Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2024
Pemilihan Umum Gubernur Daerah Khusus Jakarta 2024 (Nama lain: Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Khusus Jakarta 2024, Akronim: Pilkada DKJ 2024) adalah ajang kontestasi politik dalam lima tahun sekali yang diadakan di Jakarta untuk memilih gubernur dan wakil gubernur definitif untuk masa bakti 2025 sampai 2030.[1] Pemilihan ini digelar pascapemilihan presiden hingga legislatif bersama dengan 36 provinsi lainnya di Indonesia.[2] Pemilihan yang seharusnya digelar pada 2022 ini tertunda dua tahun mengikuti pemilihan bersama di seluruh Indonesia sehingga pascakepemimpinan gubernur dan wakil gubernur periode 2017 hingga 2022 dijabat oleh penjabat gubernur yang ditunjuk oleh pemerintah. Di Jakarta, pemilihan kepala daerah hanya untuk gubernur sehingga pemilih hanya diberi satu kertas suara untuk dicoblos. Jakarta menjadi satu-satunya daerah setingkat provinsi di Indonesia yang menggelar pemilihan umum untuk memilih gubernur dan wakil gubernur saja, tanpa memilih wali kota administrasi maupun bupati administrasi. Pemilihan ini menjadi pemilihan pertama bagi Jakarta setelah tidak menyandang gelar ibu kota negara.
Pemilihan Umum Gubernur Daerah Khusus Jakarta | |||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
2029 | |||||||||||||||||
Jajak pendapat | |||||||||||||||||
Kandidat | |||||||||||||||||
| |||||||||||||||||
|
Latar belakang
Jakarta yang pernah menjadi ibukota negara Indonesia sejak awal kemerdekaan hingga akhir masa kepemimpinan Presiden ke-7 Joko Widodo memiliki kepala pemerintahan yang dijabat oleh gubernur. Gubernur mulanya dipilih melalui sidang di parlemen sebelum akhirnya pemilihan umum pertama digelar pada 2007. Wakil gubernur saat itu, Fauzi Bowo menjadi gubernur pertama yang berhasil memenangkan kontestasi pilkada. Kemudian, disusul oleh Joko Widodo yang terpilih sebagai gubernur pada 2012. Masa jabatannya beralih kepada Basuki Tjahaja Purnama, lalu Djarot Saiful Hidayat. Di periode inilah pergantian gubernur dilakukan secara berturut-turut. Periode 2017–2022, Anies Baswedan yang terpilih bersama Sandiaga Uno pada pilkada putaran kedua. Selanjutnya pada masa transisi pergantian gubernur; Pemerintah Indonesia menunjuk Heru Budi Hartono sebagai Penjabat Gubernur hingga 2024 jika diperpanjang pada periode 2024 sampai dengan Pemilihan Umum Gubernur DKI Jakarta 2024. Ia menjadi gubernur terakhir yang menduduki posisi tersebut pada saat Jakarta masih menjadi ibukota Indonesia.[butuh rujukan]
Kursi DPRD Jakarta
Perolehan suara pada pemilihan umum legislatif 2024 di Jakarta terdapat 11 partai politik dengan jumlah 106 Kursi di DPRD Jakarta. Partai politik atau gabungan partai politik dapat mengajukan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur jika memenuhi ambang batas 25% total suara sah atau 20% kursi di DPRD Jakarta, sekitar 22 kursi dari 106 kursi. Saat ini, tidak ada partai politik yang dapat mengajukan pasangan calon tanpa melakukan kerjasama dengan partai politik lainnya.
