Kereta inspeksi Wijayakusuma
Kereta inspeksi Wijayakusuma (bukan KA Wijayakusuma), atau lebih dikenal sebagai "WIKUS", atau "WIKU" adalah salah satu unit kereta rel diesel milik PT KAI. Rangkaian kereta ini hanya terdiri dari dua kabin masinis yang digabungkan dalam satu kereta, Sejak 21 Maret 2019, kereta inspeksi Wijayakusuma telah dimutasi ke Divre I Medan, tepatnya di Depo Lokomotif Medan, dan hanya digunakan untuk kebutuhan inspeksi KAI maupun perjalanan VIP/VVIP disana, ataupun disewakan ke pihak yang ingin mencarter kereta api ini.
Kereta Inspeksi 1 (Wijakusuma) | |
---|---|
Beroperasi | Ya |
Produsen | Balai Yasa Manggarai |
Perancang | Balai Yasa Manggarai |
Perakitan | Dekade 1990-an |
Dirakit di | Nippon Sharyo, Jepang |
Nama keluarga | Turunan dari kereta rel diesel MCW |
Digantikan | Kereta Istimewa (setelah dirombak sebelum bernama Kereta Inspeksi 2) Kereta Inspeksi 3 Kereta Inspeksi 4 |
Konstruksi | 1982 |
Mulai beroperasi | 10 Juli 1982 |
Jml. beroperasi | 1 |
Nomor armada | SI 3 82 01 |
Operator | PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional I Medan |
Depo | Medan (MDN) |
Data teknis | |
Konstruksi bodi | Mild steel |
Panjang kereta | 20.000 mm |
Lebar | 2.990 mm |
Tinggi | 3.755 mm |
Diameter roda | 774 mm |
Jarak gandar | 2.200 mm |
Kelajuan maksimum | 90 km/jam |
Berat | 39.700 kg |
Mesin | CUMMINS |
Jenis mesin | CUMMINS NT-855-R1 |
Lebar sepur | 1.067 mm |
Sejarah
suntingKAIS ini memulai kedinasannya pada 10 Juli 1982. Sebelum menjadi KAIS, awalnya kereta ini adalah KRD yang digunakan untuk angkutan komuter Bogor - Sukabumi. Pada tahun 1990-an, KRD ini dibawa ke PT INKA untuk dimodifikasi menjadi Kereta Inspeksi. Setelah selesai dimodifikasi, kereta ini diberi nama KAIS Wijayakusuma dengan nomor KD1-82201 atau SI 3 82 01 THB (sekarang MDN). KAIS Wijayakusuma ini sekarang berada di Depo Lokomotif Medan. Sebelum berada di Depo Lokomotif Tanah Abang, KAIS ini sempat juga di mutasi ke Depo Lokomotif Solo. Pada akhir 30 Mei 2007, interior dan eksteriornya dimodifikasi oleh Balai Yasa Manggarai supaya lebih elegan, designer interiornya seorang mahasiswi ITB bernama Mita Ningrum Setiasih, yang kini menjadi konsultan desain PT Kereta Api Indonesia (Persero). Interior Kereta Inspeksi Wijayakusuma dilengkapi dengan AC, Lounge, Ruang Rapat, Genset, Mini Bar, dan Pantry.
Asal Usul Istilah
suntingNama Wijayakusuma diambil dari jenis bunga wijayakusuma dengan nama ilmiah, Epiphyllum oxypetalum. Dalam mitologi Jawa, bunga ini dipercaya sebagai bunga sakti yang dapat menghidupkan orang mati[1]. Bunga ini sendiri juga menjadi ciri khas Kabupaten Cilacap yang tertuang pada motto daerah, yaitu "Jala Bhumi Wijayakusuma Çakti" dalam bahasa Sanskerta, yang berarti "Kemampuan membudidayakan bumi, laut, dan air untuk kemakmuran".
Profil Sarana
sunting- Dimensi
- Lebar Sepur: 1067 mm
- Panjang Body: 20000 mm
- Jarak antar alat perangkai: 20700 mm
- Lebar badan (Body): 2990 mm
- Tinggi maksimum: 3755 mm
- Jarak gandar: 2200 mm
- Jarak Antar Pivot: 14000 mm
- Diameter roda penggerak: 774 mm
- Diameter roda idle: 774 mm
- Tinggi alat perangkai: 775 mm
- Berat
- Berat Kosong: 39700 kg
- Berat Siap (isi penumpang): 47000 kg
- Berat Adhesi: 22500 kg
- Motor Diesel
- Tipe: Shinko DMH 17H
- Jenis: 4 Langkah
- Daya Mesin: 200 hp
- Daya ke Generator/Converter: 180 hp
- Motor Traksi/Converter
- Jumlah: 1
- Tipe: Shinko TCR 2.5
- Performansi
- Kecepatan Maksimum: 90 km/h
- Jari-jari lengkung: 80 m
- Lain-Lain
- Sistem Rem: Rem Udara Tekan, Rem Parkir
Galeri
sunting-
Saat inspeksi menuju ke Stasiun Rantau Prapat pada tahun 2021
-
KAIS Wijakusuma di Depo lokomotif Medan pada tahun 2020