Kereta api Gumarang

layanan kereta api di Indonesia
Revisi sejak 27 September 2019 05.06 oleh TyewongX (bicara | kontrib)

Kereta api Gumarang merupakan kereta api penumpang campuran kelas eksekutif dan bisnis yang dioperasikan oleh PT Kereta api Indonesia (Persero) Daerah Operasi I Jakarta yang melayani rute Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi dan sebaliknya.

Kereta api Gumarang
Berkas:Papan Nama KA Gumarang khas Daop 1 new Livery.png
KA Gumarang Rangkaian Panjang ft CC 206 13 28 PWT Melintas JPL 1 Cikampek
Informasi umum
Jenis layanan
  • Kereta api kelas eksekutif dan bisnis
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi I Jakarta
Mulai beroperasi
  • 20 Mei 2001
  • 31 Mei 2018 (rangkaian panjang)
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Jumlah penumpang harian3.325 penumpang per hari (rata-rata)[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awalPasar Senen
Jumlah pemberhentian13-14
Stasiun akhirSurabaya Pasarturi
Jarak tempuh725 km
Waktu tempuh rerata11 jam
Frekuensi perjalananSatu kali pergi pulang sehari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif dan Bisnis
Layanan disabilitasPFGMI(XM)
Pengaturan tempat duduk
  • 50 tempat duduk disusun 2-2, reclining seat (eksekutif)
  • 64 tempat duduk disusun 2-2, reclining seat (bisnis)
Fasilitas restorasiAda, penumpang dapat memesan sendiri di kereta makan.
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, dengan blinds, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburan
  • Iya: Kelas Eksekutif
  • Tidak: Kelas Bisnis
Fasilitas bagasi
  • Ada: Mulai dari Interior Kelas Eksekutif dan Interior Kelas Bisnis AC
  • Ada: 1 Kereta Bagasi Khusus untuk Mengantarkan Barang Ke Tujuan Masing Masing
Fasilitas lain
  • Kelas Eksekutif: Lampu Baca, Toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, televisi, rak bagasi, stop kontak, meja lipat, bantal, tirai, peredam suara, dan lain-lain.
  • Kelas Bisnis: Toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, peredam suara, tirai, stop kontak, tempat air, rak bagasi dan lain-lain.
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional60 s.d. 100 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal77-78

Kereta api ini biasanya membawa 5 kereta kelas eksekutif dan 8 kereta kelas bisnis dalam satu rangkaiannya. Dalam perjalanannya, kereta api Gumarang melintasi pantai utara Jawa serta berhenti di Stasiun Bekasi (hanya KA 77, arah Jakarta), Jatibarang, Cirebon, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Semarang Tawang, Ngrombo, Cepu, Bojonegoro, Babat, Lamongan, dan Surabaya Pasarturi.

Asal-usul nama

Nama Gumarang berasal dari nama banteng (sapi hutan) dalam mitologi Jawa yang digambarkan sebagai satwa yang gagah berani. Gumarang digambarkan sebagai Banteng berwarna hitam dan berkaki putih. Dalam mitologi Jawa, Gumarang adalah Lembu (Banteng) tunggangan Bathara Guru atau Sanghyang Manikmaya. Meskipun menggunakan nama satwa, tetapi kereta api ini bukanlah kelas eksekutif satwa.

Sejarah

Kereta api Gumarang mulai dioperasikan pada 20 Mei 2001 dengan rute Jakarta Kota - Surabaya Pasar Turi (via Gambir) pergi-pulang dengan waktu tempuh kurang lebih 12 jam. Sejak awal pengoperasiannya, kereta api ini merupakan kereta kelas campuran eksekutif dan bisnis, dan berangkat pada sore hari serta sampai di tujuannya pada pagi esok harinya.[1]

Seiring dengan perkembangan waktu, pemberangkatan kereta api ini dialihkan ke Stasiun Pasar Senen, hingga saat ini. Lalu, kereta api Gumarang juga sempat menjadi tiga kelas, eksekutif, bisnis, dan ekonomi.

Sejak tahun 2018, karena adanya tambahan kereta dari kereta lain, maka kereta ini resmi beroperasi dengan rangkaian panjang, 16 kereta, setelah sebelumnya telah ada KA Kertajaya dan KA Tawang Jaya dengan panjang serupa.

Tarif

Tarif kereta api ini adalah antara Rp 300.000,00 - Rp 600.000,00 (Bisnis) dan Rp 375.000 - Rp 700.000,00 (Eksekutif), bergantung pada jarak tempuh, subkelas/posisi tempat duduk dalam rangkaian kereta, serta hari-hari tertentu seperti akhir pekan dan libur nasional. Selain itu, berlaku pula tarif khusus yang hanya dapat dipesan di loket stasiun mulai dari dua jam sebelum keberangkatan kereta api ini pada rute sebagai berikut:

  • Surabaya - Bojonegoro maupun sebaliknya Rp 110.000,00 (Eksekutif) dan Rp 85.000,00 (Bisnis)
  • Surabaya - Semarang maupun sebaliknya Rp 210.000,00 (Eksekutif) dan Rp 165.000,00 (Bisnis)
  • Cirebon - Jakarta maupun sebaliknya Rp 135.000,00 (Bisnis) dan Rp 165.000,00 (Eksekutif)
  • Bekasi - Jakarta maupun sebaliknya Rp 25.000,00 (Bisnis) dan Rp 30.000,00 (Eksekutif)

Transit di Banyuwangi menuju Bali

KA Gumarang juga dipakai sebagai moda transportasi penghubung dari Jakarta (Pasarsenen) ke berbagai tempat wisata yang ada di Pulau Bali dan sebaliknya. Setiba di Surabaya (Pasarturi) diharapkan penumpang naik Bemo C Surabaya tujuan Demak - Blauran - Karangmenjangan PP via St. Gubeng setelah turun di Surabaya Gubeng , penumpang transit di ruang VIP Stasiun Surabaya Gubeng untuk kemudian meneruskan perjalalan ke Banyuwangi menggunakan Kereta api Probowangi berangkat dari Surabaya Gubeng di Subuh hari pada Pukul 04.25 dan sampai di Banyuwangi pada siang hari pada Pukul 11.40, Kemudian perjalanan dilanjutkan dengan bus kerja sama PT Kereta Api Indonesia dengan Damri menuju Denpasar, Bali dan Demikian juga sebaliknya.