No. | Partai politik | Jumlah kursi | Perubahan kursi (2024) | |
---|---|---|---|---|
1 | PKS | 18 / 106
|
2 kursi | |
2 | PDI-P | 15 / 106
|
10 kursi | |
3 | Gerindra | 14 / 106
|
5 kursi | |
4 | NasDem | 11 / 106
|
4 kursi | |
5 | Golkar | 10 / 106
|
4 kursi | |
6 | PAN | 10 / 106
|
1 kursi | |
7 | PKB | 10 / 106
|
5 kursi | |
8 | Demokrat | 8 / 106
|
2 kursi | |
9 | PSI | 8 / 106
|
||
10 | PPP | 1 / 106
|
||
11 | Perindo | 1 / 106
|
(baru) |
Calon
Kandidat dari Koalisi Indonesia Maju Plus
Kandidat dari KIM Plus 2024 | |
---|---|
Ridwan Kamil | Suswono |
Calon Gubernur | Calon Wakil Gubernur |
Gubernur Jawa Barat (2018–2023) | Menteri Pertanian Indonesia (2009–2014) |
91 / 106 (86%) |
- Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Hasan[3]
Pada 29 Mei 2024, salah satu pimpinan Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad memberitakan melalui media sosial terkait pencalonan Budi Djiwandono, kemenakan dari Presiden ke-8 Indonesia Prabowo Subianto untuk dimajukan sebagai bakal kandidat gubernur di Jakarta.[4] Nama Budi dimuat naik bersama dengan Kaesang Pangarep dari trah Joko Widodo yang digadang-gadang sebagai pendampingnya. Pernyataan Sufmi senada dengan rekannya di Gerindra, Ahmad Muzani yang melayangkan pernyataan bahwa pencalonan keduanya disiapkan Gerindra.[5] Selang dua hari setelah pengumuman tersebut, Budi memgklarifikasi terkait penugasan Gerindra terhadap dirinya.[6] Ia sebagai anggota DPR RI sejak 2017 diberi mandat untuk melanjutkan kiprahnya di parlemen oleh Prabowo. Oleh karenanya, ia memberi keputusan untuk tidak melanjutkan pencalonan.
Pascakemunduran Budi dari bursa pencalonan, Gerindra mengusulkan nama baru, yakni mantan gubernur di Jawa Barat untuk masa jabatan 2018 sampai 2023, Mochamad Ridwan Kamil pada awal Juni 2024.[7] Golkar, partai yang menaungi Ridwan sejak 2023, menanggapi terkait pencalonannya.[8] Golkar menjadikan hasil jajak pendapat sebagai acuan untuk menghendaki pencalonan Ridwan. Sebelumnya, ia diberi mandat oleh partai untuk bertugas sebagai bakal calon gubernur di daerah asalnya, Jawa Barat dan Jakarta.[9] Selain Ridwan, nama lain yang turut diajukan partai adalah Jusuf Hamka. Jusuf ditugaskan untuk maju pada pemilihan gubernur di Jakarta.[10] Majunya Jusuf membuka peluang dipasangkan dengan Kaesang sehingga keduanya memiliki akronim "Ka'bah" yang asal mulanya adalah Kaesang dan Babah Alun, sapaan akrabnya.[11] Pada 8 Agustus 2024, Ridwan diberi mandat pencalonan di Jakarta, sedangkan Jusuf di Jawa Barat.[12] Pencalonan Ridwan di Jakarta mengakhiri spekulasi pencalonan kembali dirinya di Jawa Barat. Belakangan, Jusuf mengundurkan diri dari pencalonan hingga kader Golkar setelah pimpinannya, Airlangga Hartarto meninggalkan kursi ketua umum.[13]
Ridwan Kamil, mantan Gubernur Jawa Barat, telah resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur Jakarta untuk Pilkada 2024. Pencalonannya ini didukung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan sejumlah partai politik lainnya, termasuk PKS, NasDem, PKB, dan PPP. Ridwan Kamil, yang akrab disapa Kang Emil, akan diumumkan secara resmi sebagai calon gubernur dalam waktu dekat bersama dengan calon wakil gubernur yang masih dalam proses pemilihan oleh koalisi.[14]
