Yesua
Imam Besar Yesua bin Yozadak (bahasa Ibrani: יהושע כהן גדול, Yəshúa kohen gadol; bahasa Yunani: Ἰησοῦς; bahasa Latin: Josue; bahasa Inggris: Joshua the High Priest) adalah nama Imam Besar yang pertama disebutkan setelah orang Yahudi kembali dari pembuangan ke Babel pada tahun 530-an SM dan berperan dalam pembangunan kembali Bait Allah di Yerusalem bersama bupati Yehuda, Zerubabel bin Sealtiel. Riwayatnya dicatat dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, terutama di Kitab Ezra, Kitab Hagai dan Kitab Zakharia.
Biografi | |
---|---|
Kelahiran | Tanah Israel |
Imam Besar Yahudi | |
515 SM – 490 SM ← Seraiah (en) – Joiakim (en) → | |
Keluarga | |
Anak | Joiakim (en) |
Ayah | Jehozadak (en) |
Nama
suntingSejumlah ayat menyebutnya "Yesua", sedangkan ayat-ayat lain menulisnya "Yosua" dalam Alkitab Ibrani. Dalam terjemahan bahasa Yunani Septuaginta, nama Yesua ditranskripsi menjadi "Jesus" sebagaimana nama Yosua sebelumnya, yaitu "Yosua" bin Nun.
Riwayat
suntingYosua bin Yozadak menjabat sebagai Imam Besar (ha-Kohen ha-Gadol) sekitar tahun 515-490 SM dalam daftar Imam-imam Besar Israel. Penanggalan ini berdasarkan masa pelayanan dalam usia 25-50 tahun (menurut Kitab Bilangan pasal 8) bukan usia 30-50 tahun (menurut Bilangan 4).
Dicatat dalam Kitab Ezra pasal 5:2, bahwa Yesua termasuk pemimpin yang mendorong pembangunan kembali Bait Suci.[1] Kemudian, sejumlah anak dan keponakannya dinyatakan bersalah karena kawin campur dengan orang bukan Yahudi.[2]
Fakta-fakta mengenai kehidupan Yesua yang kemudian tergantung dari apakah Yesua masih hidup pada waktu ia muncul dalam penglihatan yang diperoleh nabi Zakharia. Jika penglihatan itu berhubungan dengan pembersihan dan penyucian Bait Allah oleh Nehemia yaitu Nehemia 13:28, yang melibatkan perkawinan cicit Yesua dengan putri Sanbalat orang Horon, maka Yesua mungkin berusia lebih dari 90 tahun, jika masih hidup.[3]
Dalam penglihatan
suntingDalam Kitab Zakharia (Zakharia 3:6–10 nabi Zakharia mendapat penglihatan dari seorang malaikat Allah di mana pekerjaan keimaman Yesua dipulihkan dan disucikan. Termasuk dalam penglihatan ini adalah persyaratan-persyaratan yang harus dikerjakan oleh Yesua. Hal ini termasuk:
- berjalan dalam jalan Allah,
- memegang hukum-hukum Allah,
- memerintah rumah Allah,
- memimpin pengadilan Allah.
Dengan memenuhi tugas-tugas ini, malaikat dalam Kitab Zakharia memberikan izin bagi Yesua dan imam-imam sejawatnya untuk masuk bagian terdalam Bait Suci. Penglihatan ini juga berfungsi untuk menyucikan Yesua dan menguduskannya dalam persiapan menjalankan tugas keimamannya.
Sebaliknya, jika Yesua sudah meninggal pada saat terjadinya peristiwa yang dicatat dalam Nehemia 13 maka kemungkinan penglihatan itu dimaksudkan untuk menggambarkan suasana ruang tahta ilahi di mana Satan dan malaikat berselisih mengenai jiwa Yesua, dan yang menjadi sasaran gambaran ini adalah Imam Besar waktu itu, yaitu Elyasib, cucu Yesua.[4]
Makam
suntingPada tahun 1825, makam tradisional Yesua dilaporkan ditemukan "satu jam perjalanan jauhnya dari Bagdad."[5]
Referensi
sunting- ^ Ezra 5:2
- ^ Ezra 10:18
- ^ Carol L. Meyers Haggai, Zechariah 1-8 Vol.25B The Anchor Yale Bible Commentaries 1987
- ^ Meyers, op.cit.
- ^ United Foreign Missionary Society (1825). American missionary register. J. & J. Harper. hlm. 280. Diakses tanggal 4 October 2010.
Lihat pula
sunting- Hagai
- Zakharia bin Ido
- Zerubabel bin Sealtiel
- Bagian Alkitab yang berkaitan: Ezra 5, Hagai 1, Zakharia 3, Zakharia 6.