Stasiun Bandung

stasiun kereta api di Indonesia
Revisi sejak 1 Agustus 2020 11.41 oleh Karsono Puguh (bicara | kontrib) (Jadwal per 3 Agustus 2020: Perubahan sebagian jadwal KA Argo Parahyangan)

Stasiun Bandung (BD) atau Stasiun Hall (Aksara Sunda Baku: ᮞ᮪ᮒᮞᮤᮇᮔ᮪ ᮘᮔ᮪ᮓᮥᮀ, Stasion Bandung) adalah stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di Kebonjeruk, Andir, Kota Bandung, tepatnya di perbatasan antara Kelurahan Pasirkaliki dan Kebonjeruk. Stasiun yang terletak pada ketinggian +709 meter ini merupakan stasiun terbesar yang berada dalam pengelolaan PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi II Bandung. Selain itu, stasiun ini merupakan stasiun KA kelas besar tertinggi di Indonesia. Stasiun ini sebelumnya hanya memiliki satu buah bangunan stasiun. Setelah dilakukan renovasi oleh Pemerintah Kota Bandung, maka stasiun ini sekarang terbagi menjadi dua bagian walaupun tetap bersatu. Stasiun ini berlokasi di Jalan Stasiun Timur No. 1 (pintu selatan) dan Jalan Kebon Kawung No. 43 (pintu utara), Kota Bandung.

Stasiun Bandung

Pintu masuk selatan Stasiun Bandung, 2018
Nama lainStasiun Hall
Lokasi
Koordinat6°54′51″S 107°36′9″E / 6.91417°S 107.60250°E / -6.91417; 107.60250
Ketinggian+709 m
Operator
Letak
Jumlah peron
  • Satu peron sisi yang agak tinggi (peron jalur 1)
  • Satu peron sisi yang tinggi (peron jalur 6)
  • Satu peron pulau yang rendah (antara jalur 3 dan 4)
  • Tiga peron pulau yang agak tinggi (antara jalur 1 dan 2, 2 dan 3, serta 5 dan 6)
  • Satu peron pulau yang tinggi (antara jalur 4 dan 5)
Jumlah jalur10 (jalur 3 dan 4: sepur lurus)
LayananArgo Wilis, Argo Parahyangan (reguler & fakultatif), Turangga, Mutiara Selatan, Malabar, Harina, Ciremai, Lodaya (reguler & tambahan), Pangandaran, Lokal Cibatu, Lokal Bandung Raya, dan Parcel ONS
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Fasilitas sepedaYa
Akses difabelYa
ArsitekE.H. de Roo (pintu selatan sekarang)
Gaya arsitekturArt deco
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiBesar tipe A[2]
Sejarah
Dibuka17 Mei 1884; 140 tahun lalu (1884-05-17)
Dibangun kembali1927-1928
Perusahaan awalStaatsspoorwegen
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya   Layanan lokal/komuter   Stasiun berikutnya
Templat:Layanan lokal KAI lines
Padalarang-Cicalengka
Templat:Layanan lokal KAI lines
Purwakarta-Cicalengka
Templat:Layanan lokal KAI lines
Padalarang-Cibatu
Templat:Layanan lokal KAI lines
Purwakarta–Cibatu, p.p.
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Parkir sepeda Jalur difabel Layanan pelanggan Musala Toilet Area merokok Ruang menyusui Pos kesehatan VIP Galeri ATM Pertokoan/area komersial 
Tipe persinyalanElektrik tipe Siemens DrS60[3]
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Pintu masuk utara Stasiun Bandung, 2018

Stasiun ini sendiri juga terkenal sebagai terminal angkutan kota karena banyaknya angkot yang menuju stasiun ini sehingga secara otomatis ia menjadi terkenal di Kota Bandung dengan predikat "terminal angkot".[4] Stasiun ini adalah stasiun kereta api terbesar di Kota Bandung dan Jawa Barat.

Sejak tahun 2014, KA Lokal Bandung Raya dan KA Lokal Cibatu tidak dilayani di pintu utara Stasiun Bandung, tetapi hanya dilayani di pintu selatan. Hal ini guna untuk meningkatkan pelayanan kepada penumpang dan calon penumpang di stasiun ini.