Pencalonan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024 dipandang sebagai langkah strategis, terutama karena popularitasnya yang tinggi sebagai mantan wali kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat. Sebelumnya, ia telah sukses dalam dua kali pemilihan wali kota Bandung dan sekali sebagai gubernur Jawa Barat. Dalam kampanyenya, Ridwan Kamil menekankan pentingnya kompetisi yang sehat dalam demokrasi, mengkritik kemungkinan Pilkada Jakarta berlangsung dengan calon tunggal atau "kotak kosong".[15]
Kang Emil diusung oleh Golkar, yang juga merupakan partai tempatnya bernaung sejak 2023, dan mendapat dukungan luas dari berbagai partai di luar KIM. Namun, ia masih menunggu pengumuman resmi mengenai siapa yang akan menjadi pendampingnya sebagai calon wakil gubernur.[16]
Nomor urut | Partai | Ketua | Perolehan suara (2024) | Perolehan kursi (2024) | Perubahan kursi (2019) | Diumumkan | Deklarasi | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
DPRD I | |||||||||
1 | Partai Kebangkitan Bangsa | Hasbiallah Ilyas | 470.682 | 10 / 106 |
9,43% | 5 | 18 Agustus 2024[17] | 19 Agustus 2024[18] | |
2 | Partai Gerakan Indonesia Raya | Ahmad Riza Patria | 728.297 | 14 / 106 |
13,20% | 5 | 4 Juni 2024[7] | 19 Agustus 2024[18] | |
4 | Partai Golongan Karya | Ahmed Zaki Iskandar | 517.819 | 10 / 106 |
9,43% | 4 | 8 Agustus 2024[19] | 19 Agustus 2024[18] | |
5 | Partai NasDem | Wibi Andrino | 545.235 | 11 / 106 |
10,37% | 4 | 19 Agustus 2024Kesalahan pengutipan: Parameter dalam tag <ref> tidak sah;
|
19 Agustus 2024[18] | |
7 | Partai Gelombang Rakyat Indonesia | Triwisaksana | 62.850 | 0 / 106 |
0,0% | 19 Agustus 2024Kesalahan pengutipan: Parameter dalam tag <ref> tidak sah;
|
19 Agustus 2024[18] | ||
8 | Partai Keadilan Sejahtera | Khoirudin | 1.012.028 | 18 / 106 |
16,98% | 2 | 19 Agustus 2024Kesalahan pengutipan: Parameter dalam tag <ref> tidak sah;
|
19 Agustus 2024[18] | |
11 | Partai Garda Republik Indonesia | Ahmad Ridha Sabana | 12.826 | 0 / 106 |
0,0% | 19 Agustus 2024Kesalahan pengutipan: Parameter dalam tag <ref> tidak sah;
|
19 Agustus 2024[18] | ||
12 | Partai Amanat Nasional | Eko Hendro Purnomo | 455.906 | 10 / 106 |
9,43% | 1 | 19 Agustus 2024Kesalahan pengutipan: Parameter dalam tag <ref> tidak sah;
|
19 Agustus 2024[18] | |
14 | Partai Demokrat | Mujiyono | 444.314 | 8 / 106 |
7,55% | 2 | 19 Agustus 2024Kesalahan pengutipan: Parameter dalam tag <ref> tidak sah;
|
19 Agustus 2024[18] | |
15 | Partai Solidaritas Indonesia | Elva Farhi Qolbina | 465.936 | 8 / 106 |
7,55% | 15 Agustus 2024[20] | 19 Agustus 2024[18] | ||
16 | Partai Persatuan Indonesia | Effendi Syahputra | 160.203 | 1 / 106 |
0,94% | 1 | 18 Agustus 2024[21] | 19 Agustus 2024[18] | |
17 | Partai Persatuan Pembangunan | Saiful Rahmat Dasuki | 153.240 | 1 / 106 |
0,94% | 19 Agustus 2024Kesalahan pengutipan: Parameter dalam tag <ref> tidak sah;
|
19 Agustus 2024[18] |
Kandidat independen
Kandidat independen | |
