Jalur kereta api Bandung–Ciwidey
Jalur kereta api Bandung–Ciwidey adalah jalur kereta api nonaktif di Jawa Barat, termasuk dalam Wilayah Aset II Bandung. Jalur ini dibangun untuk mengangkut hasil bumi dari Bandung selatan ke Stasiun Bandung atau ke Batavia.
Jalur kereta api Bandung–Ciwidey | |
---|---|
Ikhtisar | |
Jenis | Jalur lintas cabang |
Sistem | Jalur kereta api rel ringan |
Status | Tidak beroperasi |
Terminus | Bandung Ciwidey |
Operasi | |
Dibangun oleh | Staatsspoorwegen |
Dibuka | 1921-1924 |
Ditutup | 1982 |
Pemilik | PT Kereta Api Indonesia (pemilik aset jalur dan stasiun) |
Operator | Wilayah Aset II Bandung |
Data teknis | |
Lebar sepur | 1.067 mm |
Kecepatan operasi | 20 s.d. 40 km/jam |
Sejarah
suntingKarena Belanda mengincar produk-produk perkebunan dari wilayah Bandung Selatan, maka dibutuhkan suatu transportasi terpadu yang lebih murah dan cepat. Dahulu, pengangkutan hasil-hasil kebun untuk dikirim ke berbagai jurusan dari wilayah ini harus menggunakan pedati dengan biaya sebesar 15 hingga 18 sen tiap ton. Kelemahan pengangkutan dengan pedati adalah, akses menuju Kota Bandung sangat sukar mengingat jaraknya relatif jauh.[1][2]
Oleh karena itu, Belanda memutuskan untuk membangun jalur kereta api dari Bandung menuju Ciwidey. Pembangunan lintas ini ditaksir menelan biaya sebesar ƒ1.776.000,00.[1] Jalur kereta apinya sendiri terdiri atas segmen Bandung–Kopo (Soreang) dilanjut menuju Ciwidey dan dibuatkan pula jalur cabang dari Dayeuhkolot menuju Majalaya. Dalam verslag yang dibuat oleh Staatsspoorwegen, jalurnya sendiri dibuka untuk Bandung–Kopo (Soreang) dibuka pada tanggal 13 Februari 1921, dan Soreang–Ciwidey pada tanggal 17 Juni 1924.[3]
Aslinya jalur kereta api ini tidak dimulai dari emplasemen Stasiun Cikudapateuh, tetapi pada petak jalan antara stasiun tersebut dengan Stasiun Kiaracondong. Di tengah petak ini terdapat Stasiun Cibangkonglor. Ada beberapa catatan menarik dari jalur ini, yaitu terdapat percabangan dari Halte Cibangkong menuju Kompi Kavaleri dan pabrik senjata Karees, sedangkan dari Stasiun Cibangkonglor terdapat jalur menuju Depot Pertamina Bandung. Sementara itu, perhitungan letak kilometer stasiun-stasiunnya bukan dari Stasiun Cikudapateuh, melainkan dari Stasiun Bandung.
Jalur kereta api dinonaktifkan pada tahun 1982 karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum. Walaupun Direktorat Jenderal Perkeretaapian sudah membuat masterplan reaktivasi, saat ini belum ada tanda-tanda jalur ini akan digusur dan dikerjakan. Bangunan-bangunan stasiun masih ada, tetapi kondisinya ada yang terawat dan ada pula yang rusak. Asetnya dikuasai oleh PT Kereta Api Indonesia dan sebagian tanah bekas jalurnya sendiri sudah dibangun permukiman penduduk.[4]
Selama beberapa waktu jalur ini hanya aktif di beberapa titik, seperti jalur menuju Kavaleri maupun jalur menuju Depot Pertamina. Sebagian rel digunakan hingga pertengahan 2000-an untuk mengangkut tank dari Pindad menuju Kavaleri maupun sebaliknya.
