Telaga Pengilon

salah satu danau di dunia

Telaga Pengilon merupakan obyek wisata alam yang terletak di Desa Wisata Dieng Kulon, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo[1]. Obyek wisata ini, begitu populer dikalangan pariwisatawan terlebih lokasinya berdekatan dengan telaga warna. Suasananya alami, airnya jernih, dan terletak dikawasan wisata dieng, menambah daya tarik pengunjung menikmati panorama Telaga Pengilon.[2]

Asal Usul Telaga Pengilon

sunting

Terdapat legenda mengenai asal usul terbentuknya nama Telaga Pengilon, Telaga Pengilon memiliki arti dalam bahasa jawa yakni Pengilon;cerminan. Nama ini berasal dari legenda yang dikisahkan bahwa zaman dahulu pantai selatan dikuasai oleh seorang Ratu. Ratu ini mempunyai anak yang parasnya sangat cantik. Sehingga suatu hari, datanglah dua ksatria tampan yang hendak meminang anak Ratu tersebut. Karena bingung akhirnya sang Ratu membuat sayembara bahwa barang siapa yang paling cepat mebuat telaga dialah yang akan meminang putrinya. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh keduanya, hingga kemudian terjadilah kompetensi yang sengit. Namun tanpa diduga, ksatria pertama yang memenangkan sayembara pembuatan telaga yang diberi nama Telaga Menjer. Dan ksatria kedua memberi nama telaga tersebut dengan nama Telaga Pengilon. Telaga Pengilon ini mempunyai pesona yang sangat indah melebihi telaga dari ksatria pertama, maka sang Ratu berubah pikiran dan memilih ksatria kedua sebagai menantunya. Perkelahian pun terjadi. Tanpa pikir panjang, ksatria pertama sudah merencanakan melakukan penculikan terhadap anak sang Ratu. Kemudian sang Ratu mengadukan kepada dewa hingga akhirnya ksatria pertama dikutuk menjadi ular besar bersayap. Akibat dari perbuatan ini, sang Ratu menilai bahwa kebeningan hati dan keluhuran budi pekerti yang bisa membentuk sikap dan perbuatan dalam perilaku. Karakter ini disimbolkan oleh nuansa Telaga Pengilon yang jernih, berkilau dan penuh ketenangan. Mitosnya Telaga Pengilon bisa melihat sisi baik dan buruk dari perbuatan manusia.[3]

Restorasi Telaga Pengilon

sunting

Adanya Telaga Pengilon selain daripada obyek wisata juga menjadi tempat pengairan pertanian warga. Namun ditahun 2016, eksploitasi lahan yang berlebihan untuk keperluan tanaman semusim mengakibatkan sedimentasi besar-besar akibat tanah telaga tergerus kedalam. Dikhawatirkan ditahun mendatang telaga Pengilon hanya tersisa hamparan lumpur. Sehingga perlu upaya terpadu dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jateng sampai Pemerintah Kabupaten Wonosobo[4]. Hal ini menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk tetap menjaga kelestarian alam.

Potensi Keanekaragaman Telaga Pengilon

sunting

Berada diketinggian 2100 mdpl membuat vegetasi dan ekosistem di Telaga Pengilon cukup bervariasi. Potensi fauna dan flora perlu dilestarikan guna menjaga keaslian ekosistem alam. Saat ini telaga Pengilon masuk kedalam kawasan konservasi yang dikelola langsung oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jateng.

Potensi Flora

sunting

Jenis tanaman yang tumbuh di kawasan Telaga Pengilon antaranya jenis tanaman Akasia (Acacia deccurens), Pinus (Pinus merkusii) dan Bintami (Podocarpus sp.).[5] Jenis pohon pinus cukup banyak mendominasi dikarenakan kawasan ini merupakan tempat yang cocok untuk berkembangbiak.

Potensi Fauna

sunting

Jenis hewan yang banyak ditemukan di kawasan Telaga Pengilon antara lain Mliwis atau Itik Gunung (Anas superciliosa), Burung Tekukur (Streptopeliachinensis), Kepodang(Oriolus Streptopelia chinensis), Kepodang (Oriolus chinensis), Kacer (Copsychus saularis), Emprit (Lonchura sp.), Plentet (Lanius schach) serta Ikan Bader Bang (Puntius bramoides)[5]

Referensi

sunting
  1. ^ adechriz (2022-01-04). "Telaga Warna dan Telaga Pengilon". Dieng Travel (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-10-01. 
  2. ^ Liputan6.com (2023-01-19). "20 Tempat Wisata di Wonosobo dan Tiket Masuknya yang Murah Meriah, Wajib Dikunjungi". liputan6.com. Diakses tanggal 2023-10-01. 
  3. ^ magelangekspres.com. "Legenda Telaga Pengilon Wonosobo Dibalik Keindahan dan Ketenangan Sebagai Cerminan Sikap Manusia". magelangekspres.com. Diakses tanggal 2023-10-01. 
  4. ^ R, Muchus Budi. "Tanpa Restorasi, Usia Telaga Warna dan Telaga Pengilon Dieng Tinggal 10 Tahun". detiknews. Diakses tanggal 2023-10-01. 
  5. ^ a b "BKSDA Jateng". bksdajateng.id. Diakses tanggal 2023-10-01.