---|---|
Dharma Pongrekun | Kun Wardana |
Calon Gubernur | Calon Wakil Gubernur |
Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (2019–2021) | Dosen Institut Sains dan Teknologi Nasional |
749.298 kartu tanda penduduk[22] |
- Mantan Menteri Kesehatan Indonesia, Siti Fadilah Supari[23]
Pada 3 Februari 2024, Dharma Pongrekun maju menjadi bakal calon Gubernur Jakarta dari kandidat independen.[24] Ia merupakan salah satu kandidat dalam bursa pemilihan kepala daerah Jakarta pada 2024 yang mengumumkan secara resmi pencalonannya, terkhusus sebagai calon independen. Pencalonannya tidak didukung oleh partai politik, melainkan dengan menghimpun dukungan masyarakat melalui kartu tanda penduduk.[25] Pada pencalonannya, Dharma menggandeng Kun Wardana Abyoto, seorang dosen dan mantan calon legislatif DPR RI dari PAN pada 2019. Mereka mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Daerah Jakarta pada 12 Mei 2024 sebagai kandidat terakhir yang mengajukan pencalonan.[26] Pasangan calon ini menjadi satu-satunya kandidat yang memenuhi syarat minimal 618.968 kartu tanda penduduk untuk maju melalui independen.[27] Meski berlatarbelakang militer, Dharma mengusung politik kesehatan dalam pencalonannya dan menggagas slogan "Selamatkan Jiwa Keluarga Kita!".[28] Sebagai calon, ia mempopulerkan kebijakan antiperjanjian pandemi.[29]
Kandidat nonpartisipan
Anies Baswedan | |
---|---|
Bakal Calon Gubernur | |
Gubernur DKI Jakarta (2017–2022) | |
- Anggota DPD RI, Fahira Idris[30]
Anies adalah calon yang bukan kader partai politik yang berlaga di Pemilu Gubernur Jakarta. Mantan Gubernur Jakarta masa bakti 2017 sampai 2022, Anies Baswedan memiliki kesempatan untuk mengajukan diri kembali pada pemilihan gubernur. Pada 2024, ia bersama Muhaimin Iskandar ikut serta sebagai peserta pemilihan presiden.[31] Alhasil, Anies ditetapkan sebagai pemenang kedua di Jakarta dan tingkat nasional.[32] Ketika perhitungan suara disengketakan di Mahkamah Konstitusi, ia telah mengumumkan untuk tidak mempertahankan posisinya sebagai gubernur di Jakarta.[33] Dia bersikukuh untuk menghadapi proses sengketa pemilihan umum yang tengah berjalan di MK.[34]
Alih-alih menarik diri, Anies yang digadang-gadang maju pada pemilihan kepala daerah akhirnya memutuskan untuk maju kembali pada kontestasi ini.[35] Ia merespons terkait pencalonannya di daerah sebagai mandat setelah kekalahan pertamanya di pemilihan presiden yang dianggapnya sebagai kontestasi.[36] Anies yang dikenal mengusung visi transformasi selama pemilihan presiden, maka pada pemilihan gubernur ini ia menggagas "kembali ke masa pemerintahannya" sebelum Heru Budi Hartono.[37] Ia dirayu oleh mantan rekannya di pemerintahan, Sandiaga Uno untuk menggaungkan gerakan keberlanjutan di tingkat nasional untuk diterapkan di Jakarta.[38] Pencalonannya tersebut didukung oleh partai peserta Koalisi Perubahan.[39] Pencalonan kembali Anies ditanggapi oleh Projo dengan tidak meyakinkan.[40] Mereka mengusulkan nama mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sebagai rival baru Anies di pemilihan gubernur Jakarta.
