Aneksasi Krimea 2014

aneksasi Krimea ke dalam Federasi Rusia pada 2014
Revisi sejak 3 April 2022 14.54 oleh JumadilM (bicara | kontrib) (Membetulkan ejaan)

Aneksasi Krimea oleh Federasi Rusia adalah proses pengambilan dengan paksa wilayah keseluruhan semenanjung Krimea oleh Rusia yang terlaksana pada tahun 2014. Banyak negara di dunia menentangnya dan menyebutnya sebagai aneksasi atau pencaplokan wilayah Krimea yang diklaim Ukraina oleh Rusia. Mulai tanggal 21 Maret 2014 Rusia memerintah Krimea sebagai dua subjek federal: Republik Krimea dan kota federal Sevastopol.

Aneksasi Krimea 2014
Dari kiri ke kanan: Sergey Aksyonov, Vladimir Konstantinov, Vladimir Putin dan Alexei Chaly menandatangani "Perjanjian pengembalian Krimea dan Sevastopol ke dalam Federasi Rusia" tanggal 18 Maret 2014
Tanggal18 Maret—21 Maret 2014
(Treaty signing to ratification)
LokasiKrimea
Moskwa, Rusia
Nama lainIncorporation of Crimea into Russia[1]
Accession of Crimea to the Russian Federation[2]
Peserta/Pihak terlibat Russia
Republik Krimea
Hasil
Ratifikasi Perjanjian Penggabungan dan lanjutannya21 Maret 2014 (2014-03-21)
Finalisasi01 Januari 2015 (2015-01-01)
Statusditentang oleh Ukraina; tidak diakui oleh mayoritas anggota PBB

Penggabungan ini terjadi pada puncak kritis dalam Krisis Krimea 2014 yang disebabkan oleh intervensi militer Rusia di Republik Otonom Krimea dan Kota Sevastopol pada bulan Maret 2014. Kedua daerah ini sebelumnya merupakan bagian administrasi Ukraina. Pasukan bertopeng hijau tanpa penanda, yang diidentifikasi sebagai militer Rusia oleh banyak sumber internasional, menduduki gedung Majelis Tinggi Krimea,[3][4] yang mengakibatkan diangkatnya sebuah pemerintahan pro Rusia pimpinan Aksyonov di Krimea, Proklamasi Kemerdekaan Republik Krimea dan pengadaan sebuah referendum yang tidak sesuai dengan Undang-undang Dasar Krimea, dan disebut oleh seorang wartawan BBC News yang bernama John Simpson sebagai sebuah kudeta yang "luar biasa, cepat, dan sebagian besar tanpa pertumpahan darah".[5]

Peristiwa ini banyak mengundang kontroversi di banyak kalangan dunia internasional dan dikecam oleh banyak pemimpin dunia pula, begitu pula oleh NATO, yang menganggapnya sebagai sebuah pencaplokan ilegal wilayah Ukraina. Hal ini dianggap bertentangan dengan Memorandum Budapes 1994 mengenai kedaulatan dan keutuhan wilayah Ukraina yang telah ditandatangani Rusia.[6] Selain itu, Pemerintahan Yatsenyuk yang saat itu bertanggung-jawab atas urusan dalam negeri Ukraina menegaskan bahwa dalam proses ini ada tujuh pasal dari Konstitusi Ukraina yang dilanggar, termasuk kewajiban Krimea untuk meminta pemulihan dari Ukraina sebelumnya, sebelum diberikan hak resmi untuk melaksanakan proses yang melampaui hak politik dalam hal ini.

Di sisi lain, Rusia mengecam keras bahwa proses integrasi ini dicap sebagai "pencaplokan", karena hal ini "menghina penduduk Semenanjung Krimea",[7] dan menganggap proses ini sebagai integrasi Republik Krimea yang merdeka setelah Krimea dan Sevastopol bergabung dan lalu meminta izin untuk masuk ke Rusia sesuai dengan pemilihan rakyat, yang menurut pendapat Rusia mencerminkan keinginan rakyat bergabung dengan negara yang lebih besar. Ukraina membantah hal ini, karena tidak mengakui kemerdekaan Republik Krimea atau integrasi tersebut dengan Rusia sebagai hal yang sah secara hukum.[8] Sesi Umum PBB juga menolak pemilihan dan aneksasi ini, lalu menyetujui sebuah resolusi yang tidak mengikat yang menekankan "keutuhan wilayah Ukraina sesuai dengan perbatasan-perbatasannya yang diakui secara internasional".[9][10]

Latar belakang

Dari tahun 1783, Krimea merupakan wilayah Kekaisaran Rusia, yang dimasukkan ke dalamnya sebagai Taurida Oblast(ru). Pada tahun 1796, Krimea dilebur masuk ke Kegubernuran Novorossiysk, dan pada tahun 1802, daerah ini dipisahkan lagi dan dijadikan Kegubernuran Taurida. Setelah Revolusi Oktober 1917, pada tahap-tahap awal Perang Saudara Rusia, beberapa bentuk pemerintahan yang tidak tahan lama didirikan (Republik Rakyat Krimea, Pemerintahan Daerah Krimea, Republik Sosialis Sovyet Krimea). Namun kemudian bentuk-bentuk pemerintahan ini disusul dengan pemerintahan Rusia Putih (Komando Umum Angkatan Bersenjata Rusia Selatan), lalu Pemerintahan Rusia Selatan, dan akhirnya integrasi Republik Otonom Sovyet Sosialis Krimea ke Uni Sovyet. Setelah Perang Dunia 2 dan deportasi suku bangsa Tatar Krimea, status Republik Otonom Sovyet Sosialis Krimea diturunkan derajatnya, otonominya dihapus pada tahun 1946, dan dijadikan sebagai Oblast saja.

 
Presiden Rusia Vladimir Putin menaruh karangan bunga pada sebuah monumen Peringatan Pejuang Pembela Sevastopol, April 2000

Pada tahun 1954, Oblast Krimea dipindahkan hak miliknya dari Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia ke Republik Sosialis Soviet Ukraina sesuai dekret Presidium Soviet Tertinggi negara Uni Soviet. Namun kurang jelas waktu itu, apakah pemindahan hak ini juga menyangkut kota terbesar di semenanjung ini, yaitu Sevastopol, yang memiliki status istimewa di Uni Soviet pasca perang[11] dan pada tahun 1993 oleh Majelis Sovyet Tertinggi Rusia diklaim sebagai bagian dari Rusia[12] sehingga menghasilkan sebuah persengketaan wilayah dengan Ukraina.[13]

Pada tahun 1989, di bawah perestroika, Majelis Sovyet Tertinggi menyatakan deportasi suku bangsa Krimea Tatar yang dilakukan di bawah pemerintahan Josef Stalin adalah ilegal,[14] dan suku bangsa ini, yang pada umumnya beragama Islam, diperbolehkan kembali ke Krimea.[15]

Pada tahun 1990, Majelis Sovyet Krimea mengusulkan supaya Republik Sovyet Sosialis Otonom Krimea dipulihkan lagi.[16] Oblast ini lalu mengadakan sebuah referendum pada tahun 1991, di mana ditanyakan setuju atau tidak setuju Krimea derajatnya dinaikkan menjadi penandatangan Perjanjian Uni Baru (maksudnya menjadi sebuah Republik di Uni Sovyet). Namun pada saat itu pembubaran Uni Sovyet telah berlangsung. Republik Otonom Sosialis Sovyet Krimea baru dipulihkan kurang dari setahun sebelum Ukraina memerdekakan diri pada tahun 1991. Ukraina yang baru saja merdeka melanjutkan status otonom Krimea,[17] sementara Majelis Tertinggi Krimea menekankan "kedaulatan negara" di semenanjung ini.[18][19]

Pada tanggal 21 Mei 1992, Majelis Sovyet Tertinggi Rusia menyetujui sebuah resolusi yang menyatakan bahwa pemindahan hak Krimea pada tahun 1954 tidak berlaku dan menyerukan negosiasi tiga partai mengenai status semenanjung ini. Konfrontasi antara presiden dan parlemen Rusia, yang berkembang menjadi krisis konstitusi Rusia pada tahun 1993, mencegah pernyataan berpengaruh di Krimea ataupun Ukraina.[20]

Dari tahun 1992 sampai 1994, beberapa gerakan politik Rusia mencoba memisahkan Krimea dari Ukraina. Pemilu kedaerahan tahun 1994 mewakili titik tinggi bagi faksi politik pro Rusia di Krimea.[21] Namun pemilu ini hadir pada sebuah waktu yang sulit bagi orang-orang Krimea yang ingin bergabung lagi dengan Rusia, sebab pemerintahan Rusia sedang terlibat politik pendekatan dengan dunia Barat, dan pemerintahan Ukraina bertekad bulat membela kedaulatannya. Faktor-faktor ini memungkinkan pihak berwenang Ukraina untuk menghapuskan kepresidenan dan konstitusi Krimea pada tahun 1995,[22][23] tanpa campur tangan atau protes berarti dari negara jiran Rusia di sebelah timur. Sesudah itu, gerakan pro Rusia sebagian besar menyusut, dan pada tahun 1998, kaum separatis kalah dalam pemilu Majelis Tertinggi Krimea.[21]

Pada dasawarsa 2000-an, ketika ketegangan antara Rusia dan beberapa tetangganya meningkat, kemungkinan terjadinya konflik Rusia-Ukraina mengenai Krimea pun ikut meningkat. Sebuah laporan Council on Foreign Relations yang diterbitkan pada tahun 2009 mengutarakan sebuah skenario di mana Rusia bisa saja mengintervensi di Krimea untuk "melindungi sesama warga Rusia", kemungkinan dengan dukungan suku bangsa Tatar Krimea.[24]

Euromaidan dan Revolusi Ukraina 2014

Gerakan Euromaidan bermula pada akhir bulan November 2013 dengan unjuk rasa di Kyiv melawan Presiden Viktor Yanukovych, yang memenangi pemilihan presiden 2010 di Ukraina dengan dukungan kuat dari Republik Otonom Krimea dan Ukraina bagian selatan serta timur.

