2011-07-14.
- ^ Okezone (2020-02-18). "Astra Targetkan Tol Tangerang-Merak punya 4 Jalur pada 2034 : Okezone Economy". https://economy.okezone.com/. Diakses tanggal 2021-02-24. Hapus pranala luar di parameter
|website=
(bantuan) - ^ http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nusantara/11/03/16/170019-dprd-banten-ancam-blokir-jalan-tol-tangerang-merak
Ruas Sebelumnya: Jalan Tol Jakarta–Tangerang Jalan Tol Semanan - Balaraja Jalan Tol Serpong - Balaraja Jalan Tol Serang - Panimbang |
Jalan Tol Trans Jawa | Ruas Berikutnya: Jembatan Selat Sunda (rencana) |