Yesaya 2 (disingkat Yes 2) adalah bagian dari Kitab Yesaya dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.[1] Berisi Firman Allah yang disampaikan oleh nabi Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem. Nabi ini hidup pada zaman raja Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia dari Kerajaan Yehuda sekitar abad ke-8 SM.[2][3] Merupakan suatu nubuat terhadap Yehuda dan Yerusalem yang diakhiri di pasal 4.

Yesaya 2
Gulungan Besar Kitab Yesaya, yang memuat lengkap seluruh Kitab Yesaya, dibuat pada abad ke-2 SM, diketemukan di gua 1, Qumran, pada tahun 1947.
KitabKitab Yesaya
KategoriNevi'im
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
23
pasal 1
pasal 3

Naskah sumber utama

sunting

Struktur

sunting

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Ayat 3

sunting
[2b] segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, 3dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."[6]

Perhatian utama semua orang yang datang kepada Tuhan haruslah mengenal dan menaati kehendak Allah sebagai warga kerajaan-Nya. Pentinglah bahwa kita yang memberitakan berita Allah sangat berhati-hati bahwa semua khotbah dan ajaran kita adalah firman Allah—didasarkan pada Alkitab yang terilhamkan sebagaimana dinyatakan melalui Yesus Kristus, nabi-nabi Perjanjian Lama, dan rasul-rasul Perjanjian Baru (lihat Efesus 2:20). Semua orang, baik yang hilang maupun yang selamat, perlu mendengar kebenaran Allah disampaikan oleh bibir orang yang diurapi Roh Kudus dan mengabdi kepada kebenaran jalan-jalan Allah.[7]

 
Sebagian ayat Yesaya 2:4 ("Mereka akan menempa pedang-pedangnya ... tidak akan lagi belajar perang") dalam bahasa Inggris versi Raja James tertulis pada sebuah tembok di seberang jalan dari Gedung PBB di kota New York, Amerika Serikat.

Ayat 4

sunting
Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.[8]

Nubuat nabi Yesaya mengenai kemuliaan Sion pada ayat 1-5 dapat dibagi menjadi 3 bagian:

  1. Pengantar tentang lokasi penglihatan "pada hari-hari yang terakhir" (ayat 2)
  2. Penglihatan tentang Sion sebagai "hulu gunung-gunung" atau "gunung yang utama" (ayat 3-4)
  3. Penutup berisi peringatan kepada Yehuda ("keturunan Yakub") untuk menaati hukum sampai penglihatan itu dipenuhi (ayat 5).[9]

Referensi

sunting
  1. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  2. ^ Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Jogjakarta: Kanisius.
  3. ^ (Indonesia) W.S. LaSor, D.A. Hubbard, F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 2, Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994. ISBN 9789794150431
  4. ^ Timothy A. J. Jull; Douglas J. Donahue; Magen Broshi; Emanuel Tov (1995). "Radiocarbon Dating of Scrolls and Linen Fragments from the Judean Desert". Radiocarbon. 37 (1): 14. Diakses tanggal 26 November 2014. 
  5. ^ a b c d e f Dead sea scrolls - Isaiah
  6. ^ Yesaya 2:2–3
  7. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  8. ^ Yesaya 2:4
  9. ^ The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997

Pranala luar

sunting