Pemerintahan Krimea sangat mendukung Yanukovych dan mengecam keras aksi unjuk rasa: "Mereka mengancam kestabilan politik negara". Dewan Tertinggi Krimea mendukung keputusan Pemerintahan Azarov dalam menunda negosiasi Kesepakatan Asosiasi Ukraine-Uni Eropa dan mendesak warga Krimea untuk "menguatkan tali persahabatan dengan daerah-daerah Rusia".[25][26][27]

Pada tanggal 4 Februari 2014, Presidium Majelis Tertinggi Krimea mempertimbangkan untuk mengadakan sebuah referendum mengenai status semenanjung ini, dan meminta pemerintahan Rusia untuk menjamin pemilihan yang akan berjalan.[28] Dinas intelijen Ukraina menanggapinya dengan memulai sebuah kasus kriminal untuk menyelidiki kemungkinan "subversi" keutuhan wilayah Ukraina.[29]

Protes Euromaidan memuncak pada bulan Februari 2014, dan Yanukovych bersama banyak menterinya melarikan diri dari ibu kota. Setelah faksi-faksi oposisi dan pembelot dari partai-partai di daerah-daerah pimpinan Yanukovych menggalang sebuah kuorum parlemen di Verkhovna Rada, pada tanggal 22 Februari badan legislatif nasional ini memilih untuk mencopot Viktor Yanukovich dari jabatannya dengan alasan bahwa ia tidak bisa melaksanakan tugas-tugasnya,[30] meskipun kuorum badan legislatif ini saat itu kurang dari tiga perempat jumlah total kursi anggota parlemennya yang diperlukan sesuai konstitusi yang berlaku saat itu. Mengenai hal ini, Rada juga memilih untuk menghapus pembatasan ini.[31][32][33]

Keputusan ini dianggap sebagai kudeta oleh banyak orang di Ukraina dan Rusia,[34] meskipun hal ini di dunia internasional diakui secara luas.[35]

Perubahan pemerintahan daerah dan intervensi Rusia

 
Protes menentang penggabungan Krimea ke Rusia pada tanggal 15 Maret 2014, yang diberi nama "Mars Kedamaian", berlangsung di Moskwa sehari sebelum referendum di Krimea.

Revolusi Ukraina pada tahun 2014 ini melawan Yanukovich memicu sebuah krisis politik di Krimea yang awalnya bermula dengan unjuk rasa menentang pemerintahan pusat yang baru, tetapi segera bereskalasi berkat dukungan Rusia yang terang-terangan terhadap kaum separatis, sebuah keadaan yang tidak ada dalam 20 tahun sebelumnya. Pada tanggal 27 Februari, pasukan yang tidak dikenal dan diduga keras sebagai para komando Rusia merebut gedung Dewan Tertinggi Krimea (DPRD) dan gedung-gedung kementerian lainnya di Simferopol.[36][37] bendera-bendera Rusia lalu dinaikkan ke atas gedung-gedung ini,[38] lalu barikade-barikade didirikan di luarnya.[39] Sementara pasukan tidak dikenal ini masih menduduki gedung-gedung pemerintahan di Simferopol, Dewan Tertinggi Krimea membubarkan pemerintahan, lalu melalui rapat memilih Sergey Aksyonov, ketua Partai Persatuan Rusia yang merupakan partai minoritas, sebagai Perdana Menteri Krimea. Pengangkatan ini dianggap cacat hukum oleh pemerintah Ukraina.[40] Baik Aksyonov maupun ketua parlemen, Vladimir Konstantinov, menyatakan bahwa mereka menganggap Viktor Yanukovych sebagai presiden Ukraina secara de jure, dan mereka bisa meminta bantuan Rusia melaluinya.[41] Pada hari yang sama, semakin banyak pasukan dengan seragam yang tak ditandai mendirikan pos penjagaan keamanan di Tanah Genting Perekop dan Semenanjung Chongar yang memisahkan Krimea dari daratan Ukraina. Kali ini mereka dibantu oleh Berkut, polisi anti huru-hara Krimea.[39][42][43][44][45] Dalam waktu beberapa jam saja, Ukraina hubungannya diputus secara efektif dari Krimea.

 
Para pendukung pro Rusia di Sevastopol, Krimea, 9 Mei 2014

Pada tanggal 1 Maret 2014, Aksyonov mendeklarasikan bahwa pihak berwenang de facto Krimea baru akan memerintah wewenangnya di semua markas militer Ukraina di semenanjung Krimea. Ia juga meminta Presiden Rusia, Vladimir Putin, pendukung utama Yanukovych secara internasional dan penjaminnya, untuk "membantu menjamin kedamaian dan ketertiban umum" di Krimea.[46]

Putin segera mendapatkan otorisasi dari Dewan Federasi Rusia untuk memerintahkan sebuah intervensi Rusia di Ukraina pada tahun 2014 tersebut "sampai normalisasi suasana sosio-politik negara itu".[47][48]

Gerakan militer Putin yang cepat mengakibatkan protes dari para intelektual, dan demonstrasi-demonstrasi terjadi di Moskwa menentang kampanye militer Rusia di Krimea. Pada tanggal 2 Maret 2014, pasukan Rusia bergerak dari markas Angkatan Laut di Sevastopol, dan dengan dibantu pasukan, kendaraan lapis baja, dan helikopter dari daratan Rusia, berhasil menguasai Semenanjung Krimea. [49][50][51] Pasukan Rusia bergerak di Krimea tanpa menggunakan tanda pengenal. Walau banyak media yang melaporkannya dan ada pernyataan-pernyataan dari pemerintah Ukraina dan asing yang menyebut pasukan-pasukan ini sebagai tentara Rusia, pihak berwenang Rusia membantahnya dan mengeklaim bahwa mereka adalah "satuan-satuan bela diri", maka pemerintah Rusia tidak punya wewenang atas mereka.[52] Bahkan sampai tanggal 17 April, Menteri Luar Negeri Rusia, Lavrov, masih menyatakan bahwa tidak ada pasukan cadangan Angkatan Bersenjata Rusia yang berada di wilayah Krimea.[53]

Namun pada akhirnya pihak berwenang Rusia mengakui keberadaan pasukan mereka. Pada tanggal 17 April 2014, Putin mengaku bahwa militer Rusia mendukung milisi separatis Krimea, dengan berkata bahwa intervensi Rusia diperlukan "untuk memastikan suasana yang layak bagi rakyat Krimea agar dapat mengutarakan keinginan mereka".[54] Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoygu, menyatakan bahwa aksi-aksi militer Rusia di Krimea dilaksanakan oleh pasukan-pasukan dari Armada Laut Hitam, dan bisa dibenarkan karena adanya "ancaman terhadap kehidupan warga Krimea" dan "bahaya disitanya prasarana militer Rusia oleh kaum ekstrimis".[55]

Ukraina mengeluh bahwa dengan menaikkan jumlah pasukannya di Krimea, Rusia melanggar perjanjian mengenai penempatan markas besar Armada Laut Hitam-nya di Sevastopol[56] dan dengan demikian melanggar kedaulatan Ukraina.[57]

Amerika Serikat dan Britania Raya juga menuduh Rusia melanggar pasal-pasal Memorandum Budapes mengenai Jaminan Keamanan, di mana Rusia, AS, dan Britania Raya telah menekankan kewajiban mereka untuk berpantang menggunakan kekerasan atau melanggar kedaulatan wilayah atau mengancam kemerdekaan Ukraina.[58] Pemerintah Rusia menyatakan bahwa Memorandum Budapes ini tidak menyangkut "proses internal yang rumit" di Krimea.[59][60]

Kendala hukum penggabungan dengan Rusia

Menurut Undang-undang Dasar Rusia, bergabungnya subyek-subyek federal baru diatur oleh undang-undang konstitusi federal (pasal 65.2).[61] Undang-undang ini diterima pada tahun 2001, dan menjabarkan bahwa bergabungnya sebuah negara baru atau bagian dari negara tersebut ke Rusia, akan berdasarkan kesepakatan bersama antara Federasi Rusia dan negara yang bersangkutan serta akan berlangsung sesuai dengan kesepakatan internasional antara dua negara. Selain itu, hal ini harus diawali oleh negara yang bersangkutan, bukan oleh suatu bagiannya atau oleh Rusia..[62] Undang-undang ini tampaknya mewajibkan Ukraina untuk memulai negosiasi bersangkutan dengan penggabungan Krimea ke Rusia.

Pada tanggal 28 Februari 2014, anggota parlemen Rusia, Sergey Mironov, bersama beberapa anggota Duma lainnya, memperkenalkan sebuah rancangan undang-undang untuk mengubah prosedur penambahan subyek federal ke Rusia. Sesuai rancangan undang-undang ini, penggabungan bisa dilakukan oleh sebuah bagian dari sebuah negara, dengan syarat bahwa "tidak ada pemerintah berdaulat yang memerintah secara efisien di negara asing"; permintaan ini bisa diminta oleh lembaga-lembaga daerah tingkat bawah dari negara yang bersangkutan atau berdasarkan referendum yang telah diadakan di daerah tingkat bawah, sesuai dengan hukum nasional yang bersangkutan.[63] Komisi Venesia menyatakan bahwa rancangan undang-undang ini melanggar "terutama asas-asas dasar keutuhan wilayah, kedaulatan nasional, asas non-intervensi atau tidak turut mencampuri urusan negara lain, dan pacta sunt servanda", dan dengan demikian tidak sesuai dengan hukum internasional.[64]

Pada tanggal 11 Maret 2014, baik Dewan Tertinggi Krimea dan Dewan Kota Sevastopol menyetujui proklamasi kemerdekaan, yang menyatakan keinginan mereka untuk merdeka dan meminta bergabung dengan Rusia apabila permintaan penggabungan yang akan ditanyakan di dalam referendum yang direncanakan mendapatkan hasil mayoritas. Proklamasi ini secara langsung menyinggung preseden Kemerdekaan Kosovo, di mana warga Albania di Provinsi Otonom Kosovo dan Metohiya menyatakan kemerdekaan mereka dari Serbia (sekutu Rusia) sebagai Republik Kosovo. Aksi unilateral ini ditentang oleh Rusia secara sengit. Banyak analis memandang proklamasi kemerdekaan Krimea ini sebagai suatu usaha terselubung untuk merintis jalan pencaplokan Krimea oleh Rusia.[65]

Rencana pihak berwenang Krimea untuk memproklamasikan kemerdekaan dari Ukraina membuat rancangan undang-undang Mironov tidak diperlukan lagi. Maka pada tanggal 20 Maret 2014, dua hari setelah perjanjian penggabungan ditandatangani, rancangan undang-undang ini lalu ditarik oleh para pengusulnya.[66]

Referendum status Krimea

Pada tanggal 27 Februari, setelah pengambilalihan gedung, Dewan Tertinggi Krimea memilih untuk mengadakan referendum pada tanggal 25 Mei, dengan pertanyaan pertama apakah Krimea harus menaikkan derajat otonominya di dalam Ukraina.[67] Tanggal referendum ini lalu dimajukan dari 25 Mei ke 30 Maret.[68] Sebuah pengadilan Ukraina menyatakan referendum ini melanggar hukum.[69]

Pada tanggal 4 Maret, Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyatakan bahwa Rusia tidak punya rencana mencaplok Krimea. Ia mengatakan mengenai semenanjung ini bahwa "hanya warga Krimea dengan persyaratan memiliki hak mengungkapkan keinginan dan keamanan yang bisa menetapkan masa depan mereka".[70] Putin lalu mengaku bahwa pada bulan Maret awal ada "jajak pendapat rahasia" yang diadakan di Krimea, di mana menurutnya, membuahkan hasil bahwa mayoritas besar penduduk mendukung penggabungan Krimea dengan Rusia.[71]

Pada tanggal 6 Maret, jadwal referendum dimajukan menjadi 16 Maret oleh Dewan Tertinggi Krimea dan tujuannya diubah dengan ditambahi pertanyaan apakah Krimea harus berintegrasi dengan Rusia atau kembali kepada Konstitusi tahun 1992 yang baru saja ditangguhkan oleh pemerintah Ukraina. Berbeda dengan referendum sebelumnya, referendum ini tidak memuat opsi untuk mempertahankan status quo kepemerintahan seperti termaktub dalam Konstitusi tahun 1998.[72]

Pada tanggal 14 Maret, Referendum Status Krimea dianggap melanggar UUD oleh Mahkamah Konstitusi Ukraina,[73] dan sehari kemudian, Verkhovna Rada secara resmi membubarkan parlemen Krimea.[74]

Meski ditentang oleh Kyiv, referendum tetap diadakan. Hasil resmi menunjukkan 95% pemilih di Krimea dan Sevastopol ingin bergabung dengan Rusia.[75] Oleh beberapa pihak, hasil referendum ini dipertanyakan.[76] Sebuah laporan yang ditulis oleh Evgeny Bobrov, anggota Dewan HAM lembaga kepresidenan Rusia, memberikan kesan bahwa hasil resmi ini dibesar-besarkan; sejatinya hanya 15-30% penduduk Krimea yang memilih bergabung dengan Rusia.[77][78][79]

Dasar untuk melaksanakan referendum juga dikritik secara luas oleh pemerintah asing dan pers Ukraina serta internasional. Siapapun yang memiliki kewarganegaraan Rusia, apakah bertempat tinggal di Krimea atau tidak, dibolehkan ikut pemilu. Walau demikian, Rusia membela integritas proses pemilu, dan sejumlah pengamat Eropa, terutama dari kalangan sayap kanan dan partai politik kanan jauh yang beraliansi dengan Putin, menyatakan bahwa referendum ini dilaksanakan secara bebas dan adil.[80][81][82]

Republik yang telah memisahkan diri

Republik Krimea

Республика Крым
Къырым Джумхуриети
Республіка Крим
2014–2014
Bendera
Lambang
 
Lokasi the  Republik Krimea, terdiri atas mantan Republik Otonom Krimea dan Kota Sevastopol  (hijau)
StatusTidak diakui secara luas
Ibu kotaSimferopol
44°57′N 34°06′E / 44.950°N 34.100°E / 44.950; 34.100
Bahasa yang umum digunakan
PemerintahanRepublik[83]
LegislatifParlemen Krimea
Sejarah 
11 Maret 2014
16 Maret 2014
• Diproklamasikan
17 Maret 2014 [84][85]
• Bergabung
18 Maret [86][87] 2014
Luas
Total26.100 km2 (10.100 sq mi)
200726.100 km2 (10.100 sq mi)
Populasi
• 2007
2352385
Didahului oleh
Digantikan oleh
  Ukraina
Rusia  
Republik Krimea  
Sevastopol  
 
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
 
Bantuan penggunaan templat ini

Pada tanggal 17 Maret, setelah ada pengumuman resmi hasil referendum, Dewan Tertinggi Krimea resmi memproklamasikan kemerdekaan Republik Krimea, yang terdiri atas wilayah Republik Otonom Krimea dan Kota Sevastopol, yang memiliki status istimewa di di dalam republik ini.[88] Parlemen Krimea mengumumkan "penangguhan sebagian Undang-undang Ukraina" dan mulai menasionalisasikan beberapa BUMN dan BUHN Ukraina yang terletak di Semenanjung Krimea seperti, pelabuhan-pelabuhan Ukraina[89] dan properti Chornomornaftogaz.[90] Parlemen juga secara resmi meminta kepada pemerintah Rusia untuk menerima negara yang baru saja memerdekakan diri ini di Federasi Rusia.[91] Pada hari yang sama, Dewan Tertinggi Krimea secara de facto mengubah namanya menjadi Dewan Negara Krimea,[92] dan memutuskan Rubel Rusia sebagai mata uang resmi bersama dengan Hryvnia Ukraina,[93] serta mengumumkan Krimea akan mengubah waktunya mengikuti Waktu Moswa (UTC+4) pada 30 Maret.[94]

Secara resmi Putin mengakui Republik Krimea melalui Dekret Presiden[95] dan menyetujui masuknya Krimea dan Sevastopol sebagai subyek federal Rusia.[96]

Perjanjian penggabungan dan dampaknya

Perjanjian Integrasi Republik Krimea ke Rusia ditandatangai antara wakil Republik Krimea (termasuk Sevastopol, yang bergabung secara singkat dengan Krimea) dan Federasi Rusia pada 18 Maret 2014 yang menjabarkan persyaratan-persyaratan untuk penggabungan langsung Republik Krimea dan Sevastopol sebagai subyek federal Rusia dan bagian dari Federasi Rusia. Perjanjian ini diratifikasi oleh Majelis Federal pada tanggal 21 Maret 2014.[97][98] Pada tanggal 19 Maret, Putin mengirimkan rancangan Perjanjian Reunifikasi Krimea dengan Rusia ke majelis rendah parlemen dan sebuah amendemen konstitusi untuk mendirikan dua daerah tambahan Federasi Rusia.[99] Mahkamah Konstitusi Rusia berpendapat bahwa perjanjian ini sesuai dengan Undang-undang Dasar Rusia. Mahkamah mengadakan rapat dalam sebuah sesi darurat setelah diminta secara resmi oleh Presiden Vladimir Putin untuk membahas konstitusionalitas perjanjian ini.[100][101] Setelah Mahkamah Konstitusi Rusia menetapkan konstitusionalitas perjanjian ini, Duma Negara juga meratifikasinya pada tanggal 20 Maret 2014.[102][103] Duma juga menyetujui rancangan undang-undang konstitusi federal yang menerima Krimea dan Sevastopol serta menetapkannya sebagai subyek federal.[104][105] Hanya Ilya Ponomarev, anggota Duma dari Partai Rusia Yang Benar (Cправедливая Poccия Spravedlivaya Rossiya), yang menentang. Sehari kemudian, perjanjian ini dan amendemen yang diperlukan untuk mengubah Pasal 65 UUD Rusia (yang menyenaraikan subyek-subyek Federal Rusia) diratifikasi oleh Dewan Federasi,[106] dan hampir secara langsung ditandatangani menjadi undang-undang yang berlaku oleh Putin.[107] Bergabungnya Krimea ke Federasi Rusia dianggap berlaku surut sejak 18 Maret 2014, ketika Putin dan para pemimpin Krimea menandatangani draf perjanjian.[108]

Pada tanggal 24 Maret, Ukraina memerintahkan penarikan semua anggota Angkatan Bersenjatanya dari Krimea.[109] Kementerian Pertahanan Ukraina melaporkan bahwa kurang-lebih setengah dari pasukan Ukraina di Krimea membelot ke Rusia.[110][111]


Pada tanggal 27 Maret 2014, Sidang Umum PBB menyetujui sebuah resolusi yang tidak mengikat, yang menyatakan bahwa Referendum Krimea dan penggantian statusnya tidaklah sah, dengan perbandingan suara 100 lawan 11 serta 58 abstain dan 24 tidak hadir.[112][113]

Krimea dan Sevastopol berpindah waktu ke Waktu Moskwa pada akhir Maret.[114][115]

Pada tanggal 2 April 2014, Rusia secara resmi menangguhkan Pakta Kharkov 2010 dan Perjanjian Pembagian terhadap status dan kondisi Armada Laut Hitam.[116] Putin mengutip "integrasi Republik Krimea dan Sevastopol ke Rusia" yang menghasilkan "berakhirnya hubungan penyewaan" sebagai alasan penangguhan.[117] Pada hari yang sama, ia menandatangai sebuah dekret yang secara resmi merehabilitasi orang-orang Tatar Krimea yang dideportasi dari tanah mereka pada tahun 1944, beserta suku-suku minoritas yaitu suku bangsa Armenia, Jerman, Yunani, dan Bulgaria di daerah yang sama, yang juga dideportasi oleh Stalin pada dasawarsa 1940-an.

Pada tanggal 11 April 2014, Konstitusi Republik Krimea dan Undang-undang Kota Sevastopol disetujui,[118] dan pada hari yang sama, subyek-subyek federal yang baru ini ikut disenaraikan di UUD Rusia baru yang telah direvisi dan diterbitkan.[119]


Transisi dan dampaknya

Jumlah wisatawan yang mengunjungi Krimea pada tahun 2014 diperkirakan akan lebih rendah daripada tahun-tahun sebelumnya karena adanya kekhawatiran terhadap situasi politik.[120] Pemerintah Krimea berharap wisatawan Rusia akan mengalir masuk.[121] Pemerintah Rusia juga berencana untuk mempromosikan Krimea sebagai resor dan menyediakan tamasya bersubsidi bagi anak-anak dan pegawai negeri.[122]

Kantor berita Novinite dari Sofia menyatakan bahwa menurut surat kabar Jerman Die Welt, pencaplokan Krimea secara ekonomi merugikan Federasi Rusia, yang harus mengeluarkan milyaran Euro per tahun untuk membayar gaji dan pensiun. Selain itu, Rusia harus melaksanakan proyek-proyek besar untuk menghubungkan Krimea ke saluran air dan jaringan energi Rusia, sebab Krimea tidak memiliki hubungan tanah langsung dengan Rusia dan pada saat ini mendapatkan air, gas, dan listrik dari daratan Ukraina. Ini mengharuskan Rusia untuk membangun jembatan dan pipa air di Selat Kerch. Selain itu, Novinite juga melaporkan bahwa seorang pakar Ukraina bercerita kepada Die Welt bahwa Krimea "tidak akan bisa menarik wisatawan".[123]

Surat kabar bisnis Rusia, Kommersant, menyatakan pendapat bahwa Rusia tidak akan mendapatkan apa-apa secara ekonomi dengan bergabungnya Krimea, yang secara industri belum begitu berkembang. Di sana hanya ada beberapa pabrik besar, dan produksi brutonya per tahun hanya $ 4 miliar. Surat kabar ini juga menyatakan bahwa semuanya harus dibawa ke sana melalui laut dari Rusia, dan ini akan menghasilkan naiknya semua harga. Selain itu, untuk menanggulangi turunnya standar hidup warga Krimea, Rusia harus menyubsidi warga Krimea selama beberapa bulan. Secara total, Kommersant memperkirakan biaya integrasi Krimea ke Rusia berjumlah kurang lebih $ 30 miliar untuk dasawarsa mendatang, alias $3 miliar per tahunnya.[124]

Di sisi lain, pakar minyak barat memperkirakan bahwa dengan berintegrasinya Krimea ke Rusia, yang berarti penguasaan daerah di Laut Hitam yang lebih dari tiga kali wilayah tanah Krimea, Rusia mendapatkan akses ke cadangan minyak dan gas bumi yang kemungkinan besar bernilai trilyunan dolar. Hal ini juga mencabut peluang Ukraina untuk bisa mandiri dalam kebutuhan energinya. Secara langsung, menurut para analis, integrasi Krimea memungkinkan Moskwa untuk mengubah rute pipa Aliran Selatan, dan dengan ini Rusia bisa menghemat uang, waktu, dan tantangan pembangunan. Selain itu, hal ini juga memungkinkan Rusia untuk menghindar membangun pipa di wilayah teritorial Turki. Pada rancangan aslinya, hal ini wajib dilakukan untuk menghindari wilayah Ukraina.[125][126]

Pengusaha Chechnya-Rusia, Ruslan Baisarov, menyatakan bahwa ia siap menginvestasikan 12 miliar Rubel dalam pembangungan resor bahari modern di Krimea, yang diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja untuk 1.300 orang. Ramzan Kadyrov, pemimpin Chechnya, menyatakan bahwa pengusaha Chechnya lainnya juga berencana berinvestasi di Krimea.[127]

Dinas Federal Rusia Urusan Komunikasi memperingatkan bahwa pada periode transisi para operator Rusia harus mengubah kapasitas penomoran dari para pelanggan. Kode negara akan diubah dari Ukraina +380 menjadi Rusia +7. Kode wilayah di Ukraina bermula dengan 65, namun pada kode negara +7, kode wilayah yang bermula dengan 6 diberikan kepada Kazakhstan, yang juga memiliki kode negara +7 sebagai sesama negara ahli waris Uni Sovyet. Maka kode-kode wilayah di Krimea harus diubah. Penyelia memberikan kode 869 kepada Sevastopol, dan Semenanjung Krimea secara keseluruhan mendapatkan kode 365.[128] Pada masa integrasi dengan Rusia, para penyelia pelayanan telepon dan internet di Krimea dan Sevastopol dihubungkan ke dunia luar melewati wilayah Ukraina.[129] Menteri Komunikasi Rusia, Nikolai Nikiforov, mengumumkan lewat kicauannya di akunnya di Twitter bahwa kode pos sekarang memiliki enam angka. Pada kode pos sekarang akan ditambahi angka dua pada awalnya. Sebagai contoh, kode pos Simferopol, 95000, akan menjadi 295000.[130] Mengenai perbatasan Krimea, Kepala Badan Federal Rusia untuk Pengembangan Fasilitas Perbatasan Negara (Rosgranitsa), Konstantin Busygin, yang berbicara pada suatu pertemuan yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Rusia, Dmitry Rogozin, di Simferopol (ibu kota Krimea) menyatakan bahwa perbatasan negara Rusia di utara Krimea menurutnya sekarang merupakan perbatasan antara Rusia dan Ukraina yang akan dilengkapi dengan fasilitas selengkapnya.[131] Di daerah yang sekarang menjadi perbatasan antara Krimea dan Ukraina, pihak Rusia menggali teluk-teluk yang berupa danau asin yang merupakan perbatasan alami, dan di lajur-lajur tanah yang tersisa mereka membuat tanah tak bertuan yang di kedua sisinya dipasangi pagar berduri. [132] Pada bulan Juni 2014, Perdana Menteri Rusia, Dmitry Medvedev, menandatangani resolusi pemerintah No. 961[133] yang bertarikh Juni 2014 dan menetapkan pos pemeriksaan udara, laut, jalan, dan rel. Keputusan yang diambil menciptakan dasar hukum untuk berfungsinya sistem pos pemeriksaan pada perbatasan Rusia di Republik Krimea dan Sevastopol.[134]

Situasi hak azasi manusia

Pada tanggal 9 Mei 2014, amendemen anti-ekstrimis mulai berlaku setelah dimasukkan ke KUHP Rusia yang sebelumnya disetujui pada bulan Desember 2013. Pasal 280.1 menyatakan penghasutan atas pelanggaran keutuhan wilayah Federasi Rusia[135] (termasuk seruan untuk berpisahnya Krimea dari Rusia[136]) sebagai pelanggaran kriminal di Rusia, dan dihukum dengan denda sebesar 300.000 Rubel atau dihukum penjara selama 3 tahun. Apabila pernyataan seperti ini dilakukan di media massa atau internet, maka hukumannya bisa berupa kerja paksa sampai 480 jam atau penjara selama lima tahun.[135]

Setelah integrasi Krimea, menurut laporan Dewan Masyarakat Sipil dan Hak-Hak Azasi Manusia (yang merupakan badan pemerintahan Rusia) di situs web mereka, orang-orang Tatar yang melawan pemerintahan Rusia yang baru akan dicekal, undang-undang Rusia yang membatasi kebebasan berpendapat diterima, dan pihak berwenang baru yang pro Rusia "melikuidasi" Patriarkhat Kyiv Gereja Ortodoks di semenanjung ini.[137]

Setelah aneksasi, pada tanggal 16 Mei 2014 pihak berwenang pro Rusia di Krimea melarang peringatan tahunan Deportasi Bangsa Tatar Krimea oleh Stalin pada tahun 1944, dengan alasan "kemungkinan adanya provokasi oleh kaum ekstrimis".[138] Sebelumnya, ketika Krimea masih dikuasai oleh Ukraina, peringatan-peringatan ini dilaksanakan setiap tahun. Pihak berwenang pro Rusia juga melarang Mustafa Jemilev (seorang aktivis HAM, pengkritik Sovyet, anggota Parlemen Ukraina, dan mantan ketua Majelis Tatar Krimea) untuk masuk ke Krimea.[139] Selain itu, Majelis juga melaporkan bahwa para perwira dinas intelijen Rusia (FSB) menggerebek beberapa rumah warga Tatar Krimea pada pekan yang sama, dengan alasan "kecurigaan terhadap aktivitas teroris". Komunitas Tatar akhirnya tetap juga melakukan peringatan dengan mengadakan pertemuan-pertemuan akbar,[139][140] menentang pelarangan ini.[140] Sebagai tanggapannya, pihak berwenang Rusia menerbangkan helikopter-helikopter di atas pertemuan-pertemuan umum mereka, untuk mengganggu mereka.[141]

Reaksi Ukraina

Segera setelah dimulainya pendudukan wilayah pada bulan Maret, Menteri Luar Negeri Ukraina memanggil Wakil Utama Rusia di Ukraina dan memberinya note verbale untuk memprotes pengakuan Republik Krimea oleh Rusia dan pencaplokannya setelah itu.[142] Dua hari kemudian, Verkhovna Rada mengecam perjanjian ini[143] dan berseru bahwa tindakan-tindakan Rusia merupakan "pelanggaran besar hukum internasional". Rada juga berseru kepada Dunia Internasional untuk tidak mengakui "apa yang disebut Republik Krimea" atau pencaplokan Krimea dan Sevastopol oleh Rusia sebagai subyek federal baru.

Pada tanggal 15 April 2014, Verkhovna Rada menyatakan bahwa Republik Otonom Krimea dan Sevastopol berada di bawah "pendudukan sementara" oleh militer Rusia.[144] Wilayah-wilayah ini juga dianggap sebagai "bagian tak terpisahkan dari Ukraina" dan tunduk terhadap undang-undang Ukraina. Selain itu, sebuah undang-undang istimewa juga ditetapkan oleh Rada, yang membatasi gerakan warga negara asing dari dan ke Semenanjung Krimea dan melarang beberapa aktivitas usaha.[145] Undang-undang ini juga melarang badan-badan negara yang dibentuk dengan melanggar Undang-undang Ukraina dan menyebut bahwa tindakan mereka tidak berlaku secara hukum. Hak-hak pemilu Krimea untuk berpartisipasi dalam Pemilu Ukraina juga ditangguhkan.[146] Undang-undang ini tidak memiliki efek apa pun di Krimea karena adanya keadaan saling tidak mengakui antara Kyiv dan Simferopol.

Reaksi dunia internasional

Resolusi PBB

Dewan Keamanan PBB mengadakan pemungutan suara untuk draf resolusi yang mengecam Referendum Krimea 2014.
  Menerima resolusi
  Abstain
  Memveto resolusi
Sidang Umum PBB mengadakan pemungutan suara mengecam Referendum Krimea 2014.
  Menganggap referendum ini ilegal
  Menentang resolusi
  Abstain
  Tidak hadir ketika pemungutan suara dilaksanakan

Resolusi Dewan Keamanan PBB

Pada tanggal 15 Maret 2014, sebuah resolusi yang diprakarsai oleh Amerika Serikat diajukan di dalam rapat Dewan Keamanan PBB untuk menegaskan kembali komitmen dewan ini menjaga "kedaulatan, kemerdekaan, kesatuan, dan keutuhan wilayah Ukraina". Sejumlah 13 anggota dewan mendukung resolusi ini, sementara RRC abstain dan Rusia memveto resolusi ini karena menyatakan bahwa Referedum Krimea 2014 mengenai masa depan Semenanjung Krimea adalah ilegal.[147] Veto Rusia di Dewan Keamanan PBB ini diikuti dengan sebuah referendum yang diadakan secara berhasil pada tanggal 16 Maret 2014 oleh badan legislatif Krimea dan pemerintahan lokal di Sevastopol. Setelah referendum, Republik Krimea memproklamasikan kemerdekaannya dari Ukraina sehari sesudahnya, mencari keanggotan PBB, dan meminta untuk bergabung dengan Federasi Rusia.[148] Pada hari yang sama, Rusia mengakui Krimea sebagai negara berdaulat.[149][150]

Resolusi Sidang Umum PBB

Pada tanggal 27 Maret 2014, Sidang Umum PBB menyetujui sebuah resolusi (resolusi 68/282)[151] yang menuliskan bahwa referendum yang berakhir dengan pencaplokan Krimea oleh Rusia adalah ilegal. Rancangan resolusi yang semula berjudul "Keutuhan wilayah Ukraina" diprakarsai secara bersama oleh Amerika Serikat, Jerman, Kanada, Kosta Rika, Lituania, Polandia, dan Ukraina. Resolusi ini menegaskan komitmen Sidang Umum untuk menjaga "kedaulatan, kemerdekaan politik, kesatuan, dan keutuhan wilayah Ukraina dalam rangka perbatasan yang diakui secara internasional".

Resolusi ini mencoba menggarisbawahi bahwa referendum yang dilakukan di Krimea dan Sevastopol pada tanggal 16 Maret 2014 tidak berlaku dan tidak bisa dijadikan dasar sebagai perubahan status Republik Otonom Krimea dan Kota Sevastopol. Resolusi ini didukung oleh 100 suara, sementara 11 negara menentangnya dan 58 negara abstain. Resolusi ini tidak mengikat dan pemungutan suara sejatinya hanya simbolis saja.[152]

Pengakuan

Sebagian besar negara di dunia tidak mengakui Krimea dan Sevastopol sebagai bagian dari Federasi Rusia.

Negara-negara yang berada di bawah ini telah mengakui Referendum Krimea 2014.

Negara Anggota PBB Tanggal Referensi
  Rusia Ya 17 Maret 2014 [153]
  Venezuela Ya 17 Maret 2014 [154][155]
  Ossetia Selatan Tidak 17 Maret 2014 [156]
  Abkhazia Tidak 17 Maret 2014 [156]
  Kazakhstan Ya 18 Maret 2014 [157]
  Armenia Ya 19 Maret 2014 [154][155][158]
  Nagorno-Karabakh Tidak 19 Maret 2014 [159]
  Kyrgyzstan Ya 20 Maret 2014 [154][160]
  Uganda Ya 21 Maret 2014 [161][162]
  Afghanistan Ya 22 Maret 2014 [154][163]
  Korea Utara Ya 22 Maret 2014 [154][155]
  Suriah Ya 22 Maret 2014 [154][155]
  Belarus Ya 23 Maret 2014 [155][164][165]
  Kuba Ya 27 Maret 2014 [155]
  Bolivia Ya 27 Maret 2014 [155]
  Nikaragua Ya 27 Maret 2014 [155]
  Sudan Ya 27 Maret 2014 [155]
  Zimbabwe Ya 27 Maret 2014 [155]

Komentar

Garry Kasparov (pemimpin oposisi Rusia dan mantan juara dunia catur), Zbigniew Brzezinski (mantan penasehat Keamanan Nasional AS), Hillary Clinton (mantan Menteri Luar Negeri AS), Lesya Orobets (anggota parlemen Ukraina), Karel Schwarzenberg (mantan Menteri Luar Negeri Ceska), dan John Baird (Menteri Luar Negeri Kanada) menyamakan tindakan Rusia terhadap Krimea ini dengan tindakan pemerintahan Nazi Jerman terhadap Austria setelah Olimpiade 1936 di Berlin dan sebelum Perang Dunia 2.

Wolfgang Schäuble (Menteri Keuangan Jerman), Angela Merkel (Kanselir Jerman), dan Frank-Walter Steinmeier (Menteri Luar Negeri Jerman) menyatakan bahwa penyamaan tersebut tidak bisa diterima.[166] Walau demikian, Kanselir Merkel juga mengatakan, "Apa yang disebut referendum, proklamasi kemerdekaan, dan integrasi Krimea ke Federasi Rusia menurut pendapat kukuh kami adalah tindakan-tindakan yang melanggar hukum internasional,[167] dan sungguh memalukan bahwa Rusia menyamakan Kemerdekaan Kosovo dengan referendum kemerdekaan Krimea."[168]

Perdana Menteri Britania Raya, David Cameron, menyatakan "Tidak ada penipuan atau proses demokratis yang busuk ataupun rujukan sejarah yang miring bisa menjustifikasi fakta ini; bahwa tindakan Rusia terhadap Krimea ini adalah sebuah penyusupan ke dalam sebuah negara berdaulat dan mengambil bagian tanah wilayahnya tanpa menghormati undang-undang negara tersebut atauvpun hukum internasional".[169]

Presiden AS, Barrack Obama, berkomentar, "Referendum Krimea, yang melanggar UUD Ukraina dan terlaksana dalam keadaan paksa di bawah intervensi militer Rusia, tidak akan diakui oleh Amerika Serikat dan komunitas dunia internasional."[170]

Dewan Eropa dan Komisi Eropa membuat pernyataan bersama, "Uni Eropa tidak mengakui referendum di Krimea yang melanggar hukum dan tidak sah, serta hasilnya."

Mantan Kanselir Jerman Barat, Helmut Schmidt, menyebut tindakan Rusia "sungguh bisa dimengerti", dan menyatakan bahwa sanksi-sanksi yang ditimpakan oleh AS dan Uni Eropa "bodoh".[171]

Senator AS, Lindsey Graham, menyatakan bahwa AS harus berusaha untuk "memacu ekonomi Rusia ke kehancuran".[172]

Presiden Ceska, Miloš Zeman, berkata, "Meski saya mengerti kepentingan mayoritas rakyat Krimea yang berbahasa Rusia, juga bahwa Krimea dicaplokkan ke Ukraina oleh Khrushchev, kami juga memiliki pengalaman dengan Invasi Militer Rusia pada tahun 1968."[173]

Mantan pemimpin Uni Sovyet, Mikhail Gorbachev, membela referendum yang menuju ke integrasi dengan Rusia. "Sementara Krimea sebelumnya digabungkan ke Ukraina [pada tahun 1954] berdasarkan Undang-undang Uni Sovyet, yang artinya Undang-undang Partai Komunis tanpa bertanya apa pun kepada rakyat, sekarang rakyat sendiri memiliki kesempatan untuk membetulkan kesalahan tersebut." [174]

Putin berkelakar, "Sejujurnya, orang-orang ini sama dengan 'orang-orang sopan' yang memakai baju loreng dan membawa senapan semiotomatis di punggung mereka. Dan nama-nama marga mereka juga agak aneh. Sebagai contoh, nama-nama yang baru saja anda sebut, Kovalchuk, Rotenberg, Timchenko, adalah nama-nama khas Moskwa. Menurut hemat saya, sebaiknya jangan dekat-dekat dengan mereka."[174]

Sanksi-sanksi ditimpakan kepada sejumlah pejabat dan politisi Rusia serta Krimea untuk mencegah mereka bepergian ke Kanada, AS, dan Uni Eropa.

Jepang juga mengumumkan beberapa sanksi yang lebih lunak daripada AS dan UE. Sanksi-sanksi ini termasuk penangguhan pembicaraan yang terkait dengan topik militer, luar angkasa, investasi, dan persyaratan visa.[175]

Presiden Lituania, Dalia Grybauskaitė, memuji keputusan AS untuk menimpakan sanksi terhadap Rusia, dan mengatakan bahwa Obama memberi contoh yang baik.[176]

Menanggapi sanksi-sanksi yang ditimpakan oleh AS dan UE, Duma atau parlemen Rusia secara unanim menerima resolusi meminta semua anggota Duma dimasukkan ke daftar sanksi.[177] Ketua oposisi, Sergei Mironov, dari Partai Rusia Yang Benar, menyatakan bahwa ia bangga dimasukkan ke daftar sanksi ini, "Saya bangga melihat nama saya berada di daftar hitam. Berarti mereka mengetahui pendapat saya tentang Krimea." [177]

Tiga hari setelah daftar-daftar ini diumumkan, Kementerian Luar Negeri Rusia juga menerbitkan daftar sanksi balasan bagi warga AS, yang memuat sepuluh nama termasuk John Boehner (Ketua Majelis Rendah AS), Senator John McCain, dan dua penasehat Presiden Obama.[178]

Beberapa orang yang mendapatkan sanksi menanggapinya dengan bangga, termasuk John Boehner, John McCain, Bob Menendez, Dan Coats, Mary Landrieu, dan Harry Reid. John Boehner berkata melalui jurubicaranya, Michael Steed, "Ketua Parlemen bangga dimasukkan ke dalam daftar yang bersedia melawan agresi Putin." John McCain berkicau di Twitter, "Saya bangga mendapatkan sanksi dari Putin. Saya tidak akan pernah berhenti melanjutkan usaha dan dedikasi saya bagi kebebasan dan kemerdekaan Ukraina, termasuk Krimea." [176]

Menurut surat kabar Financial Times tanggal 21 Maret 2014, "Sampai baru-baru ini, yaitu awal minggu ini, beberapa anggota elit bisnis Moskwa tidak perduli terhadap sanksi-sanksi ini. Namun para pengusaha Rusia sekarang tidak tersenyum lagi pada akhir minggu setelah AS memperluas sanksi-sanksi yang menyebar ke pasar-pasar keuangan dan menyentuh kepentingan usaha warga-warga terkaya Rusia."

Tanggapan dunia kartografi

  • National Geographic Society menyatakan bahwa kebijakan mereka adalah "untuk menggambarkan situasi dan realita terkini", dan "jika Krimea secara resmi dianeksasi oleh Rusia, maka akan digambarkan dengan arsir warna abu-abu". Selain itu, mereka juga menyatakan bahwa langkah ini bukan untuk mengakui keabsahan hukum pencaplokan. Sementara itu, sampai bulan April 2014, Krimea masih digambarkan sebagai bagian dari Ukraina.
  • Google Maps melukiskan Krimea sebagai wilayah bersengketa bagi sebagian besar pengunjung. Untuk versi Rusia dan Ukraina, Krimea akan ditandai sebagai bagian wilayah negara yang bersangkutan. Google menyatakan bahwa mereka memakai "sumber-sumber yang tepercaya untuk mendapatkan tafsiran garis perbatasan atau klaim yang akurat".
  • Yandex menggambarkan Krimea sesuai negara asal pengunjung. Krimea digambarkan sebagai wilayah Rusia jika diakses dari Yandex.ru. Sedangkan jika diakses dari Krim sendiri menggunakan Yandex.ua atau Yandex.ru, pengunjung akan melihatnya sebagai bagian dari Ukraina atau Rusia. Lalu para pengunjung dari dunia akan melihat Krimea sebagai wilayah Rusia. Menurut pernyataan resmi, perusahaan ini mendapat pengunjung dari negara yang berbeda-beda dan "melukiskan realita yang ada saat ini".
  • Bing, OpenStreetMap, dan HERE menggambarkan Krimea sebagai wilayah Ukraina. Pada tanggal 5 Juni 2014, OpenStreetMap menggambarkan Krimea sebagai wilayah sengketa.
  • Mail.Ru menggambarkan Krimea sebagai wilayah Rusia.

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ Crimea Switches To Moscow Time, Finalizing Incorporation Into Russia
  2. ^ Russia takes Crimea back - English pravda.ru
  3. ^ "Putin's Man in Crimea Is Ukraine's Worst Nightmare". Time. Before dawn on Feb. 27, at least two dozen heavily armed men stormed the Crimean parliament building and the nearby headquarters of the regional government, bringing with them a cache of assault rifles and rocket propelled grenades. A few hours later, Aksyonov walked into the parliament and, after a brief round of talks with the gunmen, began to gather a quorum of the chamber’s lawmakers. 
  4. ^ "RPT-INSIGHT-How the separatists delivered Crimea to Moscow". Reuters. March 13, 2014. Only a week after gunmen planted the Russian flag on the local parliament, Aksyonov and his allies held another vote and declared parliament was appealing to Putin to annex Crimea 
  5. ^ BBC News - Russia's Crimea plan detailed, secret and successful
  6. ^ "NATO Secretary-General: Russia's Annexation of Crimea Is Illegal and Illegitimate". Brookings. 19 Maret 2014. 
  7. ^ "Лавров назвал оскорбительными заявления Запада об аннексии Крыма". vz.ru (dalam bahasa Russian). 21 March 2014. 
  8. ^ Oleksandr Turchynov (20 Mar 2014). "Декларація "Про боротьбу за звільнення України" (Declaration "Of the Struggle for the Liberation of Ukraine")". Parliament of Ukraine. Diakses tanggal 24 Apr 2014.  Templat:Ref-uk
  9. ^ UN General Assembly adopts resolution affirming Ukraine's territorial integrity Diarsipkan 2018-03-04 di Wayback Machine., China Central Television (28 Maret 2014)
  10. ^ "United Nations A/RES/68/262 General Assembly" (PDF). United Nations. 1 Apr 2014. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2014-04-07. Diakses tanggal 24 Apr 2014. 
  11. ^ Lihat, sebagai contohnya, Fedorov, A. V. (1997). "3.2: Правовой статус Севастополя в составе РСФСР". Правовой статус Крыма. Правовой статус Севастополя (dalam bahasa Bahasa Rusia). Moskwa: Universitas Negeri Moskwa Publishing. 
  12. ^ "Севастополь: вчера и сегодня в документах". Обозреватель - Observer (dalam bahasa Russian). RAU Corporation. 1993. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-09-15. Diakses tanggal 2014-10-26. 
  13. ^ Losiev, Ihor (19 September 2008). ""Наднахабність" спрацює? Севастополь: псевдоюридичні аргументи Ю.М. Лужкова". day.kyiv.ua (dalam bahasa Bahasa Ukraina). 
  14. ^ "Декларация Верховного Совета СССР "О признании незаконными и преступными репрессивных актов против народов, подвергшихся насильственному переселению, и обеспечении их прав"" (dalam bahasa Bahasa Rusia). 1989. 
  15. ^ "Orang-orang Tatar Krimea lalu mulai berhijrah kembali ke tanah asal mereka secara massal pada akhir dasawarsa 1980-an dan dilanjutkan pada awal dasawarsa 1990-an. Penduduk Tatar di Krimea lalu secara cepat melonjak naik menjadi 250.000 dan akhirnya mencapai 270.000 jiwa dan tetap sejumlah demikian pada saat menulis [2001]. Diperkirakan ada sekitar 30.000 sampai 100.000 jiwa yang masih berada di mantan tempat pembuangan mereka di Asia Tengah." Greta Lynn Uehling, The Crimean Tatars (Encyclopedia of the Minorities, Chicago: Fitzroy Dearborn) iccrimea.org
  16. ^ "ДЕКЛАРАЦИЯ О ГОСУДАРСТВЕННОМ И ПРАВОВОМ СТАТУСЕ КРЫМА" (dalam bahasa Bahasa Rusia). 1990. 
  17. ^ "Про внесення змін і доповнень до Конституції... від 19.06.1991 № 1213а-XII" (dalam bahasa Ukrainian). 19 June 1991. 
  18. ^ Parlemen Ukraina. "Декларация о государственном суверенитете Крыма". Pemerintahan Ukraina. Diakses tanggal 24 Apr 2014.  (Rusia)
  19. ^ Parlemen Ukraina (20 Oct 1999). "О Республике Крым как официальном названии демократического государства Крым". Pemerintah Ukraina. Diakses tanggal 24 Apr 2014.  (Rusia)
  20. ^ Gamov, Alexander (12 Maret 2014). "Руслан Хасбулатов — "КП": Передайте Обаме — Крым и Севастополь могли войти в Россию ещё 20 лет назад! // KP.RU". kp.ru (dalam bahasa Bahasa Rusia). 
  21. ^ a b Полунов, Александр Юрьевич. Общественные организации русского Крыма: политическая деятельность, стратегии взаимоотношений с властью. Государственное управление. Выпуск № 21. Декабрь 2009 года. (Rusia)
  22. ^ Про внесення змін і доповнень до Конституції (Основного Закону) України. Верховна Рада України; Закон від 21.09.1994 № 171/94-ВР (Ukraina)
  23. ^ "Про скасування Конституції і деяких законів Автономної Республіки Крим Верховна Рада України; Закон від 17.03.1995 № 92/95-ВР" (dalam bahasa Ukrainian). 18 March 1995. 
  24. ^ Pifer, Steven (Juli 2009). "Crisis Between Ukraine and Russia" (PDF). Center for Preventive Action of the Council on Foreign Affairs. 
  25. ^ Кримський парламент вирішив ще раз підтримати Азарова і затаврувати опозиціюУкраїнська правда, 27 ноября 2013
  26. ^ "Решение ВР АРК от 27.11.2013 № 1477-6/13 "О политической ситуации"". rada.crimea.ua (dalam bahasa Bahasa Rusia). 27 November 2013. 
  27. ^ "Заявление ВР АРК от 22.01.2014 № 29-6/14-ВР "О политической ситуации"". rada.crimea.ua (dalam bahasa Bahasa Rusia). 22 Januari 2014. 
  28. ^ "Защитить статус и полномочия Крыма!" (dalam bahasa Bahasa Rusia). Dewan Tertinggi Krimea. 4 February 2014. 
  29. ^ "Крымские татары готовы дать отпор попыткам отторжения автономии от Украины — Чубаров. УНИАН, 16.02.2014". Unian.net. Diakses tanggal 10-04-2014. 
  30. ^ "Archrival Is Freed as Ukraine Leader Flees". The New York Times. 22 February 2014. Diakses tanggal 23 February 2014. 
  31. ^ John Feffer. "Who Are These 'People,' Anyway? | John Feffer". Huffingtonpost.com. Diakses tanggal 2014-03-17. 
  32. ^ Rada removes Yanukovych from office, schedules new elections for May 25, Interfax-Ukraine (24 February 2014)
  33. ^ Sindelar, Daisy (23 Februari 2014). "Was Yanukovych's Ouster Constitutional?". Radio Free Europe, Radio Liberty (Rferl.org). Diakses tanggal 25 Februari 2014. 
  34. ^ "Lavrov: If West accepts coup-appointed Kiev govt, it must accept a Russian Crimea — RT News". Rt.com. 2014-03-30. Diakses tanggal 2014-04-30. 
  35. ^ "Ukraine MPs appoint interim president as Yanukovych allies dismissed – 23 February as it happened". The Guardian. 23 Februari 2014. Diakses tanggal 12 Juni 2014. 
  36. ^ http://www.nytimes.com/2014/02/28/world/europe/crimea-ukraine.html?_r=0
  37. ^ "Lessons identified in Crimea – does Estonia's national defence model meet our needs?". Estonian World. 5 May 2014. Diakses tanggal 12 June 2014. 
  38. ^ Gumuchian, Marie-Louise; Smith-Spark, Laura; Formanek, Ingrid (27 Februari 2014). "Gunmen seize government buildings in Ukraine's Crimea, raise Russian flag". CNN. 
  39. ^ a b Украинский депутат объявил о бунте крымского «Беркута»
  40. ^ "Турчинов издал указ о незаконности избрания нового премьера Крыма" (dalam bahasa Ukrainian). 1 March 2014. 
  41. ^ "Крымские власти объявили о подчинении Януковичу". lenta.ru (dalam bahasa Russian). 28 February 2014. 
  42. ^ "ПОСТ "ЧОНГАР" КОНТРОЛИРУЕТ КРЫМСКИЙ "БЕРКУТ" ПОДЧИНЕННЫЙ ЯНУКОВИЧУ видео - 27 Февраля 2014 - "Новый Визит" Генический информационный портал". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-14. Diakses tanggal 2014-11-01. 
  43. ^ На Чонгарском перешейке дежурит «Беркут» и некие гражданские лица
  44. ^ Под Армянск стянулись силовики из «Беркута»
  45. ^ Lenta.ru: Бывший СССР: Украина: СМИ сообщили о блокпостах «Беркута» на въездах в Крым
  46. ^ "Премьер-министр Крыма попросил Путина о помощи". ITAR-TASS. 
  47. ^ "Владимир Путин внёс обращение в Совет Федерации". kremlin.ru (dalam bahasa bahasa Rusia). 
  48. ^ "Постановление Совета Федерации Федерального Собрания Российской Федерации от 1 марта 2014 года № 48-СФ "Об использовании Вооруженных Сил Российской Федерации на территории Украины"" (PDF). council.gov.ru (dalam bahasa bahasa Rusia). 
  49. ^ "Russian Parliament approves use of army in Ukraine". 
  50. ^ Walker, Shaun (4 March 2014). "Russian takeover of Crimea will not descend into war, says Vladimir Putin". The Guardian. Diakses tanggal 4 March 2014. 
  51. ^ Yoon, Sangwon; Krasnolutska, Daryna; Choursina, Kateryna (4 March 2014). "Russia Stays in Ukraine as Putin Channels Yanukovych Request". Bloomberg News. Diakses tanggal 29 August 2014. 
  52. ^ "Russia says cannot order Crimean 'self-defense' units back to base". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-11-02. Diakses tanggal 2014-11-01. 
  53. ^ "Speech by the Russian Foreign Minister Sergey Lavrov and his answers to questions from the mass media summarising the meeting with EU, Russian, US and Ukrainian representatives, Geneva, 17 April 2014". 
  54. ^ "Direct Line with Vladimir Putin". kremlin.ru. 17 April 2014. 
  55. ^ "Шойгу: действия Минобороны РФ в Крыму были вызваны угрозой жизни мирного населения" (dalam bahasa Bahasa Rusia). ITAR-TASS. 4 April 2014. 
  56. ^ "Russia redeploys ships of Baltic and Northern fleets to Sevastopol, violates agreement with Ukraine". Ukrinform. 3 Marer 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-10. Diakses tanggal 2014-11-04. 
  57. ^ "telegraph.co.uk: "Vladimir Putin's illegal occupation of Crimea is an attempt to put Europe's borders up for grabs" (Crawford) 10 Mar 2014". blogs.telegraph.co.uk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 2014-11-04. 
  58. ^ Joint Statement by the United States and Ukraine Diarsipkan 2014-04-19 di Wayback Machine.. Kementerian Luar Negeri Ukraina
  59. ^ Медведев: Россия не гарантирует целостность Украины, BBC
  60. ^ Pernyataan oleh Kementerian Luar Negeri Rusia
  61. ^ "Constitution of the Russian Federation". 
  62. ^ "Opinion on "Whether Draft Federal constitutional Law No. 462741-6 on amending the Federal constitutional Law of the Russian Federation on the procedure of admission to the Russian Federation and creation of a new subject within the Russian Federation is compatible with international law" endorsed by the Venice Commission at its 98th Plenary Session (Venice, 21-22 March 2014)". Komisi Venesia. 21–22 Maret 2014. 
  63. ^ "Draft Federal Constitutional Law of the Russian Federation "amending the Federal Constitutional Law on the Procedure of Admission to the Russian Federation and creation of a new subject of the Russian Federation in its composition" of the Russian Federation (translation)". 10 Maret 2014. 
  64. ^ "CDL-AD(2014)004-e Opinion on "Whether Draft Federal constitutional Law No. 462741-6 on amending the Federal constitutional Law of the Russian Federation on the procedure of admission to the Russian Federation and creation of a new subject within the Russian Federation is compatible with international law" endorsed by the Venice Commission at its 98th Plenary Session (Venice, 21-22 March 2014)". Venice Commission. Maret 2014. 
  65. ^ "Крым определился, каким способом войдет в Россию" (dalam bahasa Rusia). Vedomosti. 11 Maret 2014. 
  66. ^ "Законопроект № 462741-6 О внесении изменений в Федеральный конституционный закон "О порядке принятия в Российскую Федерацию и образования в ее составе нового субъекта Российской Федерации" (в части расширения предмета правового регулирования названного Федерального конституционного закона)". duma.gov.ru (dalam bahasa bahasa Rusia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-11-03. Diakses tanggal 2014-11-05. 
  67. ^ "Постановление ВР АРК "Об организации и проведении республиканского (местного) референдума по вопросам усовершенствования статуса и полномочий Автономной Республики Крым"". Rada.crimea.ua. Diakses tanggal 10 April 20140. 
  68. ^ "Аксенов: перенос референдума в Крыму связан с тем, что конфликт вышел за пределы разумного". Interfax (dalam bahasa bahasa Rusia). 
  69. ^ "Суд признал незаконными назначение Аксенова премьером и проведение референдума в Крыму". Unian.net. Diakses tanggal 10 April 2014. 
  70. ^ "Россия не рассматривает вариант присоединения Крыма к России" (dalam bahasa bahasa Rusia). Interfax. 4 Maret 2014. 
  71. ^ "Путин: Россия не планировала присоединять Крым" (dalam bahasa bahasa Rusia). ITAR-TASS. 10 April 2014. 
  72. ^ "Референдум в Крыму: ответ "нет" не предусмотрен". Voice of America (dalam bahasa bahasa Rusia). 
  73. ^ "КС признал неконституционным постановление о проведении референдума в Крыму - Видео". 
  74. ^ "Про дострокове припинення повноважень Верховної Ради Автономної Республіки Крим" (dalam bahasa bahasa Ukraina). 
  75. ^ "Crimea referendum Wide condemnation after region votes to split from Ukraine Fox News". Fox News. 16 Maret 2014. 
  76. ^ Halimah, Halimah (17 Maret 2014). "Crimea's vote: Was it legal?". CNN. Diakses tanggal 19 Maret 2014. 
  77. ^ "Putin's 'Human Rights Council' Accidentally Posts Real Crimean Election Results"
  78. ^ "Russian government agency reveals fraudulent nature of the Crimean referendum results."
  79. ^ Проблемы жителей Крыма (Rusia)
  80. ^ "The Kremlin's marriage of convenience with the European far right". oDR. 28 April 2014. Diakses tanggal 12 Juni 2014. 
  81. ^ "Extreemrechtse partijen uitgenodigd op referendum Krim" (dalam bahasa Belanda). De Redactie. 13 Maret 2014. Diakses tanggal 12 Juni 2014. 
  82. ^ "Referendum day in Crimea's Simferopol". Deutsche Welle. 16 Maret 2014. Diakses tanggal 12 Juni 2014. 
  83. ^ "Парламент Крыма принял Декларацию о независимости АРК и г. Севастополя". Государственный Совет Республики Крым. 11 Maret 2014. Diakses tanggal 18 Maret 2014. 
  84. ^ Marie-Louise Gumuchian (17 March 2014). "Crimea votes to break from Ukraine, join Russia. What happens next?". CNN. Diakses tanggal 17 March 2014. On Monday, lawmakers in Crimea approved a resolution that declared the Black Sea peninsula an independent, sovereign state. They then filed an appeal to join the Russian Federation. 
  85. ^ "Crimea votes to join Russian Federation: 96.77% say YES". RT. Crimea was declared an independent sovereign state, the Republic of Crimea, on Monday, the autonomous Ukrainian regional parliament's website stated. The Supreme Council of Crimea unanimously voted to integrate of the region into Russia. 
  86. ^ "Putin Reclaims Crimea for Russia and Bitterly Denounces the West". The New York Times. 18 March 2014. Diakses tanggal 22 March 2014. 
  87. ^ "State Duma adopts documents on Crimea's joining the Russian Federation". ITAR-Tass. 20 Maret 2014. Diakses tanggal 22 Maret 2014. 
  88. ^ "Постановление Верховной Рады Автономной Республики Крым от 17 марта 2014 года № 1745-6/14 "О независимости Крыма"". www.rada.crimea.ua (dalam bahasa Russian). 
  89. ^ "Парламент Крыма национализировал порты полуострова и их имущество". nbnews.com.ua (dalam bahasa Russian). 17 March 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-07. Diakses tanggal 2014-11-08. 
  90. ^ "Крым национализировал "Черноморнефтегаз"". glavred.info (dalam bahasa Russian). 17 March 2014. 
  91. ^ "Crimea applies to be part of Russian Federation after vote to leave Ukraine". The Guardian. 17 March 2014. 
  92. ^ "Крым начал процедуру присоединения к РФ, объявив о независимости" (dalam bahasa Russian). RIA Novosti. 17 March 2014. 
  93. ^ " "Russian ruble announced Crimea's official currency". ITAR-TASS. 17 Maret 2014. [pranala nonaktif permanen]
  94. ^ "Названа дата перехода Крыма на московское время". Lenta.ru (dalam bahasa bahasa Rusia). 17 Maret 2014. 
  95. ^ "Executive Order on recognising Republic of Crimea". Kremlin. 17 Maret 2014. Diakses tanggal 17 Maret 2014. 
  96. ^ Распоряжение Президента Российской Федерации от 17.03.2014 № 63-рп "О подписании Договора между Российской Федерацией и Республикой Крым о принятии в Российскую Федерацию Республики Крым и образовании в составе Российской Федерации новых субъектов" di pravo.gov.ru Galat: URL arsip tidak dikenal (diarsipkan tanggal 20140318095051) at www.pravo.gov.ru (Rusia)
  97. ^ "Договор между Российской Федерацией и Республикой Крым о принятии в Российскую Федерацию Республики Крым и образовании в составе Российской Федерации новых субъектов". Kremlin.ru. Diakses tanggal 2014-04-10. 
  98. ^ Ukraine crisis: Putin signs Russia-Crimea treaty, BBC, 18 Maret 2014
  99. ^ "Putin submits Treaty on Crimea's accession, new constitutional amendment to State Duma". En.itar-tass.com. Diakses tanggal 19 Maret 2014. 
  100. ^ "Treaty on Crimea's accession to Russia corresponds to Russian Constitution". En.itar-tass.com. Diakses tanggal 19 Maret 2014. 
  101. ^ "Russian Constitutional Court Backs Crimea Reunification, RIA NOVOSTI". En.ria.ru. Diakses tanggal 19 Maret 2014. 
  102. ^ "State Duma ratifies treaty on admission of Crimea into Russia". ITAR TASS. 20 March 2014. Diakses tanggal 20 March 2014. 
  103. ^ "Госдума приняла закон о присоединении Крыма". Rossiyskaya Gazeta. 20 Maret 2014. Diakses tanggal 20 Maret 2014. 
  104. ^ "Справка о голосовании по вопросу:О проекте федерального конституционного закона № 475944-6 "О принятии в Российскую Федерацию Республики Крым и образовании в составе Российской Федерации новых субъектов - Республики Крым и города федерального значения Севастополя" (первое чтение)". Vote.duma.gov.ru. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-20. Diakses tanggal 2014-03-21. 
  105. ^ "Справка о голосовании по вопросу: О проекте федерального конституционного закона № 475944-6 "О принятии в Российскую Федерацию Республики Крым и образовании в составе Российской Федерации новых субъектов - Республики Крым и города федерального значения Севастополя" (в целом)". Vote.duma.gov.ru. 20 Maret 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-11-17. Diakses tanggal 1 April 2014. 
  106. ^ "Russian Federation Council ratifies treaty on Crimea's entry to Russia". ITAR TASS. 21 Maret 2014. Diakses tanggal 21 Maret 2014. 
  107. ^ Подписаны законы о принятии Крыма и Севастополя в состав России kremlin.ru (Rusia)
  108. ^ "Федеральный конституционный закон от 21 марта 2014 г. N 6-ФКЗ "О принятии в Российскую Федерацию Республики Крым и образовании в составе Российской Федерации новых субъектов - Республики Крым и города федерального значения Севастополя"" (dalam bahasa bahasa Rusia). Article 1.<...>3. Republic of Crimea shall be considered admitted to the Russian Federation since date of signing of the Agreement between the Russian Federation and the Republic of Crimea on the Accession of the Republic of Crimea to the Russian Federation and the Formation of New Federal Constituent Entities within the Russian Federation 
  109. ^ "Ukraine orders Crimea troop withdrawal as Russia seizes naval base". CNN. 24 March 2014. Diakses tanggal 24 Maret 2014. 
  110. ^ "Ukranian News - Defense Ministry: 50% Of Ukrainian Troops In Crimea Defect To Russia". Un.ua. 24 Maret 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-26. Diakses tanggal 1 April 2014. 
  111. ^ Jonathan Marcus (24 Maret 2014). "BBC News - Ukrainian forces withdraw from Crimea". Bbc.com. Diakses tanggal 1 April 2014. 
  112. ^ "United Nations News Centre - Backing Ukraine's territorial integrity, UN Assembly declares Crimea referendum invalid". Un.org. Diakses tanggal 2014-04-01. 
  113. ^ Charbonneau, Louis. "U.N. General Assembly declares Crimea secession vote invalid". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-30. Diakses tanggal 2014-04-01. 
  114. ^ "В 22.00 в Крыму и в Севастополе стрелки часов переведут на два часа вперёд – на московское время". 29 March 2014. Diakses tanggal 29 March 2014. 
  115. ^ "Crimea to set clocks to Russia time". 
  116. ^ Прекращено действие соглашений, касающихся пребывания Черноморского флота на Украине Kremlin.ru (Rusia)
  117. ^ Lihat Keterangan Presiden terhadap undang-undang penangguhan Diarsipkan 2017-10-19 di Wayback Machine. (Rusia)
  118. ^ Nikiforov, Vadim (12 Maret 2014). "Крым и Севастополь ожидают представления свыше" (dalam bahasa bahasa Rusia). Kommersant. Diakses tanggal 23 April 2014. 
  119. ^ Nezamyatnyj, Ivan (11 April 2014). "Крым прописался в конституции России". mk.ru (dalam bahasa Russian). 
  120. ^ "Российские туристы поедут в Крым, если ...смогут туда добраться". Komsomolskaya Pravda. 17 Juli 2013. 
  121. ^ "Крым готовится к референдуму и ожидает Русских сезонов". РИА Оренбуржье. 17 March 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-11-09. Diakses tanggal 2014-11-09. 
  122. ^ "Снова в "Артек"". Vzglyad. 17 Maret 2014. 
  123. ^ "Die Welt: Crimea's Accession Will Cost Russia Billions". Novinite. 17 Maret 2014. 
  124. ^ "Расходный полуостров". Kommersant. 7 Maret 2014. 
  125. ^ "In taking Crimea, Putin gains a sea of fuel reserves". Times of India. Diakses tanggal 18 May 2014. 
  126. ^ Crimea: an EU-US-Exxon Screwup. Counterpunch.org. 23–25 Mei 2014.
  127. ^ "Оздоровлением курортов Крыма займется Руслан Байсаров". Top.rbc.ru. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-20. Diakses tanggal 2014-03-21. 
  128. ^ "Central Telegraph to set Russian tariffs on telegrams in Crimea Apr 3". Prime. 26 Maret 2014. Diakses tanggal 30 Maret 2014. 
  129. ^ "Крымчанам придется поменять номера телефонов и SIM-карты". comnews.ru. 19 Maret 2014. Diakses tanggal 19 Maret 2014. 
  130. ^ ""Почта России" переводит почтовое сообщение с Крымом на российские тарифы". comnews.ru. 25 Maret 2014. Diakses tanggal 25 Maret 2014. 
  131. ^ "Russian state border in north Crimea to be fully equipped in early May". ITAR TASS. 29 April 2014. Diakses tanggal 30 April 2014. 
  132. ^ "Sneaking Into Crimea - Or Maybe Not". Forbes. 30 Mei 2014. Diakses tanggal 10 November 2014. 
  133. ^ О пунктах пропуска через государственную границу России в Республике Крым и городе Севастополе
  134. ^ "Government Order On checkpoints at the Russian border in the Republic of Crimea and Sevastopol". Government of Russia official website. 7 Juni 2014. Diakses tanggal 7 Juni 2014. 
  135. ^ a b Федеральный закон от 28.12.2013 N 433-ФЗ "О внесении изменения в Уголовный кодекс Российской Федерации" (Rusia)
  136. ^ Автор статьи: Мария Макутина. "За призывы вернуть Крым Украине можно будет лишиться свободы сроком до пяти лет - РБК daily". Rbcdaily.ru. Diakses tanggal 1 April 2014. 
  137. ^ [1]
  138. ^ В канун 70-й годовщины депортации на полуострове отменены все массовые мероприятия - Газета.Ru | Политика
  139. ^ a b Hille, Katherine (18 May 2014). "Crimean Tatars defy ban on rallies to commemorate deportation". Financial Tims. Diakses tanggal 19 May 2014. 
  140. ^ a b Winning, Alexander (18 May 2014). "Crimean Tatars commemorate Soviet deportation despite ban". Reuters. Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-11-10. Diakses tanggal 19 May 2014. 
  141. ^ "Crimea helicopters try to disrupt Tatar rallies". BBC. BBC. 18 Mei 2014. Diakses tanggal 19 Mei 2014. 
  142. ^ "МИД вызвал Временного поверенного в делах РФ в Украине для вручения ноты-протеста". unn.com.ua (dalam bahasa bahasa Rusia). 18 Maret 2014. 
  143. ^ "Декларація "Про боротьбу за звільнення України"". rada.gov.ua (dalam bahasa bahasa Ukraina). 
  144. ^ "Верховна Рада України ухвалила Закон "Про забезпечення прав і свобод громадян та правовий режим на тимчасово окупованій території України"" (dalam bahasa bahasa Ukraina). Verkhovna Rada. 15 April 2014. 
  145. ^ "Верховная Рада Украины приняла Закон "Об обеспечении прав и свобод граждан и правовом режиме на временно оккупированной территории Украины"" (dalam bahasa bahasa Rusia). Verkhovna Rada. 15 April 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-25. Diakses tanggal 2014-11-11. 
  146. ^ "Рада приняла закон о защите прав граждан "оккупированного Крыма"". vz.ru (dalam bahasa bahasa Rusia). 15 April 2014. 
  147. ^ USA TODAY Research and Ashley M. Williams (15 March 2014). "Russia vetoes U.N. resolution on Crimea's future". www.usatoday.com. usatoday. Diakses tanggal 28 March 2014. 
  148. ^ Crimean parliament formally applies to join Russia, BBC, 17 Maret 2014
  149. ^ Vasovic, Aleksandar. "U.S., EU set sanctions as Putin recognizes Crimea sovereignty". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-07-23. Diakses tanggal 2014-04-10. 
  150. ^ Putin Recognizes Crimea Secession, Defying the West, New York Times, 17 Maret 2014
  151. ^ "GENERAL ASSEMBLY ADOPTS RESOLUTION CALLING UPON STATES NOT TO RECOGNIZE CHANGES IN STATUS OF CRIMEA REGION". www.un.org. UN. 27 Maret 2014. Diakses tanggal 28 Maret 2014. 
  152. ^ "Ukraine: UN condemns Crimea vote as IMF and US back loans". www.bbc.com. BBC. 27 Maret 2014. Diakses tanggal 28 Maret 2014. 
  153. ^ Президент РФ подписал указ о признании независимости Крыма. Russian.rt.com. 17 Maret 2014.
  154. ^ a b c d e f Afghanistan respects Crimea's right to self-determination – Karzai. rt.com. 22 March 2014
  155. ^ a b c d e f g h i j UN General Assembly approves referendum calling Russia annexation of Crimea illegal. Associated Press via Fox News. 27 March 2014
  156. ^ a b "Sokhumi, Tskhinvali Recognize Crimea Vote". civil.ge. 17 Maret 2014. 
  157. ^ Kazakhstan supported Russia on the ‘Crimean question’ Diarsipkan 2014-11-24 di Wayback Machine.. qha.com.ua. 19 Maret 2014
  158. ^ Sarkisian Backs Crimean Referendum in Phone Call with Putin. asbarez.com. 19 Maret 2014
  159. ^ Karabakh Foreign Ministry Issues Statement on Crimea. Asbarez.com. Retrieved on 23 Maret 2014.
  160. ^ Kyrgyzstan Recognizes Crimea Referendum Results. ria.ru. 20 Maret 2014.
  161. ^ Маргелов: лидеры африканских стран поддерживают позицию РФ по Крыму. ria.ru. 20 March 2014
  162. ^ Африка признаёт референдум // Метро.- № 35 (47/2965). 21 Maret 2014. p. 4
  163. ^ Karzai: Afghanistan Endorses Crimean Right to Decide Their Future Diarsipkan 2014-11-24 di Wayback Machine.. tolonews.com. 23 Maret 2014
  164. ^ Belarusian president: Crimea is de-facto part of Russia. rt.com. 23 Maret 2014
  165. ^ Lukashenko: Crimea is part of Russia now. itar-tass.com. 23 Maret 2014
  166. ^ "Глава Минфина ФРГ: Я не сравнивал Россию с нацистской Германией". top.rbc.ru (dalam bahasa bahasa Rusia). 4 April 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-04. Diakses tanggal 2014-11-13. 
  167. ^ http://www.thelocal.de/20140318/merkel-crimea-grab-against-international-law
  168. ^ http://euobserver.com/foreign/123454
  169. ^ http://www.theguardian.com/world/2014/mar/18/ukraine-uk-push-sanctions-russia-crimea
  170. ^ http://edition.cnn.com/2014/03/16/world/europe/ukraine-crisis/
  171. ^ http://www.spiegel.de/politik/ausland/ukraine-krise-gruene-kritisieren-helmut-schmidt-fuer-putin-verstaendnis-a-960951.html
  172. ^ "Senators press Obama to crank up Russia punishment, warn of Ukraine ‘civil war’". Fox News. 4 Mei 2014.
  173. ^ "Cold War Ghosts Haunt East Europe in Moves for Crimea". Bloomberg. 3 Maret 2014
  174. ^ "President of Russia". Eng.kremlin.ru. 2014-03-21. Diakses tanggal 2014-05-18. 
  175. ^ "Japan imposes sanctions against Russia over Crimea independence". Fox News. 18 Maret 2014. Diakses tanggal 1 April 2014. 
  176. ^ a b "Russia sanctions 9 US officials in response to US sanctions on Russian officials". CNBC. 20 March 2014. 
  177. ^ a b "All Russian MPs volunteer to be subject to US, EU sanctions". 18 Maret 2014. Diakses tanggal 20 Maret 2014. 
  178. ^ Sanctions tit-for-tat: Moscow strikes back against US officials RT Diakses tanggal Maret 2014

Pranala luar