Mohammed Rycko Amelza Dahniel

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme

Irjen. Pol. Dr. H. Rycko Amelza Dahniel, M.Si. (lahir 14 Agustus 1966) tokoh Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Saat ini, sejak 5 Oktober 2016, ia menjabat sebagai Kapolda Sumatera Utara, setelah sebelumnya menjadi Kepala STIK yang aktif sejak 5 Oktober 2014 Rycko, lulusan terbaik Akpol 1988 ini berpengalaman dalam bidang reserse. Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Kepala STIK.

Rycko Amelza Dahniel
Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara
Mulai menjabat
5 Oktober 2016
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Kepala Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian
Masa jabatan
3 Oktober 2014 – 5 Oktober 2016
Informasi pribadi
Lahir14 Agustus 1966 (umur 58)
Indonesia Bogor, Jawa Barat
AlmamaterAkademi Kepolisian (1988)
M.Si. (2001) & Dr. (2008) Universitas Indonesia
Penghargaan sipilAdhi Makayasa (1988)
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabangKepolisian Daerah Sumatera Utara
Masa dinas1988 – Sekarang
Pangkat Inspektur Jenderal Polisi
SatuanReserse
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Rycko termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Bareskrim, yang melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005[1]. Ia mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Pol Sutanto bersama dengan para kompatriotnya, Tito Karnavian, Petrus Reinhard Golose, serta Idham Azis, dkk.

Riwayat

Pendidikan

Rycko yang lahir di Bogor 14 Agustus 1966 itu menyelesaikan pendidikan SDN (1979), SMPN (1982) dan SMAN (1985) di kota kecil Cibinong, Bogor. Kemudian melanjutkan pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang dan menjadi lulusan terbaik dengan predikat Adhi Makayasa, lalu kemudian dilantik oleh Presiden Soeharto di Istana Merdeka pada tanggal 23 Juli 1988.

Rycko juga merupakan lulusan Magister (S2) Ilmu Administrasi di Universitas Indonesia pada tahun 2001 dan Doktoral (S3) pada Kajian Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia pada tahun 2008 dengan predikat Cum Laude.

Karier

Penugasan pertama ia jalani di Polres Metro Jakarta Pusat sebagai Kepala Unit Kejahatan dengan Kekerasan, selanjutnya ditugaskan sebagai instruktur di Akademi Kepolisian Semarang. Tahun 1993 ia mengikuti pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan lulus dengan predikat terbaik, selanjutnya kembali bertugas di Polres Metro Jakarta Pusat, lalu Kasat Reserse Polres Jakarta Selatan, dan kemudian sebagai Wakasat Ekonomi Polda Metro Jaya. Tahun 2002 ia mengikuti pendidikan Sespimpol dan lulus dengan predikat terbaik untuk penulisan Naskah Strategis.

Ia tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting diantaranya Kapolres Jakarta Utara[2]. Setelah itu, ia dipromosikan jadi ajudan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono[3]. Ia kemudian menjabat Kepala Lembaga Kerjasama Pendidikan Dit PPITK PTIK, lembaga yang menginduk pada Lemdikpol, lalu sebagai Wakapolda Jabar dan kini menjadi Ketua STIK dulu dikenal sebagai PTIK.

Penangkapan Dr. Azhari

Rycko Amelza Dahniel termasuk perwira polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim Polri) yang melumpuhkan teroris Dr. Azahari dan kelompoknya di kota Batu, Malang, Jawa Timur, pada 9 November 2005[4].

Riwayat Jabatan

  • Kapolres Sukabumi Kota
  • Kanit I Dit II/Eksus Bareskrim Polri
  • Kapolres Metro Jakarta Utara Polda Metro Jaya
  • Ajudan Presiden RI (2009-2012)
  • Kepala Lembaga Kerjasama Pendidikan Dit PPITK PTIK (2012-2013)
  • Wakapolda Jawa Barat (2013-2014)
  • Kepala STIK/PTIK (2014-sekarang)

Kasus Menonjol yang Ditangani

  • Bom Bali II (2005)

Referensi

Jabatan kepolisian
Didahului oleh:
Irjen. Pol. Iza Fadri
Ketua STIK Lemdikpol
3 Oktober 2014 - sekarang
Diteruskan oleh:
Petahana
Didahului oleh:
Brigjen. Pol. Hengkie Kaluara
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat
19 Februari 2013 - 3 Oktober 2014
Diteruskan oleh:
Brigjen. Pol. Mochammad Taufik