Tata Power Limited adalah sebuah perusahaan penyedia listrik yang berkantor pusat di Mumbai, Maharashtra, India, dan merupakan bagian dari Tata Group.[3][4] Bisnis utama dari perusahaan ini adalah pembangkitan, transmisi, dan distribusi listrik.[5] Dengan kapasitas terpasang sebesar 10.577 MW, Tata Power adalah perusahaan penyedia listrik terintegrasi terbesar di India.[6][7][8][9][10] Pada tahun 2017, Tata Power menempati peringkat ketiga dalam Responsible Business Rankings [11] yang disusun oleh IIM Udaipur. Pada bulan Februari 2017, Tata Power menjadi perusahaan asal India pertama yang dapat memproduksi lebih dari 1 GW modul surya.[12]

Tata Power Limited
Publik
Kode emiten
IndustriPenyediaan listrik
Didirikan18 September 1919; 105 tahun lalu (18 September 1919)
PendiriDorabji Tata
Kantor pusatBombay House, Jalan Homi Mody no. 24, Mumbai, Maharashtra, India
Tokoh kunci
Praveer Sinha [1]
(MD & CEO)
ProdukTenaga listrik
Gas alam
JasaPembangkitan dan distribusi tenaga listrik
eksplorasi, produksi, transportasi, dan distribusi gas alam
PendapatanPenurunan 29.698 crore (US$4,2 miliar)[2] (2020)
Penurunan 5.909 crore (US$830 juta)[2] (2020)
Penurunan 774 crore (US$110 juta)[2] (2020)
Total asetKenaikan 89.748 crore (US$13 miliar)[2] (2020)
Karyawan
8.613 (2020)
IndukTata Group
Anak usaha53 (Maret 2018)
Situs webwww.tatapower.com

Sejarah

sunting
 
Sebuah prangko tahun 2016 yang khusus diterbitkan untuk merayakan hari jadi Tata Power yang ke-100

Perusahaan ini memulai sejarahnya dengan nama Tata Hydroelectric Power Supply Company pada tahun 1910,[13][14] yang kemudian digabung dengan Andhra Valley Power Supply Company pada tahun 1916.[15] Perusahaan ini mengoperasikan PLTA kedua di India pada tahun 1915, tepatnya di Khopoli dengan kapasitas 72 MW. Perusahaan ini kemudian mengoperasikan PLTA di Bhivpuri (75 MW) pada tahun 1919 dan di Bhira (300 MW) pada tahun 1922.[9][16][17]

Operasi

sunting

Tata Power beroperasi di India, Singapura, Indonesia, Afrika Selatan, dan Bhutan.[18] Tata Power Group beroperasi di 35 lokasi di India.[18]
PLTU milik perusahaan ini terletak di Trombay, Mumbai; Mundra, Gujarat; Jojobera dan Maithon, Jharkhand; Kalinganagar, Odisha; Haldia, West Bengal; dan Belgaum, Karnataka.[19] Sementara PLTA milik perusahaan ini terletak di Western Ghats, Maharashtra dan PLTB milik perusahaan ini terletak di Ahmednagar, Supa, Khanke, Brahmanwel, Gadag, Samana, dan Visapur.[19] Perusahaan ini juga mengoperasikan pembangkit listrik berkapasitas 500 MW pertama di India, yakni di Trombay, PLTA pompa berkapasitas 150 MW pertama di Bhira, dan sebuah fasilitas desulfurisasi gas buang untuk pengendalian polusi di Trombay.[20] Perusahaan ini memiliki pembangkit listrik di Jharkhand dan Karnataka, serta sebuah perusahaan distribusi listrik di Delhi, yang melayani lebih dari satu juta pelanggan yang tersebar di wilayah seluas lebih dari 510 km² di North Delhi. Beban listrik puncak di wilayah ini mencapai sekitar 1.150 MW.[21] Pada tanggal 24 Juli 2012, Tata Power mengumumkan pengoperasian unit kedua dari PLTU Maithon di Dhanbad yang berkapasitas 525 MW. Unit pertama yang berkapasitas serupa telah dioperasikan sejak bulan September 2011.[22]

Pembangkit listrik besar

sunting

Operasi internasional

sunting

Perusahaan ini telah mengerjakan sejumlah proyek di Timur Tengah, Afrika, dan Asia Tenggara, termasuk di Jebel Ali (4×100 MW + fasilitas desalinasi) di Dubai, Al-Khobar II (5×150 MW + fasilitas desalinasi) dan Jeddah III (4×64 MW + fasilitas desalinasi) di Arab Saudi, Shuwaikh (5×50 MW) di Kuwait, Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi di Uni Emirat Arab dan Aljazair, serta kontrak operasi dan perawatan pembangkit listrik di Iran dan Arab Saudi.[23][24][25]