Stasiun ini sering dijadikan sebagai stasiun kereta api percontohan (pilot project) oleh PT KAI untuk segi kualitas pelayanan agar setara dengan bandara. Oleh karena itu, PT KAI menjadikan stasiun ini sebagai stasiun kereta api pertama di Indonesia yang menerapkan sistem check-in dan boarding pass sejak Februari 2016[5] serta sistem pemeriksaan bagasi dengan sinar-X sejak Oktober 2018.[6] Selain itu, stasiun ini merupakan stasiun kereta api di Indonesia yang pertama kali menggunakan sistem persinyalan elektrik sejak tahun 1970, diproduksi oleh Siemens dengan seri DrS60.[3][7]

Ke arah barat stasiun ini terdapat bekas Stasiun Bandung Gudang yang sudah tidak aktif karena sudah tidak ada lagi aktivitas pengangkutan barang di sana.

Sejarah

 
Stasiun Hall Bandung (1930) dan tugu peringatan 50 tahun Staatsspoorwegen, kedua-duanya dirancang oleh arsitek de Roo.

Dalam buku Wajah Bandoeng Tempo Dulu (1984) karangan Haryoto Kunto, ide awal pembangunan Stasiun Bandung berkaitan dengan pembukaan perkebunan di Bandung sekitar tahun 1870. Stasiun ini diresmikan pada 17 Mei 1884, ketika masa pemerintahan Bupati Koesoemadilaga dan pada waktu yang sama juga dibuka jalur kereta Batavia-Bandung melalui Bogor dan Cianjur. Pada masa itu, para tuan tanah perkebunan (Preangerplanters) menggunakan jalur kereta api untuk mengirimkan hasil perkebunannya ke Batavia dengan lebih cepat. Untuk menampung dan menyimpan hasil perkebunan yang akan diangkut dengan kereta, dibangunlah gudang-gudang penimbunan barang di beberapa lokasi dekat Stasiun Bandung, yaitu Jalan Cibangkong, Jalan Cikudapateuh, daerah Kosambi, Kiaracondong, Braga, Pasirkaliki, Ciroyom, dan Andir. Sesaat setelah peresmian jalur Bandung-Surabaya (1 November 1894), para pemilik pabrik dan perkebunan gula dari Jawa Tengah dan Jawa Timur (Suikerplanters) menyewa gerbong kereta menuju Bandung untuk mengikuti Kongres Pengusaha Perkebunan Gula yang pertama. Kongres tersebut merupakan hasil pertemuan Pengurus Besar Perkumpulan Pengusaha Perkebunan Gula (Bestuur van de Vereniging van Suikerplanters) di Surabaya tahun 1896.[8]

Mengingat pentingnya stasiun ini, maka pada tanggal 6 April 1925, diresmikan sebuah monumen (tugu) di depan pintu selatan stasiun, rancangan arsitek Ir. E.H. de Roo, yang dibangun untuk memperingati 50 tahun Staatsspoorwegen (SS) berkarya di Tanah Jawa. Tugu itu diyakini sebagai hadiah dari Wali Kota Bandung kepada SS atas jasa-jasanya berhasil mempersatukan Pulau Jawa dengan kereta api. Tugu itu diterangi seribu lampu dan diresmikan dengan upacara yang dihadiri warga Bandung dan petinggi-petinggi SS.[9][10] Saat ini monumen tersebut digantikan dengan monumen lokomotif uap TC1008 (monumen ini diberi nama "Purwa Aswa Purba").

