Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan/Ditolak/November 2020

CATATAN PENUTUP

Pengusulan sudah berjalan hampir tiga bulan dan saran-sarannya masih belum dikerjakan. Namun, artikelnya sendiri sudah sangat bagus, sehingga diharapkan suatu saat pengusul dapat mengerjakan saran-sarannya dan lalu kembali mengusulkan artikel ini sebagai AP. Danu Widjajanto (bicara) 24 November 2020 09.10 (UTC)

Diskusi di bawah adalah arsip dari pengusulan artikel pilihan. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.

Pencalonan artikel ini dikembalikan kepada pengusulnya.


Pengusul: Masjawad99 (b • k • l)
Status:    Tidak akan dilanjutkan

Artikel mengenai sebuah negeri Bugis di Sulawesi Selatan. Sudah ditulis ulang dengan sumber-sumber akademis. Sebetulnya masih bisa dikembangkan lebih lanjut sedikit lagi, tapi sepertinya lebih baik kalau saya langsung tanya usul kepada yang lain di sini. Silakan memberi saran dan kritik mengenai apa saja yang kurang, atau malah terlalu berlebihan (bagian sejarah mungkin agak terlalu detail). Saya usahakan untuk standby dan menanggapi semua komentar. Masjawad99💬 26 Agustus 2020 17.24 (UTC)[balas]

Memohon tinjauan dari @HaEr48, Japra Jayapati dan RXerself, mengingat ini artikelnya ditulis sendiri. Danu Widjajanto (bicara) 26 Agustus 2020 18.31 (UTC)[balas]
Panggil juga @AMA Ptk Danu Widjajanto (bicara) 27 Agustus 2020 06.53 (UTC)[balas]

Setuju Setuju. Saya harus menjura kepada Masjawad99. Bahkan ejaan nama dan frasa Bugisnya pun (menurut saya) ditulis dengan cermat dan diterjemahkan dengan tepat. Untuk urusan sumber, Mas Danu Widjajanto & Mas HaEr48 lebih ahli. تابيق ~ Japra (obrol) 27 Agustus 2020 03.25 (UTC)[balas]

Ulasan Danu Widjajanto

sunting

Status: sedang membaca.

Kelengkapan

@Masjawad99 Aku ada saran untuk menambahkan beberapa bagian untuk semakin memperkaya artikelnya.

  • Apakah bisa ditambahkan bagian khusus mengenai "agama"? Aku rasa akan cukup menarik karena pada mulanya Wajo tidak menganut agama Islam dan lalu pada abad ke-19 agama tersebut semakin mengakar. Keterangan ini juga menarik untuk masuk ke bagian sendiri: "La Maddaremmeng sebelumnya telah memicu kontroversi, sebab ia disebutkan menerapkan agama Islam dengan lebih tegas kepada rakyatnya."
    • Ini sudah ada bahannya untuk bagian Agama, aku memang belum masukin aja hehe. Soal La Maddaremmeng, karena dia penguasa Bone, aku takutnya terlalu off-topic kalau dibahas di bagian tersendiri, makanya kumasukin catatan keterangan, buat konteks aja. Masjawad99💬 27 Agustus 2020 08.39 (UTC)[balas]
  • Apakah ada keterangan yang tersedia mengenai sains dan teknologi serta arsitektur di Wajo? Saran ini tidak wajib dan bergantung pada ketersediaan sumber
  • Aku lihat juga ada beberapa literatur asal Wajo seperti Lontaraʼ Sukkuʼna Wajoʼ, mungkin bisa ditambahkan bagian seni dan sastra?
  • Bahasa yang umum digunakan Bugis --> untuk saat ini keterangan di infobox tersebut tidak ada sumbernya karena tidak dijelaskan di tubuh artikel bahasa mana yang dituturkan di Wajo
  • Aku lihat di artikelnya disebutkan kalau Wajo punya "daerah bawahan", mungkin perlu bagian sendiri "Pembagian administratif" untuk menjabarkan daerah-daerah bawahan tersebut.
  • Itu templat daftar arung matoanya tidak sekalian ditambahkan?
Paragraf pembuka
  • "Wajo mempertahankan kemerdekaannya hingga ditaklukkan pada awal abad ke-20 oleh Hindia Belanda" --> di tubuh artikel keterangannya "Menyusul takluknya Gowa dan Bone pada tahun 1905, Wajo dan Soppeng pun menuruti keinginan Belanda dan menandatangani Korte Verklaring, yaitu pernyataan pendek yang intinya mengakui bahwa mereka merupakan negara bawahan yang setia kepada Belanda (...)." Apakah kata "ditaklukkan" tepat kalau begitu? Karena kan mereka dipaksa menandatangani perjanjian untuk menjadi bawahan alih2 ditaklukkan secara fisik oleh militer Hindia Belanda seperti halnya Kesultanan Aceh. Aku lihat di artikel Ekspedisi Sulawesi Selatan juga sepertinya perang fisiknya dikobarkan melawan Gowa dan Bone alih2 Wajo.
Sejarah

