Wukuf

salah satu ibadah umat Islam
Revisi sejak 25 November 2007 21.24 oleh 125.160.233.108 (bicara) (Adab-Adab wuquf ini diajarkan oleh Rasulullah saw kepada keluarga dan sahabatnya)

Wukuf adalah kegiatan utama dalam ibadah haji. Bahkan, inti ibadah haji adalah wukuf di Padang Arafah. Bila dalam rangkaian kegiatan haji jamaah tidak dapat melaksanakan wukuf dengan baik, maka tidak sah ibadah hajinya. Wukuf dilaksanakan hanya pada satu hari (siang hari) pada tanggal 9 Dzulhijjah pada penanggalan Hijriyah. Cara pelaksanaan ibadah wukuf ini adalah dengan berdiam diri (dan berdoa) di padang luas di sebelah timur luar kota Mekkah, Saudi Arabia. Di daerah terbuka yang gersang tanpa bangunan inilah, lebih dari dua juta umat Islam dari berbagai pelosok dunia selalu berkumpul tiap tahunnya melaksanakan wukuf.

Adab-Adab Wuquf di Arafah Oleh: Syamsuri Rifai   Wuquf di Arafah adalah rukun haji yang tak dapat ditinggalkan oleh semua jema’ah haji. Wuquf ini merupakan puncak dari ibadah haji. Di tempat inilah puncak permohonan semua jemaah haji agar semua rangkaian manasik hajinya diterima Allah swt, semua dosa-dosanya diampuni, dan semua hajatnya diperkenankan oleh Allah swt. Bahkan di dalam hadis-hadis yang shahih jema’ah haji sangat dianjurkan memohonkan saudara-saudaranya yang seiman, dengan menyebutkan nama-namanya.

Di Arafah dan dalam perjalanan menuju Masy’aril haram Allah swt memerintahkan semua jema’ah haji memperbanyak zikir kepada-Nya. Allah swt berfirman:    “Tidaklah dosa bagimu untuk mencari karunia Allah dari Tuhanmu. Maka apabila kamu bertolak dari Arafah, berzikirlah kepada Allah di Masy’aril haram, dan sebutkan nama Allah sebagaimana yang telah dibimbingkan kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat.” (Al-Baqarah: 198)   Padang Arafah adalah tempat semua  jema’ah melakukan kesyaksian di hadapan Allah swt sebelum melakukan kesyaksian di hari kiamat. Kesyaksian inilah yang dimaksudkan oleh firman Allah swt “Hari itu manusia dikumpulkan dan pada hari itu manusia disaksikan.” (Huud: 103) dan firman Allah “Yang menyaksikan dan disyaksikan” (Al-Buruj: 3), kata Imam Ja’far Ash-Shadiq sa ( Al-Wasail 13: 548)

Dalam suatu hadis dikatakan bahwa jika manusia memiliki dosa-dosa yang tak terampuni di malam Al-Qadar, maka ia tidak akan diampuni pada bulan-bulan sesudahnya kecuali ia melakukan kesyaksian di Arafah.

