Tuan Bajut
Tuan Bajut, adalah isteri dari seorang ulama besar kalimantan Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah al-Banjary[1].[2][3][4][5]Datu Bajut menikah dengan Al-Alimul Al-Allamah Al-Arif Billah Asy-Syaikh Muhammad Arsyad Al-Banjari (bahasa Arab: العالم العلامة العارف بالله الشيخ محمد أرشد البنجاري) Atau lebih dikenal dengan nama Syekh Muhammad Arsyad al-BanjariDia disebut juga Tuan Haji Besar dan mendapat julukan anumerta dari Kesultanan Banjar.[6] yang dikawinkan oleh Sultan Tahlilullah ketika Muhammad Arsyad berusia 30 tahun.Dia lahir di Desa Lok Gabang, Banjarmasin pada Kamis dini hari, pukul 03.00 (waktu sahur), 15 Safar 1122 H atau 17 Maret 1710 M. Beliau seorang ulama besar bermazhab Syafi’i dan menjadi Mufti (penasehat agama) Kerajaan Banjar.[7] Mereka memiliki anak yaitu Syarifah Al-Banjari bin Muhammad Arsyad al-Banjari, yang kawin pertama kali dengan Usman, dan memiliki anak bernama Muhammad As'ad al-Banjary.[4] Anak keduanya Tuan Bajut adalah Aisyah al-Banjary/Abu Suud al-Banjary.[3] Syarifah Al-Banjari kawin kedua kali nya Syekh Abdul Wahab Bugis Al-Banjary ,Diperistri ♂ Syekh Abdul Wahab Bugis Al-Banjary dan memiliki anak bernama Datu Syekhah Siti Fatimah Al-Banjari (lahir 1775 -kematian 1828 ) Diperistri ♂ Tuan Haji Muhammad Said Bugis( Al-Banjary) Ratu Halimah Al-Banjari Diperistri Pangeran Ratu Sultan Muda Abdur Rahman dari Banjar Wali Sultan Banjar Pangeran Mangkoe Boemi Pangeran Wira Kasoema Wirakusuma II dari Banjar Menikahi Ratu Hasiah Binti Pangeran Antasari .Ratu Hasiah Meninggal sebelum pecah perang Banjar 23 Februari 1858 kemudian Wirakusuma II dari Banjar 3 maret 1862 di tangkap Belanda di buang diasingkan ke Cianjur higga gugur wafat 06 juni 1901. Ratoe Sjerief Aboe Bakar (Ratu Syarif Abu Bakar) Diperistri Pangeran Sjerief Aboe Bakar (Pangeran Syarif Abu Bakar) 3 maret 1862 di tangkap Belanda di buang diasingkan ke cianjur higga gugur wafat disana Syarifah Intan 3 maret 1862 di tangkap Belanda di buang diasingkan ke cianjur higga gugur wafat disana
Tuan Bajut (Puan Bajut) | |
---|---|
isteri Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari Penasihat Dan fakih Guru Spiritual Istana Kesultanan Banjar | |
isteri Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari | |
Kematian | Tungkaran Martapura |
Pemakaman | Desa Tungkaran, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan |
Pasangan |
|
Keturunan | |
Agama | Islam Sunni |
istri. Salah satu istri yang sangat mendukung Proses Datuk Kalampayan menuntut ilmu, hingga berdakwah adalah Tuan Bajut.Salah satu hal yang menjadi pengorbanan terbesar Tuan Bajut adalah ketika melepas kepergian Datuk Kalampayan menuntut ilmu di Makkah. Padahal usia pernikahan beliau berdua masih muda dan sedang mengandung anak pertama,Namun, ternyata malah sebalik nya. Tuan Bajut begitu mendukung. Bahkan Tuan Bajut berpesan kepada sang suamu : "Bila Belum alim, jangan bulik dulu pian". Dukungan penuh sang istri ini salah satu fakor yang membuat Datuk Kalampayan sukses dalam menuntut ilmu dan sangat berkah ilmu nya.[[1]].Ketika istrinya mengandung anak yang pertama, terlintaslah di hati Muhammad Arsyad suatu keinginan yang kuat untuk menuntut ilmu di tanah suci Mekkah. Maka disampaikannya hasrat itu kepada sang istri tercinta.Meski dengan berat hati mengingat usia pernikahan mereka yang masih muda, akhirnya sang istri mengamini niat suci sang suami dan mendukungnya dalam meraih cita-cita. Setelah mendapat restu dari Sultan, berangkatlah Muhammad Arsyad ke Tanah Suci mewujudkan cita-citanya. Deraian air mata dan untaian doa mengiringi kepergiannya.[8]
Zuriyat dan Keturunan
suntingDatu Bajut menikah dengan Al-Alimul Al-Allamah Al-Arif Billah Asy-Syaikh Muhammad Arsyad Al-Banjari (bahasa Arab: العالم العلامة العارف بالله الشيخ محمد أرشد البنجاري) Atau lebih dikenal dengan nama Syekh Muhammad Arsyad al-BanjariDia disebut juga Tuan Haji Besar dan mendapat julukan anumerta dari Kesultanan Banjar.[9]
- ♀ 1-Syarifah Al-Banjari Diperistri ♂ Syekh Abdul Wahab Bugis Al-Banjary
- Datu Syekhah Siti Fathimah Abdul Wahab Al-Banjary (lahir 1775 -kematian 1828 ) Diperistri ♂ Tuan Haji Muhammad Said Bugis( Al-Banjary)
- Ratu Halimah Al-Banjari Diperistri Pangeran Ratu Sultan Muda Abdur Rahman dari Banjar
- Wali Sultan Banjar Pangeran Mangkoe Boemi Pangeran Wira Kasoema Wirakusuma II dari Banjar Menikahi Ratu Hasiah Binti Pangeran Antasari .Ratu Hasiah Meninggal sebelum pecah perang Banjar 23 Februari 1858 kemudian Wirakusuma II dari Banjar 3 maret 1862 di tangkap Belanda di buang diasingkan ke cianjur higga gugur wafat 06 juni 1901.
