Mazmur 122

Mazmur 122 adalah salah satu Mazmur dalam Kitab Mazmur. Kitab ini termasuk dalam Nyanyian ziarah Daud. Kitab mengartikan Yerusalem sebagai pusat kedamaian dan kesejahteraan umat Allah.

Gulungan Kitab Mazmur

Struktur Kitab Mazmur 122

Struktur peotik Kitab Mazmur 122 dapat dianalisa dengan banyak cara. Para ahli mengelompokkannya ke dalam beberapa bicola. Allen Leslie mengelompokkan poetik pada baris rapat. Dahood misalnya pada ayat 1-2, 3-4a, 4b-5, dan 6-9, sedangkan FE. Gaebelin pada ayat 1-2, 3-5, dan 6-9. Pembagian yang disejajarkan pada kata bait Allah di Yerusalem dan rumah Daud yang mengacu pada arti damai, doa, meminta, memperoleh makmur, memperoleh kemakmuran.

Konteks Mazmur 122

Yerusalem

Mazmur 122 merupakan suatu kumpulan nyanyian ziarah atau secara hurufiah nyanyian kenaikan. Umat yang datang ke Yerusalem untuk berbakti pada hari raya besar, biasanya menyanyikan mazmur-mazmur tersebut diperjalanan.

Seseorang datang dengan penuh sukacita ke rumah Tuhan berziarah ke rumah Tuhan pada ayat 1-2 dan bersama-sama saudara dan temannya pada ayat 8; kemudian dengan penuh kagum akan kota suci memohon damai sejahtera untuk Yerusalem pada ayat 3-9.

— Mazmur 122:[1]

Menurut H.J. Kraus Mazmur 122 menggambarkan masa zaman Daud di Yerusalem yang merupakan salah satu tempat suci, di mana suku-suku yang percaya akan Tuhan berkumpul untuk berbakti. Mazmur 122: 4 dijelaskan bahwa Allah diakui sebagai raja atau hakim, baik untuk menghakimi maupun untuk membebaskan umat seperti halnya dengan hakim pada zaman raja-raja.

Menurut Taylor dan Duhm, bahasa Mazmur 122 telah dipengaruhi oleh bahasa aram dan suasana yang tercermin pada zaman sesudah Yerusalem dibangun kembali (lihat kitab Ezra). Yerusalem menjadi tempat tunggal ibadah umat Yahudi. Di situ tahta raja hanya merupakan ingatan belaka dan kemungkinan sebagai lambang untuk kerajaan Mesias yang akan datang.

Lihat pula

• Perjanjian Lama
• Kitab Mazmur