Parkir khusus wanita
Parkir khusus wanita adalah ruang parkir yang khusus dipersiapkan untuk pengemudi wanita yang bisanya menggunakan hak tinggi, tempat parkir ini penting bagi pusat perbelanjaan yang ramai sehingga sulit untuk mendapatkan ruang parkir.
Parkir merupakan salah satu hal yang sulit dilakukan dalam mengemudikan kendaraan, khususnya kegiatan parkir paralel. Kesulitan memarkir kendaraan oleh wanita diakibatkan oleh kebingungan ketika memundurkan mobil dan menempatkan di tempat yang tepat, mengendalikan kendaraan ketika ganti persneling atau saat belok serta lalai melihat keadaan sebelum masuk perempatan. Hal ini membuat 942ribu wanita gagal dalam ujian SIM di Inggris.[1]
Sejarah
Munculnya parkir khusus wanita ini berasal dari Jerman pada 1990-an dengan tujuan utama adalah keselamatan perempuan yang mendapat pelecehan seksual di tempat parkir bawah tanah. Biro Statistik Kehakiman mengatakan 7,3% dari kejahatan kekerasan terjadi di tempat parkir. Hal ini membuat Jerman memperkenalkan frauenparkplatz, yang artinya ‘tempat parkir khusus perempuan’.[2]
Kebijakan ini pun diikuti oleh negara lain seperti Korea Selatan dan Tiongkok, dimana idenya berlanjut menjadi sebuah undang-undang bahwa setidaknya 30% area parkir merupakan area parkir khusus perempuan. Kebijakan ini pun juga turut diterapkan di Austria, Swiss,[2] Malaysia, Italia dan Indonesia.[3]
Parkir khusus wanita di negara lain
Tiongkok
Di Provinsi Hebei, Tiongkok, tempat parkir khusus wanita dilakukan di pusat perbelanjaan. Tempat parkir khusus ini dibuat lebih lebar, ditandai dengan warna yang mencolok dan dinding garasinya dilukis dengan 12 hewan zodiak Tiongkok. Selain bertujuan untuk memudahkan parkir bagi perempuan, hal ini juga sebagai tindakan pencegahan bagi pengemudi perempuan yang lebih baik dalam mengingat gambar dibandingkan nomor tempat parkir.[2]
Korea selatan
Pada 2009, pemerintah kota Seoul mengecat 4.929 tempat parkir dengan warna pink dengan tujuan wanita tidak perlu berjalan jauh ke tempat tujuan dan membuat kota Seoul menjadi lebih nyaman ketika perempuan memakai sepatu hak tinggi.[4]
Masyarakat mengenal tempat ini sebagai 'she-spots' yang ditandai dengan batas berupa garis pink cerah dan menampilkan gambar wanita tradisional (seperti di kamar mandi umum) yang identik dengan rok merah muda. Tujuan utama kebijkan ini adalah bukan untuk merendahkan wanita, tetapi untuk menambahkan "gaya feminin" ke kota. The Korea Times (2014) mengumumkan proyek senilai $700 juta berdurasi 4 tahun untuk membuat kota lebih ramah wanita yang menyasar tidak hanya tempat parkir, tetapi juga termasuk menambahkan ribuan toilet baru khusus wanita dan melapisi trotoar kota dengan bahan lembut agar kaki perempuan lebih nyaman dan tidak lelah bagi mereka yang memakai sepatu hak tinggi.[5]
Indonesia
Beberapa pusat perbelanjaan di Jakarta[6], Depok[7] dan Surabaya [8] telah diperlengkapi dengan ruang parkir bagi wanita, di antaranya:
Memang sering parkir khusus untuk wanita diserobot oleh pengemudi laki-laki, apalagi kalau tidak diawasi oleh petugas.[9] Alasan penyerobotan yang selalu mereka kemukakan adalah kesamaan antara pria dan wanita, sehingga biasanya dipasangain tali/rantai dan bila ada pengemudi wanita yang datang baru dibuka oleh petugas/juru parkir.
