Bandar Udara Husein Sastranegara
|}
Bandar Udara Husein Sastranegara | |
---|---|
Informasi | |
Jenis | sipil dan militer |
Lokasi | Kota Bandung, Jawa Barat |
Zona waktu | UTC+7 |
Koordinat | {{{coordinates}}} |
Landas pacu | |||
Arah | Panjang | Permukaan | |
---|---|---|---|
ft | m |
Bandar Udara Husein Sastranegara adalah sebuah bandar udara yang terletak di Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Selain untuk melayani masyarakat, bandara ini juga merupakan salah satu pangkalan angkatan udara TNI. Jika dilihat di peta maka bandara umum akan terlihat di sebelah barat selatan dan militer di kanan barat selatan. Di sebelah utara landas pacunya dapat terlihat hanggar-hanggar milik PT. Dirgantara Indonesia.
Pajak Pelayanan Bandara
- Pajak domestik: Rp50.000,00/penumpang
- Pajak internasional: Rp75.000,00/penumpang
Maskapai Penerbangan
Terminal domestik
Keberangkatan domestik
Pesawat yang mendarati Bandar Udara Husein Sastranegara:
- Merpati Nusantara Airlines Batam, Denpasar, Bali, Jakarta-Halim Perdanakusuma, Semarang, Surabaya, Yogyakarta
- Sriwijaya Air Surabaya, Batam, Malang(coming soon (charter seminggu 2 kali)
- Indonesia AirAsia Denpasar/Bali, Medan,Padang (Coming soon)
- Wings Air Yogyakarta-Surabaya,Semarang (Coming soon),Jakarta (Soekarno Hatta)
- Susi Air (Jakarta(Halim Perdanakusumah),Pangandaran,(schedule charter)
- Sky Aviation Solo, Tanjungkarang,Palembang (rute ini masih sistem charter)
- Garuda Indonesia Ujungpandang,Balikpapan,Pekanbaru-Batam (coming soon).
- Batavia Air Singapore,Batam,Denpasar,Surabaya (coming soon).
Terminal internasional
Keberangkatan internasional
- Indonesia AirAsia (Singapore, Kuala Lumpur)
- Malaysia Airlines (Kuala Lumpur)
- Firefly (Johor) (coming Soon)
Maskapai yang sudah tidak beroperasi
- Deraya Air Taxi (Semarang-Pangkalanbun, Halim Perdanakusumah)
- Citilink (Batam, Surabaya-Balikpapan-Tarakan)
- Trigana Air (Yogyakarta, Halim Perdanakusumah)
- Pelita Air Service (Soekarno-Hatta, Surabaya-Kupang)
- Merpati Nusantara Airlines (Padang, Palembang, Singapura) (tutup rute akibat Noise level (memakai Boeing 737-200 PK-MBS) (MZ 901/2)
- Air Asia (Kuala Lumpur) (AK 966/7) diganti Indonesia Air Asia
Landasan Bandara Husein
- Landasan Bandara Husein ditebalkan menjadi 52 PCN Dan Dapat Didarati Oleh Pesawat A320, Setelah Penebalan selesai, Bandara Akan Didarati oleh Maskapai seperti Garuda Indonesia, Lion Air, dan Firefly
Dan Indonesia Air Asia akan menggunakan A320 dan A318 untuk pesawat di Bandara Husein Sastranegara setelah penebalan landasan selesai
Transportasi Darat
Bus
Bus DAMRI disediakan oleh pemerintah setempat yang dapat mengantarkan penumpang ke Terminal Bandung dengan biaya Rp 15.000,-. Pada bulan November 2006, sistem transportasi bus baru tersebut mulai dioperasikan.
Taksi
Taksi Primkopal Husein Sastranegara memberlakukan tarif tetap ke berbagai macam tujuan di kota Bandung dan daerah sekitarnya termasuk Bogor, Depok, Cimahi, Sukabumi. Berbeda dengan bandara lainnya di Indonesia, hanya Taksi Primkopal Husein Sastranegara yang diperbolehkan untuk mengantarkan penumpang. Tiket taksi dapat dibeli di loket di pintu keluar bandara baik domestik atau internasional. Bagaimana pun juga, seluruh taksi diperbolehkan untuk mengantarkan penumpang menuju bandara.
Angkutan Kota
Angkutan kota yang dikenal juga dengan angkot (di Bali lebih dikenal dengan sebutan "Bemo" walaupun tidak beroda tiga) tersedia setiap saat menuju ke terminal umum. Angkot merupakan alternatif transportasi paling ekonomis. Angkutan kota (angkot) yang melintasi kawasan Husein Sastranegara ini menuju ke Terminal Cicaheum, Ciroyom, Cibeureum dan Cijerah.
Angkot dari bandara ini sangat mudah didapat karena lokasi bandara yang sangat dekat dengan pusat kota. Bahkan dengan berjalan kaki, hanya dibutuhkan waktu 10 menit untuk menuju jalan utama yang terlayani oleh angkot.
Sewa Mobil
Bandara ini juga menyediakan sewa mobil dari operator lokal dan internasional, meliputi: TRAC, Avis, Thrifty, dan Hertz.
Kereta Api
Dengan berjalan dengan jarak 200 m, anda akan mendapatkan Stasiun Andir.
Sejarah
Bandar udara Husein Sastranegara dibangun Belanda di masa kolonial, di desa Andir.