Danu Widjajanto (bicara) 27 Agustus 2020 06.44 (UTC)[balas]

Komentar dari Hanif Al Husaini

sunting

"ketika daerah swapraja Wajo diubah menjadi Kabupaten Wajo yang merupakan bagian dari Republik Indonesia." Ini disebutkan di pembuka, tetapi tidak disebutkan di badan teks dan tidak disebutkan sumbernya. Persisnya kapan ya swapraja Wajo dijadikan menjadi Kabupaten Wajo? Hanif Al Husaini (bicara) 9 September 2020 12.23 (UTC)[balas]

Setelah saya baca lagi, ternyata sudah disebutkan di "Pada tahun 1957, swapraja Wajo (yang tadinya merupakan bagian dari Daerah Otonom Bone di bawah Provinsi Sulawesi) diubah menjadi daerah otonom tingkat II, dan Andi Tanjong diangkat sebagai kepala daerah pertamanya." Mungkin bisa dijelaskan kalau daerah otonom tingkat II itu semacam kabupaten atau apa. Hanif Al Husaini (bicara) 9 September 2020 12.27 (UTC)[balas]

Komentar HaEr48

sunting

Akhirnya sudah baca sampai selesai, menurutku ditulis dengan sangat bagus dan cukup lengkap, dan memiliki referensi memadai. Sekadar beberapa saran:

  • Bagian pembuka: Aku rasa sebaiknya pemimpin tertinggi serta dewan-dewan/pejabat-pejabat yang disebutkan di bagian pembuka disebutkan nama lokalnya
  • Apakah latar belakang etnis-etnis dan bahasa Sulawesi Selatan seperti di Sejarah awal Gowa dan Tallo juga bisa ditambahkan/diadaptasi ke sini?
  • kedatangan seorang tomanurung: apa bisa ditambah dua atau tiga kata agar jelas apa itu "tomanurung" ?
  • Apakah Cinnotabi' dan Boli' itu semacam wilayah tetangga? Apa bisa ditambah penjelas untuk hubungan keduanya?
  • Apakah Luwu beretnis Bugis atau yang lain?
  • Kemajuan Gowa disertai perlakuan keras terhadap negeri Bugis bawahannya, yaitu Wajo dan Soppeng: Apa bisa disebutkan contoh perlakuan keras ini?
  • Opsional: Apa ada peta yang lebih close up ke wilayah Wajo, sehingga misalnya bisa diketahui Danau Tempe, dan Teluk Bone itu di mana?
  • dengan seorang wali negeri yang memerintah atas nama bangsawan Makassar: Apakah wali negeri ini penguasa lokal yang ditunjuk Gowa, atau orang yang dikirim dari Gowa sendiri?
  • "La Tenrilai gugur dalam tugas": Apa lebih cocok "gugur di medan pertempuran"?
  • "tidak dapat 'berdiri tegak' kecuali jika mereka mencari kekayaaan": kenapa ada dua lapis tanda kutip? Apa ada yang spesial dari 'berdiri tegak' nya?
  • Ia mengeduk aliran sungai yang menuju ibu kota Tosora : apa ada pranala untuk 'mengeduk' atau sinonim yang lebih mudah dimengerti?
  • memperkuat industri setempat: apa bisa disebutkan industri apa?
  • serta mendirikan sebuah institusi yang berperan sebagai bank peminjam modal: apa ada nama institusi ini?
  • terinspirasi gerakan pembaharuan Islam di Arab Saudi: Karena negara Arab Saudi modern belum berdiri masa itu, mungkin bisa disebut "Semenanjung Arab" atau "Negeri Saudi" (dinasti Saudi sudah ada ketika itu), atau "gerakan pembaharuan Islam yang kini disebut Wahhabisme" saja.
  • Suami Andi Ninnong terbunuh dalam kampanye pasifikasi Westerling: Ini pasifikasi dari pihak Belanda atau RI?
  • Keluarga dan gender: Apa ada/tidak ada arung matoa yang juga wanita?
    • Sejauh yang saya tahu tidak ada, tapi beberapa laporan menyebut bahwa Andi Ninnong pernah dilantik sebagai pengganti arung matoa selama beberapa bulan, jadi saya kurang tahu apakah memang ada larangan bagi wanita untuk menjadi arung matoa atau tidak (kalau mengacu pada laporan Brooke posisi arung matoa boleh diisi oleh wanita). Masjawad99💬 13 September 2020 01.47 (UTC)[balas]
  • Agama: sepertinya masih kosong, kapan mau diisi?

