Selenium dioksida

senyawa kimia
Revisi sejak 30 Januari 2018 09.38 oleh Rachmat-bot (bicara | kontrib) (cosmetic changes)

Selenium dioksida adalah senyawa kimia dengan rumus SeO2. Senyawa padat yang tidak berwarna ini merupakan salah satu senyawa selenium yang paling sering ditemui.

Selenium dioksida
Selenium dioksida
Model
Crystals of selenium dioxide
Nama
Nama lain
Selenium(IV) oksida
Penanda
Model 3D (JSmol)
3DMet {{{3DMet}}}
ChemSpider
Nomor EC
Nomor RTECS {{{value}}}
UNII
Nomor UN 3283
  • InChI=1S/O2Se/c1-3-2 YaY
    Key: JPJALAQPGMAKDF-UHFFFAOYSA-N YaY
  • InChI=1/O2Se/c1-3-2
    Key: JPJALAQPGMAKDF-UHFFFAOYAQ
  • O=[Se]=O
Sifat
SeO2
Massa molar 110.96 g/mol
Penampilan Kristal putih, menjadi sedikit nila dengan sisa-sisa dekomposisi[1]
Bau lobak busuk
Densitas 3.954 g/cm3, padat
Titik lebur 340 °C (644 °F; 613 K) (tabung yang disegel)
Titik didih 350 °C (662 °F; 623 K) sublim
38.4 g/100 mL (20 °C)
39.5 g/100 ml (25 °C)
82.5 g/100 mL (65 °C)
Kelarutan dapat larut dalam benzena
Kelarutan dalam etanol 6.7 g/100 mL (15 °C)
Kelarutan dalam aseton 4.4 g/100 mL (15 °C)
Kelarutan dalam asam asetat 1.11 g/100 mL (14 °C)
Kelarutan dalam metanol 10.16 g/100 mL (12 °C)
Tekanan uap 1.65 kPa (70 °C)
Keasaman (pKa) 2.62; 8.32
−27.2·10−6 cm3/mol
Indeks bias (nD) > 1.76
Struktur
Lihat teks
trigonal (Se)
Bahaya
Lembar data keselamatan ICSC 0946
Toxic (T)
Dangerous for the environment (N)
Frasa-R R23/25, R33, R50/53
Frasa-S (S1/2), S20/21, S28, S45, S60, S61
Titik nyala Tidak mudah terbakar
Dosis atau konsentrasi letal (LD, LC):
5890 mg/m3 (rabbit, 20 min)
6590 mg/m3 (goat, 10 min)
6590 mg/m3 (sheep, 10 min)[2]
Senyawa terkait
Anion lain
Selenium disulfida
Kation lainnya
Sulfur dioksida
Telurium dioksida
Selenium trioksida
Senyawa terkait
Asam selenit
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
YaY verifikasi (apa ini YaYN ?)
Referensi

Properti

SeO2 padat merupakan senyawa polimer satu dimensi dan molekulnya berbentuk seperti rantai. Senyawa ini juga dianggap sebagai oksida asam: senyawa ini jika dilarutkan ke dalam air akan membentuk asam selenit.[3] Jika direaksikan dengan basa, senyawa ini akan membentuk garam selenit yang mengandung anion SeO2−3. Contohnya adalah dalam reaksi dengan natrium hidroksida yang menghasilkan natrium selenit:

SeO2 + 2 NaOH → Na2SeO3 + H2O

Preparasi

Selenium dioksida dapat disiapkan dengan berbagai cara, seperti dengan mengoksidasi selenium, mereaksikannya dengan asam nitrat, atau mereaksikannya dengan hidrogen peroksida. Namun cara yang paling praktis adalah dengan mendehidrasikan asam selenit.

3 Se + 4 HNO3 + H2O → 3 H2SeO3 + 4 NO
2 H2O2 + Se → SeO2 + 2 H2O
H2SeO3 ⇌ SeO2 + H2O

Kemunculan

Bentuk alami selenium dioksida (downeyit) merupakan mineral yang sangat langka. Mineral ini hanya dapat ditemukan di beberapa sampah pembakaran batu bara.[4]

Kegunaan

SeO2 merupakan reagen yang penting dalam proses sintesis organik. Oksidasi paraldehida dengan SeO2 akan menghasilkan glioksal[5] dan oksidasi sikloheksanona akan menghasilkan sikloheksana-1,2-dione.[6] Bahan awal selenium direduksi menjadi selenium dan mengalami pengendapan. Endapannya yang berwarna merah dapat dengan mudah disaring.[6] Reaksi semacam ini disebut oksidasi Riley.

 
Allylic oxidation

Dapat juga dideskripsikan secara lebih umum:

R2C=CR'-CHR"2 + [O] → R2C=CR'-C(OH)R"2

R, R', R" adalah substituen alkil atau aril

Referensi

  1. ^ http://www.integrachem.com/msds/S138_26294_101.pdf
  2. ^ "Selenium compounds (as Se)". Immediately Dangerous to Life and Health. National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH). 
  3. ^ Holleman, A. F.; Wiberg, E. (2001), Inorganic Chemistry, San Diego: Academic Press, ISBN 0-12-352651-5 
  4. ^ Finkelman, Robert B.; Mrose, Mary E. (1977). "Downeyite, the first verified natural occurrence of SeO2" (PDF). American Mineralogist. 62: 316–320. 
  5. ^ Ronzio, A. R.; Waugh, T. D. (1955). "Glyoxal Bisulfite". Org. Synth.; Coll. Vol. 3: 438. 
  6. ^ a b Hach, C. C. Banks, C. V.; Diehl, H. (1963). "1,2-Cyclohexanedione Dioxime". Org. Synth.; Coll. Vol. 4: 229.