Yesaya 20 (disingkat Yes 20) adalah pasal kedua puluh Kitab Yesaya dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.[1] Berisi Firman Allah yang disampaikan oleh nabi Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem. Nabi ini hidup pada zaman raja Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia dari Kerajaan Yehuda sekitar abad ke-8 SM.[2][3]

Yesaya 20
Gulungan Besar Kitab Yesaya, yang memuat lengkap seluruh Kitab Yesaya, dibuat pada abad ke-2 SM, diketemukan di gua 1, Qumran, pada tahun 1947.
KitabKitab Yesaya
KategoriNevi'im
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
23

Naskah sumber utama

sunting
  • Yesaya 20:1 mencatat bahwa Firman TUHAN ini disampaikan "pada tahun ketika panglima yang dikirim oleh Sargon, raja Asyur, tiba di Asdod lalu memerangi dan merebutnya". Peristiwa ini diperkirakan terjadi pada tahun 711 SM, sebelum kejadian yang dicatat dalam 2 Raja–raja 18:17: "Sesudah itu raja Asyur mengirim panglima, kepala istana dan juru minuman agung dari Lakhis kepada raja Hizkia di Yerusalem disertai suatu tentara yang besar.". Raja Asyur, Sanherib, putra Sargon II, menyerang dalam tahun ke-14 zaman raja Hizkia (~715 SM?) 2 Raja–raja 18:13

Ayat 1

sunting
Pada tahun ketika panglima yang dikirim oleh Sargon, raja Asyur, tiba di Asdod lalu memerangi dan merebutnya,[6]

Serangan terhadap kota Filistin ini diperkirakan terjadi pada tahun 711 SM atau tahun ke-12 pemerintahan Sargon II.[7] Arkeolog yang meneliti Asdod menemukan sebuah Basalt Stela raja Sargon II di Ashod yang mencatat serangan ini dan memastikan pernyataan Yesaya.[8]

Ayat 2

sunting
Pada waktu itu berfirmanlah TUHAN melalui Yesaya bin Amos. Firman-Nya: "Pergilah dan bukalah kain kabung dari pinggangmu dan tanggalkanlah kasut dari kakimu," lalu iapun berbuat demikian, maka berjalanlah ia telanjang dan tidak berkasut.[9]

Yesaya diperintahkan untuk tampil tanpa pakaian luar selama tiga tahun selaku sebuah tanda atau perumpamaan tentang apa yang akan terjadi pada Mesir dan Etiopia ketika Asyur menawan mereka. Pesan ini bertujuan memperingatkan Yehuda untuk tidak mengandalkan persekutuan dengan Mesir, tetapi sebaliknya memandang kepada Tuhan Allah mereka. Yesaya mungkin tidak telanjang bulat (lihat 2 Samuel 6:20), tetapi hanya memakai cawat; mungkin dia merendahkan diri seperti itu untuk beberapa waktu saja setiap hari.[7]

Ayat 4

sunting
'Demikianlah raja Asyur akan menggiring orang Mesir sebagai tawanan dan orang Etiopia sebagai buangan, tua dan muda, telanjang dan tidak berkasut dengan pantatnya kelihatan, suatu penghinaan bagi Mesir.[10]

Nubuatan Yesaya ini tergenapi pada masa hidup Yesaya ketika raja Asyur, Esarhadon (putra Sanherib), menyerang Mesir pada tahun 671 SM menurut para sejarawan. Esarhadon menyebut dirinya "Raja Mesit, Pathros dan Kush (Etiopia)" dan mendirikan sebuah monumen kemenangan atas peristiwa ini. Mesir berupaya memberontak tetapi ditindas kembali ketika Esarhadon kembali ke Mesir tahun 669 SM, sebelum ia mati pada tahun yang sama.[8]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  2. ^ Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Jogjakarta: Kanisius.
  3. ^ (Indonesia) W.S. LaSor, D.A. Hubbard, F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 2, Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994. ISBN 9789794150431
  4. ^ Timothy A. J. Jull; Douglas J. Donahue; Magen Broshi; Emanuel Tov (1995). "Radiocarbon Dating of Scrolls and Linen Fragments from the Judean Desert". Radiocarbon. 37 (1): 14. Diakses tanggal 26 November 2014. 
  5. ^ a b c d e f Dead sea scrolls - Isaiah
  6. ^ Yesaya 20:1
  7. ^ a b The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  8. ^ a b Bible Focus - Mengapa Yesaya berjalan telanjang.
  9. ^ Yesaya 20:2
  10. ^ Yesaya 20:4

Pranala luar

sunting