Terima kasih banyak atas penulisan & pengusulan artikel ini Masjawad99. HaEr48 (bicara) 12 September 2020 23.00 (UTC)[balas]

AMA Ptk

sunting
  • Di Kalbar, ada desa Wajok Hilir dengan demografi orang Bugis ramai pula di sana. Bisakah nama² daerah yang dinamai sebagai penghormatan terhadap Kerajaan Wajo juga patut dimasukkan di artikel mas? Ini saya kira erat dgn apa yang mas tuliskan: "Walaupun tradisi merantau telah menjadi bagian utama dari budaya Wajo sejak masa pendiriannya, tradisi ini semakin menonjol setelah Perang Makassar, ketika sejumlah besar orang Wajo bermigrasi ke luar negeri dan menetap di berbagai wilayah seperti Makassar, Kalimantan bagian timur, Nusa Tenggara, dan kawasan sekitar Selat Malaka.[63][67][68]"
  • Terus benteng di Tosora, daerah ibukota Wajok itu perlu dibirukan.
  • Bagian "Perang Makassar dan migrasi orang-orang Wajo (1660–1730)": ada dinyatakan bhw La Saléwangeng To Tenrirua "mendirikan sebuah institusi yang berperan sebagai bank peminjam modal untuk perniagaan dan pertanian sekaligus sebagai badan jaminan sosial.". Kiranya, bagaimana jika nama institusinya ditulis saja?
  • Bagian "Masa akhir kemerdekaan": "Barulah pada masa pemerintahan La Koro (1885–1891), hukuman keras ditegakkan bagi para pelaku kejahatan, sehingga orang-orang menjadi segan kepadanya." Hukuman keras ini, kiranya dipaparkan seperti apa?
  • Bagian "Bahasa dan kesusasteraan": "Salah satu sumber sejarah utama Wajo pada masa modern awal, Lontaraʼ Sukkuʼna Wajoʼ, tergolong sangat panjang dan mendetail bila dibandingkan dengan kronik Bugis pada umumnya yang hanya berisi ringkasan riwayat pemerintahan setiap arung matoa." Mungkin bisa dituliskan kondisi lontara'/sumber sejarah Wajo' ini, apakah masih manuskrip, atau sdh diterbitkan ulang? Mgkn dijadikan catatan bahwah saja di "Keterangan".
  • Bagian "Ekonomi dan perdagangan" agaknya bisa ditambahkan pula dgn kondisi perdagangan luar negri Kerajaan Wajo.

Terima kasih. --AMA Ptk (bicara) 30 September 2020 02.15 (UTC)[balas]

@Masjawad99 masih mau dilanjutkan? Tanggung tuh. Danu Widjajanto (bicara) 11 Oktober 2020 08.04 (UTC)[balas]

@Danu Widjajanto: Akan dilanjutkan selama beberapa hari ke depan. Maaf kemarin hiatus agak lama. Masjawad99💬 29 Oktober 2020 04.36 (UTC)[balas]
Masjawad99 wadoo, tiada sangka bung rupanya dah lama menjawab pertanyaan. Ganbaru, kuucapkan kpd bung. --AMA Ptk (bicara) 18 November 2020 05.26 (UTC)[balas]

Diskusi di atas adalah arsip. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.