Tahun 1927-1928, beberapa tahun setelah peringatan lima puluh tahun SS, arsitek yang sama, E.H. de Roo, juga mengganti arsitektur Stasiun Bandung, salah satunya ditandai dengan hiasan kaca patri pada peron bagian selatan yang bergaya Art Deco.[11] Sebelumnya, pada tahun 1918, mulai dilaksanakan proyek pembangunan jalur baru Bandung-Rancaekek-Jatinangor-Tanjungsari-Citali, kemudian setahun kemudian dibangun lintas Bandung-Citeureup-Majalaya dan pada jalur yang sama dibangun jalur Citeureup-Banjaran-Pengalengan (1921). Untuk jalur ke perkebunan teh, pada tahun 1918, dibangun jalur Bandung ke Kopo (Soreang) dan kemudian ke Ciwidey (Maret 1921).[8]

Pada saat peresmian Stasiun Bandung baru itu, surat kabar Belanda saat itu, Javabode, menuliskan bahwa masyarakat sekitar merayakannya selama 2 hari berturut-turut. Dulunya, kereta api merupakan sarana transportasi hasil produksi perkebunan Bandung, seperti kina, teh, kopi, dan karet, sehingga pertumbuhan ekonomi di kota tersebut berkembang pesat.[8]

Pada tahun 1990, dibangun peron utara yang akhirnya dijadikan bagian depan stasiun di Jalan Kebon Kawung.[8]

Bangunan dan tata letak

 
Bagian dalam stasiun, dengan papan nama baru versi 2017

Stasiun ini memiliki total sepuluh jalur kereta api; terdiri dari enam jalur utama dengan jalur 3 dan 4 sebagai sepur lurus ditambah empat jalur untuk aktivitas langsir kereta api. Semua jalur digunakan untuk pemberhentian kereta api dan juga sebagai titik langsiran kereta api. Hampir semua kereta api yang beroperasi di lintas Padalarang-Kroya berhenti di stasiun ini, kecuali KA angkutan barang yang melakukan bongkar muat barang di Stasiun Gedebage.

Bangunan sisi selatan stasiun ini bergaya art deco, ditandai dengan bentuk bangunan yang cenderung kubus pada hall depan. Fasad bangunan didesain mengikuti fasad lama stasiun (bangunan lama stasiun ini bergaya Indische Empire seperti stasiun-stasiun SS lainnya), tetapi didominasi oleh bidang-bidang transparan yang membuatnya berbeda dengan arsitektur lama.[12]

Stasiun Bandung dilengkapi dengan dipo lokomotif di barat laut kompleks stasiun dan dipo kereta yang cukup besar dan batasnya sampai ke Stasiun Ciroyom serta memiliki pemutar rel/turntable.

Pintu utara stasiun ini dahulunya merupakan bekas Balai Yasa Bandung yang kini sudah dinonaktifkan, sementara pintu selatan dijadikan sebagai pintu masuk kedua. Di hadapan stasiun berderet-deret kantor Daerah Operasi II Bandung yang halamannya juga dibuat untuk lahan parkir stasiun, mess, kantor PT Reska Bandung, unit Polsuska, dan unit kesehatan PT KAI. Di sebelah timur laut stasiun terdapat kantor pusat PT KAI.

Dalam rangka menjawab kebutuhan kerja bagi kaum milenial, PT KAI bersama Kementerian BUMN meresmikan ruang kerja bersama (coworking space) di sembilan stasiun kereta api besar di Jawa. Ruang kerja bersama itu diresmikan oleh Menteri BUMN, Rini Soemarno di Stasiun Bandung pada 6 April 2019. Ruang kerja bersama ini didesain minimalis, elegan, dan kekinian serta dilengkapi meja kursi dan koneksi Internet melalui Wi-Fi.[13]

Ciri khas

Stasiun ini memiliki ciri khas berupa bel bersuara lagu instrumental "Manuk Dadali" & "Karatagan Pahlawan" yang sering diputarkan setiap kali ada kedatangan KA penumpang jarak jauh, menengah, dan lokal.

Layanan kereta api

Penumpang

Kelas eksekutif

Kelas campuran

Ekonomi lokal

Barang

Parcel ONS (over-night service), dari dan tujuan Surabaya via Tasikmalaya-Yogyakarta-Madiun-Jombang

Jadwal kereta api

Berikut ini adalah jadwal kereta api yang berhenti dan melayani penumpang di Stasiun Bandung per 3 Agustus 2020 (revisi Gapeka 2019).

Seluruh waktu yang ditampilkan adalah Waktu Indonesia Barat (UTC+7).

  • KA reguler
No. KA KA Tujuan Kelas Tiba Berangkat
510 Lokal Bandung Raya (PDL-KAC) Bandung Kiaracondong (KAC) Ekonomi Lokal 00.21 00.23
509 Lokal Bandung Raya (KAC-PDL) Padalarang (PDL) 01.25 01.30
50 Argo Parahyangan Bandung Hall (BD) Eksekutif & Ekonomi Premium 01.27 -
52 02.05
70F*) 02.40
153/156 Ciremai Eksekutif & Bisnis 03.02
163 Lodaya Eksekutif & Ekonomi Premium 04.00
35 Argo Parahyangan Excellence Jakarta Gambir (GMR) - 04.20
129/132 Harina Bandung Hall (BD) 04.31 -
503 Lokal Bandung Raya Padalarang (PDL) Ekonomi Lokal 05.13 05.15
77B Turangga Jakarta Gambir (GMR) Eksekutif 05.20 06.05
37A*) Argo Parahyangan Jakarta Gambir (GMR) Eksekutif & Ekonomi Premium - 05.25
512 Lokal Bandung Raya Cicalengka (CCL) Ekonomi Lokal 05.38 05.40
529 Padalarang (PDL) 06.02 06.07
538 Lokal Bandung Raya (PWK-KAC) Bandung Kiaracondong (KAC) 06.40 06.43
39 Argo Parahyangan Jakarta Gambir (GMR) Eksekutif & Ekonomi Plus - 06.45
519 Lokal Cibatu (CB-PDL) Padalarang (PDL) Ekonomi Lokal 06.53 06.57
162 Lodaya Solo Balapan (SLO) Eksekutif & Ekonomi Premium - 07.05
506 Lokal Bandung Raya (PDL-KAC) Bandung Kiaracondong (KAC) Ekonomi Lokal 07.11 07.15
511 Lokal Bandung Raya Padalarang (PDL) 07.48 08.05
530 Cicalengka (CCL) 07.57 08.11
2 Argo Wilis Surabaya Gubeng (SGU) Eksekutif 08.07 08.40
151/150 Ciremai Cikampek (CKP) bersambung Semarang Tawang (SMT) Eksekutif & Bisnis - 08.10
107 Malabar Jakarta Pasar Senen (PSE) Eksekutif, Bisnis, & Ekonomi 08.16 08.30
7006 Pangandaran Banjar (BJR) Eksekutif & Ekonomi Premium 08.46 09.15
520 Lokal Bandung Raya Cicalengka (CCL) Ekonomi Lokal 08.51 09.00
53 Argo Parahyangan Jakarta Gambir (GMR) Eksekutif & Ekonomi Premium - 09.10
545 Lokal Cibatu (CB-BD) Bandung Hall (BD) Ekonomi Lokal 09.20 -
106/103 Mutiara Selatan Jakarta Gambir (GMR) Eksekutif & Ekonomi Premium 09.36 10.00
38*) Argo Parahyangan Bandung Kiaracondong (KAC) 09.49 10.10
537 Lokal Bandung Raya (BD-PDL) Padalarang (PDL) Ekonomi Lokal - 09.55
514 Lokal Bandung Raya Cicalengka (CCL) 10.16 10.18
67F*) Argo Parahyangan Jakarta Gambir (GMR) Eksekutif & Ekonomi Premium - 10.30
56A Bandung Hall (BD) Eksekutif & Luxury 10.31 -
55 Jakarta Gambir (GMR) - 11.10
531 Lokal Bandung Raya Padalarang (PDL) Ekonomi Lokal 11.14 11.16
7030A Argo Parahyangan Bandung Kiaracondong (KAC) Eksekutif & Ekonomi Premium 11.19 11.32
41*) Jakarta Gambir (GMR) - 11.35
521 Lokal Bandung Raya Padalarang (PDL) Ekonomi Lokal 11.38 11.40
540 Cicalengka (CCL) 11.48 11.52
40*) Argo Parahyangan Bandung Hall (BD) Eksekutif & Ekonomi Premium 12.13 -
532 Lokal Bandung Raya Cicalengka (CCL) Ekonomi Lokal 12.46 12.48
513 Padalarang (PDL) 12.51 12.53
457 Lokal Cibatu (CB-PWK)/Simandra Purwakarta (PWK) 13.05 13.35
522 Lokal Bandung Raya Cicalengka (CCL) 13.31 13.33
43 Argo Parahyangan Jakarta Gambir (GMR) Eksekutif & Ekonomi Premium 13.40 13.50
42 Bandung Kiaracondong (KAC) Eksekutif & Ekonomi Plus 14.09 14.18
149/152 Ciremai Bandung Hall (BD) Eksekutif & Bisnis 14.24 -
539 Lokal Bandung Raya Padalarang (PDL) Ekonomi Lokal 14.34 14.39
516 Cicalengka (CCL) 14.51 14.53
45*) Argo Parahyangan Jakarta Gambir (GMR) Eksekutif & Ekonomi Premium - 15.00
533 Lokal Bandung Raya Padalarang (PDL) Ekonomi Lokal 15.08 15.10
7001A Argo Parahyangan Jakarta Gambir (GMR) Eksekutif & Ekonomi Plus 15.35 16.00
523 Lokal Bandung Raya Padalarang (PDL) Ekonomi Lokal 16.05 16.07
542 Cicalengka (CCL) 16.11 16.13
161 Lodaya Bandung Hall (BD) Eksekutif & Ekonomi Premium 16.18 -
54 Argo Parahyangan 16.33
534 Lokal Bandung Raya Cicalengka (CCL) Ekonomi Lokal 16.56 17.20
155/154 Ciremai Cikampek (CKP) bersambung Semarang Tawang (SMT) Eksekutif & Bisnis - 17.00
515 Lokal Bandung Raya Padalarang (PDL) Ekonomi Lokal 17.07 17.09
78B Turangga Surabaya Gubeng (SGU) Eksekutif 17.18 18.05
68A*) Argo Parahyangan Bandung Hall (BD) Eksekutif & Ekonomi Premium 17.51 -
524 Lokal Bandung Raya Cicalengka (CCL) Ekonomi Lokal 18.06 18.15
505 Padalarang (PDL) 18.09 18.13
175 Pangandaran Jakarta Gambir (GMR) Eksekutif & Ekonomi Premium 18.17 18.55
47A*) Argo Parahyangan - 18.20
44*) Argo Parahyangan Excellence Bandung Hall (BD) 18.30 -
518 Lokal Bandung Raya Cicalengka (CCL) Ekonomi Lokal 18.56 18.58
541 Padalarang (PDL) 19.06 19.23
164 Lodaya Solo Balapan (SLO) Eksekutif & Ekonomi Premium - 19.10
69A*) Argo Parahyangan Jakarta Gambir (GMR) 19.30
1 Argo Wilis Eksekutif 19.32 19.55
108 Malabar Malang Kotabaru (ML) Eksekutif, Bisnis, & Ekonomi 19.34 19.50
508 Lokal Bandung Raya Cicalengka (CCL) Ekonomi Lokal 19.57 20.12
458A Lokal Cibatu (PWK-CB)/Simandra Cibatu (CB) 20.08 21.05
535 Lokal Bandung Raya Padalarang (PDL) 20.21 20.23
104/105 Mutiara Selatan Surabaya Gubeng (SGU) bersambung Malang Kotabaru (ML) Eksekutif & Ekonomi Premium 20.29 20.55
49*) Argo Parahyangan Jakarta Gambir (GMR) - 20.45
544 Lokal Bandung Raya Cicalengka (CCL) Ekonomi Lokal 20.57 21.13
525 Padalarang (PDL) 21.03 21.07
46A*) Argo Parahyangan Bandung Hall (BD) Eksekutif & Ekonomi Premium 21.05 -
131/130 Harina Cikampek (CKP) bersambung Surabaya Pasarturi (SBI) - 21.40
48A*) Argo Parahyangan Bandung Hall (BD) 21.43 -
517 Lokal Bandung Raya (CCL-PWK) Purwakarta (PWK) Ekonomi Lokal 21.56 22.00
536 Lokal Cibatu (PDL-CB) Cibatu (CB) 22.03 22.10
51 Argo Parahyangan Jakarta Gambir (GMR) Eksekutif & Ekonomi Premium - 22.05
526 Lokal Bandung Raya Cicalengka (CCL) Ekonomi Lokal 22.35 22.42
517 Padalarang (PDL) 23.06 23.20
7002A Argo Parahyangan Bandung Hall (BD) Eksekutif & Ekonomi Plus 23.07 -
  • KA tambahan (beroperasi pada masa lebaran dan natal-tahun baru; terkadang juga pada hari libur nasional atau akhir pekan tertentu)
No. KA KA Tujuan Kelas Tiba Berangkat
66F*) Argo Parahyangan Bandung Hall (BD) Eksekutif & Ekonomi Premium 03.35 -
7009 Lodaya Tambahan Eksekutif & Bisnis 15.45
7010 Solo Balapan (SLO) - 18.45
65F*) Argo Parahyangan Jakarta Gambir (GMR) Eksekutif & Ekonomi Premium 22.55

Keterangan:

*) = Membawa kereta kelas eksekutif jenis priority 30 tempat duduk

Antarmoda pendukung[14]

Jenis angkutan umum Trayek Tujuan
Trans Metro Bandung Koridor 5 Stasiun Bandung-Terminal Antapani
Angkot Kota Bandung 06 Terminal Antapani-Terminal Ciroyom
08 Terminal Kebon Kalapa-Pasar Sederhana
10 Terminal Ciroyom-Gempolsari
19 Terminal Ciroyom-Ciburial
20 Terminal Elang-Cicadas
28 Terminal Cisitu-Taman Tegallega
29 Stasiun Bandung-Ciumbuleuit
32 Stasiun Bandung-Pasar Induk Gedebage
Angkot Kabupaten Bandung Barat - Pasar Panorama Lembang-Stasiun Bandung
- Pasar Padalarang-Stasiun Bandung

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ a b Susanti, D.M. (Januari 2008). Kajian atas Pengelolaan Pengetahuan dalam Pengoperasian Teknologi Persinyalan Kereta Api (Studi Kasus Daop 2 Bandung) (Tesis S2). Program Magister Studi Pembangunan, Sekolah Arsitektur, Pengembangan, dan Perencanaan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung. 
  4. ^ "Angkutan Umum: Angkot Kota Bandung". Transportasiumum.com. Diakses tanggal 14 September 2017. 
  5. ^ Haryadi, Malvyandie (22 Februari 2016). "Mulai Senin, Stasiun Bandung Berlakukan Aturan Boarding Pass, Ini yang Harus Dilakukan Penumpang". Tribun Jabar. Diakses tanggal 14 September 2017. 
  6. ^ Indonesia, PT. Content First. "Optimalkan keamanan, Stasiun KA Bandung operasikan x-ray". elshinta.com. Diakses tanggal 2018-11-07. 
  7. ^ Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). 
  8. ^ a b c d Gregorius Magnus Finesso (15 September 2010). "Bangkitnya Tatar Sunda". Kompas. hlm. 3. 
  9. ^ Reitsma, S.A. (1925). Boekoe Peringetan dari Staatsspoor-en-Tramwegen di Hindia-Belanda. Weltevreden, Batavia: Topografische Inrichting. 
  10. ^ R. (1 September 1926). "Het gemeentelijk geschenk van Bandoeng aan de Staatsspoor-en-Tramwegen". Indie: Illustreerd Tijdschrift voor Nederland en Kolonien. 10 (12): 190. 
  11. ^ Redaksi (2013-03-15). "Jelajah Stasiun Bandung Tempo Doeloe". InfoBandung (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-02-05. 
  12. ^ Pradipta, P.P.; Faqih, M. (2015). "Gaya Art Deco Pada Revitalisasi Stasiun Selatan Bandung". Jurnal Sains dan Seni ITS. 4 (2): 71–74. 
  13. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama coworking
  14. ^ "Angkutan Umum | Angkot Kota Bandung – TRANSPORTASI UMUM". transportasiumum.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-04-30. 

Pranala luar

(Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api tahun 2017

Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Bandung Gudang
menuju Padalarang
Padalarang–Kasugihan Cikudapateuh
menuju Kasugihan
Terminus Bandung–Ciwidey Cikudapateuh
menuju Ciwidey