Muncul tren yang memasangkan Anies dengan mantan gubernur pendahulunya sekaligus rival pada pemilihan gubernur 2017, Basuki Tjahaja Purnama.[41] Ketika pemilihan presiden 2024, kedua nama tersebut digaungkan pertama kali oleh Luhut Binsar Panjaitan yang berkelakar mengenai wakil Anies.[42] Namun, sesuai dengan undang-undang yang berlaku, mantan gubernur tidak dapat dicalonkan untuk posisi wakil di pemerintahan.[43] Meski demikian, Basuki tidak menampik jika berpasangan dengan Anies walau mustahil.[44] Selain itu, nama Kaesang Pangarep, pemimpin PSI, termasuk dalam bursa pencalonan pendamping bagi Anies.[45] Namun, Kaesang yang diajukan oleh PKB tidak diterima oleh pemilih Anies di pemilihan presiden 2024.[46][47] Kaesang menilai hal yang logis apabila dirinya disandingkan dengan Anies.[48] Isu pencalonan keduanya diakhiri dengan tidak setujunya Kaesang untuk menjadi pasangan dengan Anies.[49] Tidak hanya itu, Sandiaga juga digadang-gadang akan kembali maju bersama Anies di pemilihan gubernur. Akan tetapi, itu tidak terealisasi.[50]
Catatan
Referensi
- ^ Iqbal, Muhammad (25 Januari 2022). "Pemilu 2024 Digelar 14 Februari, Pilkada 27 November". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 1 Juni 2022.
- ^ Amirullah, ed. (1 Februari 2022). "KPU Tetapkan Hari Pencoblosan Pemilu 14 Februari 2024". Tempo.co. Jakarta. Diakses tanggal 19 Juni 2022.
- ^ Ari Maryadi, ed. (22 Juni 2024). "Zulkifli Hasan Dorong Ridwan Kamil Tantang Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2024". Tribun Network. Diakses tanggal 16 Agustus 2024.
- ^ Savitri, Eva (2024-05-30). "Ketua Harian Gerindra Unggah Poster Budi Djiwandono-Kaesang For Jakarta 2024". Tribun Network. Diakses tanggal 2024-08-19.
- ^ Ernis, Devy, ed. (2024-05-29). "Gerindra Siapkan Budi Djiwandono Maju Pilkada DKI 2024". Tempo. Diakses tanggal 2024-08-19.
- ^ Ridwan, Muhammad (2024-05-31). "Namanya Diisukan jadi Cagub Jakarta, Budi Djiwandono: Saya Sudah Terima Arahan dari Prabowo". Jawa Pos. Diakses tanggal 2024-08-19.
- ^ a b Muliawati, Anggi (2024-06-04). "Dasco: Gerindra Beri Rekomendasi Ridwan Kamil Maju Pilkada Jakarta". Detik.com. Jakarta. Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ "Ridwan Kamil Dapat Rekomendasi Gerindra Maju Pilgub DKI, Ini Respons Golkar". Detik News. Medan. 2024-06-04. Diakses tanggal 2024-08-19.
- ^ Bagaskara, Bima (2024-11-23). "Blak-blakan Ridwan Kamil Ditugaskan Maju di Pilgub DKI dan Jabar". Detik News. Bandung. Diakses tanggal 2024-08-19.
- ^ Silalahi, Theressia Sunday (2024-07-18). "Golkar Instruksikan Jusuf Hamka Jadi Bakal Cagub dan Cawagub Jakarta". Berita Satu. Jakarta. Diakses tanggal 2024-08-19.
- ^ "Kelakar Jusuf Hamka Soal Dipasangkan dengan Kaesang: "Tagline"-nya Jadi Kabah, Kaesang-Babah". Kompas. Jakarta. 2024-07-13. Diakses tanggal 2024-08-19.
- ^ Setiawan, Aries (2024-08-08). "Ridwan Kamil di Jakarta, Jusuf Hamka Ditugaskan Golkar Maju Pilkada Jawa Barat". Liputan6. Jakarta. Diakses tanggal 2024-08-19.
- ^ "Jusuf Hamka Mundur dari Golkar dan Pilkada 2024". Kumparan. 2024-08-11. Diakses tanggal 2024-08-19.
- ^ "2 More Days, Elite Gerindra Calls Ridwan Kamil Will Declare Forward Jakarta Gubernatorial Election". VOI.id (dalam bahasa Inggris). 6 Agustus 2024.
