Al Washliyah

organisasi keagamaan di Indonesia
Revisi sejak 1 Februari 2021 06.55 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8)

Al Jam'iyatul Washliyah (Arab: الجمعيةالوصليه ) adalah salah satu organisasi Islam di Indonesia[1][2]. Kata Al jam'iyatul Washliyah berasal dari Bahasa Arab Yang artinya Perkumpulan atau perhimpunan yang menghubungkan, baik yang menghubungkan Manusia dengan Allah (hablun minAllah) dan yang menghubungkan Manusia dengan Manusia(hablun minannas).Al Jam'iyatul washliyah sekarang lebih di kenal dengan Al Washliyah. Al wasliyah khusus aktif membela kemaslahatan umat Islam dan Indonesia pada umumnya.[3]

Al Washliyah
Al Jam'iyatul Washliyah
Logo Al Washliyah
TujuanDakwah,Pendikan,Sosial
Kantor pusatJl. Ahmad Yani no. 41 Rawasari Selatan,Jakarta Pusat
Wilayah layanan
IndonesiaIndonesia
Ketua Umum
Yusnar Yusuf Rangkuti
Situs websitus resmi Al Washliyah

Sejarah Singkat

Al jamiyatul Washliyah, Organisasi yang didirikan di Medan ini memiliki tujuan utama pada saat penjajahan Belanda, yaitu mempersatukan umat yang terpecah belah dengan pandangan yang berbeda. Pada saat itu, bangsa Belanda menggunakan perpecahan dan perbedaan tersebut sebagai strategi untuk terus berkuasa di Indonesia. Segal acara dilakukan oleh bangsa Belanda untuk terus mengadu domba masyarakat Indonesia supaya rakyat tetap terpecah belah. Penjajah Belanda khawatir akan kemampuan rakyat Indonesia untuk melawan jika mereka bersatu. Upaya perpecah belahan itu meresap hingga ke sendi-sendi agama Islam. Umat Islam pada saat itu terpecah karena perbedaan pandangan dalam hal ibadah dan cabang dari agama. Kondisinya terus memburuk hingga umat Islam terbelah menjadi dua kubu, yaitu kaum tua dan kaum muda. Dengan adanya perselisihan ini, kalangan umat Islam di Medan, para pelajar dan cendikiawan yang belajar di Maktab Islamiyah kini bernama Maktab Tapanuli Diwilayah Kedatukan Kesawan Medan yang merupakan limpah Karunia dari kesultanan Deli yaitu Sultan Amaluddin Sani Perkasa Alamsyah(1924-1945) raja Kesultanan Deli ke-10.

Para cendikiawan berusaha untuk mempersatukan kembali umat Islam yang terpecah belah. Maka terbentuklah organisasi Al Jam’iyatul Washliyah pada 30 November 1930. Hari itu sangat bertepatan dengan 9 Rajab 1349 H. Adapun Tokoh pendiri Al Alwashliyah adalah Al-Fadhil Al-Alim Syekh Haji Hasanuddin bin Muhammad Ma'shum bin Abi Bakar ad-Dali (Deli) dengan nama populer Syekh Hasan Ma'shum.

,H.M.Arsyad Thalib Lubis[4] dan H.Abdurrahman Syihab.

Lihat Pula

Referensi

  1. ^ "Al Washhliyah Putuskan Idul Fitri Tanggal 17 Juli". Sindonews.com. Diakses tanggal 1-6-2015. 
  2. ^ "Al Washliyah Dukung Keputusan Presiden Jokowi Terkait Polri KPK". Metrotvnews.com. 2015-2-19. Diakses tanggal 18-11-2015. 
  3. ^ "Sikap PB Al Washliyah terkait peristiwa Tolikara". Poskotanews. 2015-7-24. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-13. Diakses tanggal 2015-9-1. 
  4. ^ http://m.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-digest/15/08/10/nsv2lg346-hm-arsyad-thalib-lubis-ulama-kristologi-alwashliyah-nan-cerdas-1 Republika diakses 1-9-2015