Persyaratan tempat parkir khusus wanita
Beberapa persyaratan penempatan parkir bagi wanita:[2]
- Harus diberi rambu, marka yang jelas, dan bila diperlukan warna ruang parkir yang menyolok seperti di Korea mereka menggunakan warna pink.
- Ditempatkan dekat dengan pintu masuk bangunan.
- Dalam jangkauan pengawasan petugas atau kamera televisi sirkuit tertutup.
- Dimensi ruang parkir perlu lebih besar dari ruang parkir standar.
Pro dan kontra
Pemisahan tempat parkir sesuai jenis kelamin dikhawatirkan akan menimbulkan justifikasi terjadinya pelecehan seksual di tempat yang bukan khusus untuk perempuan. Pembagian ruang publik ini juga dinilai akan semakin menambah nada menyalahkan kepada perempuan, apabila perempuan tersebut parkir di tempat umum. [10]
Kebijakan ini juga membentuk pandangan umum dari sejumlah wanita yang tidak menginginkan perlakuan khusus karena dianggap menguatkan stigma bahwa wanita adalah kaum lemah yang tidak bisa berkompetisi tanpa mendapat hak istimewa. Hal ini dikarenakan berubahnya fungsi utama parkir khusus wanita ini sejak pertama kali diperkenalkan. Dari yang awalnya sebagai tindakan pencegahan kekerasan seksual, menjadi penyedian ruang parkir khusus yang lebih luas dan dianggap meremehkan perempuan.[3]
Figur publik yang ikut bersuara mengenai keberadaan parkir khusus wanita adalah Chef Renatta. Ia mengungkapkan dalam instagram bahwa keberadaan parkir khusus wanita membuat wanita merasa direndahkan dan kaum wanita tidak memerlukan hak istimewa untuk parkir. Patra Gumala, komika sekaligus penyiar radio ikut menyinggung parkiran khusus perempuan.[11]
Referensi
- ^ "Perempuan Kalah Cekatan untuk Urusan Parkir". Tempo (dalam bahasa Inggris). 2012-03-15. Diakses tanggal 2023-03-25.
- ^ a b c d Amalia, Tara (2022-09-03). "Ramai Di Twitter, Mengapa Ada Dibuat Parkir Khusus Perempuan?". www.viva.co.id. Diakses tanggal 2023-03-25.
- ^ a b Natalia, Cheryl (2022-04-19). ""Ladies Parking", Suatu Kebutuhan atau Seksisme Belaka?". ULTIMAGZ ONLINE. Diakses tanggal 2023-03-25.
- ^ Media, Kompas Cyber (2009-08-06). "Lahan Parkir Pink Khusus Wanita di Seoul". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-03-25.
- ^ Moran, Lee (2014-05-27). "South Korea introduces female-only parking spaces — they're larger, with pink outlines and a miniskirt logo". New York Daily News. Diakses tanggal 2023-03-25.
- ^ Kintan, Salsabila (2022-02-07). "5 Mal Mewah di Jakarta dengan Fasilitas Ladies Parking". Rukita. Diakses tanggal 2023-03-25.
- ^ Nurdiansyah, Rusdy (2019-07-11). "Dishub Depok: Parkir Khusus Perempuan Hal Biasa". Republika Online. Diakses tanggal 2023-03-25.
- ^ Faiq, Nuraini (2017-09-27). "Ada Fasilitas Areal Parkir khusus Wanita di Park and Ride Mayjend Sungkono". Surya.co.id. Diakses tanggal 2023-03-25.
- ^ "Parkiran Khusus Wanita, Untuk Apa Dibuat?". Blog HSR Wheel. 2019-09-05. Diakses tanggal 2023-03-25.
- ^ Amali, Zakki. "Pemisahan Parkir Depok Dinilai Bukan Solusi Perlindungan Perempuan". tirto.id. Diakses tanggal 2023-03-25.
- ^ Anandita, Natasha Cecilia. "Jadi Perdebatan di Medsos, Ini Sejarah Dibuatnya Ladies Parking". POPBELA.com. Diakses tanggal 2023-03-25.