- ^ Fika Nurul Ulya (17 Agustus 2024). Ihsanuddin, ed. "Harap Tak Lawan Kotak Kosong di Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil: Enggak Bagus Buat Demokrasi". Kompas.com. Diakses tanggal 18 Agustus 2024.
- ^ Irfan Amin (17 Agustus 2024). Intan Umbari Prihatin, ed. "Ridwan Kamil Deklarasi Pencalonan Pilgub Jakarta Lusa". Tirto.id. Diakses tanggal 18 Agustus 2024.
- ^ Fransiskus Adryanto Pratama (2024-08-18). Fahreza Rizky, ed. "Tinggalkan Anies, PKB Putuskan Usung Ridwan Kamil di Pilgub DKI". Tirto.id. Jakarta. Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ a b c d e f g h i j k l "RK-Suswono Maju di Pilkada Jakarta Didukung 12 Parpol". tvOnenews.com. Jakarta. 2024-08-19. Diakses tanggal 2024-08-19.
- ^ Marison, Walda (2024-08-08). Merung, Guido, ed. "Ridwan Kamil secara resmi diusung Golkar jadi calon gubernur Jakarta". AntaraNews.com. Jakarta. Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ Pratama, Fransiskus Adryanto (2024-08-15). Taher, Andrian Pratama, ed. "PSI Resmi Dukung Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta 2024". Tirto.id. Jakarta. Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ Puspitasari, Devi (2024-08-18). "Perindo Resmi Dukung Ridwan Kamil Maju Pilgub Jakarta 2024". Detik.com. Jakarta. Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ Janati, Firda (2024-05-14). "Dharma Pongrekun Kumpulkan 749.298 Dukungan Maju Cagub Independen DKI Jakarta". Kompas. Jakarta. Diakses tanggal 2024-05-14.
- ^ "Lewat Jalur Independen Maju sebagai Cagub DKI, Dharma Pongrekun Tak Gentar dengan Sejumlah Nama Beken yang Berpeluang Tampil Ikut Pilkada". Ini Banten. 2024-02-03. Diakses tanggal 2024-05-15.
- ^ "Dharma Pongrekun Deklarasi Maju Pilgub DKI Jalur Independen". Detik News. 2024-02-03. Diakses tanggal 2024-05-14.
- ^ Mantalean, Vitorio (2024-05-10). "Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?". Kompas. Jakarta. Diakses tanggal 2024-05-14.
- ^ Dayat (2024-05-13). "Pasangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana Daftar Terakhir Pilgub DKI Jakarta Jalur Independen". Berita Satu. Jakarta. Diakses tanggal 2024-05-14.
- ^ Setiawan, Aries (2024-05-13). "KPU DKI Jakarta: Hanya Satu Paslon Cagub-Cawagub Independen yang Serahkan Syarat Dukungan". Liputan6. Jakarta. Diakses tanggal 2024-05-14.
- ^ "Maju Pilkada DKI Jakarta, Begini Visi Misi Mantan Wakil Kepala BSSN". Harian Jogja. Jakarta. 2024-02-03. Diakses tanggal 2024-05-15.
- ^ Bayu (ed.). "Maju Pilgub DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun Tolak Pandemic Treaty WHO". Harian Jogja. Jakarta. Diakses tanggal 2024-05-15.
- ^ "Hadiri Milad ke-7 Bang Japar, Fahira Idris Ajak Menangkan Anies Baswedan di Pilgub Jakarta". KBA News. Jakarta. 2024-07-20. Diakses tanggal 2024-07-29.
- ^ Tim detikcom (2023-09-02). "Resmi! Anies dan Cak Imin Deklarasi Capres-Cawapres 2024". detik.com. Diakses tanggal 2023-11-03.
- ^ "Anies Kalah Tipis dari Prabowo di DKI, Sama-sama Raup 2,6 Juta Suara". CNN Indonesia. Jakarta. 2024-03-12. Diakses tanggal 2024-07-29.