Jalur terhubung
suntingLintas aktif
suntingLintas nonaktif
sunting- Dayeuhkolot–Majalaya
- Perpotongan jalur Kiaracondong–Karees
- Perpotongan Cabang jalur Cibangkong - Kavaleri
Daftar stasiun
suntingNomor | Nama stasiun | Singkatan | Alamat | Letak | Ketinggian | Status | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Lintas 11 Bandung–Cikudapateuh–Dayeuhkolot–Ciwidey Segmen Bandung–Soreang |
Diresmikan pada tanggal 13 Februari 1921 oleh Staatsspoorwegen Westerlijnen Termasuk dalam Daerah Operasi II Bandung | ||||||
1430 | Bandung | BD | Jalan Kebon Kawung 43, Kebonjeruk, Andir, Bandung | km 155+134 lintas Bogor-Bandung-Banjar-Kutoarjo-Yogyakarta km 0+000 lintas Bandung–Cikudapateuh–Dayeuhkolot–Ciwidey/Majalaya |
+709 m | Beroperasi | |
1432 | Cikudapateuh | CTH | Jalan Kembang Sepatu, Samoja, Batununggal, Bandung | km 157+772 lintas Bogor-Bandung-Banjar-Kutoarjo-Yogyakarta km 2+638 lintas Bandung–Cikudapateuh–Dayeuhkolot–Ciwidey/Majalaya |
+691 m | Beroperasi | |
- | Cibangkonglor | CBL | Cibangkong, Batununggal, Bandung | km 3+678 | Tidak beroperasi | ||
1716 | Cibangkong | CBK | Jalan Gatot Subroto, Cibangkong, Batununggal, Bandung | km 4+565 | Tidak beroperasi | ||
1715 | Buahbatu | BUB | km 7+741 | Tidak beroperasi | |||
1714 | Bojongsoang | BSA | km 9+851 | Tidak beroperasi | |||
1713 | Dayeuhkolot | DYK | Citeureup, Dayeuhkolot, Bandung | km 11+780 lintas Bandung–Cikudapateuh–Dayeuhkolot–Ciwidey/Majalaya | Tidak beroperasi | ||
1712 | Kulalet | KUA | km 14+139 | Tidak beroperasi | |||
1711 | Pameungpeuk | PMP | km 16+486 | Tidak beroperasi | |||
1709 | Cikupa | CKA | km 17+558 | Tidak beroperasi | |||
1708 | Banjaran (Bandung) | BJA | Banjaran, Banjaran, Bandung | km 20+107 | Tidak beroperasi | ||
1707 | Cangkuang | CAU | km 22+823 | Tidak beroperasi | |||
1706 | Citaliktik | CTL | km 24+933 | Tidak beroperasi | |||
1705 | Soreang (Bandung) | SRG | Pamekaran, Soreang, Bandung | km 27+919 | +734 m | Tidak beroperasi | |
Segmen Soreang–Ciwidey |
Diresmikan pada tanggal 17 Juni 1924 | ||||||
1704 | Sadu | SAU | km 30+497 | Tidak beroperasi | |||
1703 | Cukanghaur | CKH | km 34+036 | Tidak beroperasi | |||
1702 | Cisondari | CSD | Cisondari, Pasirjambu, Bandung | km 38+400 | Tidak beroperasi | ||
1701 | Ciwidey | CWD | Ciwidey, Ciwidey, Bandung | km 40+396 | Tidak beroperasi | ||
Keterangan:
Referensi:
|
Referensi
sunting- ^ a b Hakim, C.L. (2018). Politik Pintu Terbuka: Undang-Undang Agraria dan Perkebunan Teh di Daerah Bandung Selatan 1870-1929. Ciamis: Vidya Mandiri.
- ^ Lubis, N.H. (1998). Kehidupan kaum ménak Priangan, 1800-1942. Pusat Informasi Kebudayaan Sunda.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaverslag
- ^ Sulistyawan, Yulis (2014-05-24). Sulistyawan, Yulis, ed. "Akhir Tragis Jalur KA Bandung- Ciwidey: Rumah Lurah Pun Dibangun di Atas Rel". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2018-10-12.
- ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023.
- ^ Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
- ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa.
- ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
- ^ Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co.