Jadwal perjalanan

Berikut ini adalah jadwal perjalanan KA Gumarang sesuai revisi Gapeka 2017 per 1 Juni 2018.

KA 77 Gumarang (Surabaya Pasarturi-Pasar Senen)
Stasiun Datang Berangkat
Surabaya Pasarturi - 15.30
Lamongan 16.07 16.10
Babat 16.34 16.37
Bojonegoro 17.00 17.12
Cepu 17.40 17.46
Ngrombo 18.53 18.56
Semarang Tawang 19.45 20.01
Pekalongan 21.16 21.20
Pemalang 21.48 21.51
Tegal 22.15 22.23
Cirebon 23.27 23.35
Jatibarang 00.07 00.09
Bekasi 02.09 02.11
Pasar Senen 02.36 -
KA 78 Gumarang (Pasar Senen-Surabaya Pasarturi)
Stasiun Datang Berangkat
Pasar Senen - 15.45
Jatibarang 18.11 18.14
Cirebon 18.47 18.54
Tegal 19.53 19.59
Pemalang 20.48 20.50
Pekalongan 21.16 21.19
Semarang Tawang 22.37 22.50
Ngrombo 23.40 23.42
Cepu 00.49 00.54
Bojonegoro 01.19 01.29
Babat 01.57 02.00
Lamongan 02.24 02.27
Surabaya Pasarturi 03.04 -

Rangkaian

Rangkaian kereta api Gumarang sejak awal peluncurannya menggunakan kereta api campuran standar, dengan variasi kereta buatan tahun 50-an hingga tahun 80-an, dengan formasi kereta pembangkit (P), dua hingga tiga kereta eksekutif (K1), kereta makan (KM1/KM2), tujuh hingga delapan kereta bisnis (K2), dan kereta bagasi (B).

Sejak kereta api ini menjadi kelas campuran tiga kelas, formasinya berubah menjadi tiga kereta eksekutif (K1), tiga kereta bisnis (K2), dan dua kereta ekonomi (K3) bersama dengan kereta makan, kereta pembangkit, dan kereta bagasi.

Sejak tahun 2018, bersamaan dengan diubahnya formasi kereta menjadi rangkaian panjang, kereta ini membawa lima kereta eksekutif (K1) dan delapan kereta bisnis (K2) dalam perjalanannya.

Berikut ini adalah formasi kereta api Gumarang pada saat ini:

Jurusan Pasar Senen-Surabaya Pasarturi pp
Lokomotif CC 201 (2001-2018), CC 203 (2001-2018) CC 206 (2013-sekarang)
Rangkaian 1 kereta pembangkit (P) + 5 kereta eksekutif (K1 JAKK) + 1 kereta makan (KM1/M1 JAKK) + 8 kereta bisnis (K2 JAKK) + 1 kereta bagasi tipe white arrow/cargo (B)
Tempat duduk 250 tempat duduk kelas eksekutif, 512 tempat duduk kelas bisnis

total 762 tempat duduk

Waktu tempuh rata-rata 11 jam
Harga tiket Eksekutif Rp 250.000-Rp 650.000, Bisnis Rp 150.000-Rp 550.000; bergantung jarak tempuh, subkelas, dan hari-hari tertentu seperti akhir pekan, hari libur nasional, dll..

Rangkaian eksekutif KA Gumarang menggunakan eksekutif angkatan tahun 1984/2002 milik dipo kereta Jakarta Kota (JAKK) kecuali eksekutif lama angkatan tahun 1964 dan 1967 (yang sebelumya eksekutif milik KA Bangunkarta), tetapi sejak rangkaian K1 buatan 2010 (K1 0 10 05 - K1 0 10 06) milik dipo Cirebon (CN) (yang sebelumnya eksekutif milik KA Argo Jati (sekarang Argo Cheribon) dan KA Ranggajati) dipindahkan ke Dipo Kereta Jakarta Kota (JAKK), membuat rangkaian ini seringkali tersambung di KA Gumarang. Sedangkan kereta kelas bisnis menggunakan rangkaian eks-Kereta api Senja Utama Solo yang telah menggunakan rangkaian stainless steel 2018.

Galeri

Insiden

  • Pada 12 Agustus 2007, kereta api Gumarang anjlok di antara Stasiun Gubug dan Tegowanu, Grobogan, Jawa Tengah, akibat sabotase rel yang dipotong oleh pencuri. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, tetapi dua kereta dalam satu rangkaian terguling dan tiga orang mengalami luka-luka.[2]
  • Pada 16 Juni 2013, kereta api Gumarang anjlok 2 as di Stasiun Batang. Akibat insiden ini semua kereta api lintas Pantura mengalami keterlambatan.[3]

Referensi

  1. ^ Majalah KA Edisi April 2009
  2. ^ Liputan6.com (2007-08-13). "KA Gumarang Anjlok". liputan6.com. Diakses tanggal 2019-06-22. 
  3. ^ "KA Gumarang Anjlok dan Terseret 50 Meter di Batang". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-06-22. 

Pranala luar

(Indonesia) Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia