Daftar marga Batak

artikel daftar Wikimedia
Revisi sejak 20 Juli 2021 05.03 oleh 27christian11 (bicara | kontrib) (Membalikkan revisi 18698879 oleh Erlangga Aditya (bicara))

Suku Batak adalah suku yang berasal dari provinsi Sumatera Utara. Suku Batak memiliki 5 sub suku/etnis yaitu: Angkola, Mandailing, Pakpak, Simalungun, dan Toba. Keseluruhan subetnis suku Batak memiliki marga yang diwarisi oleh keturunan mereka, dan terdapat banyak marga yang dipakai oleh lebih dari satu subetnis.

Berikut adalah daftar marga Suku Batak.

Daftar Marga Batak

Batak Angkola

Beberapa marga Suku Batak Angkola adalah:

Batak Mandailing

Batak Pakpak

Batak Simalungun

Batak Simalungun memiliki empat marga utama yaitu: Sinaga, Saragih, Damanik, dan Purba. Tiap marga memiliki sub-marga masing-masing.

Batak Toba

PinayunganSaragi (tanpa huruf H di akhir) Maharaja

Marga terkait Lainnya pada suku diluar Batak

Untuk menambah pengetahuan dan khasanah Marga-Marga Batak, perlu ditambahkan beberapa Suku yang berkaitan/serumpun dengan Batak lainnya yang jarang diketahui yang juga mungkin beberapa dari mereka masih menjadi rumpun Batak secara etnis. Dari sini diharapkan dapat diperoleh informasi mengenai penyebaran marga-marga Batak pada suku-suku tsb dan juga perubahannya sesuai sub-etnis yang ada.

Marga pada suku Karo

Suku Karo memiliki lima marga utama yaitu: Ginting, Karo-Karo, Perangin-angin, Sembiring, dan Tarigan. Tiap marga memiliki sub-marga masing-masing.

Di Provinsi Sumatera Utara khususnya di Pesisir Barat Kabupaten Tapanuli Tengah sekitar wilayah Barus, hingga ke Utara sampai pesisir perbatasan Aceh (Kabupaten Aceh Singkil), terdapat keturunan etnis Batak berbahasa Melayu (Melayu Pesisir). Sebagian masih menggunakan marga asli Batak mereka dari leluhurnya, sebagian menggunakan marga turunan yang berasal dari nama suku Minangkabau (juga Aceh) namun dianggap marga oleh mereka. Beberapa diantara marga tersebut tidak ditemukan di luar wilayah ini. Keturunan Batak ini telah beradaptasi dan berasimilasi dengan penduduk Melayu yang dominan di pesisir Barat sejak berabad-abad yang lalu.

Marga Melayu Pesisir Barat Barus-Sibolga

Di luar Provinsi Sumatera Utara, terdapat pula beberapa Sub-etnis yang secara etnis dan bahasa dekat dengan kelompok etnis Batak di Sumatera Utara, khususnya dengan sub-etnis Pakpak-Dairi, Toba, & Angkola. Mereka mendiami beberapa wilayah di bagian Selatan Provinsi Aceh khususnya di pesisir Barat Aceh dan dataran tinggi di Aceh seperti di Gayo dan Alas. Sejarah di masa lalu telah menempatkan mereka dan wilayah ulayat mereka di bawah kekuasaan Kesultanan Aceh. Kemudian dilanjutkan pada periode penjajahan Belanda dan diteruskan hingga masa kemerdekaan. Sebagian mereka masih menggunakan nama marga dalam kesehariannya. Beberapa marga adalah asimilasi dari pendatang asal Minangkabau dan juga Aceh yang telah menyatu dalam masyarakat adat setempat dan diakui sebagai marga.

Marga Melayu di Pesisir Timur bagian Utara

Di Provinsi Sumatera Utara khususnya di Pesisir Timur bagian Utara di sekitar Kabupaten Langkat, terus ke Utara hingga perbatasan atau sebagian Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh yang bersuku Melayu, terdapat masyarakat asli (bukan pendatang) keturunan Batak yang masih mengenali marga asli mereka dari leluhurnya. Diduga mereka adalah keturunan sub-etnis Batak Simalungun, namun telah beradaptasi, berasimilasi, dan terabsorbsi sepenuhnya menjadi Suku Melayu sejak berabad-abad yang lalu. Marga mereka nyaris punah karena tak lagi digunakan sejak beberapa generasi yang lalu. Beberapa marga mereka tak ditemukan penyebarannya di tempat lain.

Marga Melayu Pesisir Timur bagian Selatan

Di Provinsi Sumatera Utara khususnya di Pesisir Timur bagian Selatan di sekitar Kabupaten Asahan yang bersuku Melayu, terdapat masyarakat asli (bukan pendatang) yang masih menggunakan marga asli Batak mereka dari leluhurnya.

Marga Melayu di Rokan

Di sebagian Rokan Hulu dan sebagian kecil Rokan Hilir, Riau terdapat Marga Batak pada suku asli yaitu suku Melayu disana. Diduga marga ini berasal dari keturunan Batak atau orang Batak yang sudah lama tinggal disana dan berasimilasi dengan penduduk setempat. Rata-rata mereka berasal dari Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara dan mereka keturunan suku Batak Mandailing.

Marga Batak di Minangkabau (Sumatera Barat)

Di Provinsi Sumatera Barat terdapat beberapa marga dari suku Batak tepatnya Batak Mandailing. Rata2 dapat ditemukan di Pasaman, Panti, Air Bangis, Batahan tepatnya daerah perbatasan antara Sumatera Barat & Sumatera Utara. Mereka umumnya suku Batak yang sudah lama disana dan berasimilasi dengan penduduk setempat atau suku Minangkabau berketurunan Batak. Hal ini juga dikarenakan saat perang Padri, orang Batak dari Tapanuli bagian Selatan (Mandailing dan sebagian Angkola) banyak mengungsi dan menghuni wilayah-wilayah perbatasan di Sumatra Barat.

Suku Alas

Suku Keluwat (Kluet)

Suku Singkil

Marga pada Suku Gayo

Suku Gayo di Provinsi Aceh masih punyai keterkaitan budaya dan bahasa pada suku karo di Sumatera Utara dan suku alas di Aceh mereka termasuk dalam kelompok yang disebut "Northwest Sumatra-Barrier Islands" dari rumpun bahasa Austronesia. Pada masa lalu konon Suku Gayo juga menggunakan Marga. Namun sebagian besar diantaranya telah punah atau ditinggalkan karena pengaruh kesultanan Aceh yang menguasai wilayah Gayo selama berabad-abad. Saat ini hanya sebagian kecil saja masyarakat Gayo yang masih mencantumkan nama marga-marganya, terutama yang bermukim di wilayah Bebesen. Namun lebih pada untuk mengetahui asal atau garis keturunan. Secara perlahan mulai banyak masyarakat Gayo yang kembali menggunakan marga dibelakang namanya. Beberapa Marga ini dapat ditemukan persamaan/kemiripan dengan nama marga-marga lainnya terutama marga Batak, juga ada marga yang saling berkaitan utamanya, Merga Karo, Merge Alas, Marga Batak Pakpak/Dairi, & Marga Batak Toba. Dikalangan suku Gayo pengguna marga ini sering disebut sebagai Batak 27 tetapi sejarah tentang Batak 27 pun belum terlihat bukti keberadaannya atau fakta (kenyataannya).

Marga-marga Gayo yang masih bisa ditemukan saat ini adalah:

Selain itu pun masih ada banyak lagi marga-marga yang tak tersebut.