- ^ "Anies Kalah Tipis dari Prabowo di DKI, Sama-sama Raup 2,6 Juta Suara". CNN Indonesia. Jakarta. 2024-03-12. Diakses tanggal 2024-07-29.
- ^ Kampai, Jeka (2024-03-16). "Anies Baswedan Tegaskan Tak Maju Pilgub DKI: Konsentrasi Pilpres". Detik News. Padang. Diakses tanggal 2024-07-29.
- ^ Dirgantara, Adhyasta (2024-05-16). "Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024". Kompas. Padang. Diakses tanggal 2024-07-29.
- ^ Azzahra, Tiara Aliya (2024-06-13). "Anies Jawab Anggapan Turun Level dari Capres Jadi Cagub Jakarta". Detik News. Jakarta. Diakses tanggal 2024-07-29.
- ^ Putwiliani, Faryyanida (2024-06-22). "Tolak Keberlanjutan, Anies Janji Kembalikan yang Hilang dari Jakarta di Kepemimpinan Heru Budi". Tribun News. Jakarta. Diakses tanggal 2024-07-29.
- ^ Rahmayati, Dwi (2024-06-21). "Sandiaga Nilai Anies Diuntungkan Jika Gunakan Tema Keberlanjutan di Jakarta". Detik News. Jakarta. Diakses tanggal 2024-07-29.
- ^ Muhid, Hendrik Khoirul (2024-05-24). "Partai Pengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024 Siap Dorong ke Pilkada DKI Jakarta 2024: Top Priority". Tempo. Jakarta. Diakses tanggal 2024-07-29.
- ^ Aulia, Muhammad Rodhi (2024-06-14). "Tolak Anies Baswedan, Projo Ingin Dukung Ridwan Kamil Maju di Pilgub DKI Jakarta". Medcom. Jakarta. Diakses tanggal 2024-07-29.
- ^ Aji, Rosseno (2024-05-09). "Heboh Wacana Duet Anies-Ahok di Pilkada Jakarta 2024, Apa Mungkin?". CNBC Indonesia. Jakarta. Diakses tanggal 2024-07-29.
- ^ Purba, Jonathan Pandapotan (2024-05-15). "Soal Guyonan Luhut Usulkan Ahok Jadi Cawapres, Anies: Ini Bukan Lucu-lucuan, Ini Ngurus Republik". Liputan6. Jakarta. Diakses tanggal 2024-07-29.
- ^ "Wacana Duet Anies-Ahok di Pilgub Jakarta Terganjal UU Pilkada". CNN Indonesia. Jakarta. 2024-06-20. Diakses tanggal 2024-07-29.
- ^ "Ahok Bicara Wacana Duet dengan Anies: Sangat Menarik jika Bisa". Merdeka. 2024-07-28. Diakses tanggal 2024-07-29.
- ^ "Mengemuka Wacana Anies-Kaesang untuk Jakarta". Detik News. Jakarta. 2024-06-13. Diakses tanggal 2024-07-29.
- ^ Martiar, Nobertus Arya Dwiangga (2024-06-12). "PKB Usung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta, Kaesang Diharapkan Jadi Pendamping". Kompas. Jakarta. Diakses tanggal 2024-07-29.
- ^ Rosyid, Tony (2024-07-17). "Konstituen Tolak Kaesang Dampingi Anies". Republik Media Online. Diakses tanggal 2024-07-29.
- ^ Laoh, Gisella Privean (2024-06-14). "Kaesang: Kalau Liat Survei, Paling Realistis Sama Pak Anies". Detik News. Jakarta. Diakses tanggal 2024-07-29.
- ^ Iqbal, Muhammad (2024-06-21). "Kaesang Anak Jokowi: Pak Anies Sama Saya ini kan Beda ya". CNBC Indonesia. Jakarta. Diakses tanggal 2024-07-29.
- ^ "Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta". Kompas. Jakarta. 2024-06-16. Diakses tanggal 2024-07-29.
Pranala luar
- Situs resmi KPU Provinsi DKI Jakarta.