Berikut ini saya kutipkan Adab-adab wuquf di Arafah dari kitab Nubdzah min Asraril Hajj, adab-adab yang diajarkan oleh Rasulullah saw kepada keluarga dan sahabatnya, antara lain:   1. Membaca doa-doa yang ma’tsur, antara lain:   اَللَّهُمَّ اِنِّي عَبْدُكَ فَلاَ تَجْعَلْنِي مِنْ اَخْيَبِ وَفْدِكَ، وَارْحَمْ مَسِيْرِي اِلَيْكَ مِنَ الْفَجِّ الْعَمِيْقِ. اَللَّهُمَّ رَبَّ الْمَشَاعِرِ كُلِّهَا فُكَّ رَقَبَتِي مِنَ النَّارِ، وَاَوْسِعْ عَلَيَّ مِنْ رِزْقِكَ الْحَلاَلِ، وَادْرَأْ عَنِّي شَرَّ فَسَقَةِ الْجِنِّ وَاْلإِنْسِ. اَللَّهُمَّ لاَ تَمْكُرْبِي وَلاَتَخْدَعْنِي وَلاَ تَسْـتَدْرِجْنِي. اَللَّهُمَّ اِنِّي اَسْأَلُكَ بِحَوْلِكَ وَجُوْدِكَ وَكَرَمِكَ وَمِنْكَ وَفَضْلِكَ يَا اَسْمَعَ السَّامِعِيْنَ يَا اَبْصَرَ النَّاظِرِيْنَ يَا اَسْرَعَ الْحَاسِبِيْنَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، اَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، وَاَنْ تَرْزُقَـنِي خَيْرَ الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ. Allâhumma inni ‘abduka falâ taj‘alnî min akhyabi wafdika, warham masîrî ilayka minal fajjil ‘amîq. Allâhumma Rabbal masyâ‘iri kullihâ fukka raqabatî minan nari, wa awsi‘ ‘alayya min rizqikalhalâli, wadra’ ‘annî syarra fasaqatil jinni wal insi. Allâhumma lâ tamkurbî walâ takhda‘nî walâ tastadrijnî. Allâhumma innî as-aluka bihawlika wa jûdika wa karamika wa mannika wa fadhlika yâ asma‘as sâmi‘ina yâ absharan nâzhirîna yâ asra‘al hâsibîna yâ arhamar râhimîna, an tushalliya ‘alâ Muhammadin wa âli Muhammad, wa an tarzuqanî khayrad dun-ya wal âkhirah.   Ya Allah, aku adalah hamba-Mu, jangan jadikan aku tamu-Mu yang paling sia-sia, sayangi perjalananku menuju-Mu dari tempat yang jauh.   Ya Allah, Pemelihara seluruh Masy‘ar (tempat ibadah haji), selamatkan aku dari api neraka, luaskan bagiku rizki-Mu yang halal, lindungi aku dari keburukan jin dan manusia yang fasik.   Ya Allah, jangan makari aku, jangan tipudaya aku, jangan murkai aku. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan kekuatan-Mu, kedermawanan dan kemuliaan-Mu, karunia dan anugerah-Mu wahai Yang Maha Mendengar dari semua yang mendengar, wahai Yang Maha Melihat dari semua yang melihat, wahai Yang Paling cepat hisab-Nya, wahai Yang Maha Pengasih dari segala yang mengasihi, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluargaMuhammad, anugerahkan padaku kebaikan dunia dan akhirat.   2. Kemudian mohonlah hajat Anda kepada Allah swt dengan bahasa Anda sendiri sambil mengangkat kedua tangan. Kemudian bacalah doa berikut ini:

اَللَّهُمَّ حَاجَتِي اِلَيْكَ الَّتِي اِنْ اَعْطَيْتَنِـيْهَا لَمْ يَضُرَّنِي مَامَنَعْتَ، وَاِنْ مَنَعْتَنِيْهَا لَمْ يَنْفَعْنِي مَااَعْطَيْتَ، اَسْأَلُكَ خَلاَصَ رَقَبَتِي مِنَ النَّارِ. اَللَّهُمَّ اِنِّي عَبْدُكَ وَمِلْكُ يَدِكَ نَاصِيَتِي بِيَدِكَ، وَاَجَلِي بِعِلْمِكَ؛ أَسْأَلُكَ اَنْ تُوَفِّقَنِي لِمَا يُرْضِيْكَ عَنِّي، وَاَنْ تُسَلِّمَ مِنِّي مَنَاسِكِي الَّتِي اَرَيْتَهَا خَلِيْلَكَ إِبْرَاهِيْمَ صَلَوَاتُ اللهِ عَلَيْهِ، وَدَلَلْتَ عَلَيْهَا نَبِيَّكَ مُحَمَّدًا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ. اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِمَّنْ رَضِيْتَ عَمَلَهُ، وَاَطَلْتَ عُمْرَهُ، وَاَحْيَيْتَهُ بَعْدَ الْمَوْتِ حَيَاةً طَيِّبَةً. Allâhumma hâjatî ilaykal latî in a‘thaytanîhâ lam yadhurranî mâ mana‘ta, wa in mana‘tanîhâ lam yanfa‘nî mâ a‘thayta, as-aluka khalâsha raqabatî minan nâri. Allâhumma innî ‘abduka wa milku yadika, nashiyatî biyadika, wa ajalî bi‘ilmika, as-aluka an tuwaffiqanî _ima yurdhîka ‘annî, wa an tusallima minnî manâsikîl latî araytahâ khalîlaka îbrâhîma shalawâtuka ‘alayhi, wa dalalta ‘alayhâ nabiyyaka Muhammadan shallallâhu ‘alayhi wa âlihi. Allâhummaj‘alnî mimman radhîta ‘amalahu, wa athalta ‘umrahu, wa ahyaytahu ba‘dal mawti hayâtan thayyibah.   Ya Allah, hajatku kepada-Mu adalah hajat yang bila Kau berikan kepadaku tidak membahayakanku apa yang Kau tahan, dan bila Kau tahan ia dariku tidak bermanfaat bagiku apa yang Kau berikan. Aku memohon kepada-Mu keselamatan diriku dari api neraka.   Ya Allah, aku adalah hamba-Mu dan milik-Mu, ubun-ubunku ada di tangan-Mu, dan ajalku dalam pengetahuan-Mu.   Aku memohon kepada-Mu, bimbinglah aku pada apa yang Kau ridhai, tuntunlah aku pada manasik sebagiamana yang Kau perlihatkan kepada kekasih-Mu Ibrahim (as) dan Kau tunjukkan kepada Nabi-Mu Muhammad (saw).   Ya Allah, jadikan aku orang yang Kau ridhai amalnya, yang Kau panjangkan umurnya, dan yang Kau hidupkan setelah kematian dengan kehidupan yang baik.

3. Membaca membaca doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw kepada Imam Ali bin Abi

   Thalib (sa). Rasulullah saw bersabda kepada Ali bin Abi Thalib (sa): “Ingatlah, aku 
   ajarkan kepadamu doa pada hari Arafah, doa para Nabi sebelumku, yaitu:

لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَـدِيْرٌ. اَللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كَالَّذِي تَقُوْلُ وَخَيْرًا مِمَّا نَقُوْلُ وَفَوْقَ مَا يَقُوْلُ الْقَائِلُوْنَ. اَللَّهُمَّ لَكَ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي، وَلَكَ تُرَاثِي وَبِكَ حَوْلِي وَقُوَّتِي. اَللَّهُمَّ اِنِّي اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْفَقْرِ وَمِنْ وَسَاوِسِ الصُّدُوْرِ وَمِنْ شَتَاتِ اْلأَمْرِ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ. اَللَّهُمَّ اِنِّي اَسْأَلُكَ خَيْرَ الرِّيَاحِ، وَاَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَاتَجِيءُ بِهِ الرِّيَاحُ، فَاَسْأَلُكَ خَيْرَ اللَّيْلِ وَخَيْرَ النَّهَارِ. اَللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبي نُوْرًا، وَفِي سَمْعِي نُوْرًا، وَفِي بَصَرِي نُوْرًا، وَفِي لَحْمِي وَدَمِي وَعِظَامِي وَعُرُوْقِي وَمَقْعَدِي وَمَقَامِي وَمَدْخَلِي وَمَخْـرَجِي نُوْرًا، وَاَعْظِمْ لِي نُوْرًا يَارَبِّ يَوْمَ اَلْقَاكَ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. Lâ ilâha illallahu wahdahu lâ syarîka lah, lahul mulku wa lahul hamdu, yuhyî wa yumîtu, wa Huwa hayyun lâ yamûtu, biyadihil khayru, wa Huwa ‘alâ kulli syay-in qadîr. Allâhumma lakal hamdu kalladzî taqûlu wa khayran mimmâ naqûlu wa fawqa mâ yaqûlul qâilûna. Allâhumma laka shalâtî wa nusukî wa mahyâya wa mamâtî, wa laka turatsî wa bika hawlî wa minka quwwatî. Allâhumma innî a‘udzu bika minal faqri wa min wasâwisish shudûri wa min syatâtil amri wa min ‘adzâbil qabri. Allâhumma innî as-aluka khayrar riyahi, wa a‘udzu bika min syarri mâ tajîu bihir riyâhu, fa as-aluka khayral layli wa khayran nahâri. Allâhummaj‘al fi qalbi nûran, wa fî sam‘î nûran, wa fî basharî nûran, wa fî lahmî wa dâmî wa ‘izhâmî wa ‘ûrûqî wa maq‘adî wa maqâmî wa madkhalî wa makhrajî nuran, wa a‘zhim lî nûran ya Rabbi yawma alqâka innaka ‘alâ kulli syay-in qadîr.   Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kekuasaan dan bagi-Nya segala puji. Dia Yang Menghidupkan dan Dia Yang Mematikan. Dialah Yang Hidup dan tidak mati. Di tangan-Nya segala kebaikan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.   Ya Allah, bagi-Mu segala puji seperti yang Kau firmankan, kebaikan yang kami ucapkan, dan di atas apa yang orang-orang ucapkan. Ya Allah, bagi-Mu shalatku dan ibadahku, hidupku dan matiku; bagi-Mu peninggalanku, dengan-Mu dayaku dan dari-Mu kekuatanku.   Ya Allah, aku berlindung dengan-Mu dari kefakiran, keraguan hati, bencana persoalan, dan dari siksa kubur. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan angin, dan aku berlindung dengan-Mu dari keburukan apa yang datang bersama angin; aku memohon kepada-Mu kebaikan malam dan kebaikan siang.   Ya Allah, jadikan dalam hatiku cahaya, dalam pendengaranku cahaya, dalam pandanganku cahaya, pada dagingku dan darahku cahaya, tulangku dan urat-uratku cahaya, tempat dudukku dan tempat berdiriku cahaya, tempat masukku dan tempat keluarku cahaya, dan besarkan cahaya itu bagiku ya Rabbi pada hari aku menjumpai-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.  (At-Tahdzib 5: 183)

4. Perbanyaklah bersedekah pada hari ini, dan menghadaplah ke kiblat lalu bacalah zikir berikut (100 kali):

سُبْحَانَ اللهِ وَاللهُ اَكْبَرُ مَاشَآءَ اللهُ لاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ. اَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. Subhânallâhi wallâhu akbar wa mâ syâallâhu lâ quwwata illâ billâhi. Asyhadu allâ ilâha illallâh wahdahu lâ syarîka lah, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyî wa yumîtu, wa Huwa Hayyun lâ yamûtu, biyadihil khayru, wa Huwa ‘alâ kulli syay-in qadîr.   Mahasuci Allah, Allah Maha Besar, apa yang dikehendaki Allah, tiada kekuatan kecuali dengan Allah. Aku bersaksi tiada Tuhan kecuali Allah Yang Mahaesa, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kekuasaan dan bagi-nya segala puji, Dia Yang Menghidupkan dan Mematikan, Dialah Yang Hidup dan tidak mati, di tangan-Nya segala kebaikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.   Selengkapnya tentang Adab-Adab Arafah dapat di copi atau download di bagian File di: http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa   Kami telah mengupload beberapa eBooks tentang doa-doa, dan keutamaan surat-surat pilihan, informasi selengkapnya kunjungi : http://shalatdoa.blogspot.com