Menteng, Jakarta Pusat

kecamatan di Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta
Revisi sejak 8 Maret 2019 03.09 oleh Angayubagia (bicara | kontrib) (update infobox)


Kecamatan Menteng adalah sebuah kecamatan yang terletak di Jakarta Pusat dan merupakan Pusat Pemerintahan dari Kota Administrasi Jakarta Pusat. Kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Gambir di sebelah utara, Kecamatan Tanah Abang di sebelah barat, Kecamatan Senen di sebelah timur, dan Kecamatan Setiabudi di sebelah selatan.

Menteng
Negara Indonesia
ProvinsiJakarta
KotaJakarta Pusat
Pemerintahan
 • CamatBondan Dyah Ekowati (Juni 2013)
Kode pos
10310-10350
Kode Kemendagri31.71.06 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3173020 Edit nilai pada Wikidata
Luas6.53 km²
Desa/kelurahan5 Kelurahan
25,503 KK
425 RT
38 RW
Peta
PetaKoordinat: 6°11′41.28″S 106°49′59.16″E / 6.1948000°S 106.8331000°E / -6.1948000; 106.8331000

Menteng merupakan tempat domisili banyak pejabat tinggi negara serta kedutaan besar negara-negara sahabat. Jalan Thamrin, yang merupakan jantung kota Jakarta, terletak di bagian barat Kecamatan Menteng.

Di Kecamatan Menteng terdapat beberapa stasiun kereta api seperti Stasiun Gondangdia, Stasiun Sudirman, dan Stasiun Cikini.

Sejarah

Menteng merupakan perumahan villa pertama di kota Jakarta (dulu Batavia), yang dikembangkan antara tahun 1910 dan 1918. Perancangnya adalah tim arsitek yang dipimpin oleh P.A.J. Mooijen, seorang arsitek Belanda yang merupakan anggota tim pengembang yang dibentuk pemerintah kota Batavia.[1] Rancangan awalnya memiliki kemiripan dengan model kota taman dari Ebenezer Howard, seorang arsitektur pembaharu asal Inggris. Bedanya, Menteng tidak dimaksudkan berdiri sendiri namun terintegrasi dengan suburban lainnya. Thomas Karsten, seorang pakar tata lingkungan semasanya, memberi komentar bahwa Menteng memenuhi semua kebutuhan perumahan untuk kehidupan yang layak.

Proyek Menteng dinamakan Nieuw Gondangdia dan menempati lahan seluas 73 ha. Pada tahun 1890 kawasan ini dimiliki oleh 3.562 pemilik tanah.[2] Batas selatannya adalah Banjir Kanal Barat yang selesai dibangun 1919. Rancangan Mooijen dimodifikasi oleh F.J. Kubatz dengan mengubah tata jalan dan penambahan taman-taman hingga mencapai bentuk yang tetap antara 1920an dan 1930an.

Sebagai kota taman, di kawasan ini banyak dijumpai taman-taman terbuka. Yang terbesar adalah Taman Suropati, yang terletak di antara Jalan Imam Bonjol dan Jalan Diponegoro. Kemudian terdapat Taman Lawang yang terletak di Jalan Sumenep, Situ Lembang di Jalan Lembang, serta Taman Cut Meutia di Jalan Cut Meutia. Di kawasan ini dulu pernah berdiri Stadion Menteng, yang kini telah beralih fungsi menjadi Taman Menteng.

Setelah kemerdekaan Indonesia, Menteng menjadi daerah elite di Jakarta. Banyak tokoh-tokoh penting dan konglomerat ternama tinggal di wilayah tersebut, termasuk tokoh proklamator Indonesia, Soekarno dan Mohammad Hatta. Selain kedua tokoh tersebut, yang berdomisili disini adalah Soeharto, Mohammad Natsir, A.H Nasution, Ali Sadikin, Rosihan Anwar, Subandrio, Kemal Idris, dan Soedarpo Sastrosatomo. Menteng juga menjadi tempat tinggal masa kanak-kanak Presiden Amerika Serikat ke-44, Barack Obama. Dia pun pernah menuntut ilmu di sekolah-sekolah lokal yakni SDN Besuki dan SD Santo Fransiskus Assisi.[3][4][5]

Daftar kelurahan

  1. Menteng dengan kode pos 10310
  2. Pegangsaan dengan kode pos 10320
  3. Cikini dengan kode pos 10330
  4. Kebon Sirih dengan kode pos 10340
  5. Gondangdia dengan kode pos 10350

Daftar tempat penting

Galeri

Referensi

  1. ^ Silver, C. 2007. "Planning the Megacity. Jakarta in the Twentieth Century". Routledge. London. hal. 57
  2. ^ op.cit. hal. 58
  3. ^ "Patung Obama kecil untuk menambah devisa Indonesia". The Jakarta Globe. 2009-12-09. Diakses tanggal 2010-02-19. 
  4. ^ Dari Chinaview.cn
  5. ^ Obama diklaim pernah bersekolah di sekolah Islam

Pranala luar