Tata Power juga memiliki anak usaha di Rusia, yakni Far Eastern Natural Resources LLC, yang memiliki lisensi pertambangan batu bara di Krai Kamchatka.[26]

Divisi Rekayasa Strategis

sunting

Divisi Rekayasa Strategis dari perusahaan ini telah bergerak di bidang rekayasa dan sistem pertahanan selama lebih dari empat dekade. Divisi tersebut bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan India dan laboratorium untuk menyediakan produk dan solusi bagi pertahanan India.[27][28]

Divisi tersebut telah menyelesaikan Inspeksi Penerimaan Bersama untuk dua lot pertama dari launchers dan pos komando Pinaka; sementara lot ketiga dan keempat telah sukses menjalani uji penerimaan pabrik.[29] Divisi ini juga berhasil memenangkan kontrak senilai Rs. 1.000 crore untuk memodernisasi tiga puluh pangkalan Angkatan Udara India.[30]

Masalah

sunting

Akibat harga batu bara yang mahal dan penetapan harga di PLTU Mundra, perusahaan ini merugi pada tahun 2012.[31] Setelah merugi selama tiga tahun berturut-turut, arus kas perusahaan ini mulai bermasalah. Pada bulan Januari 2014, perusahaan ini menjual 30% saham Arutmin asal Indonesia dengan harga $500 juta. Pada bulan Juli 2014, perusahaan ini meneken opsi untuk menjual 5% saham Kaltim Prima Coal dengan harga $250 juta.[32]

Proyek mendatang

sunting

Tata Power memiliki sebuah joint venture dengan PowerGrid Corporation of India untuk mengerjakan proyek jalur transmisi listrik sepanjang 1.200 km (750 mi). Proyek tersebut merupakan proyek transmisi pertama di India yang dikerjakan dengan skema kemitraan pemerintah swasta.

Tata Power juga berencana meningkatkan kapasitas PLTU Mundra dari 4.000 MW menjadi 5.600 MW.

Perusahaan ini juga memiliki sebuah joint venture dengan Damodar Valley Corporation yang diberi nama Maithon Power Limited, untuk mengoperasikan PLTU berkapasitas 1.050 MW yang terletak di Maithon, Dhanbad, Jharkhand. PLTU tersebut mulai beroperasi pada tanggal 24 Juli 2012. Perusahaan ini juga memiliki joint venture dengan Tata Steel yang diberi nama Industrial Energy Limited, guna mengoperasikan pembangkit listrik untuk memenuhi kebutuhan Tata Steel.

Tata Power pun telah mengumumkan kemitraan dengan Sunengy asal Australia untuk membangun PLTS terapung pertama di India.[33][34][35]

Pada tahun 2016, Tata Power masuk ke pasar energi terbarukan di India dengan mengakuisisi Welspun Renewables dengan harga $1,3 milyar. Akuisisi tersebut pun menjadi yang terbesar di sektor energi terbarukan di India.[36]

Tata Power mendapat lisensi selama 25 tahun untuk mendistribusikan listrik di lima wilayah Odisha, sehingga menjadi bagian dari Central Electricity Supply Utility of Odisha (CESU), dengan harga sekitar Rs 175 crore.[37][38]

Kepemilikan saham

sunting

Hingga tanggal 15 November 2017, Tata Group memegang 32,47% saham perusahaan ini. Sekitar 210.000 pemegang saham individual memegang sekitar 14% saham perusahaan ini. Sementara Life Insurance Corporation of India memegang 12,90% saham perusahaan ini.[39][40]

Pemegang saham Kepemilikan[39]
Tata Group 32,47%
Investor institusional asing 24,53%
Perusahaan asuransi 21,59%
Pemegang saham individual 14,08%
GDR 3,22%
Lainnya 4,11%