- Ratoe Sjerief Aboe Bakar (Ratu Syarif Abu Bakar) Diperistri Pangeran Sjerief Aboe Bakar (Pangeran Syarif Abu Bakar) 3 maret 1862 di tangkap Belanda di buang diasingkan ke cianjur higga gugur wafat disana
- Syarifah Intan 3 maret 1862 di tangkap Belanda di buang diasingkan ke cianjur higga gugur wafat disana
- Ratoe Sjerief Aboe Bakar (Ratu Syarif Abu Bakar) Diperistri Pangeran Sjerief Aboe Bakar (Pangeran Syarif Abu Bakar) 3 maret 1862 di tangkap Belanda di buang diasingkan ke cianjur higga gugur wafat disana
- Wali Sultan Banjar Pangeran Mangkoe Boemi Pangeran Wira Kasoema Wirakusuma II dari Banjar Menikahi Ratu Hasiah Binti Pangeran Antasari .Ratu Hasiah Meninggal sebelum pecah perang Banjar 23 Februari 1858 kemudian Wirakusuma II dari Banjar 3 maret 1862 di tangkap Belanda di buang diasingkan ke cianjur higga gugur wafat 06 juni 1901.
- Ratu Halimah Al-Banjari Diperistri Pangeran Ratu Sultan Muda Abdur Rahman dari Banjar
- ♂ Muhammad As'ad
- ♂ Abu Thalhah
- ♂ Abu Hamid
- ♂ Ahmad (Datu Balimau)
- ♂ Muhammad Arsyad
- ♂ Sa'duddin (Datu Taniran)
- Datu Syekhah Siti Fathimah Abdul Wahab Al-Banjary (lahir 1775 -kematian 1828 ) Diperistri ♂ Tuan Haji Muhammad Said Bugis( Al-Banjary)
- ♀ 2-Aisyah Al-Banjari/Abu Suud al-Banjari
- ♀ 1-Syarifah Al-Banjari Diperistri ♂ Syekh Abdul Wahab Bugis Al-Banjary
Kekerabatan Kesultanan Banjar dengan Al-Banjari
suntingJalur silsilah | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
|
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ https://peoplepill.com/i/tuan-bajut
- ^ Sudrajat, A. Suryana (2006). Ulama Pejuang dan Ulama Petualang: Belajar Kearifan dari Negeri Atas Angin. Erlangga. hlm. 77.
- ^ a b Geni.com. Tuan Bajut
- ^ a b Utusan.com. Utusan Malaysia Bicara Agama Diarsipkan 2015-01-03 di Wayback Machine..
- ^ Fauzinesia. Datu Kelampayan Martapura. Juni 2012.
- ^ Radar Banjarmasin - Peninggalan Datu Kalampayan
- ^ https://pojokbanua.com/kisah-sosok-ulama-kharismatik-datu-kelampaian/
- ^ https://pojokbanua.com/kisah-sosok-ulama-kharismatik-datu-kelampaian/
- ^ Radar Banjarmasin - Peninggalan Datu Kalampayan
- ^ https://silsilahabdurrasyid.wordpress.com/
- ^ a b Willem Adriaan Rees (1867). De bandjermasinsche krijg van 1859-1863: nader toegelicht (dalam bahasa Belanda). Dutch East Indies: D.A. Thieme. hlm. 22.
|}