Yesaya 4 (disingkat Yes 4) adalah bagian dari Kitab Yesaya dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.[1] Berisi Firman Allah yang disampaikan oleh nabi Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem. Nabi ini hidup pada zaman raja Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia dari Kerajaan Yehuda sekitar abad ke-8 SM.[2][3]

Yesaya 4
Gulungan Besar Kitab Yesaya, yang memuat lengkap seluruh Kitab Yesaya, dibuat pada abad ke-2 SM, diketemukan di gua 1, Qumran, pada tahun 1947.
KitabKitab Yesaya
KategoriNevi'im
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
23
pasal 3
pasal 5

Naskah sumber utama

sunting

Ayat 1

sunting
Pada waktu itu tujuh orang perempuan akan memegang seorang laki-laki, serta berkata: "Kami akan menanggung makanan dan pakaian kami sendiri; hanya biarlah namamu dilekatkan kepada nama kami; ambillah aib yang ada pada kami!" (TB)[6]
bahasa Ibrani (dari kanan ke kiri): והחזיקו שבע נשים באיש אחד ביום ההוא לאמר לחמנו נאכל ושמלתנו נלבש רק יקרא שמך עלינו אסף חרפתנו׃ ס
transliterasi Ibrani: we·he·khe·zi·ku sye·ba na·syim be·'is e·khad bai·yo·wm ha·hu le·mor lakh·me·nu no·khel we·sim·la·te·nu nil·basy rak yik·ka·re syim·kha a·lei·nu e·sof kher·pa·te·nu. (s)[7]
  • Frasa "pada waktu itu" pada ayat 1 tidak sama dengan ayat 2, karena di ayat 1 sebenarnya menerjemahkan kata sambung "ו" ("we" atau "wa", yang dapat berarti "dan" atau "saat itu"), sedangkan di ayat 2 menerjemahkan frasa "bai·yom" yang menunjuk kepada zaman yang kemudian, yaitu kedatangan Mesias.[8]
  • Angka tujuh (bahasa Ibrani: שבע‎, syeḇa‘) menunjuk "keutuhan, banyak". Oleh karena laki-laki gugur dalam perang atau ditawan, maka tidak ada lagi suami bagi semua wanita yang tersisa. Biasanya suami harus memelihara isterinya, tetapi sekarang wanita tersedia memelihara dirinya, asal dapat kawin.[9]
  • Dalam naskah aslinya, bahasa Ibrani: חרפתנו‎ [kher·pa·te·nu] berasal dari akar kata "חֶרְפָּה" (kherpah, artinya "aib") + akhiran "-nu" ("נו", bermakna "milik kami"). Kata aib (di terjemahan lain: "penghinaan") ialah "tidak beranak".[9]

Ayat 2

sunting
Pada waktu itu tunas yang ditumbuhkan TUHAN akan menjadi kepermaian dan kemuliaan, dan hasil tanah menjadi kebanggaan dan kehormatan bagi orang-orang Israel yang terluput. (TB)[10]
bahasa Ibrani (dari kanan ke kiri): ביום ההוא יהיה צמח יהוה לצבי ולכבוד ופרי הארץ לגאון ולתפארת לפליטת ישראל׃
transliterasi Ibrani: bai·yo·wm ha·hu yih·yeh tse·makh YHWH litz·bi u·le·kha·bo·wd u·fe·ri ha·'a·retz le·ga·'o·wn u·le·tif·'e·ret lip·lei·tat yis·ra·'el.[7]
  • Frasa "pada waktu itu" (bahasa Ibrani: ביום‎, bai·yom, artinya "hari itu") pada ayat 2 bukan menerangkan zaman yang baru diceritakan, kecuali bahwa kehancuran oleh bangsa Asyur dan bangsa Kasdim merupakan gambaran pendahuluan dari kesukaran pada `hari-hari yang terakhir.' Sebaliknya, frasa itu mengacu pada zaman akhir ketika Mesias akan datang untuk memerintah di bumi. Ini adalah arti yang lazim dari frasa "pada waktu itu" di seluruh kitab para nabi dalam Perjanjian Lama.[8]
  • Yang dimaksud Tunas (bahasa Ibrani: צמח‎, tse·makh) yang ditumbuhkan TUHAN ialah Kristus sendiri sebagai keturunan Daud yang dijanjikan: Kata yang sama, dengan arti harfiah, taruk (pucuk), dipakai untuk Kristus dalam Yesaya 53:2; Yeremia 23:5; Yeremia 33:15; Zakharia 3:8; Zakharia 6:12, sedangkan kata sinonimnya "נצר" (netzer) dipakai dalam Yesaya 11:1. Di dalam Dia akan terdapat kecantikan dan kemuliaan sejati Israel (yang berbeda dengan kecantikan duniawi dan palsu dari perempuan-perempuan Yerusalem).
  • Perhatikan bahwa kemakmuran tertinggi hanya dijanjikan kepada orang-orang Israel yang terluput (bahasa Ibrani: פליטת‎, "pleitat" atau "pelētâh", artinya "lolos"). Walaupun bangsa itu secara keseluruhan ditolak karena tidak taat, Tuhan tentu terus mengerjakan maksudnya melalui sisa-sisa dari orang beriman sejati (sebagaimana Paulus di kemudian hari menunjukkan hal itu dalam Roma 11:5).[8]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  2. ^ Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Jogjakarta: Kanisius.
  3. ^ (Indonesia) W.S. LaSor, D.A. Hubbard, F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 2, Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994. ISBN 9789794150431
  4. ^ Timothy A. J. Jull; Douglas J. Donahue; Magen Broshi; Emanuel Tov (1995). "Radiocarbon Dating of Scrolls and Linen Fragments from the Judean Desert". Radiocarbon. 37 (1): 14. Diakses tanggal 26 November 2014. 
  5. ^ a b c Dead sea scrolls - Isaiah
  6. ^ Yesaya 4:1 - Sabda.org
  7. ^ a b Hebrew Tanakh Isaiah 4[pranala nonaktif permanen]
  8. ^ a b c Kyle M. Yates, Sr. Th.D., Ph.D.; Philip C. Johnson, Th.D.; dll. Tafsiran Alkitab Wycliffe. Wycliffe Bible Commentary of the Old Testament. Chicago: Moody Press, 1962.
  9. ^ a b Pastor J. Bouma, SVD(PB); P. Cletus Groenen(PL). Catatan Ayat Alkitab Ende. MAWI (Lembaga Biblika Indonesia Saudara-Saudara Dina (LBSSD) + Ordo Fransiskan (OFM) Indonesia). Percetakan Arnoldus, Ende, Flores. 1968.
  10. ^ Yesaya 4:2 - Sabda.org

Pranala luar

sunting