Referensi

sunting
  1. ^ "Tata Power Company Ltd. – Company Info – Management". Economic Times. Diakses tanggal 1 September 2013. 
  2. ^ a b c d "Tata Power Ltd. Financial Statements". moneycontrol.com. 
  3. ^ Contact Us | Largest Power Producers India. Tatapower.com. Retrieved on 26 December 2018.
  4. ^ "About Us – Profile". Tata Power. Diakses tanggal 1 September 2013. 
  5. ^ "Fact sheet – General Background". Tata Power. Diakses tanggal 1 September 2013. 
  6. ^ Sengupta, Debjoy (24 August 2016). "Tata Power enhances generation capacity by 9 per cent". The Economic Times. Diakses tanggal 24 August 2016. 
  7. ^ "Tata Power-Profile". www.tatapower.com. Diakses tanggal 27 May 2016. 
  8. ^ Thakkar, Mitul (4 April 2014). "Adani Power becomes India's largest private power producer". The Economic Times. Diakses tanggal 8 September 2014. 
  9. ^ a b "Tata Power eyes stronger overseas presence". Business Standard. 23 June 2013. Diakses tanggal 1 September 2013. 
  10. ^ "Market capitalisation of Tata companies as on August 29, 2013". Tata Group. 30 August 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-08-21. Diakses tanggal 1 September 2013. 
  11. ^ Are businesses becoming more responsible?. Livemint. 18 September 2017.
  12. ^ Bureau, BS B2B (7 February 2017). "Tata Power Solar becomes first Indian firm to ship out 1 GW solar modules". Business Standard India. Diakses tanggal 9 March 2017. 
  13. ^ Kale, Sunila (2014). Electrifying India: Regional Political Economies of Development. Stanford University Press. p. 72. ISBN 978-0-8047-9102-1.
  14. ^ Tyson, Kirk (1996). Competition in the 21st Century. CRC Press. p. 173. ISBN 978-1-57444-032-4.
  15. ^ "Tata Power Company Ltd". NDTV.com. Diakses tanggal 1 September 2013. 
  16. ^ "History: Our Legacy". Tata Power. Diakses tanggal 1 September 2013. 
  17. ^ "Tata Power, SN Power announce their partnership to set up hydro power projects in India & Nepal". Business Standard. 30 October 2009. Diakses tanggal 1 September 2013. 
  18. ^ a b "Business Responsibility Report for FY 2012–13" (PDF). Tata Power. Diakses tanggal 1 September 2013. 
  19. ^ a b "Power Projects". Tata Power. Diakses tanggal 1 September 2013. 
  20. ^ "Trombay plant's 500MW unit modernisation by '15: Tata Power". moneycontrol.com. 16 December 2012. Diakses tanggal 1 September 2013. 
  21. ^ "Profile – Tata Power Delhi Distribution". Tata Group. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-03. Diakses tanggal 1 September 2013. 
  22. ^ "Tata Power's second unit of Maithon project on stream". 25 July 2012. 
  23. ^ "Tata Power has mega core plans". Economic Times. 7 February 2008. Diakses tanggal 1 September 2013. 
  24. ^ "Tired of delays, Tata Power turns to overseas for expansion". Times of India. 29 July 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-09-01. Diakses tanggal 1 September 2013. 
  25. ^ "Sustainability Report 2008-09 – Tata Power" (PDF). Tata Power. Diakses tanggal 1 September 2013. 
  26. ^ "Tata Power arm wins coal mine in Russia". The Economic Times. December 22, 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 4, 2018. Tata Power today said its Russian subsidiary Far Eastern Natural Resources LLC has bagged the mining licence for a thermal coal mine in Kamchatka province in far east Russia. 
  27. ^ "Strategic Engineering Division (SED)". Tata Power. Diakses tanggal 1 September 2013. 
  28. ^ "Centre for Excellence in Strategic Electronic". Tata Power SED. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-08-02. Diakses tanggal 1 September 2013. 
  29. ^ "Tata Power announces standalone and consolidated Q2 FY 2010–11 results" (PDF). 12 November 2010. Diakses tanggal 1 September 2013. 
  30. ^ "Multi-million-dollar defence contracts get brighter for India Inc". Economic Times. 17 April 2011. Diakses tanggal 1 September 2013. 
  31. ^ Asthana, Shishir (20 January 2013) Analysis: Tata Power's UMPP woes | Business Standard News. Business-standard.com. Retrieved on 26 December 2018.
  32. ^ "CLoss making Tata Power to sell 5pc stake in Indonesian coal mine". India Gazette. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-07-14. Diakses tanggal 5 July 2014. 
  33. ^ "Tata Power inks deal with Australian co for floating solar units". The Hindu. 22 March 2011. Diakses tanggal 1 September 2013. 
  34. ^ "Media releases – Sunengy, Australia, partners with Tata Power to build the first floating solar plant in India". Tata Group. 22 March 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-07-28. Diakses tanggal 1 September 2013. 
  35. ^ "Tata Power to build India's first floating solar plant". moneycontrol.com. 22 March 2011. Diakses tanggal 1 September 2013. 
  36. ^ tata power arm completes acquisition of welspun. The Hindu BusinessLine (14 September 2016). Retrieved on 2018-12-26.
  37. ^ Singh, Sarita C. (2019-12-23). "Tata Power bags 25-yearr Odisha discom licence for Rs 175 crore". The Economic Times. Diakses tanggal 2020-06-08. 
  38. ^ "Tata Power to own licence for distribution, retail supply of electricity in Odisha". www.businesstoday.in. Diakses tanggal 2020-06-08. 
  39. ^ a b "Annual Report 2012-13" (PDF). Tata Power. Diakses tanggal 1 September 2013. 
  40. ^ "Shareholding Pattern as on 31st March 2013". Tata Power. Diakses tanggal 1 September 2013. 

Pranala luar

sunting